05. Gus Polisi

126K 8.9K 49
                                    

Lahya duduk termenung dengan sebotol air di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lahya duduk termenung dengan sebotol air di tangannya. Lamat-lamat ia lihat polisi berseragam lengkap mengamatinya dari balik pintu klinik polres. Sepertinya Lahya terlalu banyak memikirkan Gus yang ia temui pagi tadi sampai-sampai ia mengira kalau polisi itu adalah orang yang sama.

Setelah mendapat nafas bantuan dari tabung oksigen, akhirnya keadaan Lahya mulai membaik.

Lahya membuka dan meminum air botol ditangannya. Pandangannya tak lepas dari polisi yang ada di luar pintu sana yang sesekali menilik ke dalam kamar klinik.

"Lahya!"

Lahya tersentak saat polwan yang membawanya ke klinik polres tiba-tiba memanggil dan menyentuhkan. Hampir saja ia tersendak karenanya.

"Gue cewek. Tenang aja!" jelas Hana menepuk kedua dadanya agar Lahya percaya.

Uhuk...uhukk...

Lahya berhasil tersendak mendengar pengakuan dari Hana yang disertai gerakan yang diluar dugaannya. Lahya tidak harus membalas seperti apa, ia hanya diam masih syok dengan Hana. Tanpa mereka sadari ada yang lebih syok daripada Lahya, yaitu Alif yang sedaritadi mengawasi mereka dari luar.

"Gue takut aja lo, kayak tadi. Siapa tau lo tertipu sama penampilan gue dan ngira gue cowok."

Lahya tersenyum canggung dan mengangguk cepat.

"Bagaimana keadaan lo sekarang?"

"Alhamdulillah. Lahya udah baikan. Pasti Lahya merepotkan kakak, ya? Maaf, ya, kak, tapi itu semua diluar kendali Lahya," tanya Lahya sengaja memanggil Hana dengan sebutan 'kakak' karena memang perawakan Hana masih kelihatan sangat muda.

"Gue tau, komandan Alif yang memberi tau soal trauma lo alami semasa kecil. Tapi, yang masih bikin gue makin bingung, lo kenal sama komandan kita?"

Lahya menggeleng, lalu menengok ke arah pintu karena Hana juga melihat ke sana. "Lahya gak tau komandan Alif siapa."

Lahya benar-benar tidak mengenal siapa komandan Alif, namun mengapa dari pengakuan Hana tahu mengenai Lahya yang memiliki sebuah trauma di masa kecil. Siapa komandan Alif yang dimaksud polwan ini?

"Ekhm!" deheman dari Alif menghentikan pembicaraan mereka.

"Bagaimana keadaan kamu Lahya?" tanya Alif masuk ke dalam ruangan.

"Gus?!" kaget Lahya menunjuk Alif seperti melihat setan.

"Iya, saya yang tadi..."

"Yang nangis itu, kan?"

"Nangis?" ulang Hana kaget menoleh ke komandannya tidak percaya.

"Saya punya alasan akan hal itu."

"Karena lamaran Gus gagal, kan?" tanya Lahya membuat Alif berdehem.

Alif mengerjapkan matanya beberapa kali memberi isyarat kepada Lahya untuk tidak membahas itu di depan rekan kerjanya. Lahya yang menangkap sinyal tersebut langsung tertawa hambar.

ALIFWhere stories live. Discover now