08. Raden Parama

120K 7.1K 39
                                    

"Foto jejak sepatu ini berada di rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Foto jejak sepatu ini berada di rooftop. Ghani sudah memeriksa satu persatu seluruh siswi yang diintrogasi. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang sama dengan jejak sepatu ini," jelas Hana menyerahkan bukti fotonya pada sang komandan.

"Ghani?" tanya Alif beralih pada Ghani yang sudah menunggu giliran untuk berbicara.

Diruang detektif. Sekarang mereka memperhatikan papan tulis yang sudah terjajar foto barang bukti, korban dan beberapa orang yang dicurigai sebegai pelaku.

Ghani sudah menarik foto-foto tersebut dengan benang merah sebagai ketersambungan satu sama lain. Ghani paling ahli dalam menyambungkan semua barang bukti dengan para pelaku, lalu menarik garis besar barang bukti ke arah pelaku utama yang dicurigai.

Ghani mengangguk. "Siap Komandan!" katanya tegas. Ia berdiri menuju papan tulis besar dalam ruang mereka.

"Seperti yang dikatakan Hana. Kemungkinan ini jejak sepatu seseorang yang telah membantu Sarah melancarkan aksinya. Anehnya tidak ada satu pun dari semua siswi atau guru yang telah diintrogasi yang sama dengan jejak sepatu ini."

"Bagaimana dengan guru BK yang Nadine maksud?" tanya Alif mengingat pengakuan anak SMA yang baru saja mereka bebaskan beberapa hari lalu.

Setelah mendengar pengakuan anak itu dan tidak ada barang bukti untuk terus menahannya, Alif menepati ucapannya pada Lahya untuk membebaskan Nadine.

Ghani melangkah mengambil foto guru BK yang dicurigai. Ghani menempel foto guru itu dengan paku mading tepat ditengah-tengah papan.

"Guru ini lulusan terbaik di fakultasnya. IPK tertinggi, dikenal memiliki perilaku baik, tidak pernah tersandung kasus apa pun, bahkan saat masih menempuh pendidikan. Hanya saja ia lahir dalam keluarga yang tidak harmonis, tapi saya tidak mendapat riwayat konselingnya di mana pun," jelas Ghani panjang lebar.

"Tidak menutup kemungkinan ia seorang manipulatif," sela Joni membuat semua menoleh ke arahnya.
Joni terdiam, ia membuat gerakan meresleting pada bibirnya. Joni lupa peraturan yang dibuat komandannya. Jangan menyela saat mendengar penjelasan seseorang.

"Benar sekali. Saya dan Hana turun ke TKP mencari siswa yang paling sering keluar masuk BK dan kami berdua tidak mendapat keterangan apapun dari mereka mengenai guru BK itu. Pengakuan lain datang dari teman-teman siswa langganan BK. Mereka mengaku jika perilaku teman mereka malah semakin nakal dan liar."

"Siapa kali ini yang akan turun menyamar?" tanya Alif kepada rekan kerjanya.

"Siap Komandan. Saya dan Hana sudah turun ke TKP langsung. Wajah kami sudah dikenali oleh sebagian warga SMA Tunas Bangsa," jelas Ghani dengan semangat. Pemuda itu melempar senyum pada Hana.

Ghani dan Hana sengaja turun ke TKP untuk mengintrogasi langsung dan mencari barang bukti tambahan.
Sebenarnya yang harus turun TKP itu komandan mereka langsung, tapi Ghani dengan licik malah membuat jadwal lebih cepat bersama Hana. Mereka melakukannya karena tidak ingin menyamar lagi.

ALIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang