Baikan

2.6K 77 1
                                    

Assalamualaikum

-

-

-

"Disaat semua perempuan ingin dicintai, aku hanya ingin ketenangan dari segala hal yang membuatku patah."

Ara Zahira As-Syifa







🦋🦋🦋

"Kak, bangun." Ara membangunkan Aydan saat adzan subuh sudah berkumandang.

Padahal ia sudah menunggu sampai Aydan bangun sendiri namun ia tidak melihat tanda-tanda Aydan akan bangun, jadi ia memutuskan untuk membangunkannya.

"Kak Aydan, sudah subuh, bangun!" Ucapnya lagi namun tidak ada respon pergerakan apapun dari Aydan.

Ara memberanikan diri untuk menyentuh Aydan lalu menggoncang lengannya,
"Kak Ay- Astaghfirullah!" Kagetnya saat merasakan suhu panas di tubuh Aydan.

Aydan sedikit terbangun saat Ara menyentuhnya, bahkan ia tak mendengar apa-apa.

Setelah mengembalikan kesadarannya Aydan membuka matanya dengan sempurna walaupun terasa berat.

"Maaf, Saya ngga dengar apa-apa." Ucapnya hendak duduk. Ara hanya mengangguk walau dalam ekspresi khawatir.

"Kalau begitu saya keluar dulu." Sambungnya hendak berdiri dan meninggalkan kamar Ara.

"Nggapapa?" Tanya Ara menyusul dari belakang melihat jalan Aydan tertatih.

Belum ada beberapa langkah, Aydan ambruk dan pingsan ditempat.

Ara yang berada dibelakangnya belum siap, akhirnya ia tak kuat menahan tubuh Aydan dan ia terduduk dilantai sedangkan Aydan terbaring lemah hanya kepala yang Ara sanggah di kakinya.

"Astaghfirullah Kak, bangun Kak!" Ucapnya menepuk pipi Aydan. Wajah Aydan semakin pucat membuat Ara mengeluarkan air matanya.

"Kak Fahrul! Kak Fahrul!" Panggil Ara karena kamar Fahrul disebelah kamar mereka, lagipula ini subuh pasti Fahrul sudah bangun.

Mendengar teriakan dari Ara, Fahrul segela keluar dan membuka pintu kamar Ara.

"Ya Allah dek, kenapa ini?" Tanyanya gupuh.

Ara menangis dan menjawab "Nggatau, tiba-tiba pingsan."

Fahrul membantu Ara mengangkat Aydan ke kasur, ia membopong tubuh Aydan berdua.

"Badannya panas sekali, segera bawa ke rumah sakit aja, disini Kakak ngga punya persediaan obat demam dek." Ucap Fahrul pada Ara.

"Yaudah kalau gitu Ara panggil Ayah dulu untuk siapin mobil."

"Eh jangan, kamu disini aja, Kakak yang akan ngomong sama ayah, biar sekalian Kakak yang siapin mobilnya." Cegah Fahrul.

Ara mengangguk, namun ekspresinya tetap cemas melihat keadaan Aydan.

Sesampainya di rumah sakit, Aydan langsung ditangani pihak rumah sakit, sementara Regan menghubungi Tyo selaku Papa Aydan.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now