Pertemuan

2.4K 75 5
                                    

Assalamualaikum
Haloo gimana kabar kalian?
Kembali lagi di cerita ini, aku ngga begitu sering up ya, mungkin selisih sehari atau dua hari, maaf kalo itu bikin kalian nunggu.

Jadi langsung aja ke ceritanya, Happy reading~~~

🦋🦋🦋

"Kamu ikut Papa sama Mama Dan!" Ucap Tyo pada Aydan yang semenjak kepergian Ara menjadi pendiam dan ia tinggal dirumah orang tuanya.

"Aydan lagi ngga pengen kemana-mana Pa." Ucap Aydan lemas.

"Papa udah beli tiketnya, ngga ada penolakan kali ini, cukup selama ini kamu membantah, sekarang jangan lagi." Ujarnya pada Aydan dengan membawa barang-barang, mereka sengaja tidak memberitahukan bahwa Ara masih hidup karena mereka akan pergi kesana dan orang tua Aydan akan meminta maaf terlebih dahulu atas apa yang dilakukan anaknya.

"Aydan sedang berduka Pa, Aydan baru aja kehilangan istri Aydan! Papa tolong paham!" Jawabnya sedikit kesal, ia masih tidak ingin membicarakan tentang apa-apa selain memikirkan Ara.

"Papa tidak ingin tahu, kita harus berangkat, SEKARANG juga!" Tuturnya penuh penekanan, lalu ia melenggang menuju mobilnya.

"Mah! Aydan ngga-" Ia menoleh ke arah mamanya yang sedang menatapnya sedari tadi, ia ingin mengeluhkan perasaannya.

"Sudahlah Nak, kamu tidak pernah mendengarkan kata Papa kamu, mohon kali ini kamu menurut saja, demi mama." Ucapnya memotong lalu ia membawa barang miliknya dan barang milik Aydan, ia sengaja menyiapkan terlebih dahulu karena semenjak kepergian Ara, Aydan menjadi seseorang yang tidak terurus, ia memaksa pada Tyo agar membawa Aydan kerumahnya, khawatir jika terus memikirkan Ara akan berpengaruh pada mentalnya.

Hari ini mereka semua akan pergi ke Banjarmasin, orang tua Aydan sudah meminta izin pada orang tua Ara.

Selama perjalanan dipesawat, Aydan terus memikirkan sebenarnya ini kemana, ia sudah mencoba menanyakan pada Papanya namun tidak dijawab, begitupun dengan Mamanya, mereka hanya diam dan mengabaikan Aydan.

Sesampainya disana, orang tua Aydan pergi menuju penginapan yang telah mereka pesan, dan mereka hendak pergi ke lokasi yang Regan kirim nanti malam.

Malampun tiba, mereka bersiap-siap untuk pergi ke pesantren, lokasinya tidak terlalu jauh dengan penginapan mereka.

"Sebenarnya mau kemana sih Pah Mah? Kalau tidak jelas Aydan tidak akan ikut!" Finalnya bertanya, kali ini ia tidak akan menuruti ucapan Papanya.

"Papa sebenarnya akan kerumah Regan dan Zarin, kami ingin bersilaturahmi dengan keluarganya." Jawab Papanya jujur, namun ia tidak mengatakan alasan sebenarnya.

"Kamu harus ikut! persiapkan kata-kata yang pantas untuk diucapkan pada mereka." Tegasnya lalu ia berjalan keluar.

Aydan yang mendengarnya seketika terdiam, ia sudah salah membuat putri mereka pergi selama-lamanya, bahkan mereka sama sekali tak pernah menyakitinya.

Ia tidak ada pilihan lain selain ikut dengan orang tuanya. didalam mobil, Aydan duduk dikursi tengah, sedangkan yang mengendarainya yaitu Tyo sendiri disamping itu istrinya.

Aydan terus melamun menatap keluar jendela, bagaimana kelanjutan hidupnya setelah ini, apa yang akan dilakukannya tanpa Ara, Aydan terus meratapi dirinya sendiri.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now