Menginap dirumah Fahrul

2.2K 61 2
                                    

Assalamualaikum, halooo gaysss, kembali lagi di cerita Aydan Ara.

Maaf yaa readerss aku baru up, aku kemaren sakit jadi ngga nulis dulu, doakan aku sehat teruss ya biar ceritanya cepet selesai.

Okeeyy langsung aja ke ceritanya, Happy reading~~~~







🦋🦋🦋




"Assalamualaikum Kak, Ara mau ngambil uang Ara dong, tadi udah bilang sama Abi katanya dititipin ke Kakak." Ucap Ara ketika baru datang dari luar, ia berfikir bahwa Aydan mungkin sudah pulang dan sudah waktunya ia kembali ke ndalem.

"Iya ada di kamar Kakak, nanti aja ngambilnya dek, Kakak masih selesain ini nih." Saut Fahrul masih sibuk memegang kitabnya.

"Hmm, yauda deh" Cemberut Ara namun ia tidak memaksa.

Fahrul melirik Ara yang terlihat sedikit cemberut, ia menghela napasnya pelan.

"Kalau ngga, ambil dikamar Kakak aja di lemari bagian atas, udah ada namanya kok."

Ara yang mendengar seketika melebarkan matanya dan tersenyum dan mengangguk, kemudian ia beranjak dari tempatnya.

"Inget dek, jangan di ambil semua ya!" Peringatnya pada Ara.

"Syapp Gus." Saut Ara mengacungkan jempolnya.

Ara mulai masuk ke kamar Fahrul, ia tidak permisi dahulu karena memang ia sudah diberi izin langsung oleh pemilik kamar tersebut.

Ara langsung membuka lemari bagian atas yang tadi Fahrul bilang, ia mencari uang yang ia maksud.

"Khem..khem.." dehem seseorang dari arah belakang Ara.

Ara mengernyitkan dahinya, jantungnya berdegup kencang, sampai-sampai ia tidak berani membalikkan badannya.

"Sedang apa disini?" Tanyanya.

Tidak salah lagi, ini suara suaminya yang bahkan sangat Ara kenali.

Ara merutuki dirinya sendiri, ia fikir Aydan sudah pulang tapi ternyata masih di rumah tersebut.

Ia berusaha menahan ekspresi kagetnya, merubah wajahnya kembali datar dan segera menemukan uang yang di lemari tersebut.

"Tidak ada, hanya mengambil barang." Sautnya kemudian Ara menutup pintu lemari tersebut.

Saat ia menutup pintu lemari tersebut justru ia berhadapan langsung dengan wajah Aydan, Ara tertegun dan menelan salivanya sendiri.

"Duhh, gimana caranya Ara keluar darisini Ya Allah, awas aja Kak Fahrul!!" Sebalnya dalam hati.

Aydan menahan senyumnya melihat kesaltingan Ara, dimatanya saat ini Ara sangatlah imut dan menggemaskan walaupun terkesan dingin padanya.

"Permisi, saya mau lewat." Ucap Ara berusaha tetap tenang.

Aydan tetap diam dan tidak beranjak dari tempatnya, membuat Ara susah untuk melewatinya.

Melihat keringat yang mulai muncul didahi istrinya membuat Aydan tak tega, kemudian ia sedikit bergeser untuk memudahkan Ara.

"Saya sedang tidak menghadang kamu Ra, lewat saja." Ujarnya lembut.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now