pemberian yang dibuang

2.3K 72 55
                                    

Assalamualaikum
-
-
-
Cinta itu seperti Agama, tidak ada paksaan didalamnya.

🦋🦋🦋

Setelah berbincang dengan Mama dan Papa Aydan, Ara hendak mencari Aydan karena ia tidak melihatnya semenjak Ara berbicara dengan orang tuanya.

Saat matanya menangkap sosok Aydan,ia hendak memanggil, namun ia terhenti dengan arah tatapan Aydan yang sedang berbicara dengan Seyna, disitu Ara melihat betapa riangnya wajah Aydan dan tak lupa tawanya yang baru saja Ara lihat semenjak mereka menikah, entah apa yang sedang mereka bahas.

Ara mengurungkan niatnya untuk memanggil Aydan khawatir menganggu obrolan mereka berdua. Lalu Ara masuk lagi kedalam untuk mengambil beberapa cemilan untuk ia makan.

Setelah acara selesai, dan tamu pun sudah pulang, Ara dan Aydan hendak berpamitan pada orang tuanya.

"Mah, Aydan pulang dulu ya." Ucapnya hendak menyalimi keduanya.

"Loh, kamu mau pulang Dan? Udah malem ini, gak nginep aja?" Tanya Tyo.

"Ngga deh Pah, besok masih harus berangkat pagi." Tolaknya.

"Udah, bener kata Papa kamu nginep aja apa salahnya sih? Baju kamu kan masih banyak disini, berangkat dari sini aja besok." Sambung Nadin menahan anak dan menantunya untuk menginap.

Aydan menoleh ke arah Ara namun Ara hanya diam karena ia juga tidak tahu akan menjawab apa.

"Yaudah, malam ini kita nginep." Putus Aydan.

"Yeayyy, ayo Ra." Ajak Nadin pada Ara.

"Iya Mah."

"Mamah malam ini mau tidur sama Ara dulu yaa Pah, kangen soalnya, Dadaaahhh." Ucap Nadin mengejek diikuti Ara yang tersenyum.

"Lahh, Papa terus tidur sama siapa?" Tanyanya menunjukkan wajah cemberutnya.

"Tidur sendiri, wkakaka." Tutur Nadin tertawa menang.

Tyo hanya menghela napasnya, bisa-bisanya ia mempunyai istri seperti Nadin.

°°°

Tengah malam Ara terbangun, ia menoleh kearah Nadin yang sedang tertidur lelap, mungkin kecapean karena acara tadi. Ara merasa haus, kemudian ia beranjak dari kamar untuk ke dapur.

Ia melihat lampu dapur sudah gelap, mungkin Papa dan Aydan sudah tertidur, tidak ingin berlama-lama akhirnya ia mengambil gelas kemudian menuangkan air putih. Namun ia melihat samping rumah tampak terang dan seperti ada orang yang sedang membuang sesuatu, lalu Ara menghampiri orang tersebut.

Ternyata semakin dekat, ia merasa bahwa dia adalah Aydan, karena bisa dilihat dari punggungnya dan pakaian yang belum ia ganti.

"Kak, ngapain kok belum tidur?" Tanya Ara.

Aydan menoleh lalu melanjutkan sesuatu yang ia buang.

Ara yang tidak mendapat jawaban kemudian mengintip sesuatu yang Aydan buang.

Betapa terkejutnya Ara melihat kue yang sudah ia buat susah payah semenjak pagi namun Aydan buang ke tempat sampah.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now