Meminta kesempatan

2.6K 76 4
                                    

Halooo, Assalamualaikum semuaa

Kembali lagi di cerita ini, gimana kabar kalian?

Kawal ceritanya sampe ending yuk!
Jangan bosen-bosen ngasih saran atau kritiknya.

Selamat menikmati part ini, dan Selamat membaca~~




🦋🦋🦋

"Waalaikumsa..." Ara menoleh seketika membisu melihat seseorang di depannya.

Aydan terdiam dan tubuhnya membeku, apa ini maksudnya, apakah ia salah lihat, bagaimana mungkin seseorang yang sudah tiada saat ini muncul di depannya bahkan menjawab salamnya.

Aydan menggeleng dan menutup mulutnya, ia masih tidak percaya. Ara langsung memalingkan wajahnya lagi ke arah lain dan ia masih bingung ingin lari tapi sulit dalam keadaan seperti ini, jadi ia hanya bisa merutuki dirinya sendiri sembari tetap memegang kucing didepannya.

"A-ara.." panggilnya terbata, ia memanggil dengan suara bergetar.

Ara tak menoleh, ia menahan tangisnya ketika melihat seseorang yang sudah mengusirnya, namun tak dapat dipungkiri ia sangat merindukan Aydan.

"R-raa..apakah ini benar kamu?" Tanyanya lagi hendak menjangkau pundak Ara.

Segera Ara berdiri tanpa membalikkan badannya."Kalau ia memangnya kenapa?" Saut Ara kemudian ia hendak beranjak dan melepaskan kucing yang ada ditangannya.

Aydan meneteskan air matanya seketika, tidak mungkin roh halus bisa berbicara dengannya.

Ara yang hendak melangkahkan kakinya kemudian dicegat oleh Aydan, ia menarik dan menahan tangan Ara.

"Jangan sentuh Saya!" Kesal Ara lalu ia membalikkan wajahnya menatap tak suka pada Aydan.

Aydan tak menghiraukan ucapan Ara, ia langsung memeluknya erat dan memegang belakang kepala Ara.

"Ya Allah, jika saya mimpi tolong jangan pernah bangunkan saya, jika ini benar maka jangan pernah hilangkan dia lagi." Ucapnya bersyukur dan merapal tetap memeluk Ara.

Ara yang mendengarnya kemudian meneteskan air matanya, ia berusaha melupakan Aydan selama ini tapi Allah justru mempertemukannya kembali.

Aydan melihat lagi ke wajah Ara, sebisa mungkin Ara menormalkan ekspresinya, menatapnya datar dan dingin.

"Lepasin!!" Ucap Ara dingin.

Aydan menggeleng, ia bahkan tak melepas Ara sama sekali.

"Lepasin Kak!!" Ucap Ara lagi berusaha lepas dari pelukan Aydan, kali ini ia tidak dapat menahan tangisnya.

"Maafin saya Ara, maafin saya, saya mohon! Jangan tinggalin saya!" Ujar Aydan tak berhenti meminta maaf pada Ara.

"Siapa Kamu??" Dari kejauhan suara lantang dari laki-laki bertanya pada Aydan.

Ara dan Aydan menoleh, Ara masih sesenggukan kemudian terasa pelukan itu merenggang ia segera berlari dan memeluk laki-laki itu.

"Hiks...hiks..," tangis Ara tak berhenti memegang erat baju Fahrul.

Fahrul menangkup wajah adiknya yang sedang menangis, ia menghapus air matanya sambil bertanya pada Ara, namun Ara hanya menggeleng tak ingin menjawab.

AydanAra [End] Completed✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя