38. Zamrud Beracun

17.4K 3.8K 5K
                                    

"Suara kematian meraung di atas tanah tandus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Suara kematian meraung di atas tanah tandus."





Selamat Membaca





BRAKK!!



"WANG JAE!! APA MAKSUDMU DENGAN INI?!! BERANINYA KAU MENJATUHKAN HUKUMAN PADA WANG JIN?!!"

Kalian tentu tahu siapa seseorang yang baru saja menggebrak pintu aula singgasana Raja saat itu. Siapa lagi jika bukan Wang Han Si tak tahu rasa takut? Antara dia lupa jika adiknya telah menjadi Raja, atau memang dia tidak peduli dengan kedudukan Wang Jae sekarang.

Jubah merah transparan yang membungkus gwanbok sutranya tampak berkibar ketika dia masuk dengan langkah berdentum, pun dengan rambut hitamnya yang sepanjang punggung. Sepasang mata menawan Pangeran ke lima menatap tajam ke depan.

Pada seorang pria yang duduk dengan wajah datar.

Sringg!!

Sebilah pedang besar dihunus, pedang itu benar-benar nyaris memotong leher Wang Han jika saja Sang Pangeran tidak segera menghentikan langkahnya saat itu juga. Beruntung Han memiliki insting yang sangat tinggi.

Itu Guan Yu, dengan Pedang Zamrud Hijaunya.

"Jaga sikap anda di depan Raja," dingin Si Eksekutor.

"Minggir, Guan Yu," Han menggertak balik.

Lantas, bangkitlah Sang Raja dari singgasananya. Pria dengan pakaian bersulam emas itu memandang saudaranya dengan rendah, memandangnya dengan asing, bagai menatap seorang budak. "Kau pikir dengan siapa kau berbicara?"

Nada yang dingin. Sangat dingin.

Di belakangnya, Hwang Je No muncul sembari membawa Wang Jin bersamanya, dan juga Wang Hun yang terlihat sangat panik. Pangeran ke empat berlari menerobos tubuh Guan Yu, mendorong Sang Eksekutor menjauh, dan ia jatuhkan lututnya di depan singgasana Raja.

"Pyeha!! Pangeran ini sangat memohon! Ampuni Pangeran Wang Jin! Tolong ampunilah dia sekali ini saja! Kami memohon belas kasihanmu, Pyeha!!"

Jin dan Han bahkan nyaris tidak percaya bahwa seseorang yang baru saja berlutut di depan Wang Jae adalah Wan Hun.

Wang Hun. Seorang Pangeran yang tak memiliki banyak ekspresi, tidak terlalu memedulikan sekitarnya, gemar minum arak. Seorang Pangeran dengan gengsi dan harga diri yang cukup tinggi, kini dia membuang semuanya untuk berlutut di depan Raja yang adalah adiknya sendiri.

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang