08. Punggung Putih Sang Peony

59.5K 8.7K 15.3K
                                    

 Selamat membaca~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Selamat membaca~


Kalian tahu, meski Son Je Ha sudah memiliki seorang gibu, sama sekali tak ada yang berubah dari kesehariannya. Dia masih suka mencuci baju, berbelanja untuk kebutuhan dapur, melakukan ini dan itu, sebagaimana seorang pembantu biasanya. Oh, padahal suami gisaeng-nya adalah seorang Pengajar Kerajaan.

Gadis itu baru saja mencuci di sungai. Tidak, kali ini dia tidak pergi ke lembah surga, Son Je Ha mencuci di sungai belakang gyobang. Entahlah, hari ini dia merasa agak malas untuk berjalan kaki.

Dia sedang menjemur cucian terakhirnya, menggantungnya di atas tali. Gadis itu masih memiliki beberapa kegiatan yang sudah ia ingat dengan rapi di otaknya. Setelah ini, dia akan pergi ke rumah Keluarga Bae. Menyampaikan pesan Nyonya Yoon untuk Tuan Bae, sekaligus bertemu dengan Kyung Soo.

Son Je Ha memeluk keranjang bambunya, berencana untuk segera masuk. Namun saat dia melangkah mundur sekali, dia terkejut setengah mati ketika punggungnya dirasa menubruk sesuatu.

Dia nyaris terjatuh, namun seseorang di belakangnya segera menangkap tubuhnya dengan mudah.

Menolehkan kepalanya, Je Ha mendongak, raut wajah tampan yang sesejuk air telaga langsung memasuki pandangan matanya. Pria bertubuh tinggi di belakangnya tersenyum, sampai kemudian dia mengucapkan kata hati-hati dengan suara lembut.

"T-Tuan Seon..."

Son Je Ha harusnya tidak terkejut dengan kedatangan Jae Hyun, tapi tetap saja... dia terkejut. Apalagi Seon Jae Hyun datang dengan cara seperti itu.

Pria itu tertawa kecil ketika melihat gadis pendek di depannya menjadi gugup, lalu dia mendekat untuk mencium kening gadisnya dengan sangat perlahan.

"Istana terasa membosankan, jadi aku datang kemari," ujarnya. Suaranya seperti biasa, begitu merdu bagai sepetik senar gayageum.

"Anda biasanya datang malam hari, apakah anda tidak memiliki pekerjaan apapun?" Je Ha melemparkan pertanyaan ingin tahunya, sempat mengambil keranjang bambunya yang tadi terjatuh.

Seon Jae Hyun malah tertawa, "pekerjaan? Pekerjaanku sebenarnya hanya mengawasi para Pangeran nakal itu."

Gadis gisaeng melebarkan matanya, mirip kelinci polos. "Pangeran nakal?" Mendengar kelakar seperti ini tentang Pangeran-Pangeran Goryeo sebenarnya agak lucu.

Tawa pria masih terdengar pelan, "yahh, adik-adik Yang Mulia Putra Mahkota cukup menyusahkan, kau akan terkejut jika tahu yang sebenarnya," dia melanjutkan, lalu bergegas mengganti topik perbincangan, "apakah kau sibuk setelah ini? Aku ingin mengajakmu makan siang di kedai dekat sini."

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologWhere stories live. Discover now