26. Bencana Surgawi

34.4K 5.5K 14.3K
                                    

"Ketika para pendosa dan penghasut menumpahkan darah tak berdosa, ketika itulah surgawi menurunkan bencananya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ketika para pendosa dan penghasut menumpahkan darah tak berdosa, ketika itulah surgawi menurunkan bencananya."


trigger warning ⚠️ :

lilttle bit sexual content and rape. please skip if ur minor


Selamat Membaca~



"Yang Mulia, ku mohon tariklah kembali perkataan anda! Orang rendahan ini memohon kepada Yang Mulia Pangeranku!! Seon Jae Hyun akan memberikan apapun yang anda inginkan! Apapun untuk menggantikan gisaeng itu!!" 

Tuan cendekiawan benar-benar telah bersujud di hadapan Wang Jae yang masih berdiri menjulang, dia mulai meneteskan air mata, memohon dengan sangat, merendahkan harga dirinya serendah-rendahnya. 

Pangeran ke tujuh hanya tersenyum asimetris. "Berhenti merendahkan dirimu sendiri, Seon Jae Hyun. Kau adalah seorang bangsawan dengan kasta tertinggi yang tidak sepatutnya melakukan ini meski aku adalah Pangeran, kau tidak malu?" 

"Karena itu... karena itu ku mohon Yang Mulia, dengarkanlah permintaanku. Ambillah apapun yang anda inginkan dariku, apapun!" 

Jae Hyun masih tidak mau mengangkat kepalanya, dan Guan Yu dibuat jengah tak habis pikir melihat pemandangan itu. 

Lantas berucaplah Wang Jae, "jika aku meminta nyawamu... kau akan memberikannya?"

Pertanyaan yang lebih terdengar seperti cemooh itu berhasil membuat Seon Jae Hyun terhenyak di tempatnya. Pria yang bersujud itu perlahan mengangkat kepalanya, memandang pria lain yang jauh lebih muda. 

Kemudian Seon Jae Hyun mengepalkan tangannya, "aku akan memberikannya, anda boleh membunuhku."

Dia mengucapkannya. Jae Hyun mengucapkannya dengan begitu lantang dan tanpa keraguan sedikit pun. 

Guan Yu bahkan terkejut saat mendengarnya. Dia baru saja berpikir jika Seon Jae Hyun sudah gila. 

Pangeran Wang Jae kemudian tertawa. Dia benar-benar tertawa dalam artian sesungguhnya, karena baginya Seon Jae Hyun dan seluruh kata-katanya benar-benar lucu hingga membuatnya merasa geli. 

Pangeran itu mengibaskan keliman gwanbok biru gelapnya ke belakang, "kau sudah gila, Jae Hyun. Aku hanya bercanda, aku tidak akan membunuh orang semudah itu." 

"Yang Mulia—"

Lalu raut wajah Wang Jae kembali berubah. Dari tertawa seperti orang gila, menjadi lebih gelap dengan tatapan mata yang sangat tajam. 

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologWhere stories live. Discover now