16. Kasih Tak Sampai

44.3K 6.7K 18.2K
                                    

"Kesalahan terbesarmu, adalah tidak mendengarkan hatimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kesalahan terbesarmu, adalah tidak mendengarkan hatimu."


Selamat Membaca~


"A— tunggu apa maksudmu?! Yoon Gi! Hei!" 

Hwang Je No bahkan belum sempat mendengarkan penjelasan lebih lanjut, tapi pria berpakaian hitam-hitam itu sudah berbalik dan pergi lebih dulu. Dia ingin mengejar dengan Yong-Gam tapi bahkan Yoon Gi benar-benar berlari secepat itu.

"W-wuahh... dia seperti ninja..." Hwang Je No masih sempat untuk takjub. Lalu dia menatap Yong-Gam, "apakah bandit memang memiliki kemampuan seperti itu?" 

Yong-Gam diam saja, asyik memakan rumput dan tumbuhan liar. 

Tunggu, daripada itu, Je No benar-benar kepikiran tentang apa yang baru saja dikatakan oleh Si pemimpin bandit Gwanaksan. Diam pria itu, memutar-mutar seruling gioknya sembari berpikir keras. 

"Ada seorang pengkhianat di antara kalian."

Sungguh? Mengapa Yoon Gi tiba-tiba mengatakan hal seperti itu? Apakah dia serius? Untuk apa? Atas dasar apa dan darimana dia tahu? 

Je No bertanya pada Yong-Gam lagi, "apakah menurutmu aku harus percaya padanya? Bagaimana jika dia mencoba mengadu domba?" 

Yong-Gam yang sedang makan tanaman liar mengangkat kepalanya, hanya memandang Sang tuan sembari sibuk mengunyah. 

"Dia juga menjelek-jelekkan Pangeran Wang Jae tadi," lanjut Je No, "aku tidak suka itu." Dari nadanya, Je No benar-benar terdengar tidak suka, pria bersurai panjang itu mendengus kecil. 

Masa bodoh, Hwang Je No merasa tidak perlu untuk terlalu mendengarkan ocehan Yoon Gi beberapa saat lalu. Pasalnya, baginya itu terlalu tiba-tiba, seperti tidak ada alasan khusus baginya untuk percaya. 

Hei, bandit adalah musuh utama kerajaan, terutama kelompok Gwanaksan. Dan Yoon Gi adalah pemimpinnya, sekaligus orang yang pernah bertarung dengannya. Sekarang tiba-tiba pria itu datang dan mengatakan banyak hal. Goryeo dalam bahaya, ada seorang pengkhianat di dalam istana. Bukankah itu lucu? 

Sang Panglima Perang hanya mendengus geli saat mengingatnya. Kemudian dia menggeleng-gelengkan kepala. 

Lalu saat tengah malam, Hwang Je No masih memikirkan segala perkataan Yoon Gi. Dia mengatakan bahwa itu hanyalah omong kosong, namun entah mengapa kalimat-kalimat itu tak bisa lepas dari pikirannya. 

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologWhere stories live. Discover now