31. Sekat Terkutuk

34.6K 5.3K 10.7K
                                    

"Ku mohon hancurkan sekat ini dan bawalah aku pergi

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Ku mohon hancurkan sekat ini dan bawalah aku pergi..."


Selamat Membaca 


"Apakah itu sungguhan? Kau benar-benar mengandung anak Hwang Je No?"

Wang Jae masih menatap nanar, tangannya yang memegang telapak tangan Son Je Ha mulai mengerat. 

"Kau berbohong... kan?" Ulangnya, mencoba memastikan. Ingin mendengar bahwa perempuan itu bercanda.

Lalu, saat dua pasang netra itu bersua, Si gadis gisaeng mulai meneteskan air matanya perlahan. Jatuh menuruni wajahnya menuju dagu, menangis tanpa suara. 

"Ku mohon lepaskan aku, Hwangja-nim... apakah anda masih akan bersikeras meski tahu bahwa wanita ini mengandung anak pria lain?"

Je Ha bisa merasakan tangan pria itu mulai gemetar.

"Aku... aku mencintaimu... aku mencintaimu," Wang Jae mengucap berulang-ulang, seperti orang linglung. 

"Hwangja-nim, aku tahu anda adalah pria baik, aku tahu itu sejak awal kita bertemu," Je Ha menatap sembari memohon, "aku tahu anda tidak seperti yang dibicarakan oleh semua orang, anda bukan pembawa malapetaka, anda andalah anak Raja yang juga diberkati—"

"Berhenti, berhenti! Aku tidak ingin mendengar ini!" Wang Jae mundur, dia terlihat begitu ketakutan. 

Son Je Ha terus menggapai tangannya, mencengkeramnya dan mencoba meyakinkannya sekali lagi. 

"Yang Mulia, anda adalah seorang Pangeran yang baik dan jauh lebih hebat dari yang dikatakan orang-orang, karena itu... anda patut untuk mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari ini," perempuan itu masih menangis, "aku sungguh tidak layak untuk anda."

"A-aku mencintaimu... tapi aku sangat mencintaimu! Berhentilah mengatakan hal seperti itu!" Wang Jae mencoba melepaskan tangan Son Je Ha darinya.

"Yang Mulia, lepaskan aku..."

"HENTIKAN!!!"


Dugkh!!


Wang Jae melepas tautan tangan mereka dengan paksa, dia mundur terlalu kencang hingga punggungnya menubruk dinding. 

Menatap Son Je Ha dengan panik dan pandangan penuh ketakutan, pria itu segera mengambil salah satu kelincinya dan menggendongnya di lengan. 

"Aku t-tidak akan melakukannya... aku tidak akan pernah melepaskanmu..." katanya dengan nada bergetar.

"Hwangja-nim!"

Namun pria itu bergegas pergi. Melompat keluar jendela sembari menggendong kelincinya, berlari seperti dikejar oleh sesuatu. 

Ekspresinya yang ketakutan itu sempat membuat Son Je Ha terheran, mengapa Wang Jae bisa bereaksi seperti itu. 

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologWo Geschichten leben. Entdecke jetzt