PART 40 - Family Traitor

9.2K 1K 59
                                    

"Apa yang terjadi? He looks angry." Jerome bergumam.

Ia di ruang pembesuk, duduk beralas karpet. Dari raut wajahnya terlihat baru saja bangun tidur. Allard membasuh wajahnya di wastafel dan menatap cermin.

"I don't know. Dia berteriak memanggil Daniel tadi," ucap Allard dan mengeringkan wajahnya dengan handuk kecil.

Kemudian ia duduk di sofa dan menenggak air dari botol. Mereka berdua melihat ke bangsal, Altherr dan Dellza nampak sedang bicara. Jerome beranjak ke toilet. Allard menuju bangsal. Kedatangannya membuat Altherr dan Dellza berhenti mengobrol.

"Something wrong has happened?" tanya Allard menatap mereka bergantian. "Aku terbangun karena suaramu."

Dellza menoleh pada Altherr.

"Ben dan Blodeyn ada dibalik penyerangan di London," jawab Altherr.

Allard terkejut dan mengerutkan dahi. "Are you-- are you kidding me?"

"Aku mendengar percakapannya dengan Ben kemarin," sambung Dellza.

"Fuck!" rutuk Allard, terlihat tidak percaya. "Aku tidak terkejut kalau Ben, karena sejak lama dia sudah mengkhianatimu. Tapi Blodeyn? S ... hit."

Altherr memberitahu saudaranya itu kemungkinan penyerangan kemarin di boat adalah rencana mereka yang mencoba melenyapkan Dellza, karena sebenarnya peluru itu mengarah pada Dellza.

Allard menghela napas. "Bagaimana dengan Ulrich? Apa yang akan kalian katakan?"

"Aku akan katakan yang sebenarnya. Aku tidak peduli bagaimana reaksinya. He must know," kata Altherr.

Mengingat Blodeyn adalah adiknya Jack Charles --kakeknya Allard--Allard menyarankan Jack harus tahu perbuatan kejinya. Jack akan mendukung keputusan Altherr. Allard tahu betul bagaimana Jack yang bijaksana, ia akan mendukung kebenaran. Jack akan membantu Altherr mencari keberadaan Blodeyn. Wanita tua itu pasti sudah meninggalkan Cadiz atau bahkan Spanyol.

Altherr tercenung. Ia akan ikuti saran Allard untuk memberitahu Jack Charles. Namun ia tidak akan membuat Jack terlibat dalam pencarian Blodeyn. Bila Blodeyn kabur ke Prancis, ia akan melibatkan Jack. Akan tetapi feeling Altherr tidak yakin Perancis menjadi tempat pelarian Blodeyn. Nenek itu pasti berpikir Perancis akan jadi sasaran, sebab negara itu sering menjadi tujuannya.

Ponsel Altherr berdering. Telepon dari Daniel. Dellza memberikan ponselnya yang berada di laci nakas kepada Altherr. Dellza dan Allard sama-sama menunggu kabar apa yang akan datang.

Altherr tampak mendengarkan. "Blokir semua kartu kredit mereka dan kirim anak buah Goncalve ke sana. Intimidasi pilot untuk pergi dan ... cari tahu orang-orang yang terlibat dalam perjalanan mereka."

Setelah itu Altherr mengakhiri panggilan. Ia menatap Dellza dan Allard. Orang-orangnya menemukan jejak terakhir Blodeyn dan Ben di Cadiz. Mereka pergi meninggalkan kota ini dengan jet pribadi. Tujuan penerbangan ke Bulgaria, tepatnya kota Velingrad. Sambil menunggu kabar Daniel selanjutnya, Allard akan hubungi Jack untuk datang ke Cadiz menemui Altherr.

Pintu terbuka, masuklah Ulrich dengan senyumnya yang hangat seperti biasa. "Allard, kau sudah bangun. Ah, aku seharusnya tadi bawa kopi untukmu."

"Aku akan ke cafe bersama Jarome," jawab Allard.

Kemudian Allard dengan tatapan isyarat mengajak Jerome pergi keluar. Kini hanya ada Ulrich, Altherr dan Dellza. Jantung Dellza berdetak kencang, ia memikirkan bagaimana reaksi Ulrich setelah tahu perbuatan istrinya.

"Sweetheart, kau sudah sarapan?" tanya Ulrich.

Dellza hanya mengangguk dan melirik Altherr. Ulrich merasa ada yang aneh dengan tatapan Dellza. Ia mengikuti arah pandangannya. Altherr terlihat diam, menatap lurus ke depan.

The MAFIA Lord's DesiresNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ