PART 24 - Mafia Don's Wife

15.1K 1.3K 69
                                    

  "You're the wife of a mafia."

Kalimat yang ia dengar dari mulut pria itu seperti enggan lepas dari telinganya. Ucapan itu terus membisikinya. Seumur hidup Dellza tidak pernah menduga ia akan mendengar seseorang mengaku adalah mafia padanya. Masih tak percaya ia bersama seorang mafia. Kejadian menegangkan semalam kembali terlintas dibenaknya. Bagaimana Kenneth menodongkan pistol padanya dan betapa mudahnya Altherr menembak Kenneth dengan senjata laras panjang itu. Dellza berpikir hal tembak menembak sudah hal yang biasa untuk Altherr, ia jadi ingat Altherr pernah menembak kaki Jarvis.

"Dellza? Dellza?" Anne mencoba memanggilnya.

Ia bersama dengan wanita itu di ruang makan. Dellza duduk dan Anne berdiri di sampingnya, menyiapkan waffle. Pandangan Dellza kosong ke depan, jelas dia melamun. Anne sekali lagi memanggilnya dan Dellza mengerjap. Dia menatap waffle yang tampak lezat di meja.

Dellza menatap Anne. "Tiba-tiba aku ingin sandwich panggang, Anne. Bisa kau ganti waffle ini?"

Anne tersenyum. "Tentu, Dellza. Aku akan membuatkannya untukmu."

"Terimakasih," katanya.

Anne membawa mengangkat piring waffle dan melenggang pergi menuju dapur. Tinggal segelas susu di meja. Dellza menopang kepalanya dengan tangan dan menghela napas. Menatap sekeliling, pagi ini meja makan sepi sekali. Entah kemana perginya semua orang. Selang beberapa menit Anne kembali dan menghidangkan sandwich panggang.

Anne melirik gelas susunya. "Oh ya, Dellza. Susu ini untuk Ibu yang sedang mengandung."

Dellza mengernyit. "Susu ... hamil?"

"Ya. Tuan sebelum pergi tadi malam memberi pesan padaku untuk rutin memberi susu hamil untukmu. Jadi pagi-pagi sekali aku pergi ke supermaket untuk membelinya," papar Anne.

"Hum ... apa kau tahu kemana Altherr pergi?" tanya Dellza, "saat aku bangun tidur, dia tidak ada di sampingku dan aku tidak melihat dia dimana-mana."

Anne tidak tahu kemana Tuannya pergi. Dia hanya tahu setelah sekitar duapuluh menit Altherr membawa Dellza ke kamar tadi malam setelah kekacauan itu, Altherr memanggil Anne ke kamar. Anne melihat Dellza sudah terlelap dan Altherr sudah berganti pakaian. Altherr juga tampak menyimpan satu pistol dibalik jaketnya. Altherr hanya mengatakan perihal susu hamil itu dan meminta Anne menjaga Dellza selama dia tidak ada di mansion. Kemudian Altherr pergi bersama Ulrich.

"Dan nenek?" tanya Dellza lagi.

Anne menjawab, "Setelah acara makan malam, Nyonya besar ikut bersama keluarga Douglas. Ayo, nona! Makan sandwichnya, sesudah itu minum susunya."

"Kau sudah sarapan?"

"Sudah. Ayo, makanlah!"

Dellza akan makan bila Anne duduk. Dia merasa tidak enak Anne terus berdiri. Anne menolak dengan lembut, dia tak pernah duduk di kursi meja makan mansion ini. Pelayan tidak boleh melakukannya. Dellza jengkel sekali mendengarnya.

"Anne, aku anggota Goncalve juga 'kan? Aku istrinya Altherr, benar?" kata Dellza, "well, aku sebagai Goncalve memintamu untuk duduk. Aku mohon."

"Dellza, tidak. Jangan memohon begitu. Kau membuatku merasa malu. Ba--baiklah ... aku akan duduk, okay?"

Dellza tersenyum. Anne menarik kursi dan duduk, melirik kesana kemari. Memastikan tidak ada orang. Dellza terkekeh dan menenangkan si kepala pelayan mansion tersebut. Hanya duduk saja di kursi tidak akan terjadi masalah, Dellza menjamin itu. Anne hanya takut Altherr tiba-tiba saja datang dan melihatnya.

The MAFIA Lord's DesiresWo Geschichten leben. Entdecke jetzt