Banyak orang bilang, kalau cita-cita tidak bisa diraih bersamaan dengan kisah cinta. Dan Sabrina percaya, jadi dia fokus dengan tujuannya, dia kesampingkan romansa supaya tidak ada yang bisa menghalangi mimpi-mimpinya. Semua berjalan sesuai rencana sampai semesta mempertemukannya dengan Agi. Di atas paving basah dengan genangan air hujan dimana-mana, diantara luapan emosi yang meronta-ronta. Segalanya terjadi begitu saja. Tapi rupanya semesta tidak membiarkan itu bertahan lama. Ditengah benang cinta yang tengah mereka rajut dengan mesra, seseorang muncul membawa malapetaka. Jadi dengan terpaksa, Sabrina melepas Agi. Berusaha keras untuk sampai di titik ikhlas sampai rasanya tersiksa sendiri. Dan ketika mimpi-mimpi sudah berhasil tercapai, segala ambisi telah terpenuhi, ternyata cintanya masih setia di hati. Tapi apakah Agi juga merasakan hal yang sama? Siapa yang bisa menjamin Sabrina tidak akan berakhir memeluk luka-lukanya? Bisakah semesta berbaik hati dengan merestui keduanya, atau kisah mereka hanya akan berakhir menjadi bagian dari perjalanan masa muda.