[follow dulu baru baca okei] "Lo harusnya sadar ci, kalo gue bukan lagi dero yang dulu, dero yg slalu nemenin lo belajar tiap pulang sekolah, dero yang selalu bikin lo kesel, dero yang slalu meluk lo kalo lo lagi nangis. Sadar ci gue udah berubah, bukan lagi jadi dero yg udah lo kenal. Tapi inilah sifat dero sebenarnya" ucap dero sambil memejamkan matanya menahan sesak di dadanya. "Ga ga ga, GAK. Dero lo pasti bercanda kan, ga lucu tau. Dero lo kalo bercada suka keterlaluan. Dero----" oci sudah tidak bisa berkata kata lagi selain menundukan kedua wajahnya dan menangis, tidak. Tujuan awalnya adalah membuktikan bahwa dia bukan wanita lemah dihadapan dero, tapi lihat sekarang dia malah menjadi sosok yang rapuh Ia sadar bahwa ia tidak akan bisa menjadi sosok yang kuat di hadapan dero. Terkadang ia berfikir kenapa dirinya slalu menjadi sangat rapuh bila sudah berhadapan dengan dero. Seperti sekarang contohnya. Cerita ini bukan sekedar cerita remaja biasa tetapi juga tentang kejujuran yang sudah mahal harganya, tentang percaya yang sulit dilakukan tanpa maksud apa apa. Tentang masa sma yang selalu penuh warna. *** Copyright; salma irmawati Sorong, 17 desember 2018