Kringgg
"Baik anak anak, bapak akhiri pertemuan kali ini, kita lanjut di pertemuan selanjutnya. Selamat siang"
"Akhirnyaaa" serempak anak kelas mengucapkan syukur tak terkecuali oci.
Sehabis ini dia harus membersihkan toilet di sekolah.
"Oci pulang bareng gueee" teriak dero sambil merapikam buku bukunya.
Oci hanya diam dan langsung melenggang pergi.
"Ociiiii" teriak dero dari ujung koridor.
"Duh apaan sih, kalo mau jadi tutor gue lain kali aja dah, gue lagi sibuk sekarang" jawab oci
"Oci, ci gabisa gitu dong, bu rudi udah kasih amanat buat gue untuk jadi tutor lo" ucap dero sambil menarik-narik tangan oci
"Lo apa-apaan sih, besok dah, gue sekarang lagi mau bersihin toilet keburu pak bambang marah. Udah ya see you" kata oci dan langsung meleset pergi ke toilet.
Andai aja lo sadar cii
***
"Hahhh, akhirnyaaaaa" ucap oci sambil merengkangkan kedua telapak tanganya.
Ia melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya.
"Udah jam 4" gumamnya.
Ia pun bergegas merapikan barang barangnya dan kembali ke rutinitasnya.
Tiba tiba terdengar notif dari hpnya
Oci lo udah pulang?
"Nomor siapa ni" gumamnya.
Ini gue, Dero. Save ya nomor gue
Setelah membaca teks terakhir tadi dan mengabaikannya, oci langsung menstarter motor meticnya membelah jalan di ibukota yang sudah mulai basah akibat hujan yang sedari tadi mulai turun.
Oci singgah di sebuah kafe dekat rumahnya, dan mengganti bajunya dengan seragam kafe tersebut.
Iya, oci kerja part time, untuk menambah uang jajannya yang di potong oleh lena, ibu tirinya.
Ibu oci meninggal saat oci masih kelas 6 sd dan Ayah oci menikah lagi saat oci kelas 2 smp.
Saat pertama kali bertemu lena , lena sangat baik padanya dan terlihat penyayang
Namun semuanya hanyalah topeng untuk menutup segala sifat sifat busuk-nya itu.
Oci bukannya penakut untuk melawan kepada lena, hanya saja lena dan juga anaknya farah itu sangat pintar memutar balikan fakta seolah-olah oci yang bersalah.
Dan bodohnya varel langsung percaya pada keduanya tanpa mau mendengarkan penjelasan yang oci katakan.
Oci sangat tidak menyangka sebegitu cepatnya kah ayahnya melupakan ibunya, dan langsung menikah dengan wanita ular itu.
Oci tak habis pikir juga, ayahnya lebih mempercayai ibu dan anak itu begitu saja.
Dan malah menuduhnya berbohong, yang notabe nnya oci adalah anak kandungnya. Dan dua orang tersebut hanyalah orang asing yang masuk ke kehidupannya dengan singkat.
***
"
Dari mana saja kamu" tanya varel ayahnya, dengan dingin.
Disamping ayahnya berdiri ibu tirinya.
"Dia pasti habis keluyuran sama pacarnya tu mas" Lena memanas-manasi varelVarel langsung terbelalak, sebegitu bejatnya kah anak perempuannya ini?.
"Benar begitu oci?" Tanya varel memastikan
Ucapan wanita di sampingnya itu."Apakah jika saya berkata tidak, anda akan percaya?" Tanya oci dengan tenang namun lantang. Sambil membuka pintu kamarnya.
"Bukan begi--"
Duarrr
Oci langsung masuk dan membanting pintu kamarnya tanpa mau mendengarkan ayahnya, terlebi lagi melihat lena dengan senyum kemenanggan.
"OCI, DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI. KELUAR KAMU DARI KAMAR" maki varel sambil mencoba mendobrak pintu kamar oci.
"Udahlah mas, biarin oci tenangin dirinya" ujar lena sambil memeluk varel dari belakang dan menenangkannya.
Ini semua salahku, maafkan aku ra belum bisa menjadi ayah yang baik buat putri kita.
***
Jangan bosen baca ya teman:')
I hope you like it💗Ok, see you next part:)
Jangan lupa follow my instagram
(@)salmairmaa
YOU ARE READING
Following Love
Teen Fiction[follow dulu baru baca okei] "Lo harusnya sadar ci, kalo gue bukan lagi dero yang dulu, dero yg slalu nemenin lo belajar tiap pulang sekolah, dero yang selalu bikin lo kesel, dero yang slalu meluk lo kalo lo lagi nangis. Sadar ci gue udah berubah, b...