END

546K 10.9K 1.1K
                                    

Rafan Ghifari Nelson.

Putra pertama dari Jhonathan Nelson dan Clara Nelson. Yang berarti, lelaki berparas tampan, menarik yang suka mengampuni dan sikapnya lemah lembut putra dari keluarga Nelson. Dengan nama tersebut Nathan dan Clara berharap jika anaknya besar nanti akan menjadi anak yang mudah mengampuni kesalahan orang lain dan lemah lembut kepada semua orang. Nama adalah sebuah doa bukan? Dan inilah dua keduanya untuk putra kecilnya kelak.

"OH MY GOOOD." seruan heboh itu keluar dari mulut gadis polos berparas cantik yang baru memasuki ruangan rumah sakit Clara.

"X, bisa lakban-in mulut cewek lo gak? Ini rumah sakit woy, bukan otan!" Tegur Nathan kesal, bayanin aja dalem ruang rawat gini teriak-teriak. Kalo mau teriak dalame utan noh, biar dimakan harimau sekalian.

"Sorri, Than. Biasalah Cewek gue terlalu semangat buat jumpa keponakan baru." ujar Xavier dengan gaya sok cool yang dia punya. Dengan tangan yang dimasukan kedalam kantong celana dan berjalan santai menuju berangkar tempat Clara berbaring yang lebih cocok di sebut dengan ranjang mewah.

"Baru kepotakan aja udah gini, apa lagi entar kalo punya anak sendiri. Budek sebelum mendengar anak lo." gerutu nya. Siapa yang tidak kesal ada anak gadis yang nyelonong-nyelonong sambil koar-koar padahal istrinya baru saja mengejan menahan sakit.

Xavier meringis sedangkan Chaca mengucutkan bibirnya. Dengan semangat yang sudah pudar karena gerutuan suami temannya yang mulutnya lemes melebihi ibu-ibu komplek yang sedang berebut sayur, Chaca berjalan menuju Clara. Mata gadis itu langsung melebar antusias seperti tadi. Senyum manis mulai melengkung menghiasi wajah kekasih Xavier itu.

" Ya ampun. Imut banget keponakannya, onti." ujarnya girang saat melihat bayi dalam dekapan Clara menguap memperlihatkan mulut kecilnya yang belum tumbuh dari gigi-gigi susu.

Clara tersenyum hangat, dia bahagia temannya ini penjenguk pertama. Pasalnya dia dari tadi mulai kesal saat kedua temannya memberi alasan untuk tidak hadir tetapi hanya mengucapkan ucapan turut bahagiannya dari benda persegi itu saja. Agatha, gadis kelem itu sekarang sedang ada di Singapura untuk meninjau cabang butiknya disana. Ya, gadis cantik itu sudah menjadi desainer yang patut dipertimbangkan. Hal itu membuat Geo-kakaknya sedikit keteteran karena sering ditinggal keluar negeri oleh kekasihnya. Padahal kalau kakaknya mau, dia bisa saja menyusul kekasihnya itu. Tetapi apa daya, pekerjaannya menjadi penerus perusahaan ayahnya membuat Geo sibuk bukan main.

Alona, gadis itu sedang melakukan Prewed di Korea sana. Halah, siapa sangka gadis berwajah angkuh itu pengemar Oppa-oppa? Sampai-sampai Pre-wedding saja harus dilakukan di negeri pria-pria berkulit putih itu. Entahlah, Honeymoon nanti juga iya akan ke negeri ginseng itu lagi. Hanya berbeda kota. Huh, tidak kreatif.

Dan dari ketiga sahabatnya, hanya Chaca lah yang, hem pengangguran. Maybe, jadi hanya dia lah yang bisa menjenguk langsung Clara. Tapi Clara tidak bersedih. Kedua sahabat nya itu langsung memesan tiket kepulanganya saat tau dirinya sudah cebrot.

"Mau gendong dong, Cla." Pinta Chaca dengan nada suara gemas.

"Awas kecengklak anak gue." Suara Nathan membuat Chaca mencibir. Tetapi Clara tidak mengidahkan ucapan suaminya. Dengan perlahan ia memindahkan Rafan-putra kecilnya dalam dekapannya menuju gendongan Chaca.

"Uhh, lucunya. Onti jadi gemes." suara Celoteh demi celoteh Chaca memenuhi ruang rawat Clara.

Melihat hal itu membuat senyuman di bibir Xavier mengambang sempurna. Walaupun terkadang kepolosan gadis itu membuat pening kepala. Tetapi disaat seperti ini lah dia selalu yakin bahwa Chaca memang calon ibu yang akan sayang seluruh hati kepada anaknya. Hay, jangan salah. Gadis manja itu selalu mencuri perhatiannya dengan sifatnya terhadap anak kecil. Dan mungkin, mencuri hati nya juga terlalu dalam.

My Sweet Husband Where stories live. Discover now