11

490K 15.9K 243
                                    

Hening.

Itulah yang tengah dirasakan ketiga gadis cantik yang tengah menatap salah satu temannya tengah duduk menyendiri dihadapan mereka.

Dari yang bisanya cerewet dan jutek itu tengah duduk dengan wajah ditekuk seorang diri, tumben sekali. Biasanya dia yang tak pernah kenal lelah untuk membicarakan hal-hal yang tidak penting sekalipun. Mulai dari kambing punya pak Jokowi lahiran, sampai kapan mbok Eli Sugigi taubat memacari berondong?

Gadis jutek itu duduk membelakangi ketiga temannya, sambil memandang harap handphone dihadapannya. Tanpa memperdulikan ketiga temannya yang hampir mati penasaran karena sifatnya pagi ini.

Ketiga gadis cantik itu duduk bersama, menjejerkan tiga bangku dan satu meja pembatas dari perempuan cerewet yang tengah termenung membelakangi mereka.

Chaca. Gadis polos itu tengah di Landa bosan setengah mati, menatap punggung sahabatnya dengan meniup-niup poninya.

Clara. Gadis hiperaktif itu dengan tingkat kesadaran extra memperhatikan teman cerewet nya yang tengah termenung sendirian sambil menikmati peremen karet yang ada dihadapannya.

Agatha. Gadis lembut itu tengah menatap penuh tanya sahabat baiknya yang tengah termenung entah memikirkan apa?

BRAK!!!

"ANJIR, KAGET, ANJIR!!" Clara mengelus dadanya, kaget.

"YA ALLAH JANTUNG CHACA COPOT! YA ALLAH" Chaca mengelus dadanya sambil memasang wajah kaget. Hanya Agatha lah yang cuman mengelus dada dan membaca istighfar dengan suara pelan. Calon istri idaman Geo.

Sang penggebrak meja itu tiba-tiba menangis bombai.

"Huaaaaa"

Ketiga gadis yang barusan dilanda kaget itu menoleh melihat temannya yang tengah menangis itu. Sebenarnya kenapa sih? Tadi diem mulu. Lah sekarang nagis gaje. Alona kesurupan kah?

Ketiganya maju menghampiri teman cerewet nya yang tiba-tiba menangis bombai itu.

"Ya ampun Lolo. Kamu kenapa hmm?" Tanya lembut Chaca menatap iba pada temannya.

"Iya Al, lo kenapa sih?" Clara nimprung.

"Al, kenapa?" Agatha bertanya dengan tatapan  lembutnya.

"GAREN..." Jawab Alona tersendat-sendat.

"Garen kenapa?" Tanya Chaca panik.

"Dia marah sama gue."

"Lah kenapa?"

"Gara-gara, gue gak mau cerita masalah keluarga gue ke dia." Alona masih tersendat-sendat.

"Lah, lo sih. Kenapa ga cerita aja ke dia?" Tanya Clara.

"Gue gak bisa, gue takut ngebebanin dia."

"Kok lo mikirnya gitu?"

"Gue gak mau cla. Gue gak mau."

"Ok, ok. Intinya nih dia marahnya gimana?"

"Dia gak bales chat gue, padahal di read. Gak jawab telpon gue. Di rijec."

"Mm," Clara bergumam memikirkan sesuatu.

"Nanti juga dia chat kamu Al. Sekarang mungkin dia lagi kesel aja, butuh waktu buat mikir." Ujar Agatha bijak.

"Bener tuh. Kalau dia sayang. Dia gak bakal lama diemin lo." Sahut Clara.

"Betul-betul-betul." Chaca mengangguk-ngangguk polos.

"Gitu ya?" Tanya Alona sambil menghapus air matanya.

"He-em." Ketiganya menganggukkan kepala.

"Yaudah deh."

My Sweet Husband Where stories live. Discover now