20

364K 11.7K 781
                                    

Clek!

Suara pintu terbuka itu membuat Clara menoleh. Dia bisa melihat suami tampannya sangat kusut. Kemeja digulung sampai siku, kancing  teratas di buka hingga memperlihatkan dada bidangnya, dan jangan lewat kan dasi yang masih terpasang di lehernya.

Clara langsung terbahak. Ini suaminya? Lah kok aneh gini modelnya.

Nathan mengerutkan dahi. Istrinya kenapa? "Kenapa ketawa?" Tanya Nathan lalu meninggalkan kecupan singkat didahi sang istri.

"Segini stress nya ya kerja? Sampai jadi aneh gini." Clara melepas dasi yang masih tergantung dileher Nathan dengan telaten, membuat senyum Nathan mengambang sempurna.

"Aku aja lupa, kalau masih pake dasi." Jawab Nathan seadanya, entah lah akhir-akhir ini dia selalu tidak fokus memikirkan sesuatu.

"Oh ya? Makannya jangan terlalu sibuk. Entar kamu sakit, aku yang repot." Jari-jari Clara membelai lembut wajah Nathan, membuat Nathan memejamkan matanya menikmati belaian halus pada wajahnya.

"Aku udah siapin air hangat, mandi gih. Nanti aku panasin masakan. Eh, tapi kamu masih mau gak, kalau dipanasin? Kalau mau yang baru, biar aku buatin lagi."

Nathan mengeleng, menolak. "Gak usah, nanti kamu kecapean, sayang." Ujar nathan lalu mengecup kilat bibir sang istri.

Clara mendengus, seneng banget sih nyosor mulu kerjaannya. Kalau bukan suami usah digambar bolak-balik nih.

"Gak bakal kecapean kok, lagian nanti aku bakal minta bantuin Mela atau Lila aja. Jadi, mau yang baru?"

"Gak usah, sayang. Yang dipanasin aja gak papa." Ucap Nathan sambil melepas kemejanya.

"Oke, aku siapin masakan buat kamu dulu ya."

"Inget! Jangan sendiri, minta bantu sama Meta atau Lila. Aku gak mau kamu sama anak kita kenapa-kenapa." Peringati Nathan. Membuat Clara memutar mata jengah.

"Iya iya, bawel banget sih." Ujar Clara santai lalu langsung mengacir sebelum singa ngamuk.

"SAYANG, AWAS KAMU YA!" Tuh kan bener! Nathan paling gak suka di bilang bawel. Padahal memang kenyataan.

***

Nathan melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju ruang makan. Disana dia bisa melihat ada dua orang wanita tangah menata makan di atas meja makan.

Cup

Bibir Nathan mendarat mulus dipipi istri tercintanya.

"Ish, kebiasaan banget sih." Clara menggerutu sedangkan Nathan terkekeh melihat istrinya kesal karena ulahnya. Dan tanpa di sadari ada seorang wanita ditempat yang sama tengah membuang muka sambil mengepalkan tangannya.

"Jangan marah sayang. Habisnya, pipi kamu itu menggoda buat di kecup basah." Ucapan ambigu Nathan membuat Clara menonjok lengan Nathan cukup keras hingga Nathan memekik keras.

"Eh, sakit ya? Aduh-aduh. Maaf, sayang." Ujar Clara histris sambil mengusap lengan Nathan yang baru terkena tonjokan maut dari nya. Maaf kan adinda.

"Lumayan." Ucap nathan lalu mendaratkan bokongnya ke kursi.

"Maaf, sayang. Jadi mau makan apa?" Clara berkata sambil mengambil kan nasi untuk Nathan. Tak ada jawaban dari Nathan membuat Clara mengangkat wajahnya melihat apa yang dilakukan Nathan.

Clara bisa melihat Nathan sedang fokus ke suatu titik, yaitu seorang wanita yang sedang mengepalkan tangannya.

"Lila." Panggilan Clara membuat Lila terkesiap.

"Ya," ada nada terkesan malas menjawab dari suara itu.

"Sudah selesai semua kan?"

"Sudah,"

My Sweet Husband Where stories live. Discover now