Possessive Psychopath (TERBIT)

By Hanihan_13

8.6M 791K 115K

(Sudah terbit. Tersedia di beberapa toko buku online kesayangan kalian❀) BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENT... More

Prolog
1.Murid Baru
2. Si Ganteng Yang Menyeramkan
3. Membangkitkan Nafsu
4. Menghindar
5. Mine
6. Membingungkan
7. Kenapa?
8. Mencoba Menerima
9. Di Kantin
10. Good bye Sherin
11. Awal Mula
12. Kejutan
13. Possessive Psychopath
14. Rumah Gevandra
15. Cemburu
16. Sweet Psychopath
17. Karena Terre
18. Sejenak Melupakan
19. Kalut
20. Penjelasan
21. Permintaan
22. Ruangan Liora
23. Flashback
24. Olahraga
25. Rencana Gevandra
26. Lawan Yang Salah
27. Mama
28. Perubahan Gevandra
29. Pengakuan
30. Bohong
Bukan update
32. Ungkapan
33. With All My Heart
34. Pagi Yang Indah
35. Cium
36. Virus
37. Dufan
38. Kerja Sama
39. Happy Birthday
40. Surprise
41. Bad News
42. Sadar
43. Keluarga
44. Siapa Pelakunya?
45. Terimakasih Mama
46. Teror Lagi
47. Pelukan Ibu
48. Dompet
CAST
49. Penjelasan Panji
50. Rumah Jacob
51. Gevandra Marah
52. Gudang
53. Gibran Penyelamat
54. Eksekusi Paman
55. Hancur
56. Diam
57. Perjodohan?
EXTRA PART
GRUP CHAT
EXTRA PART
Sekuel
H-5 PRE ORDER
H-2 PRE-ORDER
PRE ORDER
Cerita Baru

31. Talita

106K 10.5K 2.4K
By Hanihan_13

Hello, i'm come back 👋

Ada yang nungguin nggak nih?

Maaf ya lama😬

Makasih ya buat 100k pembacanya. Aku seneng banget 😭😭

--

Sepulang sekolah, Liora sedang bersiap-siap untuk jalan-jalan dengan Cica dan Erlin. Akhirnya mereka jadi berjalan-jalan. Menikmati girls time mereka tanpa adanya Gevandra.

Kebetulan Gevandra juga harus pergi kekantor. Jadi, ini merupakan sebuah keberuntungan bagi Liora.

Liora memakai dress hitam selutut. Rambutnya ia cepol tinggi. Tak lupa ia memakai jepit pita di bagian kiri. Ia juga memakai sneakers berwarna putih.

Ia tidak memakai make up apapun. Ia tidak mau Gevandra marah. Diijinkan untuk pergi saja sudah cukup baginya.

Bunyi bel apartemen membuatnya cepat-cepat menuju pintu dan membukanya. Dan ternyata adalah Cica dan Erlin.

"Cantik banget sih neng," Cica mencolek dagu Liora. Tanpa dipersilahkan, gadis itu melangkah masuk kedalam apartemen Liora. Dan duduk diatas sofa.

Liora dan Erlin kompak menggelengkan kepalanya. Lalu kedua gadis itu mengikuti Cica.

"Kita mau kamana?" Tanya Liora.

"Enak nya kemana?" Cica mengetuk jari telunjuknya di dagu.

"Dufan yuk!" Seru Erlin.

"Ayok!" Teriak Cica dan Liora kompak.

"Lets go!" Erlin bangun dari duduknya "Lo udah siap siap kan Ra?"

"Bentar, aku ambil tas," Liora melesat pergi ke kamarnya. Ia langusng meraih tas slempang nya yang berwarna hitam.

Setelah itu ia keluar dari kamar. Lalu ketiga gadis itu langsung bergegas keluar dari apartemen Liora.

"Kita punya kejutan buat lo," Ujar Cica dengan senyum yang sulit diartikan. Sekarang mereka sedang berada didalam lift.

"Apa?" Tanya Liora penasaran.

"Ada didalam mobil," Erlin mengedipkan sebelah matanya.

"Buat penasaran aja deh," Ujar Liora. Ia ingin cepat-cepat sampai dimobil untuk melihat kejutannya.

Setelah keluar dari apartemen, Liora langsung berlari menuju mobil Erlin. Sudah tidak sabar melihat kejutannya.

Saat membuka pintu mobil, senyumnya semakin melempar. Matanya berbinar saat melihat orang yang berada didalam mobil Erlin.

"Talita!" Seru Liora.

Gadis yang bernama Talita itu langsung turun dari mobil dan seketika menghambur kepelukan Liora. "Gue kangen banget sama lo Ra!"

"Sama! Kamu apa kabar? Kenapa nggak pernah ada kabar?" Tanya Liora. Ia merindukan gadis dipelukannya ini.

"Gue baik. Baik banget," Jawab Talita. Kamudian pelukan keduanya terlepas "Gue punya berita baik. Baik banget."

"Apa?" Tanya Liora penasaran.

"Gue mau pindah disini, yee!" Talita mengangkat kedua tangannya diudara.

Mulut Liora tebuka lebar "Beneran?"

Talita menaik turunkan alisnya. Liora lansung berjingkrak kesenangan.

"Udah yuk berangkat!" Ajak Cica.

"Ayok."

Lalu keempat gadis itu langsung masuk kedalam mobil. Baru saja Erlin menghidupkan mobilnya, ponsel Talita berbunyi.

"Bentar bentar," Talita mengambil ponselnya. Lalu ia mengangkat teleponnya.

"Iya, aku mau jalan jalan sama temen lama aku pa," Ujar Talita.

"Harus sekarang? Tapi kan--"

Talita berdecak kesal saat telepon dimatikan secara sepihak. "Guys, sorry. Gue nggak jadi ikut. "

"Kenapa?" Tanya Liora, Cica dan Erlin secara bersamaan.

"Gue disuruh pulang sama papa. Sorry ya," Talita menekuk bibirnya. Menghela nafas kecewa.

Dengan terpaksa Liora, Cica dan Erlin mengijinkan. Tidak baik kan jika melawan orang tua.

🍁

Gevandra duduk dengan malas di ruangan kerja ayahnya. Ia menghela nafas berkali-kali. Sepulang sekolah, ia berangkat kekantor karena perintah dari ayahnya. Padahal hari ini bukan jadwalnya ia bekerja.

"Nunggu siapa sih pa?" Pertanyaan yang sama untuk ketiga kalinya dari mulut Gevandra.

"Tunggu aja," Dan jawaban yang sama untuk ketiga kalinya yang keluar dari mulut Jack.

Lagi-lagi Gevandra menghela nafasnya. Sudah hampir dua jam ia duduk disini tanpa beranjak sedikitpun. Entah, ia disuruh menunggu siapa.

Bunyi pintu yang diketuk membuat Jack langsung bergegas membuka pintu. Dan ternyata adalah orang yang ia tunggu.

Seorang pria paruh baya dengan setelan formalnya. Sepatu fantofel yang mengkilat. Dan juga Kaca mata yang bertengger di hidungnya.

"Bram. Mari masuk," Ujar Jack. Mempersilahkan Bram untuk masuk.

Bram mengangguk, lalu ia masuk kedalam ruangan tersebut. Dan diikuti oleh Jack.

"Gevandra ya," Tunjuk Bram pada Gevandra "Ganteng sekali anakmu ini Jack."

"Om," Gevandra menyalimi tangan Bram. "Silahkan duduk om."

"Katanya mau ngenalin putri kamu. Mana kok nggak ikut?" Tanya Jack sembari duduk disebelah Gevandra. Berhadapan dengan Bram.

Baru saja Bram akan menjawab, tiba-tiba pintu kembali diketuk dari luar. "Mungkin itu putriku," Tebak Bram.

"Sana kamu yang buka Van," Titah Jack pada Gevandra.

Dengan malas, Gevandra bangun dari duduknya dan membuka pintu. Dan akhirnya ia dikejutkan oleh kedatangan gadis di depannya ini. Dia Talita, gadis yang kemarin ia temui.

"Gevandra!" Teriak Talita. Tanpa aba aba gadis langsung memeluk Gevandra "Nggak nyangka kita bisa ketemu."

Gevandra terpaku sebentar. Setelah tersadar, ia langsung mendorong tubuh Talita. Selain risih, ia juga malu jika ada yang melihat. Karena mereka berpelukan di depan pintu.

"Kalian udah kenal ya," Tanya Bram.

"Iya pa," Jawab Talita riang. Gevandra mengedikkan bahunya acuh. Sembari berjalan mendahului Talita menuju kursi. Ia menyesal sekarang.

"Siang om," Talita menyalami Jack, kemudian ia duduk disamping Bram "Maaf ya, saya telat."

Jack mengangguk sembari tersenyum maklum. Sedangkan Gevandra hanya memutar bola matanya malas. Ia sudah menunggu lama-lama, ternyata yang ditunggu adalah Talita. Gadis yang menurutnya menyebalkan.

"Ini anak aku Jack. Namanya Talita," Ujar Bram "Mungkin dia seumuran sama Gevan."

Jack menganggukkan kepalanya "Sekolah dimana?"

"Belum tau sih om. Baru beberapa hari disini, belum tau jakarta," Jawab Talita.

"Satu sekolah sama Gevan aja gimana?" Tawar Jack. Mata Talita berbinar, sedangkan mata Gevandra membulat sempurna.

"Boleh om," Jawab Talita semangat.

Gevandra menatap Jack horor. Sedangkan Jack berlagak seolah tidak tahu.

"Kamu kelas 2 SMA kan?" Tanya Jack lagi.

Talita mengangguk "Iya om."

Banyak pembicaraan yang mereka bahas. Talita itu gadis yang ceria dan mudah berbaur. Tapi Gevandra tidak suka. Ia tidak suka gadis yang cerewet seperti Talita. Bisa ia simpulkan kalau Talita itu gadis yang manja.

Ia benci gadis yang cerewet dan manja. Kecuali Liora. Dia malah suka jika Liora cerewet dan manja kepadanya.

"Gevan kamu ajak Talita jalan-jalan sana. Bawa keliling jakarta," Titah Bram.

"Ayo!" Talita berseru semangat. Gadis itu langsung bangun dari duduknya. Sedangkan Gevandra menatap Jack dengan padangan penolakan. Tapi Jack malah mengedipkan matanya. Membuat Gevandra menggeram kesal.

Jack terkekeh tanpa bersuara melihat wajah masam Gevandra.

Dan dengan terpaksa Gevandra akhirnya pergi dengan Talita. Mengantar gadis itu berkeliling Jakarta.

🍁

Liora, Cica dan Erlin akhirnya tidak jadi berjalan-jalan. Akhirnya mereka menonton drama korea terbaru di apartemen Liora.

Ketiga gadis itu menatap layar laptop dengan saksama. Tidak ingin ketinggalan adegan dalam film itu sedikitpun.

Liora berada di tengah. Cica disamping kiri Liora, sedangkan Erlin disamping kanan.

Bungkus makanan ringan sudah berserakan dilantai. Mereka juga masing-masing memangku beberapa makanan ringan.

Tadi setelah Talita pergi, akhirnya mereka memutuskan untuk menonton film dirumah. Dan pergi ke minimarket untuk membeli beberapa camilan.

"Gue mau jadi ceweknya," Ujar Cica histeris. Kasihan, jomblo yang miris.

"Kapan ya bisa ke Korea?" Tanya Liora. Membayangkan jika ia bisa pergi ke Korea dan bertemu dengan pemeran utama dalam film tersebut.

"Diem diem!" Titah Erlin saat adengan yang ditunggu-tunggu akan tayang.

"Aaa! Pengen!" Cica dan Erin menjerit bersamaan saat melihat adegan ciuman di film itu.

"Aku udah sering," Ujar Liora pelan. Ia tidak mengindahkan karena memang ia sering dicium oleh Gevandra.

Cica dan Erlin kompak menoleh kearah Liora. Menatap Liora dengan pandangan memelas.

"Gue belum pernah," Ujar Cica prihatin.

"Gue pengen ngrasain," Timpal Erlin.

Liora bergantian menoleh kearah Cica dan Erlin. Dan dengan polosnya, ia berkata "Ciuman sama aku aja gimana?"

🍁

Sejauh ini masih suka nggak sama cerita ini?

Ngebosenin nggak sih?

Next nggak nih?

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 276K 71
"Kamu camkan ini baik-baik. Aku, Agra Abiyoma nggak akan pernah ngelepasin kamu, Tamara Grizelle." Suaranya dalam dan penuh keseriusan, membuat gadis...
18K 7.3K 51
NOTICE: ππˆπ‹π‹π€ ππ€π‘ππˆπ„ PART ACAK!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! Ini cerita tentang gadis yang terlahir untuk dituntut serba bisa. Ini cerit...
2.5M 122K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
38K 2.8K 62
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !! (Proses Revisi) #4 in Wonyoung (11-6-2021) #6 in Wonyoung (31-5-2021) #18 in Oh My Girl(17-11-2020) #32 in Teenagers(1...