Travis Mason [END]

By ridlvd

27.9K 3.5K 299

~Cerita ini original milik saya, mohon untuk tidak memplagiat, menyalin, dan membagikannya ke platform atau t... More

Ch. 1
Ch. 2
Ch. 3
Ch. 4
Ch. 5
Ch. 6
Ch. 7
Ch. 8
Ch. 9
Ch. 10
Ch. 11
Ch. 12
Ch. 13
Ch. 14
Ch. 15
Ch. 16
Ch. 17
Ch. 18
Ch. 19
Ch. 20
Ch. 21
Ch. 22
Ch. 23
Ch. 24
Ch. 25
Ch. 26
Halo!
Ch. 27
Ch. 28
Ch. 29
Ch. 31
Ch. 32
Ch. 33
Ch. 34
Ch. 35
Ch. 36
Ch. 37 [TAMAT]

Ch. 30

486 71 4
By ridlvd

Haloo....jangan lupa tinggalin vote dan komen ya... Jangan lupa juga baca cerita aku yg judulnya People Like Us.

Btw happy reading... And see you soon :)

Luv, ridlvd

***

Perlahan aku mengerjapkan kedua mataku ketika mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan dari arah luar rumah. Melihat ke arah jam dinding yang tergantung di salah satu sisi dinding rumah nenek itu, jarum jam menunjukkan jika saat ini sudah tepat pukul delapan lebih tiga puluh menit.

Ya Tuhan, kami terlambat bangun.

Suara mesin itu... itu pasti Tuan taksi bukan? Lalu apa Tuan taksi itu masih berada di sana? Dia tidak berniat untuk meninggalkan kami bukan?

“Travis, bangun,” ujarku sembari menggerakkan tubuhnya pelan.

Aku berusaha menegakkan diriku.

Memandang ke sekelilingku, aku merasa bersyukur karena kami sudah membereskan kekacauan yang kami buat segera setelah kami menyelesaikan makanan kami.

“Travis, kau harus segera bangun ketika aku kembali. Aku akan ke depan sebentar, sepertinya Tuan taksi sudah datang dan menunggu di luar.” Tentu saja, mungkin ia sudah datang sejak tiga puluh menit yang lalu.

Travis yang baru saja terjaga dari tidurnya tampak belum sadar sepenuhnya, tetapi ia mengangguk pelan membalas. Dengan terburu-buru aku meraih kunci pintu, kemudian berlari ke arah pagar dan membukanya. Dan saat itulah aku tidak tahu jika ternyata taksi itu telah melaju meninggalkanku.

“Tuan!” aku mencoba mengejarnya, sesekali berteriak untuk menghentikannya.

Ah, tenggorokanku rasanya begitu kering, ini mungkin efek yang ku dapatkan setelah bangun tidur tadi.

“Tuan!”

Aku menghentikan langkahku, merasa kelelahan. Tidak ada harapan untuk mendapat perhatiannya. Sekarang aku akan terlambat untuk sampai ke rumah. Aku memang berencana untuk datang terlambat, tepatnya datang setelah makan malam antara keluargaku dan Steve berakhir, dan setelah itu aku bisa menyerahkan diri jika Steve memang benar-benar akan melaporkanku ke polisi. Namun, jika datang sangat terlambat... aku tidak tahu apa yang akan terjadi.

Ayo, Anniemarie berpikir...

Aku tidak membawa ponselku sehingga aku tidak dapat memesan taksi dari sini. Satu-satunya cara adalah berjalan ke halte bus yang cukup jauh dari sini. Kami mungkin membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk sampai ke sana? Ya, bagaimana lagi kalau tidak begitu?

Membalikkan tubuhku untuk kembali ke rumah nenek, pandanganku tertuju pada seseorang yang berdiri tidak jauh dari rumah nenek.

Wanita itu... dia kembali untuk mengejarku.

Menggelengkan kepalaku, aku mencoba mengusirnya dari pikiranku. Jangan pedulikan kehadirannya di sini, dan lakukan apa yang perlu kau lakukan, Anniemarie.

“Anniemarie?”

Aku tidak ingin memedulikannya. Namun, aku tidak tahan untuk meneriakinya.

“Kenapa harus datang menemuiku lagi? Bukankah kau merasa berdosa karena melanggar janjimu itu?” Sebesar apapun aku mencoba mengabaikkannya, tetap saja aku tidak bisa bertingkah seolah ia tidak ada di sini.

“Anniemarie, aku akan menjelaskan semuanya padamu.” Suaranya terdengar begitu lembut... ah... apa ia akan bernyanyi begitu indahnya dengan suaranya yang seperti itu, hingga dapat mengantarkan seseorang tertidur di pangkuannya?

Apa yang baru saja kau pikirkan, Anniemarie?

“Aku tidak ingin mendengar apapun darimu. Jika ingin menjelaskan semuanya, bukankah seharusnya kau melakukannya sejak lama? Apa kau tidak malu melakukannya sekarang?” ujar ku dengan sedikit berteriak dan membuatnya terlihat terkejut? Entahlah aku tidak peduli.

“Jadi, ternyata inilah alasan mengapa ia memintaku untuk tidak pernah menemuimu,” balasnya selanjutnya.

Aku dapat mendengar suaranya yang sedikit bergetar.

Tunggu sebentar... Aku sama sekali tidak memahami maksud dari perkataannya itu.

“Anniemarie, aku sudah berjanji pada ibumu untuk tidak menemuimu dan mengatakan semuanya, dan sekarang bertemu denganmu... dengan sikapmu yang begitu membencinya itu ternyata begitu menyakitiku.”

Semakin ia berbicara semakin aku tidak memahami perkataannya.

“Kau pasti tidak memahami ini... Aku Amelia Young, aku sahabat dekat Ibumu.”

Ya Tuhan, apa yang baru saja terjadi?

***

Wanita itu duduk di salah satu sofa sembari menatap Travis dengan senyuman lebar di bibirnya, sementara aku menyiapkan segelas air untuknya.

Aku tidak tahu haruskah aku merasa malu atau kesal karena menduganya sebagai ibuku dan bersikap sebegitu bencinya padanya. Namun, bukankah aku tidak salah karena bersikap seperti itu? Segala yang kulakukan padanya sebelumnya adalah karena aku sudah menyiapkannya untuk ibuku sendiri, dan sejak pertemuan kami di makam tadi... Ia bahkan tidak menyangkal ketika aku mengenalinya sebagai Ibuku.

Meletakkan gelas itu di hadapannya, aku mengambil posisi untuk duduk di samping Travis. Dan dengan cepat, pandangan wanita itu beralih padaku.

“Kau benar-benar cantik seperti ibumu.” Seharusnya ia tidak perlu melontarkan pujian seperti itu ketika ia tahu aku tidak pernah sekalipun mengetahui bagaimana wajah ibuku.

“Dan anak muda ini juga sangat tampan, siapa namamu?”

Aku dapat melihat Travis yang bersiap untuk membuka bibirnya untuk menjawab, tetapi aku lebih dulu menghentikannya.

“Cukup. Kau bilang akan menjelaskannya. Kumohon segera lakukan apa yang kau maksudkan itu karena kami tidak memiliki banyak waktu.”

Wanita bernama Amelia itu menggeleng kecil sembari tersenyum.

“Dia benar-benar berhasil membuatmu bersikap seperti apa yang diinginkannya.”

Wanita ini benar-benar membuatku kesal dengan perkataannya yang tidak langsung mengarah ke titik pembicaraan.

“Jika Anda tidak ingin mengatakan apa yang akan Anda katakan, lebih baik-“

“Ibumu...”

“Jika saja ia bisa bertahan lebih lama, aku yakin ia akan selalu berada di sisimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu.”

Apa ia sedang memperbaiki reputasi sahabatnya di hadapan putrinya sendiri? Kalau begitu apa aku harus tersentuh mendengar kalimatnya itu?

“Dia wanita periang dengan banyak keinginan di benaknya. Ia juga selalu memikirkan kebahagiaan orang lain hingga tidak pernah memikirkan jika ia juga perlu mendapatkannya.”

Ia melemparkan pandangannya padaku, dan sepertinya ia memahami jika aku ingin ia menjelaskan inti dari maksud perkataannya itu.

“Ketika ia bertemu dengan ayahmu... ia terus saja mengatakan padaku jika ia ingin membuat pria itu menjadi pria yang sempurna... karena baginya... ayahmu membuatnya merasa begitu dicintai.”

Apa ia sedang berbohong padaku? Karena yang kuketahui, ayahku bukanlah orang yang seperti itu.

“Ayahmu... ia selalu berharap untuk memiliki seorang putri bersama dengan ibumu. Ia selalu menginginkannya hingga ia menghentikan keinginannya itu ketika ibumu tidak kunjung mengandung.”

Ayahku menginginkan seorang putri tetapi tidak pernah bersikap seperti itu padaku?

“Ia melakukannya karena ia tidak ingin membuat ibumu tertekan. Dan hal itulah yang sejujurnya membuat Ibumu merasa perlu memenuhi keinginan ayahmu... kau ingat, ibumu selalu memikirkan orang lain lebih dulu.”

Haruskah aku mempercayai perkataannya itu?

“Hingga suatu hari, ia benar-benar mendapatkanmu... Ia mendapatkanmu bersamaan dengan kenyataan jika ia memiliki penyakit yang cukup berbahaya jika ia mempertahankanmu...”

“Dan saat itu ia mulai berpikir... ia tidak akan menyerah begitu saja padamu, ia akan tetap membawamu ke dunia ini sekalipun ia tidak akan berada di sini bersamamu.”

Ibuku sudah mati?

“Dia memutuskan untuk meninggalkan ayahmu karena ia tahu, ketika ia mendapatkanmu, ia harus menyerahkan dirinya sendiri.”

Bukankah kau tahu jika ini hanya omong kosong belaka, Anniemarie? Tetapi mengapa air mata tetap saja keluar dari matamu?

“Saat kau lahir... aku masih ingat bagaimana ia tersenyum dengan begitu bahagianya. Ia sangat menyayangimu hingga mengorbankan hidupnya untukmu.”

Tidak, ia tidak menyayangiku, ia melahirkanku untuk membiarkanku hidup dalam hal yang mengerikan selama ini. Dan satu hal yang kusadari dengan pasti... ia begitu mencintai ayahku.

“Jujur saja, aku merasa bingung dengan keputusan ibumu yang memilih pergi dengan cara seperti ini. Ketika aku menanyakan apa alasannya, ia hanya mengatakan jika akan lebih baik membuat ayahmu dan dirimu membencinya, daripada harus mengingatnya mati dengan penuh kesakitan.”

Menyebalkan. Dasar wanita egois.

“Akan lebih baik jika kau tidak mengatakan suatu kebohongan padaku.”

Wanita itu menggelengkan kepalanya membalas perkataanku.

“Aku berkata yang sejujurnya padamu. Dan mengenai janji apa yang kukatakan sebelumnya padamu itu... aku berjanji pada ibumu untuk tidak muncul di hadapanmu dan mengatakan hal ini... karena sekali lagi... jika aku melakukannya, aku hanya akan membuka luka lama kalian.”

Ya, tentu saja... dan sekarang aku begitu terluka.

“Sayang... berhentilah menangis.” Ucap wanita itu, kemudian menghampiriku.

Ia memelukku dengan erat sementara aku tidak melakukan apapun ketika ia melakukukannya. Di sisi lain, aku dapat merasakan sebuah tangan besar yang menggengamku. Travis... dia di sini untuk mendukungku.

“Lalu, apa yang kau lakukan di sini jika bukan untuk menemuiku?” tanyaku dengan tidak mengubah posisi kami.

“Aku selalu datang kemari, setidaknya satu bulan sekali, karena itu adalah pesan yang di sampaikan ibumu padaku. Ia selalu mengatakan padaku, ia ingin menjadi menantu yang baik untuk nenekmu, jadi jika nenekmu sudah tidak ada, ia ingin aku menggantikannya membawakan bunga favorit nenekmu ke makamnya.”

Sebuah tawa kecil terlepas dari bibirku.

“Dasar wanita bodoh,” lirihku pelan.

“Kau juga berpikir seperti itu?” Amelia tertawa kecil.

“Kau harus tahu jika ia begitu mencintaimu...”

Hening... tidak ada suara di antara kami untuk sementara waktu, sebelum kemudian aku kembali membuka suara.

“Amelia? Bisakah kau membawaku menemuinya sekarang?”

***

Continue Reading

You'll Also Like

137K 10.4K 36
Setelah meninggalnya Ibu, Ayah membuang aku dan Adik ke panti asuhan, karena istri barunya tidak ingin mengasuh anak tiri. Kami yang terbaikan dan ta...
46.2K 5.2K 34
Sinopsis dihapus karena terlalu cringeπŸ˜‚πŸ˜‚ Start: 29 Maret 2020 Finish: 10 Januari 2021 [10/04/20] #1 isyarat [17/05/20] #1 autis...
45.5K 2.4K 55
Takdir memang tidak selalu seperti apa yang di inginkan oleh manusia. Seperti halnya dengan, Sofia Esmerelda Hutomo. Nama yang indah namun tidak sein...
232K 10.9K 35
Kembalinya Talita, cinta pertama Surya, membuat Surya menceraikan Anaya istrinya. Dia mengusir Anaya dan kedua putrinya. Tiga belas tahun kemudian, S...