"Itu lemari saya! Kak Raka jangan buka sembarangan, ya!" Gadis berperawakan mungil itu menutup kembali lemarinya yang berantakan. Ia mendorong Raka agar menjauh. "Rumah Kak Raka, kan deket, kenapa nggak pulang aja, sih?"
"Emangnya kamu siapa, ngusir-ngusir saya?" cowok bernama Raka itu membalas dengan perkataannya yang menyebalkan. Ia menyingkirkan tubuh mungil Rifa dari hadapannya, bersikukuh membuka lemari gadis itu. Matanya dibuat tak berkedip oleh isi lemari yang luar biasa berantakan. Kaos, celana, daleman, bercampur aduk. "Kamu hidup di zaman purba, ya? Nggak tahu caranya lipet baju?" komentarnya sinis.
"Duh, berisik, deh! Lemari juga lemari saya. Kenapa ribet banget sih, Kak?" balas Rifa, menutup kembali lemari pakaiannya. "Saya aja nggak ribet, ngurusin lemari Kak Raka."
"Lemari kamu juga lemari saya. Karena kamu itu istri saya. I...S...T...R...I!" tegas Raka mengeja tebal kata istri di belakang kalimatnya.
Rifa menggeleng menutup kedua telinganya dengan telapak tangan. "Nggak...nggak! Kak Raka nggak usah halu, ya! Saya tuh nggak mau nikah sama Kak Raka!"
"Nggak mau gimana? Orang kita udah nikah dari dua hari yang lalu. Nih, buktinya." Raka menunjukan cincin di jari manisnya yang sama dengan milik Rifa. "Makanya sering-sering makan sayur biar nggak pelupa."
Rifa melihat cincin di jari manisnya juga bingkai foto yang terpasang di dinding. Ia mencubit lengannya dan itu terasa sakit menandakan bahwa saat ini ia tidak sedang bermimpi. Cowok bernama Rakabima Adiputra itu benar-benar telah sah menjadi suaminya dan itu berati seumur hidup Rifa akan terjebak di dunia yang suram bersama guru BK mengesalkan itu.
"Serius, demi apa? YA TUHAN KENAPA JODOH GUE NGGAK ASIK BANGET SIH?!"
A/N : Jadi, ini adalah romance pertama yang kutulis dengan tema perjodohan. Agak-agak gimanaa gitu, semoga nggak mati langkah ya, hihi.
1 Mei 2022