⚠️⚠️Sedikit mengandung unsur 17+⚠️⚠️
Budidayakan VOTE sebelum membaca:)
***********
Handphone Kenzo terus bergetar menandakan ada panggilan masuk namun Kenzo mengabaikannya lantaran ia masih terlarut dalam emosinya.Setelah dua kali handphonenya bergetar Kenzo masih mendiamkannya tak berniat melihatnya sedikit pun.
Tak lama setelah itu ponselnya kembali berbunyi bukan menandakan panggilan masuk melainkan spam pesan yang sangat mengusiknya sehingga secara terpaksa Kenzo pun berjalan dan mengambil handphonenya yang tergeletak di atas nakas.
Kening Kenzo berkerut begitu melihat nomor tak dikenal yang memspam dirinya.Kenzo pun membuka pesan teratas.Darah Kenzo berdesir dengan derasnya begitu membaca pesan itu,
"Semakin lo diam kayak patung semakin cepat lo kehilangan adik lo."
"Fuck."Kenzo mengumpat begitu melihat notif lain di handphonenya,
Missed call from Keke(2)
Kenzo langsung menyambar kunci mobilnya dan pergi dari sana dengan terburu buru,
"Kenzo ada apa?"tanya ibunya yang melihat raut wajah Kenzo yang khawatir,
"Keke dalam bahaya bun.Kenzo harus pergi."ucap Kenzo dan langsung pergi dari sana.
Handphone Kenzo kembali bergetar dan tak mau mengulang kesalahan yang sama Kenzo pun langsung menjawab panggilan tersebut,
"Ikutin keberadaan Keke dari GPS nya.Dia dalam bahaya."
ucap Alex begitu panggilannya sudah terhubung dan langsung mematikan panggilannya.Kenzo pun melajukan mobilnya menuju keberadaan Keke sekarang.
"Shit.Gue gak bakal biarin lo hidup setelah ini."ucap Kenzo dan semakin menginjak pedal gasnya.
************
Keke membuka matanya perlahan dan hal pertama yang ia lihat adalah sebuah kamar yang temboknya nampak usang.Bisa ia tebak jika ia sedang berada di bangunan tua yang tak terpakai.Mendadak bulu kuduk Keke berdiri begitu mengingat kejadian sebelum ia tak sadarkan diri.
Keke baru menyadari jika ia duduk di sebuah kursi dengan kaki dan tangan yang terikat pada kursi tersebut.Nafas Keke memburu dan darahnya berdesir,Keke mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan mencari keberadaan Bryan.
"You miss me baby girl?"bisik seseorang di telinga Keke dan tentu saja hal itu membuat Keke terkejut.
"Upss sorry udah buat kamu kaget."lanjut Bryan lalu mengusap pipi Keke dan reflex Keke menggerakan kepalanya untuk menghindari sentuhan Bryan.
Bryan tertawa dengan nyaring menyebabkan tawanya itu bergema di seluruh ruangan itu dan tampak mengerikan di telinga Keke,
"Kenapa ngehindar?Bukannya selama ini lo terima aja kalau gue sentuh?"ucap Bryan sambil menangkup pipi Keke kuat sehingga air mata Keke mengalir karena menahan sakit di pipinya,
"Uhh maaf maaf.Gue udah nyakitin lo ya?Bentar gue buka dulu ini semua."ucap Bryan dan seperti katanya tadi ia membuka ikatan kain di mulut Keke dan juga ikatan tali di Kaki serta tangan Keke.
"Nah selesai."ucap Bryan begitu ia selesai membuka ikatan pada kaki Keke,
Bugh
Keke menendang Bryan lalu lari menuju ke arah pintu.Namun sialnya pintu tersebut tak bisa di buka dan terdengar tawa Bryan dari belakang.
"Percuma lo lari.Pintunya udah gue kunci dan kuncinya udah gue buang.Lo mau tau karena apa?"ucap Bryan sambil perlahan berdiri,
Keke merapatkan badannya ke pintu dan memandang Bryan penuh siaga,
"Supaya gue bisa puas main sama lo."lanjut Bryan sambil tersenyum miring dan berjalan mendekati Keke,
Keke berlari ke sisi ruangan yang lainnya menghindari Bryan yang akan menyentuhnya,
"Kenapa kamu lari sayang?Mau sok jual mahal dulu?"
Lagi dan lagi Keke berlari menghindari Bryan,
"Jangan sentuh gue bangsat!"ucap Keke,
"Wow wow wow jaga ucapan kamu sayang.Kalau aku sampai terpancing emosi bahaya loh."sahut Bryan di akhiri senyum miringnya lagi,
Keke kembali menghindar namun kali ini dia kalah cepat sehingga Bryan dapat menangkapnya.
"Mau lari kemana lagi kamu hm?"ucap Bryan di tengkuk Keke,
Bugh
Keke kembali menendang Bryan kali ini tepat pada juniornya sehingga membuat Bryan terjatuh dan mengerang kesakitan.Pada saat itu Keke menggunakan waktunya untuk mencari barang yang bisa ia jadikan sebagai alat perlindungan dirinya.
Mata Keke menangkap sebuah pisau yang berada di sudut ruangan dan langsung saja ia meraihnya tepat saat Bryan sudah berdiri.
"Woo woo santai santai."ucap Bryan sambil mengangkat kedua tangannya,
"Jangan coba coba dekatin gue."ucap Keke sambil mencodongkan pisau tersebut,
"Gue tau kuncinya ada di lo.Kasih ke sini atau perut lo jadi sasarannya."lanjut Keke dengan perlahan mendekati Bryan yang nampak mundur perlahan dan tak berkutik,
"Lo nggak dengar apa yang gue bilang hah?!"ucap Keke yang memajukan pisaunya,
"Iya iya ini gue mau ambil."tangan Bryan perlahan mengarah ke belakang saku celananya dan mengeluarkan sebuah kunci dari sana.
Ia beralih memberikan kunci itu pada Keke dan langsung di terima oleh Keke.Namun tanpa diduga Bryan malah menendang kaki Keke sehingga Keke terjatuh dan pisau di tangannya pun terlepas.Keke bergegas mengambil pisau itu lagi namun lagi lagi gerakannya kalah cepat dari Bryan.
"Senjata lo udah sama gue.Sekarang lo nggak bisa ngapa ngapain lagi."ucap Bryan,
"Lo udah buat gue cape dan kesulitan dari tadi.Sekarang gue nggak kasih lo waktu lagi untuk lari larian."ucap Bryan dan langsung menarik Keke dan mendorongnya ke atas ranjang,
"Sekarang waktunya lo nerima hukuman dari gue."ucap Bryan sambil tersenyum miring lalu menindih tubuh Keke dan menahan kedua tangan Keke di atas kepalanya.
Keke memberontak begitu Bryan mulai mencium lehernya,
"Jangan.Jangan lakuin itu please."ucap Keke dengan air mata yang sudah mengalir dengan derasnya,
Bryan mengabaikan perkataan Keke dan terus melakukan kegiatannya.Kali ini tangannya yang satu beralih membuka pakaian Keke,
"Bryan gue mohon jangan lakuin ini.Gue mohonn."
"Sssst jangan banyak ngomong.Cukup nikmatin aja."ucap Bryan dan kembali membuka pakaian Keke membuat Keke memberontak dan terisak,
"Kenzo tolongin gue."ucap Keke di sela sela isakannya,
Brakkkk
Pintu kamar ambruk karena di dobrak dari luar tepat saat pakaian Keke hampir dibuka semua oleh Bryan,
"BANGSAT."
Bugh
"LO APAIN ADIK GUE ANJING!"lanjut orang itu-Kenzo-dan menghunjani Bryan dengan pukulan,
"UDAH BOSAN HIDUP LO HAH?!"
Lagi dan lagi Kenzo menghujani Bryan dengan pukulan bahkan tak memberikan kesempatan untuk Bryan menyerang.
Berbeda dengan Kenzo,Alex langsung menghampiri Keke dan memeluknya.Dapat ia rasakan tubuh Keke yang bergetar dengan hebatnya.Sial.Bryan membuat gadisnya sangat syok.Mata Alex kini beralih ke leher Keke yang memerah karena ulah Bryan barusan,
"Fuck."umpat Alex lalu melepas pelukan Keke dan berjalan ke arah Kenzo,
"Minggir."ucap Alex yang mendorong Kenzo,
Lain halnya dengan Kenzo,Alex malah menendang Bryan tanpa ampun.
"Ini akibatnya karena lo udah nyulik Keke."
Alex beralih menginjak tangan Bryan sehingga membuat Bryan memekik kesakitan,
"Ini akibatnya kalau lo udah berani nyentuh cewek gue."ucap Alex dan semakin mengencangkan injakannya dan setelah itu ia kembali menendang Bryan sampai Bryan pingsan.
Setelah merasa puas Alex beralih menatap Keke yang sedang menangis dalam pelukan Kenzo.Ia tak berniat menghampiri mereka dan pergi dari sana memberikan ruang untuk mereka.
"Maaf aku telat."ucap Kenzo sambil memeluk Keke erat,
Keke tak menjawab dan hanya terisak di sana.
"Kita pulang ya sekarang?Terus istirahat."lanjut Kenzo lalu mencium kening Keke,
Dengan perlahan Kenzo menuntun Keke keluar dari ruangan tersebut namun begitu mendekati pintu,Alex terjatuh tepat di bawah kaki mereka
"bawa Keke pergi dari sini.Cepat."ucap Alex,
Kenzo dapat melihat banyak pria dengan pakaian super hitam tengah berada di depan mereka sekarang.Alex pun kembali bangun dan menyerang mereka,
"Nggak usah pikirin gue.Bawa Keke dari sini dan cari pertolongan."ucap Alex,
Secara terpaksa Kenzo menarik Keke pergi dari sana namun belum sempat keluar dari bangunan itu, segerombolan pria dengan pakaian serba hitam juga menghampiri mereka.Mau tidak mau Kenzo melepas Keke untuk melawan mereka.
"Kamu tunggu disini.Dan cari tempat yang aman untuk bersembunyi."ucap Kenzo pada Keke sebelum akhirnya ia berlari ke arah segerombolan pria tersebut,
Kenzo di serang secara bersamaan sehingga membuat ia sedikit kewalahan namun untung saja Kenzo sangat lihai dalam bela diri sehingga ia dapat melawan seluruh orang itu dan pada akhirnya semua lawannya tumbang.
"Keke."panggil Kenzo,
Hening.Tak ada jawaban dari Keke,
"Keke."panggil Kenzo lagi dan kali ini sambil berjalan mencari keberadaan Keke,
Masih tetap sama.Tak ada sahutan dari Keke.
"Keke sekarang sama gue.Cari keberadaan gue sebelum semuanya terlambat."ucap seseorang dari toa yang entah kapan ada di sana,
"Shit.Rintangan apa lagi ini."ucap Kenzo dalam hatinya