(COMPLETED!) Byun Baekhyun ;...

Door gigi_susu

113K 10.5K 1K

Berawal dari kegiatan Magang di salah satu stasiun tv Seoul, gadis berusia 21 tahun bernama Lee Yoon Hanna ha... Meer

PROLOG
1. LYH
2. BBH
3. Bicara
4. Main Perasaan
5. Airplane✈
6. Still same
7. Milk Candy
8. He got it
9. Pain
10. Sick
11. Forgive me
12. Is it mistake?
13. Always like that
14. A Crazy Night
15. I ❤ U
16. Keputusan
17. Bersama?
18. Nado Saranghaeyo
19. the war began
20. Don't go
21. Berpisah untuk Bersama
22. Jauh
23. Keputusan Baekhyun
24. Bucheon (1)
25. Bucheon (2)
26. Keputusan Hanna
27. Baekhyun Marah
28. Ilusi Baekhyun
29. Sad Ending
31. Move On?
32. Bertemu Lagi
33. Mr. B
34. Kesempatan?
35. Permintaan Maaf
36. Alex
37. Let Him Know the Truth (1)
38. Let Him Know the Truth (2)
39.
40. Start or End up (1)
41. BaekHanna
42. Start or End up (2)
43. Confess (1)
44. Confess END
Mianhae
EPILOG
(+) Forever with you ♡
(++) read me please!!
(+++) terakhir!
Episode Kangen
Aksara Untuk Elmira

30. Penjelasan dan Penyelesaian

1.6K 173 35
Door gigi_susu

*lagu di mulmed itu lagu yang dinyanyiin Baekhyun pas live ig tahun lalu. Doi sampe nangis, gatau lagi mikirin apa
*coba deh play aja.

****

Chanyeol sangat tahu bagaimana sifat seorang Byun Baekhyun. Meski baru mengenal beberapa tahun, tak pelik membuat Chanyeol tahu bagaimana respon seorang Byun Baekhyun jika pria itu memiliki masalah.

Baekhyun akan selalu tidak terkontrol tiap memiliki masalah yang begitu membebaninya. Namun, Chanyeol tak menyangka jika keputusannya mengakhiri hubungan dengan Hanna menjadi satu-satunya pilihan untuk penyelesaian masalah pria itu lagi.

Banyak orang tahu jika untuk masalah karir, Baekhyun bisa disebut sebagai idol yang jenius. Tapi untuk masalah hati, Baekhyun terlalu payah. Chanyeol sangat menyayangkan otak pria itu hanya berfungsi setengah jika sudah berurusan dengan masalah hati.

Saat ini, dengan amarah yang meluap, Chanyeol menuju ke apartemen Baekhyun. Chanyeol memang sedang berada di Jepang, dia berniat menonton konser CBX bersama Hanna, Chanyeol ingin melihat konser CBX yang terakhir kali sebelum salah satu anggotanya pergi wamil. Namun, kabar dari Hanna bahwa mereka telah berakhir tentu saja membuat Chanyeol harus bertindak menyadarkan Baekhyun sebelum pria itu menyesal terlalu jauh.

Dengan langkah mantap, Chanyeol berjalan melewati lorong lantai apartemen Baekhyun. Tak sulit bagi Chanyeol menemukan apartemen Baekhyun, karena dia bisa bertanya pada Chen. Saat sampai disana, Chanyeol dengan tak sabar menekan bell agar Baekhyun segera membuka pintu.

Saat pintu terbuka, tak menunggu lagi, Chanyeol langsung menonjok perut Baekhyun. Pria itu sampai jatuh terduduk karena pukulan Chanyeol yang tak main-main. Sebenarnya ingin sekali menonjok wajah pria itu, namun Chanyeol sadar bahwa besok Baekhyun harus konser dan akan sangat disayangkan jika wajah pria itu harus bengkak dimana-mana.

"Apa-apaan kau Park Chanyeol?," tanya Baekhyun dengan kilatan marah meski sesekali meringis merasa sakit di perutnya.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu! Kau gila hah? Lagi-lagi kau memilih wanita tidak waras itu dan menyakiti Hanna. Sadarlah! Astaga.." ujar Chanyeol sambil mengacak rambutnya frustasi. Baekhyun yang bermasalah tapi Chanyeol yang frustasi.

Baekhyun termenung, "bukankah gadis itu sudah bersamamu? Apa lagi yang harus ku pertahankan?," katanya dengan tatapan kosong yang Chanyeol tahu bahwa mulai ada penyesalan disana, atau memang Baekhyun menyesalinya sejak awal?.

"Kau benar-benar gila Baek! Bukankah aku sudah menjelaskan semuanya padamu? Bahkan kau juga sudah mengkonfirmasi padaku tentang apa yang ku lihat di apartemen mu waktu itu. Lalu kenapa kau mengusir Hanna dengan kembali mengungkit itu semua? Apa kau tak berfikir bagaimana perasaan Hanna saat ini?," ujar Chanyeol dengan deru nafas menggebu-gebu.

Chanyeol amat sangat menahan nafsunya untuk mengahibisi Baekhyun. Pria itu bahkan sudah terlihat berantakan sebelum Chanyeol melampiaskan kekesalannya.

Ya, Chanyeol adalah orang yang melihat Taeyeon dan Baekhyun berciuman saat di apartemen Baekhyun. Pria jakung itu bermaksud untuk mengajak Baekhyun bicara dengan paksa. Namun, karena pemandangan tak terduga itu membuat Chanyeol urung dan kembali pulang.

Meski begitu, Chanyeol yakin ada yang salah waktu itu. Hingga Chanyeol memilih menemui Baekhyun saat pria itu sedang latihan vokal. Akhirnya mereka berbicara dengan kepala dingin, dan bagi Chanyeol saat itu kesalah pahaman diantara mereka telah selesai.

Tapi ternyata Baekhyun memang benar-benar tak terduga. Chanyeol sempat berfikir, bagaimana jika Joon tahu? Joon pasti tak segan-segan menjauhkan Hanna dari Baekhyun, benar-benar jauh dari jangkauan Baekhyun. Hingga Baekhyun benar-benar menyesali apa yang sudah ia lakukan, menyakiti Hanna adalah sikap yang tak akan pernah dimaafkan oleh Joon.

"Sudahlah, kau tidak perlu ikut campur. Ini sudah jadi keputusan ku, dan aku tidak akan pernah menyesal jika itu untuk kebaikan bersama," kata Baekhyun dengan santai, pria itu bangkit dan menyenderkan tubuhnya dengan nyaman di sofa.

"Kebaikan siapa yang kau maksud? Jangan jadi pria pengecut Baek! Jika kau ingin melindungi Hanna, bukan begini caranya. Harus berapa kali ku bilang? Pertahankan Hanna di sisi mu, maka itu yang disebut dengan menjaga," jelas Chanyeol masih dengan tingkat kekesalan yang tinggi.

"Di sisi ku? Dengan keadaan seperti ini? Aku cukup sadar Yoel, dengan kondisi seperti ini aku tak akan bisa menjaga gadis itu agar tetap aman di sisi ku. Aku adalah seorang idol. Bagaimana aku bisa bebas menjaga gadis itu seperti yang kau fikirkan? Sedangkan kita berurusan dengan perempuan gila yang bisa melakukan apa saja tanpa berfikir bagaimana dampaknya, belum lagi dengan para EXO-L yang mungkin saja tak akan setuju dengan hubungan ku dan Hanna. Kau kira aku mengambil keputusan ini tanpa berfikir terlebih dahulu? Sejauh ini aku hanya memikirkan kebahagiaan gadis itu, jangan menyudutkan aku seperti ini," terang Baekhyun yang sama kesal nya dengan Chanyeol.

Chanyeol hanya terdiam tidak memiliki sanggahan untuk penjelasan Baekhyun. Jika Chanyeol fikir ulang, memang masuk akal. Taeyeon itu gila, dan EXO-L yang terlalu fanatik dan tak mau mendengar kabar idolnya berkencan itu menakutkan.

"Aku yakin, jika memang Hanna ditakdirkan untuk ku, masalah apapun yang menghalangi kita pasti akan segera berlalu. Hanya beri aku waktu menyelesaikan semuanya Yeol," tambah Baekhyun yang kentara sekali terbebani oleh masalah ini.

"Aku mengerti yang kau fikirkan Baek, hanya saja kau terlalu keterlaluan. Kata-kata mu pada Hanna bisa saja membekas di hati gadis itu. Apa kau yakin gadis itu mau kembali lagi setelah mendengar semua apa yang kau katakan?," tanya Chanyeol.

"Apapun yang terjadi nanti, aku percaya Tuhan telah memberikan yang terbaik," jawabnya dengan yakin.

"Terserah kau saja. Hanya, aku ingin memberitahumu. Situasi nya sekarang berbeda Baek. Ada hal yang harus dibayar Hanna demi bertemu dan menjelaskan semuanya padamu tadi," kata Chanyeol membuat Baekhyun mengernyit tak mengerti.

"Maksud mu?," tanyanya.

"Joon hyung tentu tak mau secara cuma-cuma memberikan informasi tentang tempat menginap kalian selama di Jepang. Setelah ini, mungkin kau akan benar-benar kehilangan Hanna," jawab Chanyeol masih meninggalkan tanya di kepala Baekhyun.

"Katakan dengan jelas Chan!"

"Aku tidak tahu bagaimana pastinya, Hanna hanya mengatakan bahwa Joon hyung memintanya melanjutkan sekolah di luar negeri. Seperti yang kita tahu, Hanna adalah anak tunggal. Jadi, siapa lagi yang akan meneruskan usaha orang tua nya jika bukan Hanna? Sedangkan, jurusan perfilman yang Hanna tekuni selama ini tak cukup untuk bekal Hanna memegang perusahaan orang tua Hanna," jelas Chanyeol.

Baekhyun terdiam, tidak tahu harus menanggapi bagaimana. Di satu sisi, ini adalah hal yang baik. Mereka berdua bisa fokus pada urusan mereka masing-masing. Di sisi lain, bisakah Baekhyun menghadapi masalahnya tanpa melihat senyum Hanna yang sudah menjadi penyemangat Baekhyun selama ini?

"Kau tau sendiri kan alasan Hanna mengambil jurusan perfilman karena apa? Semua itu karena mimpi kalian yang ingin membuat film bersama. Sekarang, apa yang harus Hanna pertahankan jika kau saja menyerah untuk berjuang bersama. Sudah bisa dipastikan Hanna akan menuruti Joon hyung dan menyenangkan hati orang tuanya, meski hal itu bertentangan dengan hati kecil Hanna," tambah Chanyeol yang membuat hati Baekhyun terasa ngilu.

"Mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terjadi, aku tidak bisa mengembalikan keadaan seperti yang seharusnya," lirih Baekhyun yang sudah pasrah dengan keadaan.

Chanyeol kembali melirik Baekhyun dengan kesal. "Kau masih ada kesempatan Baek! Kau saja yang terlalu pengecut untuk mengambil resiko," katanya.

"Aku... tidak tahu Chan. Aku tidak tahu harus melakukan apa," ujar Baekhyun lirih, pria itu terlihat frustasi setiap kali mendapat masalah yang menyangkut Hanna.

Sebenarnya Chanyeol geram dengan Baekhyun yang terlalu pasrah dan menyerah pada keadaan. Tapi, melihat Baekhyun yang seperti orang tak berdaya ini juga membuat Chanyeol kasihan.

Chanyeol sempat melirik jam di pergelangan tangannya, kemudian ia mengulurkan tangan pada Baekhyun, membuat Baekhyun melirik ke arahnya.
"Masih ada waktu, ayo ikut aku," kata Chanyeol.

"Kemana?"

"Kau akan tahu nanti," jawab Chanyeol seraya menarik Baekhyun dengan paksa.

****

Chanyeol dan Baekhyun kini berada di apartemen yang tidak terlalu jauh dengan tempat Baekhyun tadi.

"Ini... apartemen siapa?," tanya Baekhyun dengan was-was.

Sebenarnya sejak Chanyeol memaksanya pergi tadi, firasat Baekhyun sudah tidak enak. Baekhyun takut jika Chanyeol mengajaknya pergi menemui Hanna. Baekhyun belum siap rasanya.

"Nara noona," jawab Chanyeol dengan jujur. Sedangkan Baekhyun semakin bertanya-tanya siapa itu Nara.

"Kekasihmu?," tanya Baekhyun lagi. Kali ini Chanyeol hanya tertawa mendengar pertanyaan Baekhyun.

"Aish, lama sekali. Apa tidak ada orang di dalam?," gerutu Chanyeol karena sudah kesekian kali ia memencet bel namun tidak ada yang membuka pintu.

Chanyeol akhirnya mencoba menghubungi baik nomor Hanna maupun nomor Nara. Namun, keduanya sama-sama tidak aktif.

Sementara itu, Hanna yang berada di kamarnya sebenarnya mendengar suara bel, hanya saja ia terlalu malas keluar.

"Apa eonnie sedang keluar? Kenapa orang itu rusuh sekali," gumamnya saat mendengar suara bel di pencet berkali-kali.

Akhirnya Hanna memutuskan bangkit dari tempatnya dan berjalan ke arah pintu. Hanna sempat melirik ke arah cermin yang ada di dekat ruang tamu, "astaga, menyedihkan sekali," katanya.

Di luar Baekhyun mencoba membujuk Chanyeol untuk kembali pulang saja, mungkin memang tidak ada orang di dalam.

"Sudahlah Yeol, kau bisa mengganggu tetangga sebelah," kata Baekhyun.

"Aku yakin ada orang di dalam," ujar Chanyeol dengan yakinnya. Karena Chanyeol tahu, Hanna ada di dalam.

Tepat setelah Chanyeol mengatakan itu, pintu apartemen terbuka. Menampilkan wajah sembab Hanna yang terkejut karena melihat Baekhyun disana. Sedangkan, Baekhyun hanya memasang wajah dinginnya yang ia tujukan kepada Chanyeol.

"Apa-apaan ini Yeol?," tanyanya.

Hanna hanya diam mendengar nada bicara Baekhyun. Terlalu malas rasanya menanggapi sikap Baekhyun yang sangat dibuat-buat itu. Jangan kira Hanna tidak bisa membaca situasi yang sedang mereka hadapi. Apalagi, Hanna cukup paham dengan karakter Byun Baekhyun.

Ini bukan pertama kalinya Baekhyun seperti ini. Pengalaman dulu-dulu, cukup membuat Hanna pintar menghadapi tingkah Baekhyun. Dan kali ini Hanna sedang mengikuti apa maunya pria itu. Meski begitu, Hanna tak dapat menampik rasa sesak dalam hati nya. Baekhyun nya terlalu bodoh.

"Sudah lah Baek, masuk dan selesaikan masalah kalian," kata Chanyeol seraya mendorong Baekhyun masuk ke dalam.

Hanna hanya diam melihat tingkah dua pria yang saling dorong di depannya. Setelah Chanyeol menutup pintu dan pergi entah kemana menyisakan Baekhyun dan Hanna di dalam. Hanna justru berbalik dan hendak meninggalkan Baekhyun. Namun, suara Baekhyun menghentikan langkahnya.

"Beginikah caramu? Membiarkan orang lain ikut campur masalah kita? Bukankah semuanya sudah jelas dan mengakhiri hubungan adalah keputusan terbaik untuk masalah kita? Apa kau tidak bisa mengerti setiap ucapan ku?," tanya Baekhyun cukup tenang meski dalam hatinya ia harus menelan kepahitan karena ucapannya sendiri.

Hanna hanya diam, air matanya kembali menetes. Kata-kata Baekhyun cukup kejam masuk ke telinganya.

"Jawab aku Hanna!," ujar Baekhyun seraya menekan setiap emosi yang ada di dalam dirinya.

Hanna mengusap air mata di pipinya, "Apa aku terlihat begitu mengharapkan Chanyeol oppa membantu menyelesaikan masalah mu dengan ku? Sejak kau mengakhiri hubungan ini, sejak itu pula aku selesai dengan mu Baek," katanya masih tetap memunggungi Baekhyun.

Baekhyun hanya diam, melihat punggung gadis yang masih sangat ia cintai itu rasanya Baekhyun ingin berlari memeluknya. Melepaskan segala perasaan yang membebaninya. Namun, Baekhyun hanya diam. Egonya terlalu tinggi.

Hanna lalu berbalik saat tak mendengar suara Baekhyun. Menatap pria itu, yang Hanna tahu penuh akan beban. Lalu, kenapa Baekhyun tak coba membaginya dengan Hanna? Apa Hanna tak begitu berarti untuk Baekhyun? Sehingga setiap keputusan yang Baekhyun ambil sepihak, selalu di anggap untuk kebaikan bersama. Apa Baekhyun tak memikirkan bagaimana perasaan Hanna?

"Lalu, kenapa kau ada disini? Sebenarnya yang membuat orang lain ikut campur itu aku atau dirimu?," tambahnya.

Baekhyun lagi-lagi hanya diam. Ia tidak tahu harus berkata apa.

"Oppa.. jangan kira aku tidak tahu apa-apa. Aku tau kau membohongi ku, kenapa kau lakukan itu? Padahal kau tau itu menyakitiku," ujar Hanna lagi mengambil alih pembicaraan karena Baekhyun terlihat hanya diam dan begitu terbebani.

"Kalau kau memang ingin menyelesaikan hubungan ini, it's ok. Tapi bisakah kita selesaikan secara baik-baik?," pinta Hanna, suara nya terdengar serak karena menahan sesak dan air mata yang siap menetes.

"Yoo.." panggilan itu kembali ia dengar dari mulut Baekhyun, membuat Hanna yakin bahwa ia masih begitu berarti untuk Baekhyun.

Seulas senyum terbit di wajah sembabnya namun terasa bebarengan dengan sesak yang semakin menyiksa.

Baekhyun mendekat dan memeluknya dengan erat.
"Maaf.." katanya. Hanna mengangguk mengerti.

Hanna juga membalas pelukan Baekhyun dengan sama eratnya. "Aku tau kau hanya ingin aku baik-baik saja, aku mengerti keputusan mu. Hanya.. bisakah kita bicara baik-baik, kau tidak perlu menyakitiku dengan kata-kata mu yang kejam itu oppa," ujar Hanna mengeluhkan sikap Baekhyun.

"Maaf.." kata pria itu lagi, suara nya terdengar sama serak nya dengan Hanna, pria itu juga menahan sesak dalam dadanya.

Hanna menguraikan pelukan mereka, namun tangan Baekhyun masih bertengger manis di pinggang Hanna. Sedangkan tangan Hanna berganti menangkup kedua pipi Baekhyun.

"Kau kehilangan banyak berat badan. Makan teratur eoh!," katanya dengan mata yang berkaca-kaca. Berat bagi Hanna mengikuti keputusan Baekhyun, tapi harus ia lakukan.

Tangannya beralih menarik kedua tangan Baekhyun, menggenggam tangan itu dengan nyaman.

"Aku.. terima keputusan mu oppa. Semoga memang ini yang terbaik seperti yang kau inginkan," tambahnya.

Harusnya, Baekhyun merasa lega. Harusnya Baekhyun merasa tenang karena Hanna menerima keputusannya dan semua akan berjalan sesuai rencananya. Lalu, mengapa Baekhyun justru merasa semakin sesak?

"Yoo.." panggil nya seraya mengeratkan genggamannya dengan tangan Hanna yang terasa pas memenuhi celah-celah kosong di telapak tangannya.

"Aku.." Hanna memotong ucapan Baekhyun dengan mengecup singkat bibir pria itu.

"Pergilah, jangan buat semuanya semakin sulit," kata Hanna, setetes air mata nya jatuh membuat hati Baekhyun semakin sakit rasanya.

"Aku akan segera selesaikan masalah ini, lalu kita bisa kembali bersama," kata Baekhyun mencoba menenangkan Hanna yang justru semakin menangis. Tangan pria itu mengusap pipi Hanna dengan sayang.

Hanna memberikan senyum tipis nya lagi, namun sedetik kemudian ia menggeleng membuat hati Baekhyun benar-benar hancur rasanya.

"Jangan buat harapan jika sikap mu masih seperti ini. Jika takdir memang mengijinkan kita bersama, aku akan menerimanya. Pulanglah, aku ingin istirahat," katanya.

Seolah ada batu besar yang jatuh menimpa Baekhyun, sakit tak terkira. Begitulah yang ia rasakan saat ini, saat Hanna dengan pasrah menerima keputusan Baekhyun, dan menutup harapan untuk Baekhyun. Ini.. tidak berjalan sesuai keinginannya.

Baekhyun tak dapat berkata-kata lagi saat Hanna melangkah dan membukakan pintu untuknya.

"Yoo.. haruskah begini?," tanya Baekhyun dengan suara tercekat.

"Kau yang memintanya oppa, sekarang pulanglah," usir Hanna dengan seulas senyum yang menutupi semua kesedihan gadis itu.

Akhirnya Baekhyun pulang membawa semua rasa sesak yang ia ciptakan sendiri. Meninggalkan Hanna yang sekuat tenaga menahan diri agar tidak merobohkan pertahanan yang gadis itu buat sejak menerima keputusan Baekhyun.

Sejak Hanna menutup pintu di belakang Baekhyun, pria itu akhirnya menyadari bahwa Chanyeol benar, situasinya memang telah berbeda. Baekhyun tidak bisa membuat semuanya berjalanan sesuai keinginannya lagi. Dan Baekhyun hanya bisa merasakan sesak yang begitu dalam melepaskan Hanna tanpa ada daya menahan gadis itu agar tetap di sisi nya.

Baekhyun benar-benar menyesalinya.








_____________________________

Huft, Baekhyun benar-benar ditinggal☹









Tbc.

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

34.7K 698 44
kumpulan quotes baper Kumpulan quotes (kata kata) Quotes bahasa sunda dikumpul dari berbagai situs Jangan lupa ya comment and vote😁 Dan jangan lupa...
51.9K 6.9K 63
Hoshi bertemu tetangga pemurung itu lewat balkon apartemen Kakaknya. Tetangga pemurung yang selalu bernyanyi dan bercocoktanam di balkon apartemennya.
1.4M 81.5K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
5K 960 51
Seorang gadis yang tidak menyangka akan bersanding dengan salah satu Idol ternama. pertemuan mereka yang tidak sengaja, membuat keduanya menjadi deka...