(COMPLETED!) Byun Baekhyun ;...

By gigi_susu

113K 10.5K 1K

Berawal dari kegiatan Magang di salah satu stasiun tv Seoul, gadis berusia 21 tahun bernama Lee Yoon Hanna ha... More

PROLOG
1. LYH
2. BBH
3. Bicara
4. Main Perasaan
5. Airplane✈
6. Still same
7. Milk Candy
8. He got it
9. Pain
10. Sick
11. Forgive me
12. Is it mistake?
13. Always like that
14. A Crazy Night
15. I ❤ U
16. Keputusan
17. Bersama?
18. Nado Saranghaeyo
19. the war began
20. Don't go
21. Berpisah untuk Bersama
22. Jauh
23. Keputusan Baekhyun
24. Bucheon (1)
26. Keputusan Hanna
27. Baekhyun Marah
28. Ilusi Baekhyun
29. Sad Ending
30. Penjelasan dan Penyelesaian
31. Move On?
32. Bertemu Lagi
33. Mr. B
34. Kesempatan?
35. Permintaan Maaf
36. Alex
37. Let Him Know the Truth (1)
38. Let Him Know the Truth (2)
39.
40. Start or End up (1)
41. BaekHanna
42. Start or End up (2)
43. Confess (1)
44. Confess END
Mianhae
EPILOG
(+) Forever with you ♡
(++) read me please!!
(+++) terakhir!
Episode Kangen
Aksara Untuk Elmira

25. Bucheon (2)

1.3K 178 8
By gigi_susu

###

Baekhyun mengendarai mobilnya dengan tenang, sambil bersenandung dia terus membayangkan kenangan-kenangan kecil di rumah lama nya. Mungkin, memutuskan untuk bermalam disana bukan pilihan yang buruk. Lagipula, besok dia hanya ada jadwal latihan di sore hari. Baekhyun bisa kembali besok pagi.

Dia ingin melepaskan segala kegundahan yang ia miliki, dan satu-satunya tempat yang tepat untuk ia menyendiri adalah rumah nya dulu. Sendiri, tanpa ada orang yang tahu. Baekhyun memang kerap mengunjungi rumah lamanya tanpa sepengetahuan keluarga besarnya. Toh, menurut Baekhyun hal itu wajar, selama rumah itu masih menjadi hak milik keluarga Byun. Dia juga masih memegang kunci duplikat rumah itu.

Drrt drrt

Baekhyun memeriksa ponselnya yang bergetar, Joonhyun menelfonnya. Dia menerima panggilan Joon dan mengaktifkan mode speaker karena terlalu bahaya mengangkat telfon sambil mengemudi.

"Yoeboseyo?"

"Kau dimana Baek?"

"Aku sedang perjalanan ke suatu tempat. Kenapa Hyung?"

"Kemana?"

"Bucheon. Aku ingin menemui keluarga ku," jawab Baekhyun sedikit berbohong. Entahlah, dia juga tidak tahu kenapa harus berbohong.

"Oh, baru saja aku ingin meminta bantuan. Yasudah kalau begitu, hati-hati di jalan. Salam untuk keluarga mu"

"Ne.."

Sambungan terputus.
Pikiran Baekhyun kembali berkelana.

###

Di kediaman keluarga Byun, Joon terlihat gelisah. Niatnya kemari, ingin mengunjungi keluarga Baekhyun selepas dari mengunjungi Hanna sore tadi. Sekaligus membahas hal penting disini.

Dia menelfon Baekhyun awalnya memang ingin meminta bantuan untuk menemani ibu nya di rumah. Nyonya Lee sempat mengeluh kesepian tidak ada tuan Lee dan Joon di rumah, sedangkan dua pria itu terlalu sibuk untuk segera kembali ke rumah.

Setelah mengirim pesan ungkapan maaf kepada ibu nya, Joon kembali fokus kepada orang tua Baekhyun.

"Baekhyun akan kemari, apa paman dan bibi tahu?," tanyanya pada kedua orang tua Baekhyun.

"Dia tidak mengatakan apa-apa. Biasanya dia akan meminta dibuatkan makanan kesukaannya jika akan pulang," jawab nyonya Byun.

"Sepertinya, Baekhyun ingin ke rumah lama kita. Aku sering mendapat kabar dari tetangga kalau Baekhyun terkadang mengunjungi rumah itu seorang diri, memang banyak sekali kenangan Baekhyun disana. Sebaiknya kau hubungi Hanna," jelas tuan Byun.

"Ponsel Hanna rusak, entah apa yang dia lakukan dengan ponsel malang itu," ujar Joon.

"Astaga, kalau begitu cepat temui Hanna sekarang," suruh nyonya Byun yang langsung dilaksanakan oleh Joon.

Setelah berpamitan, Joon langsung mengemudikan mobil nya ke rumah lama keluarga Byun. Dia sempat menghubungi seseorang dengan tergesa.

"Sudah dimana?"

"........"

"Baekhyun sedang ada di Bucheon"

"........"

"Kita langsung bertemu di tempat Hanna saja, akan ku kirim alamatnya"

Suasana malam ini terasa lebih tegang karena Joon mengemudi seperti dikejar setan. Padahal hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ke tempat Hanna. Tapi rasanya Joon menempuh perjalanan yang jauh sehingga perlu kecepatan penuh agar segera sampai kesana.

Sesampainya di rumah yang Hanna tempati, Joon sempat mengernyit bingung karena pagar rumah sedikit terbuka. Seingatnya, selepas ia pergi dari sini, pagar ini ditutup dengan rapat. Melirik ke arah kamar Hanna, gelap.

"Dimana anak itu?," gumamnya sembari melangkah masuk ke dalam rumah.

Pikirannya berkecamuk, dia takut terjadi sesuatu dengan Hanna.

Joon terlihat menelfon seseorang sambil membereskan barang-barang Hanna agar tidak membuat Baekhyun curiga.

"Susuri jalanan dengan baik. Hanna tidak ada di rumah, barangkali kau melihatnya di luar," ujarnya lalu mematikan telfon setelah lawan bicara nya mengiyakan.

"Astaga, aku harus menyelesaikan ini dengan cepat," gumamnya.

Tidak butuh waktu lama, Joon berhasil membereskan semuanya. Beruntungnya gadis itu tidak pernah memasak, sehingga Joon tidak perlu repot membereskan dapur dan seisinya, mungkin hanya perlu membereskan beberapa makanan di dalam kulkas. Tidak ada jejak Hanna lagi, kecuali sampah bekas makanan di depan rumah.

"Astaga, apa aku harus menyingkirkannya juga?," gumamnya enggan.

###

Baekhyun sudah hampir tiba di rumah lama nya saat malam hari, ia sempat berhenti di beberapa tempat untuk membeli makanan agar dia tidak kelaparan nanti. Dia tersenyum ketika melihat jembatan yang menandakan bahwa ia akan segera memasuki kawasan rumah lama nya.

Baekhyun memutuskan untuk berhenti di jembatan ini sebentar, sambil memanjakan netranya untuk sekedar menikmati keindahan kota Bucheon dari sini. Jembatan ini adalah salah satu tempat favoritnya. Pandangannya menjelajah sekeliling tempat ini yang lumayan sunyi dan sepi. Udara malam ini memang cukup dingin, mungkin orang-orang sudah masuk ke dalam rumah mereka.

Sampai sosok yang terlihat tak jauh dari tempatnya berdiri mengusik penglihatannya. Setelah yakin, Baekhyun menghampiri sosok itu.

"Hei, apa yang kau lakukan disini?," tanya Baekhyun pada anak kecil yang kini terus menatap gang di dekat jembatan.

"Eomma" jawab anak itu, matanya berkaca-kaca menunjukkan bawa dia kehilangan ibu nya.

"Kau mencari eomma mu?," anak kecil itu mengangguk dan masih terus menggumamkan kata eomma, kali ini suara nya terdengar sedikit bergetar.

"Memangnya, eomma pergi kemana tadi?," anak itu tidak menjawab, tapi matanya terus menatap ke arah gang itu.

Baekhyun tidak tahu harus bagaimana. Pasalnya gang itu terlihat sepi, mana mungkin ibu anak ini pergi kesana dan meninggalkan anak nya disini. Atau rumah anak ini masuk ke gang itu? Astaga, Baekhyun benar-benar tidak tahu harus diapakan anak ini. Sepi sekali tempat ini, hanya ada toko kecil yang terlihat masih buka tak jauh dari gang yang dilihat anak ini.

Ah, Baekhyun jadi terfikirkan bahwa ibu anak ini ada disana.

"Eun wo-ya.."

Belum sempat Baekhyun menanyakan pada anak ini, suara wanita terdengar nyaring menghampiri mereka.

"Dia ibu mu?," tanya Baekhyun pada anak kecil itu. Anak itu hanya mengangguk dan tersenyum manis saat ibu nya sudah mendekat.

"Astaga, kau membuat eomma khawatir," ujar wanita itu.
Sedangkan, anak itu hanya diam dan sibuk dengan permen susu yang dibawakan ibu nya tadi.

Baekhyun tersenyum melihat permen susu itu. Sedetik kemudian ia tersadar, buru-buru Baekhyun menggunakan masker untuk menutupi wajahnya sebelum wanita ini melihat nya.

Entah wanita itu mengenalnya atau tidak, dia tetap harus berjaga-jaga jika berada di lingkuan luar seperti ini.

"Kau siapa?," tanya wanita itu pada Baekhyun saat menyadari bahwa ada orang lain disana.

"Ah, aku kebetulan sedang lewat. Lalu, aku melihat putra mu berdiri disini sendirian, jadi aku menghampirinya, barangkali dia membutuhkan pertolongan," jelas Baekhyun.

"Oh, terima kasih. Eun wo memang senang sekali melihat pemandangan kota dari sini, hanya saja aku tadi masih sibuk berbelanja sampai tidak sadar bahwa putra ku berjalan sendiri kemari," kata wanita itu.

Baekhyun tersenyum mendengarnya, "lain kali, tolong perhatikan putra mu nyonya," ujarnya.

Wanita itu mengangguk malu, kemudian pamit pergi untuk pulang. Mereka menuju ke arah gang yang berada di seberang tempat mereka berdiri. Baekhyun jadi mengernyit bingung, dia kira rumah mereka ada di gang yang dilihat anak tadi.

"Lalu kenapa anak itu terus melihat kesana?," tiba-tiba bulu kuduknya terasa meremang.

"Sebaiknya, aku cepat-cepat pergi dari sini," gumamnya sembari menuju ke mobilnya.

###

"Yak! Apa yang kau lakukan disini?," tanya Hanna kepada pria jakung yang tengah tersenyum manis padanya.

"Hallo, Chanyeol oppa. Bagaimana kabar mu? Sepertinya kau makan dengan baik, kau semakin terlihat tampan sekarang," jawab pria itu yang melenceng dari pertanyaan Hanna, bermaksud untuk menyindir gadis dihadapannya ini.

"Yha. Apa yang kau lakukan disini?," Hanna kembali bertanya dengan sinis.

Tidakkah Chanyeol tahu bahwa ia hampir mati ketakutan karena ulahnya?

"Kabar ku baik Hanna, bagaimana dengan mu? Ah, kau terlihat tak jauh berbeda seperti Baekhyun, kalian harus sabar menghadapi ini ya," ujar Chanyeol lagi yang semakin membuat Hanna kesal.

"Yak!" Teriak Chanyeol saat Hanna memukul bahunya cukup keras.
"Kau ini makan apa? Tenaga mu besar juga," ujarnya.

"Itu pantas untuk orang yang menyebalkan seperti mu," balas Hanna sengit.
"Kau tahu? Aku hampir mati ketakutan karena ulah mu oppa!," kesalnya.

Chanyeol malah terkekeh mendengar Hanna marah seperti ini.
"Maafkan aku, aku hanya menjalankan perintah," ujar Chanyeol dengan santai.

"Apa maksud mu?"

"Ceritanya panjang, lebih baik kau ikut aku sekarang," jawab Chanyeol sembari menarik tangan Hanna keluar dari gang.

Jika perhitungan Chanyeol benar, Baekhyun seharusnya sudah melewati jembatan. Chanyeol memang melacak Baekhyun lewat GPS di ponselnya. Chanyeol harus mempercepat kemudinya saat GPS menunjukkan bahwa Baekhyun sudah lebih dulu mengarah kesini.

Beruntungnya mobil Baekhyun sempat berhenti di suatu tempat tadi. Jadi, Chanyeol bisa sampai lebih dulu di jembatan ini dan alangkah beruntungnya dia saat menemukan Hanna ada di jembatan ini juga. Untuk sekedar informasi, orang yang berhubungan dengan Joon dari tadi adalah Chanyeol. Ada misi yang akan mereka bahas.

Sekarang Chanyeol harus keluar dari gang karena ia lupa menaruh mobilnya di gang sebelah. Chanyeol fikir dia sudah masuk di gang yang benar. Ah, merepotkan sekali ingatannya ini.

Saat sampai di ujung gang, Chanyeol reflek berhenti dan mata besar nya melebar tatkala melihat Baekhyun sedang berbincang dengan wanita dan anak kecil di jembatan.

Hanna yang berjalan di belakangnya terpaksa harus merelakan jidatnya menyentuh punggung lebar Chanyeol yang digilai para EXO-L itu. Reflek saja Hanna memukul punggung itu dengan keras.

"Argh!," teriak Chanyeol tertahan.
"Berhenti memukulku bisa tidak?," tanyanya kesal pada Hanna yang justru mencibir kelakuannya.

"Kenapa berhenti?," tanya Hanna, entah sadar situasi atau bagaimana tapi suara gadis itu terdengar berbisik di telinga Chanyeol.

"Ada Baekhyun," jawab Chanyeol tanpa sadar membuat gadis di belakangnya ini belingsatan ingin menemui kekasihnya.

"Sstttt, diamlah! Situasi sedang seperti ini. Jangan temui Baekhyun dulu," jelas Chanyeol saat berhasil menenangkan Hanna yang berontak ingin menemui Baekhyun.

"Tapi.."

"Ku mohon, bersabarlah Hanna, aku tau kau sangat merindukan Baekhyun. Begitupun Baekhyun, dia juga sangat merindukan mu. Jadi, patuhi perintah dan kalian akan segera bisa bertemu," jelas Chanyeol lagi.

Hanna hanya bisa pasrah saat Chanyeol justru berbalik badan menghadap ke arah nya, dan mengungkung Hanna di tembok gang itu saat mobil Baekhyun melintas di luar sana.

Demi apapun, Hanna bisa melihat Baekhyun sempat menoleh ke gang ini tadi.

Sedangkan, Baekhyun yang sempat penasaran dengan isi gang itu hanya terkekeh geli saat mendapati sepasang kekasih yang mungkin tengah bercumbu mesra disana. Karena dia hanya melihat tubuh laki-laki yang tengah mengurung, sepertinya kekasihnya, pikir Baekhyun kala itu. Padahal ia sempat memikirkan hal-hal horor tadi.

"Ah, ternyata ini lebih horor. Aku jadi semakin merindukan Hanna," ujarnya sambil terkekeh geli.

"Oppa, dia sempat menoleh kesini," ujar Hanna saat Chanyeol melepas kungkungannya.

"Apa dia mengenali kita?," tanya Chanyeol sedikit was-was.

"Entahlah, tapi kurasa tidak," jawabnya.

Chanyeol bernafas lega, "syukurlah"

"Ayo kita pergi sekarang, Joon pasti sudah menunggu kita," ucap Chanyeol sambil memimpin jalan menuju mobilnya.

Seolah tersadar sesuatu, Hanna berubah tegang, "barang-barang ku bagaimana?," tanyanya.

"Sudah diatasi, cepat naik!," kini Hanna yang bernafas lega.

Dia hanya berdoa, semoga situasi semacam ini segera berakhir.





_________
Tbc.





Aku juga berdoa semoga COVID 19 segera berakhir🙏🙏
Stay safe semua :))

Continue Reading

You'll Also Like

34.7K 698 44
kumpulan quotes baper Kumpulan quotes (kata kata) Quotes bahasa sunda dikumpul dari berbagai situs Jangan lupa ya comment and vote😁 Dan jangan lupa...
154K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
7.2K 1.1K 45
"Jika kau belum selesai dengan masa lalumu jangan membawa orang baru dalam kisah asmaramu"
5K 960 51
Seorang gadis yang tidak menyangka akan bersanding dengan salah satu Idol ternama. pertemuan mereka yang tidak sengaja, membuat keduanya menjadi deka...