KEKE(Complete)✔

By candramau

84.8K 4.3K 295

Keizya Aliputri Purnama-Keke-Gadis yang memiliki segalanya baik dari segi fisik maupun keuangan.Dan karena ha... More

Prolog
Dia Datang
Bantuan
Awal Kebencian
Penolakan
Hampir
Bryan
Manusia menyebalkan
Mission?
Kesempatan
Pernyataan Mendadak
Taken
Sakit
Sayang
Kemah?
Mimpi Buruk
Jurit Malam
Hilang
Gagal
Feelling
Trauma
Kelam
Pengawas
Tertekan
Gosip
Jebakan
What happend?
Pasar Malam
Koma
Siuman
Kambuh
Hancur
Tamparan Telak
Hangat
Awal pengobatan hati
Clara
Good Bye
Pembunuh?
Bad Liar
Kembali
Teman baru
Pertahanan yang mulai goyah
Luka yang besar
Lelah
Lose you
Terbongkar
Bangunan Tua
Flashback
Orang lain?
Ending

I can do it

1K 59 19
By candramau

Budidayakan VOTE sebelum membaca:)
*******
Keke terbangun dari tidur begitu cahaya matahari pagi mengusik matanya.

Keke turun dari ranjang dan langsung menuju kamar mandi untuk memulai ritual mandinya.Setelah itu ia pun turun ke bawah dan tak lupa membereskan ranjang sebelumnya.

"Pagi"sapa Keke sambil tersenyum kikuk,

"Pagi."jawab Annisa dan Bryan bersamaan,

"Sini sayang.Kita sarapan."ujar Annisa lalu menepuk kursi di sebelahnya,

Keke mengangguk.Dengan tersenyum ia pun menuruti perkataan Annisa.Mereka makan dengan penuh canda tawa karena tingkah Bryan yang konyol.Melihat tawa Annisa,Keke jadi rindu pada ibunya.

"Bunda gimana kabarnya ya?"

Setelah sarapan Annisa pun pamit untuk pergi bekerja karena ia seorang single parent sejak suaminya meninggal beberapa tahun silam.Keke tak tau alasannya mengapa yang jelas Keke tak berniat untuk menanyakannya bahkan Bryan pun tak pernah membahas soal ayahnya.

"Mau jalan jalan ke taman?"tawar Bryan,

"Seriusan?"tanya Keke yang diangguki oleh Bryan,

"Asiaapp.Gas keun."ucap Keke dengan semangatnya,

"Ehh tunggu dulu."cegat Bryan sambil menarik Keke,

"Kenapa?"

"Habisin susu lo dulu."ucap Bryan sambil menunjuk gelas berisi susu putih di atas meja,

"Tapi gue nggak suka susu putih.Maunya yang coklat."

"Sekali ini doang.Kan sayang kalau nggak di minum?Mama yang buatin loh."

"Tapi-"

"Habisin atau kita nggak jadi jalan?"ancam Bryan yang sukses membuat wajah Keke cemberut,

"Iyaaa iyaaa."sungut Keke lalu meminum susunya sampai kandas,

"Good girl."ucap Bryan sambil tersenyum dan mengacak rambut Keke,

"Yaudah lo tunguin gue di mobil ya.Gue masih beresin ini dulu."lanjut Bryan,

"Gue bantuin."

"Nggak usah.Gue bisa sendiri.Udah gih sana."kata Bryan sambil mendorong bahu Keke pelan,

"Yakin?"

"Iyaaa yakin.Udah sana ahh.Bawel banget sih."

Tangan Bryan terangkat lalu mencubit hidung Keke gemas.Sehingga membuat Keke meringis kesakitan.

"Ish lepasinnnnn."kesal Keke sambil memukul tangan Bryan yang ada di hidungnya lalu pergi dari sana,

Saat Keke sudah hilang di balik pintu Bryan langsung mengambil handphonenya dan mengetik sesuatu di sana.

Send

Setelah pesan itu terkirim,Bryan pun mulai mengangkat piring kotor dan menaruhnya di wastafell dan menyusul Keke ke depan.
**********
Saat tiba di sana Bryan langsung mengajak Keke untuk berkeliling taman sekedar menyegarkan hati dan mata.Matahari begitu terik sehingga banyak keringat yang mengalir di kening Keke.

"Kita duduk dulu di sana."ucap Bryan sambil menunjuk sebuah bangku tepat di bawah pohon rindang,

Keke pun hanya mengangguk dan mengikuti Bryan menuju bangku taman tersebut,

"Ke?"panggil Bryan,

"Hmm?"

"Lo mau tau cara ampuh untuk lawan trauma lo?"

"Tanpa lo tanya lo pasti udah tau jawabannya."jawab Keke penuh minat,

"Lo tau caranya?"lanjut Keke dan membuat Bryan tersenyum simpul sambil mengangguk,

"Cukup tutup mata lo dan bayangin wajah orang orang yang lo sayang lalu buka kembali mata lo dan tatap sosok itu dengan penuh keyakinan.Anggap aja dia orang biasa tanpa sesuatu yang aneh atau pun cacat."jawab Bryan,

Keke nampak mencerna perkataan Bryan dalam diam.Melihat itu Bryan hanya bisa menghembuskan nafasnya berat lalu menatap Keke,

"Lo harus ingat kata kata gue barusan.Karena yang bisa nolongin lo saat ini hanya diri lo sendiri."lanjut Bryan lalu berdiri dari duduknya,

"Gue beliin es krim dulu.Lo tunggu di sini."

Selang beberapa menit setelah kepergian Bryan, mendadak penglihatan Keke menjadi buram lalu menjadi gelap dan kembali terang dalam jangka waktu yang singkat.Keke mengucak matanya untuk memastikan penglihatannya  baik baik saja.Dan saat  merasa cukup Keke kembali menatap ke depan namun ia langsung menahan nafasnya lantaran melihat semua orang yang ada di sana memiliki wujud dan muka yang sama,

"C-clara."ucap Keke terbatah batah dengan suara yang tercekat,

Tubuh Keke langsung bergetar hebat,tangan dan kakinya terasa dingin dan keringat mulai membanjiri wajahnya.Sosok itu kembali lagi tapi bukan seperti biasanya karena kali ini sosok itu dalam wujud yang banyak.

"Gue di mana?"gumam Keke sambil menahan isakannya agar sosok itu tak menyadari kehadiran Keke di tengah tengah mereka,

Darah Keke berdesir deras dalam tubuhnya begitu salah satu sosok menghentikan langkahnya dan menatap dirinya,

"Jangan.Jangan lihat gue."ucap Keke dalam hatinya,

Tak sampai di situ sosok itu malah menyadarkan sosok yang lainnya sehingga mereka pun memfokuskan pandangan mereka ke Keke.Detik berikutnya mereka pun berjalan menghampiri Keke,

"JANGAN!JANGAN KE SINI!"teriak Keke yang sukses menghentikan langkah mereka,

"PERGI LO SEMUA DARI SINI!PERGI!!!!"

Sosok itu masih tak bergeming dan hanya menatap Keke.Tak lama setelah itu salah satu sosok berjalan mendekati Keke seolah olah ingin menggapainya.Keke reflex mundur lalu meraih pisau yang tak jauh dari posisinya dan entah dari mana datangnya pisau itu.

"Kalau lo masih mau dekatin gue.Gue nggak bakal segan segan lukain lo.Nggak peduli lo itu manusia atau bukan."ucap Keke sambil mengancungkan pisau tersebut,

Di lain posisi Alex baru saja tiba di taman dan melihat kerumunan orang banyak yang nampak mengitari sesuatu.Dan terdengar suara rusuh dari sana.Karena penasaran ia pun melangkahkan kakinya ke sana dan begitu terkejutnya ia begitu melihat Keke yang tengah menatap mereka dengan pisau di tangannya dan dalam kondisi yang memprihatinkan.

"Keke."panggil Alex sambil melangkahkan kakinya mendekati Keke,

"GUE BILANG JANGAN MENDEKAT!"teriak Keke yang kali ini mengarahkan pisau tersebut ke arah Alex,

Semua yang ada di sana nampak riuh lalu seseorang di antara mereka menarik Alex kembali,

"Jangan ke sana.Bahaya."ucap seorang wanita paruh baya,

"Sebentar lagi petugas bakal datang.Jadi kamu nggak perlu kesana."ucap yang lainnya,

"Petugas?"tanya Alex,

"Ya.Dari rumah sakit jiwa."jawab seorang dari mereka,

"Kayaknya gadis itu lari dari rumah sakit jiwa."

"Kasihan sekali.Padahal ia sangat cantik dan masih muda."

Mendengar itu sukses membuat darah Alex mendidih,

"DIA TIDAK GILA"serunya sambil menatap mereka tajam,

"Kau-"

"Saya kenal orang ini.Dan dia tidak gila."potong Alex,

"Kalau nggak gila terus apa?Autisme?"ejek seorang,

Alex mengabaikan ucapan orang itu dan hanya bisa menahan amarahnya.Ia kembali berniat mendekati Keke dan lagi lagi di tahan oleh orang yang ada di dekatnya,

"Kamu nggak lihat?Dia sedang megang apa?Bahaya."

Alex kembali mengabaikan orang itu dan terus melangkah mendekati Keke.Namun bunyi notif dari handphonenya sempat menghentikan Alex.

Alex nampak melihat handphonenya selama beberapa saat lalu beralih menatap Keke.Tak lama setelah itu Alex kembali memasukan handphonenya ke dalam saku lalu  kembali melangkah mendekati Keke.

Di lain posisi Keke melihat sebuah sosok yang kembali mendekatinya.Keke mengancungkan pisaunya ke sosok itu.Untuk mengancam sosok itu.

"Keke."sebuah suara yang terdengar familiar memasuki gendang telinganya,

"A-Alex?!"panggil Keke memastikan pendengarannya,

Yaa dia mendengar suara Alex.Suara itu nampak berada di dekatnya namun ia tak menemukan Alex di sana dan hanya sosok menyeramkan itu.

"Ya ini gue."

"Lo di mana?T-tolongin gue."ucap Keke sambil terisak,

"Gue di sini."

"Dimana?Lo dimana?!"

"To-tolongin gue.Sosok itu muncul lagi.Dan kali ini lebih banyak dan terlihat lebih menyeramkan.Mereka mencoba ngedekatin gue Lex.Gue takut."lanjut Keke,

"Sosok yang ada di depan lo itu gue."

"Ma-maksud lo?"

"Gue nggak bisa nolongin lo sekarang.Karena hanya lo yang bisa nolongin diri lo sendiri."ucap Alex yang sukses membuat Keke tertegun,

Perkataan Alex barusan sama seperti yang di katakan Bryan.

"Lo hanya perlu kumpulin keberanian lo dan hadapin ketakutan lo.Gue yakin lo bisa Ke.Gue yakin."lanjut Alex,

Lagi dan lagi perkataan Alex sama sepeti Bryan.Sehingga membuat kata kata itu terus terngiang ngiang di benak Keke.

Keke menatap sosok yang ada di depannya itu lalu dengan perlahan ia pun menutup matanya dan mengingat satu persatu wajah orang yang di sayangnya.

Di mulai dari ibunya,ayahnya,Kenzo,Nana dan terakhir adalah wajah Clara.Ia melihat wajah Clara yang nampak manis saat tertawa,wajah Clara yang nampak lucu saal sedang kesal dan juga kelakuan absurd Clara.Semua terlintas bagai kaset rusak sehingga membuat Keke tertawa dengan air mata yang perlahan mengalir dengan  keadaan menutup mata.

"Ya.Seperti yang Bryan dan Alex katakan.Gue harus bisa lawan trauma ini.Gue harus bisa.Lo kuat Ke.Lo kuat."

Ucap Keke dalam hatinya dan dengan perlahan ia pun membuka matanya kembali.Jantungnya berdetak lebih kencang dan darahnya berdesir lebih kuat.Keke merasa seperti ada sesuatu  yang mengalir dalam darahnya.Ia pun menatap semua sosok yang ada di sana dengan tatapan menantang dan mulai menyesuaikan wajah normal Clara dalam sosok sosok itu.

Segala kenangan pun kembali berputar di hadapan Keke secara berulang ulang layaknya kaset rusak.Air mata Keke semakin mengalir deras ia merasa sesak dan senang secara bersamaan,

"Clara."panggil Keke dengan suara pelan,

Bats

Pandangan Keke menjadi gelap lalu berubah terang dalam hitungan detik.Sosok sosok tadi telah hilang dan berubah menjadi wajah wajah asing yang memandangnya dengan berbagai ekspresi.Keke juga dapat melihat wajah Alex di sana.

"Alex."panggil Keke dengan suara seraknya,

Badan Keke terasa sangat lemas dan hampir saja terjatuh jika Alex tak langsung menahannya.Keke terisak di dalam pelukan Alex.

"Gue bisa Lex.Gue bisa."ujar Keke di sela sela tangisannya,

"Lo bisa karena lo cewek yang kuat."ucap Alex sambil mencium puncak kepala Keke sekilas lalu mengelus rambut Keke perlahan.

Merasa bahwa kedua insan itu butuh waktu sendiri,semua orang yang ada di sana pun dengan perlahan mulai pergi.

"Gue antar lo pulang ya?Semua orang di rumah pada khawatir."ucap Alex setelah beberapa saat,

"Nggak.Gue nggak mau."tolak Keke cepat,

"Kenapa?"

"Kenzo."jawab Keke dengan suara rendah,

Alex menghela nafasnya pelan lalu ia  melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Keke,

"Gue tau apa yang Kenzo lakuin itu udah kelewat batas.Tapi percaya sama gue kalau dia nyesal udah lakuin hal itu ke lo."

Keke tak menjawab dan memandang ke lain tempat seakan akan tak mendengarkan perkataan Alex.

Alex memegang dagu Keke lalu menggerakan wajah Keke agar memandangnya,

"Jangan coba ngerayu gue.Gue nggak mau.Gue benci dia."ucap Keke dengan suara serak,

"Dengarin gue.Kenzo emang salah karena udah nyakitin lo dan salahin lo atas sesuatu yang bukan tanggung jawab lo.Tapi bukan berarti lo harus benci sama dia kan?Kalau lo lakuin hal itu,sampai kapan kalian kek gini terus?"

"Lo nggak kasihan sama nyokap lo?Dia jarang makan karena mikirin lo dan juga mikirin hubungan lo sama Kenzo yang semakin hari makin  renggang."lanjut Alex,

Keke tak menjawab dan kembali memalingkan wajahnya.Alex pun menghela nafasnya pelan,

"Hmm yaudah.Gue nggak bisa maksain lo untuk ngelakuin itu.Tapi gue harap lo mencoba mikirin lagi hal ini."ujar Alex kemudian lalu berdiri dan menyodorkan tangannya ke Keke,

"Wanna back home?"ucap Alex,

Keke memandang wajah Alex sekilas lalu beralih memandang tangan ALex yang terulur ke arahnya.Ia terdiam selama beberapa detik dan akhirnya ia menerima uluran tangan Alex.Alex pun menarik Keke untuk membantunya berdiri,

"Gue pulang karena nyokap gue.Nggak ada alasan lain."

"Gak papa.Gitu aja udah bagus."jawab Alex sambil tersenyum,

Keke mengabaikan Alex dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Alex.Alex hanya terkekeh lalu mengikuti Keke dari belakang.Setelah sosok Alex dan Keke menghilang dari sana seseorang pun keluar dari balik pohon dan tersenyum.

Continue Reading

You'll Also Like

3.3K 320 40
#Pain1 Semesta yang menolak memberi senyum dan kisah yang hanya ingin berakhir dengan kepedihan. - - - - - Dion Revalino Adhitama, cowok dingin yang...
30.2K 2.4K 71
Eltazafer, begitu nama kumpulan cogan itu dikenal. Berisikan 6 cowok ganteng, siapa yang tidak ambyar saat berpapasan dengan mereka. Banyak yang bila...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 72.6K 35
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
ARGA [END] By nii

Teen Fiction

37K 5.9K 56
[PART MASIH LENGKAP] Arga adalah pria SMA yang mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah ternama di Jakarta dengan kondisi ekonominya yang kurang m...