GIZLI

Por Yyuni19

34.3K 2.6K 488

FOLLOW AUTHOR DULU, JIKA BERKENAN😉 [BELUM REVISI ] ✅ Ini kisah antara aku dan dia yang berubah menjadi kita... Más

INFO PENTING!
PROLOG
Gizli | 01
Gizli | 02
Gizli | 03
Gizli | 04
Gizli | 05
Gizli | 06
Gizli | 07
Gizli | 08
Gizli | 09
Gizli |10
Gizli | 11
Gizli | 12
Gizli | 13
Gizli | 14
Gizli | 15
Gizli | 16
Gizli | 17
Gizli | 18
Gizli | 19
Gizli | 20
Gizli | 21
Gizli | 22
Gizli | 23
Gizli | 24
Gizli | 25
Gizli | 26
Gizli | 27
Gizli | 28
Gizli | 29
Gizli | 31
Gizli | 32
Gizli | 33

Gizli | 30

302 22 3
Por Yyuni19

Ternyata, bahagia sesederhana itu.

***

Happy reading🌈

Alta tengah memainkan gitar di depan teras rumahnya. Ditemani kelamnya malam, serta hempasan angin yang berhembus liar. Alta mendongak menatap langit.Tidak ada satupun bintang disana, yang ada hanya awan kelabu menyelimuti.

Kemudian, Alta menyanyikan lagu yang sebelumnya jarang sekali ia mainkan.

April - Fiersa Besari (Cover)

Coba tanya hatimu sekali lagi
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masih kah ada aku di dalamnya?
Karena hatiku masih menyimpanmu

"Woy! Sendirian aja," ujar Dean yang tiba-tiba datang dengan gaya yang menurut Alta sangat menyebalkan.

Alta menghentikan kegiatannya, ia memutar bola matanya malas. "Iya tau, yang baru aja jadian mah beda."

"Hahaha...."

"Oh iya, kotak yang lo kasih ke Zeta isinya apaan?" tanya Dean penasaran. Alta sangat muak dengan tingkah laku Kakaknya itu.

"Ada lah, lo cemburuan banget sih." Alta menyentak bahu Dean. Dean mengernyit bingung.

"Wajarlah, gue cowoknya. Lah lo siapa?" Dean tidak suka dengan penuturan Alta yang seakan bahwa hal seperti itu adalah rahasia yang harus Alta jaga darinya.

"Inget Bang, sebelum lo jadi cowoknya, gue udah jadi adek lo duluan. Inget asal lo!" Alta meninggalkannya sendiri.

Dean masih bingung dengan penuturan terakhir yang Alta utarakan. "Asal? Memang gue dari planet mana?" Dean menggaruk tengkuknya.

———

Kabar tentang Dean dan Zeta cepat sekali menyebar. Pasalnya, setiap Zeta berjalan entah di setiap sudut mana, pasti ada di antar mereka yang menggodanya.

Entah memberi selamat, meminta pajak jadian atau menggodanya dengan mencolek dagu, menyenggol bahu dan banyak lagi.

"Fio!" Zeta menabok punggung Fio saat sampai di salah satu kursi kantin. Fio tersedak dibuatnya.

Uhuk...uhuk....

"Gila lo! Jangan ngagetin gue juga kali, Ta." Fio memandang kesal pada Zeta di depannya. Kaysa tertawa sangat puas.

Fio mengernyit. Ada apa dengan Kaysa, ia pun tidak tahu. "Cieee, ada yang baru jadian nih. Kok gak ngasih tau kita-kita sih Fi," ujar Kaysa pada Fio yang sebenarnya ditujukan pada Zeta.

"Hah? Oh...oh itu—" Kaysa mengangkat alisnya satu.

"Lo kalo mau nyindir gue bilang kali, Kay." Zeta menyeruput jus jeruk milik Kaysa tanpa permisi. Ia juga memakan satu suapan mie ayam milik Fio.

Kaysa menabok bahu Zeta, lantas terkekeh pelan.

"Cieee, Mbak Zeta peka ya sekarang, hahaha."

Fio menunjukkan muka cengonya. Dia pikir dirinya yang digoda, namun ternyata justru Zeta.

"Zeta pacaran sama saha?" tanya Fio.

"Kak Dean lah, siapa lagi. Lo kenapa tadi kok gugup? Jangan-jangan—"

"Kita harus bicara." Dafrel tiba-tiba datang dan menarik Fio beranjak dari sana. Kaysa dan Zeta sama-sama menatap bingung kearah Fio dan Dafrel.

"Lah Abang lo kenapa dah? Serius amat," ucap Kaysa pada Zeta. Zeta hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali melanjutkan aktivitas makannya.

Di lain sisi, Dafrel menarik tangan Fio untuk ikut bersamanya menuju taman sekolah Sma Jaya Bantu. Fio menghempas cekalan tangan Dafrel di tangannya.

"Kak Dafrel mau apa lagi?" tanya Fio to the point. Ia menatap Dafrel sengit dan memilih untuk bersedekap dada.

Dafrel menghela napas lelah, ia memegang kedua pundak Fio erat. Dafrel menatap mata Fio lekat sehingga Fio menjadi salah tingkah.

"Gue minta maaf," ujar Dafrel tulus. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Fio. Semakin dekat, hingga Fio pun reflek menutup matanya.

Dafrel menatap mata Fio dan beralih menatap bibir mungil milik Fio. Dafrel memejamkan matanya sesaat lantas membukanya lagi.

Dafrel meniup kedua mata Fio dengan hembusan pelan. Bulu kuduk Fio meremang, ia sungguh bingung harus bersikap seperti apa disaat seperti ini.

"Kenapa tutup mata? Mau banget gue cium?" goda Dafrel dengan sedikit terkekeh. Sontak saja Fio membuka matanya dan melotot ke arah Dafrel.

Ia mengerucutkan bibirnya sebal dan menangkis tangan Dafrel yang masih setie bertengger di bahunya.

"Ish!" Dafrel mendekati Fio yang berjalan menjauhi dirinya.

"Gue sih ikhlas kalo disuruh nyium lo, tapi gak tau deh lo nya gimana," ujar Dafrel sembari memutar matanya untuk tidak menatap mata Fio.

Dafrel mengulum senyumnya yang tertahan. "Kak Dafrel ihhhhhh! Siapa juga yang minta di cium, gak sudi!"

"Gak sudi apa gak sudii," goda Dafrel semakin gencar. Ia perlahan mendekati Fio dan menggelitikinya.

"Ahahaha, ampun Kak! Ih geliiiiii ... hahaha!" Fio tertawa terpingkal-pingkal karena Dafrel menggelitiki pinggang dan lehernya.

Fio menginjak kaki Dafrel, alhasil Dafrel pun langsung memekik kesakitan. "Aw!"

Fio memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur dari jeratan Dafrel. "Fio, awas lo ya!"

Dafrel mengejar Fio yang tengah berlari berusaha menghindari dirinya. Aksi saling mengejar mereka berdua pun kini tengah menjadi topik bagi siswa-siswi Sma Jaya Bakti.

Banyak sekali yang iri akan keuwuan mereka berdua. Tak jarang dari mereka yang terang-terangan meneriaki nama Dafrel dan mengucapkan kata i love you pada Dafrel.

Kaysa dan Hara tersenyum tulus, mereka senang akhirnya teman mereka mendapatkan kebahagiaan yang selama ini sudah Fio dambakan.

"Besok pokoknya Fio kudu traktir alpukat buat gue," seru Zeta menggebu-gebu. Kaysa mengapit leher Zeta dengan tangannya.

"Yaelah Ta, gue beliin selusin mau lo?"

"Gratis gak?" tanya Zeta pada Kaysa.

"Gratis lah!"

"Oke deh ditunggu ya!" Zeta berjalan cepat ke arah kelas sebelas yang mereka tempati. Kaysa menghampiri Zeta dengan terburu-buru.

Kaysa membukul lengan Zeta dengan keras, "Gila lo! Gue becanda woy! Lagi bokek gue," keluh Kaysa pada Zeta.

Zeta hanya memutar bola matanya malas. "Halah, bilang aja lo gak mau beliin gue. Paling juga buat diri sendiri."

"Nah itu tau! Lagian ngapain coba gue ngasih lo alpukat, lo kan bisa beli bahkan seabang-abangnya sekalian," kata Kaysa sembari terkekeh kecil.

Mereka berdua pun, pergi dari tempat persembunyiannya. Kaysa yang berjalan sedikit lambat di belakang Zeta pun membatin senang.

Akhirnyaaaaa, akhirnya apa yang gue mau tercapai -batin Kaysa.

***

Hola!

Gimana nih, masih stay kah?

Terimakasih untuk 22k nya ya💞

Staytune📍

Seguir leyendo

También te gustarán

252K 23.9K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
481K 52.8K 23
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
1.7M 77.8K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...