[END] COïNCIDENCE

By Jisoojisooya

298K 35.8K 3.5K

Aku cinta kamu! pena ku yang menuliskan dan hatiku yang mengatakan. More

Le début
I Found You
Yeobo?
Should I?
More Than This
vous
Déclarer
Mère
Chanceux
Ce Mec
Pas étranger
Aime Encore Une Fois
Ma Moitié
LDR
Peace
Dance Cover
No
Rules
Osaka
Signal
Call
I'll be back
Fansign
Kim
Escape Room
Make Out
Oops
Bubble
Bloody
You
One Week
Cook
Movie Date
Without Ring
Confuse
Doctor Bae
She Know
Never told
Irene's Food
Chanel
Boy From Jeju
Lunch
Married
With Who
Crash
What happen J?
Someone New
The Better One
You Too
Congratulations
Photoshoot
Fitting
You're The Answer
this

Showcase

4.1K 606 57
By Jisoojisooya

Hari yang ditunggu Jennie akhirnya tiba. Hari ini jennie memiliki showcase pertamanya untuk perilisan album terbaru miliknya. Senyum manis bahkan belum juga pudar sedari tadi. Membayangkan Kim Jisoo yang akan menonton penampilannya nanti.

Kali ini dirinya tengah melakukan reherseal bersama para dancer dan anggota band lainnya. Tinggal beberapa jam lagi sebelum acara dimulai.

Jisoo masih harus mengurus beberapa pasiennya di rumah sakit. Ia bilang satu jam sebelum acara akan datang dan menemui Jennie.

"Empat jam sebelum acara. Jennie-ya sekarang waktu mu untuk melakukan make up."

Jennie mengangguk. Tidak lupa sebelum meninggalkan stage, ia membungkukkan tubuhnya 90° sebagai ucapan terima kasih kepada para staff dan lainnya.

"Fighting!"

Ia lebih dulu membersihkan tubuhnya. Baru setelah itu duduk dimeja rias. Tidak lupa dirinya mengirim pesan untuk Jisoo. Sekedar mengingatkan.

Tetapi sudah hampir lima belas pesan yang ia kirim, belum juga ada balasan. Bahkan saat dirinya menelfon, Jisoo tidak mengangkatnya.

"Apa aku harus menelfon Perawat Ahn?"

Ucapnya dalam hati.

Ia mencari kontak wanita itu dan seger mendial nomor tersebut. Tidak lama terdengar suara wanita.

"Yeobseo Jennie-ya!"

"Ah ne Ji Na-ya, apa Jisoo bersamamu?"

"Mianhae, hari ini aku tidak bekerja karena putriku sedang sakit."

"Arasseo, semoga putrimu cepat sembuh."

"Setauku Jisoo pulang sore hari ini, itu juga jika tidak ada masalah mendadak di rumah sakit. Oh iya, selamat untuk showcase mu. Kudengar Jisoo sudah menyiapkan sesuatu untukmu."

"Terima kasih Ji Na-ya! Kalau begitu aku tutup teleponnya. Terima kasih."

"Terima kasih kembali."

Tutt tutt tutt

"Satu jam lagi! Jennie persiapkan dirimu." Ucap salah satu crew.

Jennie hanya bisa mengangguk. Matanya tidak lepas dari ponsel miliknya. Berharap Jisoo sudah membalas pesannya.


"Aku ingin melihatmu dengan pakaian berwarna merah besok."

"Pasti kau sangat sempurna saat mengenakan warna itu."

"Kau sangat cantik dengan pakaian warna merah."

"Aku sudah dimabuk cinta oleh mu Jendeuki."

Sekiranya itulah kalimat yang terlontar dari mulut Jisoo semalam. Sesaat sebelum keduanya terlelap. Dan sekarang, Jennie sudah mengabulkan permintaannya.

Tetapi,
Dimana Jisoo?

Apa dia lupa? atau memang tidak ingin melihat bagaimana Jennie saat dipanggung? Prasangka terburuk adalah apakah Jisoo sedang bersama wanita lain?

Semua jelas memenuhi pikiran Jennie.

"LIMA MENIT LAGI!"

Jennie berjalan kearah backstage, berdiri diatas lift yang akan membawanya naik keatas panggung. Terdengar suara gemuruh dari penonton yang siap menikmati setiap penampilannya nanti.

Lampu mati,

Dentuman musik telah terdengar,

dan para dancer sudah naik keatas panggung.

Lift semakin membawanya naik. Ia bisa melihat dengan jelas ribuan orang didepannya. Lightstick berwarna merah muda memenuhi ruang konsernya.

Ia mulai bernyanyi dan menari untuk lagu pertamanya. Mencoba menghilangkan segala firasat tentang Jisoo.

Dilihatnya area VIP. Disana ia melihat hanya ada Eommanya, appanya, Eomma Jisoo, dan Rose sepupu Jisoo. Tidak ada Jisoo disana.

"I hate you Kim!"

Lagu demi lagu berlalu. Kini tiba saatnya bagian encore. Bagaimana dengan Jisoo? Dokter cantik itu belum juga menampakkan hidungnya. Membuat rasa benci Jennie semakin menjadi. Ia tidak mengerti lagi jalan pikiran kekasihnya itu.

Apa dirinya tidak spesial untuk Jisoo?

Apa dirinya bukan prioritas untuk wanita itu?

Hal yang paling jelas, Jennie benci hari ini.

"Khansahamnida."

Penampilannya selesai. Ia kembali ke ruang ganti setelah mengucapkan terima kasih kepada para staff. Dengan segera ia menghapus make up-nya. Sang stylist membantu Jennie melepaskan beberapa aksesoris yang dikenakannya.

Rasanya jika diruangan ini tidak ada orang, dirinya akan mengeluarkan tangisannya sekarang juga. Meluapkan kekesalannya.

"Unni~" Panggil Jennie kepada Maeng.

"Wae? ada apa?"

"Jisoo, dia tidak hadir." Tepat setelah kalimat itu, Jennie mengeluarkan air matanya. Membuat Maeng khawatir.

"Omoo, Jennie-ya jangan menangis. Mungkin kekasihmu itu punya kesibukkan lain."

"Tapi dia sudah berjanji. Dia bilang akan datang paling awal. Tetapi apa sekarang? hiks...hiks...hiks.."

"Yah berhenti menangis, cantikmu hilang tuh karena air matamu." Maeng membantu menghapus air mata Jennie.

Jennie melepas dressnya dan menggantinya dengan kaos serta jeans. Dirinya sudah siap untuk pergi. Ditemani dua manajernya dibelakang lalu keluar dari ruang make up.

"JENNIE-YA!"

Suara seseorang memanggil dirinya. Jennie tahu persis suara itu. Tetapi bukannya menghentikan langkahnya, ia malah mempercepat. Sampai akhirnya orang tadi mencoba menyusulnya.

GREEBB

Lengannya berhasil diraih. Dengan nafas terengah Jisoo mencoba menahan langkah Jennie.

"Mianhae, jeongmal mianhae."

"Bullshit."

"Dengarkan aku dulu."

"Apa lagi yang harus kudengar? kebohonganmu lagi?"

"Kita bicarakan ini baik-baik ya?"

"Shirreo. Aku benci kau Kim Jisoo. Hiks..hiks..hiks..."

Air matanya kembali menetes.

"Dengarkan aku dulu sayang." Ucap Jisoo dengan tangannya yang masih menggenggam erat lengan Jisoo.

"Lepaskan Ji. Aku mau pulang."

"Kita harus bicara dulu."

"Tidak. Aku tidak mau. Yah! oppa, kenapa diam saja? Lepaskan genggaman orang ini."

Manajernya pun menuruti permintaan Jennie. Walaupun dengan perasaan tidak enak.

"Mianhae."  Ucap Ong manajer pelan yang dibalas anggukan oleh Jisoo.

Jisoo diam ditempat melihat Jennie yang semakin berlalu dari pandangannya.

"YAAH! KIM JISOO PABO!" Rutuknya pada diri sendiri.

Continue Reading

You'll Also Like

26.2K 3.9K 22
❝Tentang lukisan cerita nelangsa yang namun terlalu cantik untuk ditangisi.❞ 2O21 ; ©STARAAAAA-
220K 18.1K 57
"Bagaimana bisa aku baru mengetahui perasaanku ini padamu, apalagi disaat kamu udah gak ada lagi disisiku. Kembalilah, dan ayo kita mulai lagi dari a...
136K 14.5K 51
1 kata, Seribu Makna, berjuta sesal. Maaf.
24.6K 3.7K 16
Apapun yang kita miliki di dunia ini, tidak akan pernah kita sadari dan syukuri sebelum kita kehilangannya. Setelah hilang, yang akan kita rasakan h...