Kamu harus dapetin cita cita kamu sendiri, gak selamanya kita bakal deketan, kamu harus berusaha
Natasyaa Aurelia
Setelah Aurel menyelesaikan tugas piket nya, teman teman nya datang satu persatu, hingga memenuhi kelas
"Pagi anak anak" ucap buk Donna
Pagi buk, jawab mereka dengan serempak
"Bagaimana Aurel, kamu sudah menyiapkan semua nya untuk kemah besok lusa, apa kamu sudah memberi tau teman mu apa saja yang akan mereka bawa?"
"Sudah buk, saya sudah bagi mereka tugas dengan rata"
"Baiklah, ibuk harap kalian tidak macam macam selama perkemahan nanti, inget disini kalian bawak baik nama sekolah, jangan sampek kalian merusak nama baik sekolah kita, Aurel ibuk harap kamu tetap mengarahkan teman teman mu ya"
"Iya buk, sebisa saya, saya akan mengarah kan teman teman saya buk"
"Ya sudah, sekarang kita bukak buku fisika nya, ibuk kasih waktu 10menit untuk belajar, habis itu kita ulangan"
Sontak seisi kelas dibuat terkejut, mengapa ibuk Donna tidak memberi tau mereka jika akan ada ulangan
"Yah buk, kok mendadak sih buk" ucap Rafael, murid paling nakal di kelas
"Iya buk, gak asik lah buk, kan kami gak belajar" kali ini sisi membuka suara, sisi adalah sekretaris kelas XI IPA⁴
"Kan tadi ibuk bilang, kalian ibuk kasih waktu belajar 10 menit, kalau tidak mau ibuk kurangin 5menit waktunya"
Dengan cepat seisi kelas membuka buku paket mereka, ya ntah itu untuk belajar, bermain handphone di balik buku, atau membuat contekan, sungguh anak anak yg nakal bukan? Tapi itu hanya di lakukan oleh virus virus kelas saja, bagi mereka yang penting naik tidak remedi dan naik kelas, itu saja sudah cukup, tapi tidak dengan Aurel dan yang lain, mereka belajar dengan serius..
"Ok, sudah cukup waktu nya sekarang kalian kerjakan soal di papan tulis"
Iya buk, jawab mereka dengan lesu
"Ssstttt Rel" panggil Rara
"Ssstttt"
"Oy Aurel, bagi dong, gue gak belajar nih"
Tapi Aurel tetap saja tidak menoleh ke arah rara, rara harus berfikir sendiri, karna tidak selamanya mereka akan terus berdekatan, bukan kah rara mendapatkan rangking 3 di kelas? Sedangkan regina dan Aurel mendapatkan rangking 2 dan 1
"Ish, kesel deh" rasanya rara ingin sekali mencubit teman nya ini
"Sssstttt, Gin, bagi dong, gue gak belajar nih"
"Gin"
"Ish, sama aja kalian dua nih"
Regina hanya tertawa melihat muka Rara, ia sebenarnya tidak tega dengan Rara, tapi ia harus berjuang sendiri, akhir nya Rara memutuskan untuk mengerjakan sendiri
"Ok, kumpul kan ulangan kalian di depan sekarang"
Semua mengumpulkan hasil ulangan nya, dan setelah itu ibuk donna mengakhiri pelajaran nya
"Ibuk harap nilai ulangan kalian bagus bagus ya, tidak ada remedial, silahkan kalian istirahat"
"Oy, kalian dua kok jahat banget sih sama gue, gue panggilin dari tadi bukan nya nyaut kek, noleh kek, atau apakek, ini malah gak sama sekali.. Gue di kacangin anjir,"rara meluap kan emosi nya yang ia tahan sejak tadi
Aurel dan Regina yang melihat nya pun tertawa
"Lagian ya Ra, kan lo tau kita harus berusaha sendiri buat dapetin cita cita kita, masak lo lupa sih" ucap Regina
"Bener ra apa yang di bilang gina tuh, masak soal gitu aja kamu gak bisa jawab nya, Rafael aja bisa kok ngerjain nya, malah duluan dia selesai dari pada kita" ucap Aurel dengan sedikit tertawa 😂
"Ye, lo kayak gak tau Rafael aja, kan semua tau ogeb kalo dia gak pernah baca soal, yang ada dia nulis nya gini nih " Ibuk donna yang cantik, maaf ya saya tidak bisa menjawab soal ini, tugas saya cuma mencintai ibuk, soal menjawab pertanyaan ini nanti kita jawab bareng bareng ya buk, kalo udah halal"
Aurel, Regina, dan Rara pun tertawa 😂 mereka sangat tau jika Rafael hanya menulis kan itu ketika pelajaran buk donna
"Haha gila lo, lo punya mata batin ya sama Rafael 😂 kok lo tau" tanya Regina
"Nah ini nih, pengen gue tendang lo ke ujung dunia " ucap Rara
" Yaudah ah, aku mau ke taman belakang dulu ya, kalian mau ikut? Tanya Aurel
"Enggak deh Rel, gue laper nih, gak tau kalo Rara "
"Gue juga Rel laper, lo gapapa sendirian? Atau nanti kalo kita udah selesai makan nya kita samperin lo ya"
"Oh yaudah iya, aku ketaman ya"
Mereka membalas nya dengan anggukan, Aurel menuju ke taman belakang sekolah dengan membawa buku dan pena nya, yang jarang murid lain kunjungi, pasal nya murid murid lain memilih memenuhi kantin
Aurel duduk di bawah pohon, tangan nya mulai menulis kan sesuatu
Tentang rindu yang terpendam
Aku sungguh rindu
Dalam angin yang bertiup hari ini, ingin sekali kusampaikan tentang rasa rindu
Ingin kucium penuh kasih
Ingin sekali aku berada di pelukan mu
Dalam setiap hela nafas, dan kedipan
Mataku tak kuasa melupakan mu
Senyuman ikhlas naungan penuh kasih
Maafkan atas kesalahan ku dulu
Kutulis tanpa egois dan derain air mata, aku sungguh rindu..
Anatasya Aurelia
Setelah menulis kan itu, ntah mengapa mata Aurel sangat berat, rasa nya ia ingin memejam kan mata nya, dan benar saja Aurel tidur dengan kepala menyender di pohon besar itu
"Duh mana nih Aurel" Regina bertanya
"Kan dia bilang nya mau ke taman belakang, ya ngapain kita masih di kantin, udah ayok kita samperin dia"
Regina dan Rara menuju je taman belakang, ia mencari Aurel mata rara memicing ia melihat teman nya itu sedang tidur pulas di bawah pohon
"Lah itu Aurel, ngapain dia tidur di sana"
"Gak tau, udah ayok kita samperin"
"Oy rel, bangun" Regina membangun kan Aurel
Aurel menutup mulut nya, ia menguap dan membuka mata nya..
"Eh, maaf ya aku ketiduran tadi, udah masuk ya? " tanya aurel
" Belom sih, masih 10 menit lagi, ayok lah kita ke kelas " ajak Rara
Mereka bangkit, menuju kelas nya.. Tunggu Aurel seperti nya melupakan sesuatu, tulisan nya tadi masih berada di bawah pohon, mereka sudah di dalam kelas sekarang, menghabiskan waktu istirahat dengan bercanda
Sedangkan di lain tempat Alfaro jenuh mendengar ocehan kedua sahabat nya Zidan dan Sean mereka bersahabat sejak di bangku TK, sampai sekarang mereka memilih untuk bersekolah di tempat yang sama
Alfaro meninggal kan sahabat nya itu, ia menuju ke taman belakang, ntah mengapa hati nya ingin sekali ke tempat ini, Alfaro duduk di bawah pohon Aurel tadi, ia melihat ada sebuah kertas, ia membaca nya, pikiran nya melayang, siapa yang ada di kertas ini? Untuk siapa tulisan ini?
Pacar mungkin batin Alfaro , ia lalu menuju ke kelas nya, ia membawa kertas Aurel, Alfaro menyimpan nya di dalam tas nya
🌷
Jam pelajaran hari ini telah selesai, satu persatu murid meninggalkan kelas nya, Aurel segera menuju ke parkiran bersama Regina dan Rara
"Mm, gin, Ra, kalian tau motor nya kak alfaro yang mana? "tanya Aurel
Sontak kedua teman nya itu menoleh ke arah Aurel, mereka bingung mengapa Aurel menanyakan Alfaro ?
"Alfaro? Kok lo nanyain dia rel?" Tanya Rara
"Iya Rel , kok lo nanyain dia? "
"Oh itu tadi aku ngajakin kak Alfaro buat ke pantai, soal nya dia ngasih aku uang lebih kemaren pas dia beli kue aku"
"Terus kak Alfanya mau? " tanya Rara
" Iya dia mau"
Regina dan Rara hanya melongo, mereka merasa tidak percaya
"Itu, motor kak Alfa , yang ada motor dua di samping nya"
"Iya Rel, nah kalo motor yang warna kuning itu punya nya kak Zidan " ucap Regina
"Nah kalo yang item itu, punya kak Sean Rel , mereka tuh, sahabatan bertiga" ucap Rara
"Kok kalian tau, bukan nya kita sama ya, kok aku gak tau? " tanya Aurel
" Ya gimana lo mau tau, kerjaan lo kan cuma ke taman belakang doang, udah ah tuh, mereka udah dateng" tunjuk Regina
"Hai cewek" sapa Zidan
"Kalian nungguin siapa? Perasaan sekolah ini udah sepi " tanya Sean
"Ohh ini kak, kita nungguin kak Alfa, eh maksudnya temen kita ini Aurel nungguin kak Alfa " ucap Rara
"Wihhh, lo udah punya pacar Fa? " tanya Sean
"Eh, bukan kak, aku bukan pacar nya kak Alfaro , aku cuma mau ngajakin dia ke panti aja"
"Ohhh gitu, kita ikut ya" ucap Zidan
Alfaro hanya mengernyitkan kening nya
"Iya nih, kita ikut ya Rel , kita mau liat panti nya" Regina membuka suara
"Yaudah kalian ikut aja, kalo gitu kita jalan sekarang ya"
"Mm kak, gue sama lo ya" tunjuk Regina pada Zidan
"Siap, yok"
"Lo sama gue, gue belum tau nama lo" tunjuk Sean pada Rara
Sungguh Rara sangat senang
"Yaudah yok, aku ambil sepeda aku dulu ya" ucap Aurel
"Eh Rel, ngapa lo gak bareng Alfa aja, kan dia kosong" ucap zidan
"Enggak usah kak, lagian kalo aku sama kak Alfa , sepeda aku mau kek mana"
"Fa, lo ajakin Aurel gih, kasian masak dia naik sepeda"
Alfaro hanya melirik nya, saat Aurel berbalik badan dan ingin mengambil sepeda nya, suara alfaro menghentikan langkah nya
" Lo sama gue, sepeda lo gue yang urus"
Aurel tersenyum, ntah mengapa hati nya bahagia, ia hanya menganggukan tanda menyetujui
Semua berangkat menuju ke panti..
Hai 👋, salam seribu empat ratus tujuh puluh enam kata ya guys, mohon vote dan dukungan suara nya, jadilah pembaca yang meninggal kan jejak🐰 terimakasih ya, besok aku update lagi