NAUREL

By NovitaRahma634

39.4K 2.7K 1.7K

Ini berdasarkan imajinasi sendiri.. *Tidak pernah mencopy cerita lain *Cerita nya sad, kalo mau nangis gapap... More

Prolog
Part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Bukan Update
Part 27
Part 28
?
Next
Part 29

Part 2

1.9K 199 161
By NovitaRahma634

Aku rindu saat dimana aku bisa memeluk mu, melihat senyum mu, aku harap aku bisa melewati semua ini

Anatasya aurelia

"Assalamualaikum buk, buk maafin aurel ya, aurel dateng sendiri, maafin aurel belum bisa bawak saudara saudara aurel, aurel yakin kalo aurel bisa nemuin meraka buk, ibuk tenang aja ya, oh ya buk, sekarang aurel udah duduk di kelas XI, itu artinya jalan aurel buat sukses tinggal beberapa langkah lagi buk, ibuk tenang aja, aurel bakal jadi dokter, iya ibuk dulu pengen kan kalo aurel jadi dokter, aurel bakal wujudin cita cita ibuk, maafin aurel ya buk kalo selama ini aurel belum bisa bikin ibuk bahagia, aurel janji aurel bakal jaga saudara saudara aurel" ucap aurel, tak terasa mata nya lolos begitu saja.. Ia rindu akan sosok seorang ibu

Flashback onn

"Pokoknya aku mau ikut nenek buk, aku mau sekolah disana"

"Tapi Aurel, kamu masih terlalu kecil buat ikut sama nenek" ibuk aurel meyakinkan Aurel

"Enggak buk, aku udah gedek, aku udah kelas 3sd, apa aku salah kalo ikut nenek? " Aurel pun sambil menangis, ia tak tau, mengapa ia begitu menginginkan tinggal bersama nenek nya, dibandingkan dengan ibu nya

" Ya sudah ibuk izinkan kamu tinggal sama nenek"

Mata aurel berbinar, ia langsung memeluk ibu nya

"Aku berangkat dulu ya buk, ibuk jaga diri baik baik ya, aku janji gak bakal nakal "

"Iya sayang, kamu juga jaga diri baik baik ya, ibuk sayang kamu" Ibu nya pun memeluk aurel dan memberi sebuah baju putih untuk anak nya satu ini

"Di pakek ya baju nya "

" Iya buk"

Hari demi hari Aurel lewati, ia sangat jarang mengunjungi ibu nya, pasal nya ia tak tau arah rumah ibu nya saat itu, dikarenakan rumah nenek nya lumayan menempuh perjalanan, tidak mungkin aurel akan keluar sendiri..

Hingga Aurel duduk di bangku kelas 5sd, ia di jemput kakak nya, kakak nya mengatakan kalau ibuk masuk rumah sakit..

"buk, kok ibuk masuk rumah sakit? Ibuk sakit apa?

"Enggak sayang, ibuk tak sakit apa apa, ibuk cuma kangen sama kamu, gimana keadaan kamu? Kenapa jarang sekali menjenguk ibuk? Apa aurel sudau lupa?

"Enggak buk, Aurel el enggak lupain ibuk, Aurel cuma gak tau jalan pulang aja"

Kakak Aurel hanya menangis, pasal nya ia tau ibu nya memiliki penyakit gagal ginjal, ia takut, ia takut kehilangan ibuk nya, siapa yang akan mengurus adik adik nya nanti...

~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ibuk pulang kan hari ini? "

" Iya Aurel " ucap ibu nya

"aurel sayang ibuk, ibuk jangan sakit lagi ya"

"Ibuk juga sayang Aurel , iya sayang" ibu nya pun hanya bisa memasang senyum palsu nya, ia harus menahan rasa sakit nya, di depan anak anak nya..

"kakak kakak kamu mana? Adik adik kamu juga mana?"

"Ada di depan buk"

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aurel duduk di sebelah ibu nya, ia bingung mengapa badan ibu nya sangat lah kurus, dan aurel lihat ibu nya mencuci darah setiap 1 minggu sekali, aurel tak bisa bayangkan bagaimana jarum jarum suntikan itu memasuki kulit nya, ia merasa kasihan pada ibu nya, dan setiap aurel tanya ibu nya sakit apa, ibu nya hanya mengatakan ini sakit biasa

"Buk, aku pamit dulu ya, aku  harus sekolah, aku harus kerumah nenek lagi, kn aku udah seminggu libur sekolah, jagain ibuk"

"Iya aurel, kamu sekolah yang bener ya, kamu harus bisa jadi dokter, kalo ibuk udah gak ada, kamu jangan jadi anak yang melawan ya, kamu harus nurut sama nenek sama kakak kakak kamu, dan kamu harus jagain adik adik kamu"

Tes..

Air mata ibu nya lolos dari pelupuk mata nya

"Ibuk gak boleh ngomong kayak gitu, aku pasti bakal jadi dokter, aku bakal jagain adik adik aku, aku sayang sama ibuk" Aurel hanya menahan agar air mata nya tak tumpah

1bulan dari kejadian itu Aurel di jemput oom nya, paman nya meminta izin kepada guru nya Aurel dan mengatakan bahwa ibuk nya meninggal dunia

Tess

Air mata aurel tumpah begitu deras nya, ia seakan kehilangan dunia nya, tubuh nya seakan di tusuk beribu jarum, sakit, itu yang ia rasakan

"Enggak, ibuk masih ada, ibuk gak meninggal, ibuk masih ada kan om?" tanya Aurel histeris

"Enggak syang, ayok kita pulang"

Aurel tak henti henti nya menangis, saat sudah di depan pintu, ia melihat rumah ibu nya ramai sekali orang orang berdatangan, Aurel masuk dan Aurel terjatuh, ia tak sanggup melihat ibu nya, ia masih terlalu kecil untuk di tinggalkan ibu nya

"Ayah, ibuk kenapa? Ibuk gak meninggal kan?

"Ibuk udah tenang Aurel, ibuk udah gak ngerasain sakit lagi"

"Enggak, ibuk masih ada, ibuk masih ada, ibuk masih ada, ibuk belum liat aku jadi dokter, aku belum bisa bahagiain ibuk"

"Dek,ibu emang udah gak ada, tapi ibu selalu ada di hati kita, kamu harus ikhlasin ibuk ya, kalo kamu ikhlas ibuk juga bakalan seneng, ibuk juga gak bakalan sedih disana, tugas kita sekarang kita harus selalu doain ibuk, kita harus bisa bikin ibuk bangga sama kita..

Tidak, rasanya Aurel tak bisa berdiri lagi, kaki nya kaku, mulut nya tak bisa mengucapkan kata kata lagi, air mata nya keluar begitu deras, ia rasa ia kehilangan semangat hidup, ia bahkan belum bisa membahagiakan ibu nya, ia menyesal ketika itu ia bersih keras untuk tinggal bersama nenek nya, kalau saja ia tidak tinggal bersama nenek nya, ia pasti bisa merawat ibu nya, ia sangat lah menyesal, ia bingung mengapa tuhan sangat lah tidak adil, mengambil ibu nya disaat usia nya dia saudara saudara nya masih sangat kecil, hukum alam apa lagi ini ya tuhan, Aurel tak bisa menerima kenyataan, sulit bagi nya, ia menyesal, ia menyesal tidak bisa mengurus ibu nya, ia tak ada di samping ibu nya saat saat terakhir ibu nya di dunia, ia merasa menjadi anak durhaka, bagaimana bisa ia menjadi seorang dokter tanpa penyemangat lagi? Bukan kah ibu nya selalu menginginkan nya untuk menjadi dokter, lalu mengapa ibu nya tidak mendampingi nya untuk meraih cita cita nya, ia terus berfikir, Aurel bingung dengan keadaan nya sekarang, hingga suatu hari nenek nya berkata

"Aurel harus jadi dokter ya aurel harus bisa banggain orang tua aurel, Aurel harus bisa buat ibu aurel senyum senang disana, Aurel jangan nangis lagi, ibuk bilang Aurel harus selalu tersenyum kan"

Flashback off

Aurel mengusap air mata nya, ia harus semangat menjalani hidup nya, ia harus bisa menjadi orang yang ibu nya ingin kan

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.15, ia harus pulang sekarang, ia tak ingin membuat nenek nya menjadi khawatir.. Sebelum meninggal kan ibu nya ia berpamitan

"Ibuk, Aurel pergi dulu ya, Aurel sayang ibuk, doain Aurel sukses ya buk " mia mengusap batu nisan ibu nya dan mencium nya, ia pun pulang dengan keadaan tersenyum, ia tak ingin melihat ibu nya sedih disana karna melihat nya sedih..

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Hay hay, gimana? Part ini untuk part flashback nya Aurel ya, kalian jangan sungkan untuk memberi kritik dan saran, sama seribu seratus tiga puluh tujuh kata guys, happy reading

Continue Reading

You'll Also Like

406K 16.2K 49
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
1.8M 104K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
877K 81.3K 71
• 𝐒𝐐𝐔𝐄𝐋𝐋 𝐆𝐄𝐍𝐙𝐎 • Gevano si biang onar, ruang bimbingan konseling seperti taman bermain baginya. Kapanpun ia bosan, ia akan datang kesana...
262K 14.2K 74
"Jodoh santri ya santri lagi." Di dunia pesantren, adat perjodohan sudah menjadi hal biasa yang sering terjadi. Azka Azkiya merasakan hal itu di tahu...