(COMPLETED!) Byun Baekhyun ;...

By gigi_susu

112K 10.5K 1K

Berawal dari kegiatan Magang di salah satu stasiun tv Seoul, gadis berusia 21 tahun bernama Lee Yoon Hanna ha... More

PROLOG
1. LYH
2. BBH
3. Bicara
4. Main Perasaan
5. Airplane✈
6. Still same
7. Milk Candy
8. He got it
9. Pain
10. Sick
11. Forgive me
12. Is it mistake?
13. Always like that
14. A Crazy Night
16. Keputusan
17. Bersama?
18. Nado Saranghaeyo
19. the war began
20. Don't go
21. Berpisah untuk Bersama
22. Jauh
23. Keputusan Baekhyun
24. Bucheon (1)
25. Bucheon (2)
26. Keputusan Hanna
27. Baekhyun Marah
28. Ilusi Baekhyun
29. Sad Ending
30. Penjelasan dan Penyelesaian
31. Move On?
32. Bertemu Lagi
33. Mr. B
34. Kesempatan?
35. Permintaan Maaf
36. Alex
37. Let Him Know the Truth (1)
38. Let Him Know the Truth (2)
39.
40. Start or End up (1)
41. BaekHanna
42. Start or End up (2)
43. Confess (1)
44. Confess END
Mianhae
EPILOG
(+) Forever with you ♡
(++) read me please!!
(+++) terakhir!
Episode Kangen
Aksara Untuk Elmira

15. I ❤ U

2.7K 253 10
By gigi_susu

Baekhyun's POV

Aku gila, aku benar-benar sudah gila. Bagaimana bisa aku meminta seorang gadis menjadi kekasih ku, dengan situasi seperti ini. Aku yakin, Yohana akan kembali marah padaku. Aku ini memang tidak tahu diri, Yohana pasti berfikir aku ingin mempermainkan dirinya. Tapi, aku hanya mengungkapkan apa yang ada di hatiku.

Aku memang mencintainya, entah sejak kapan hal itu terjadi yang jelas aku serius mengatakannya. Dan juga aku serius akan ucapanku yang menginginkan dia menjadi kekasih ku. Tapi aku melupakan satu hal, tentang Taeyeon noona.

Ah, bagaimana ini? Kenapa dia tidak juga merespon ucapanku?

Yohana masih setia dengan ekspresi terkejutnya. Meski begitu dia tetap terlihat menawan bagiku. Bagaimana pun ekspresinya dia memang tetap selalu cantik.

Astaga, apa yang aku fikirkan?

Setelah diam beberapa saat, ku lihat Yohana mengerjapkan matanya berkali-kali. Aku sudah menyiapkan diri dengan apa saja yang akan dia ucapkan. Astaga, jantung ku rasanya sudah mau copot saja melihat ekspresinya berubah datar.

"Kau sepertinya sedang lelah oppa. Sebaiknya tidurlah kembali, aku juga akan kembali ke kamar ku," katanya.

Kemudian ku lihat dia beranjak dari pangkuan ku dan berlalu meninggalkan ku sendiri disini.

Tunggu, apa ini artinya? Apa dia menganggapku tidak bersungguh-sungguh? Atau dia baru saja menolakku secara halus?

Ah, pikiran kedua entah mengapa membuatku nyeri. Tapi kau memang pantas di tolak Baekhyun. Jika kau memang mencintainya, kau seharusnya menjadikannya satu-satunya, bukan seperti ini.

"Huft, mungkin benar kata Yohana. Aku butuh tidur sekarang," gumam ku kemudian kembali bergelut ke alam mimpiku.

Baekhyun's POV End

Berbeda dengan Baekhyun yang kembali terlelap ke alam mimpi, Hanna yang sudah kembali ke kamar nya dibuat gelisah karena ulah Baekhyun.

"Apa dia sudah gila? Bagaimana bisa dia mengucapkan kalimat keramat itu dengan gampangnya? Apa dia lupa kalau dia masih memiliki Taeyeon eonnie?," rutuknya sambil mondar mandir.

"Aaah, dia itu benar-benar ya, aku jadi tidak bisa tidur kan sekarang," rengeknya sambil melempar diri ke atas kasur.

"Tenang Hanna, tenang. Baekhyun tadi hanya belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. Iya, pasti begitu. Kalaupun dia memang serius dengan ucapannya, besok pasti dia akan menanyakan lagi, dan aku hanya perlu menyiapkan jawaban tegas bahwa aku tidak bisa menjadi yang kedua. Bagus Hanna, seperti itu,"

"Aaaah ottokae, ottokae, ottokae?,"

"Dia itu pria gila atau bagaimana? Wajah pas pas an beraninya mau mendua. Ku adukan pada Taeyeon eonnie baru tahu rasa,"

Hanna terus mendumal dan mengacak rambutnya frustasi. Efek ucapan Baekhyun memang luar biasa.

Hanna tidak mau munafik, jika saja Baekhyun masih sendiri, Hanna tidak akan menolak pria itu. Karena dalam lubuk hatinya yang terdalam, Hanna juga memiliki perasaan itu untuk Baekhyun.

Sekarang yang perlu Hanna lakukan adalah mencari kebenaran atas ucapan Baekhyun. Karena ini terlalu rumit, jika memang Baekhyun mencintainya mengapa pria itu masih tetap bersama Kim Taeyeon.

Keesokan harinya

"Yoo. Bangun, ini sudah siang. Kau tidak ke kampus?," teriak Baekhyun dari luar kamar Hanna berniat membangunkan gadis itu.

Namun, sosok yang dibangunkan oleh Baekhyun justru semakin mengeratkan selimut yang ia gunakan.

"Yoo. Ayo bangun. Ini sudah siang," teriak Baekhyun masih berusaha membangunkan Hanna. Andai pintu kamar Hanna tidak dikunci, pasti Baekhyun memilih masuk dengan lancang daripada berteriak seperti ini.

Masih pagi sudah latihan vocal saja.

"Ish. Pria itu benar-benar ya. Apa dia tidak tahu semalam aku tidur jam berapa karena ucapannya itu?," gumam Hanna dengan kesal karena Baekhyun masih terus berteriak sambil menggedor pintu kamarnya.

"IYAA AKU SUDAH BANGUN," teriak Hanna dari dalam kamarnya.

"Baiklah. Cepatlah keluar. Ayo sarapan bersama," ajak Baekhyun yang memang sudah menyiapkan sarapan untuk nya dan Hanna.

Tentunya delivery. Mana bisa Baekhyun memasak. Yang ada bisa hancur dapur apartemen Hanna.

Selang beberapa menit, Hanna keluar dari kamar dengan muka bantalnya dan menyusul Baekhyun yang sudah duduk manis di tempatnya.

"Yha. Kusut sekali wajahmu. Setidaknya cuci muka dulu sana,"

"Aku sudah cuci muka. Wajah ku memang begini jika kurang tidur. Ish,"

"Jadi semalam kau tidak langsung tidur? Lalu apa yang kau lakukan?,"

Tersadar akan ucapannya tadi, Hanna buru-buru menggeleng. Bisa malu dia kalau Baekhyun tau Hanna tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan ucapan Baekhyun.

"Hanya menyelesaikan sedikit revisi tugas akhir ku," jawabnya berkilah.

"Ck. Meski begitu, harusnya perhatikan juga jam tidur mu," omel Baekhyun.

Sedangkan Hanna hanya mendengarkan Baekhyun sambil memakan sarapannya dengan khidmat. Percayalah, perutnya sudah meronta-ronta minta diisi sejak mencium aroma makanan saat keluar dari kamarnya tadi.

Akhirnya, anak-anaknya mendapat asupan makanan pagi ini.

"Setelah ini kau ke kampus lagi?," tanya Baekhyun setelah menyelesaikan kegiatan sarapannya.

Hanna menggeleng, karena mulutnya masih penuh dengan makanan.

"Pelan-pelan saja makannya. Lihat, jadi belepotan begini kan?," ujar Baekhyun sambil membersihkan sisa-sisa makanan yang belepotan di sekitar mulut Hanna.

Hanna hanya menyengir saja. Menutupi kegugupannya karena tangan Baekhyun yang dengan seenak jidatnya yang mulus itu menyentuh bibir nya.

Padahal, kemarin-kemarin juga Baekhyun menyentuhnya langsung menggunakan bibir tipis milik pria itu. Hanna memang masih belum terbiasa dengan sentuhan Baekhyun yang tiba-tiba.

Meski dulu mereka sangat dekat, dan tidak jarang melakukan skinship. Tapi, ber jarak selama 5 tahun memang membawa dampak yang cukup lumayan untuk Hanna.

Baekhyun yang melihat Hanna makan dengan rakus hanya bisa menggelengkan kepala.
"Kau ini memiliki porsi makan yang lumayan banyak, tapi kenapa masih kurus begini?,"

Hanna menukikkan alisnya tidak terima di bilang kurus.
"Aku tidak kurus ya. Ini sudah ideal," sanggahnya yang memang benar. Dia tidak kurus, tubuhnya ini sudah ideal. Standard gadis korea.

"Tapi aku lebih suka gadis yang berisi," ujar Baekhyun.

"Yasudah. Katakan saja pada Taeyeon eonnie. Kenapa bilang padaku?," ketus Hanna.

"Ish. Dasar tidak peka," gumam Baekhyun.

"Kau mengatakan sesuatu?," tanya Hanna, karena dia hanya melihat Baekhyun menggerakan mulutnya tapi dia tidak mendengar suaranya.

"Tidak ada," jawab Baekhyun singkat.

"Setelah ini kau pulang kan?," tanya Hanna, lebih tepatnya mengusir secara halus.

"Kau mengusirku?," tanya Baekhyun balik, yang ternyata terlalu peka.

"Iya," jawab Hanna dengan santainya.

"Yak. Setidaknya jangan sejujur itu kan bisa," kesal Baekhyun yang dibalas kekehan ringan oleh Hanna.

"Aku harus pergi setelah ini oppa. Jadi, kau juga harus pulang, lagipula bukankah Manajer Im hanya memberi mu waktu istirahat sehari?," ujar Hanna sembari membereskan tempat makan bekas sarapan mereka.

"Iya, aku akan pulang setelah ini. Ngomong-ngomong kau mau kemana memangnya?," tanya Baekhyun.

"Ke rumah Bibi Jung Ri. Katanya Jojo oppa hari ini akan kedatangan teman-teman kuliahnya yang dari Amerika, Bibi ingin membuatkan pesta kecil-kecilan, jadi aku akan membantunya," jelas Hanna.

"Oh begitu. Salam untuk Joonhyun ya. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengannya,"

"Oke," jawab Hanna dengan memberikan seulas senyum manisnya.

Sebenarnya, dari semua percakapan yang terjadi pagi ini. Hanna sempat berfikir. Dimana kecanggungan yang dia bayangkan akan terjadi diantara dirinya dan Baekhyun. Kenapa semuanya terjadi biasa saja seperti tak ada apa-apa sebelumnya?

Apa Baekhyun sungguh tidak serius dengan ucapannya semalam? Aih, entah Hanna harus senang atau sedih sekarang.

"Yasudah, aku pulang dulu ya. Manajer ku sudah mengirim pesan agar aku segera ke tempat latihan sekarang," pamit Baekhyun.

"Baiklah, hati-hati di jalan. Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup," pesan Hanna sebelum Baekhyun pergi.

"Iya. Kalau aku sakit, mungkin aku akan merepotkan mu lagi," saut Baekhyun dengan senyum jahilnya.

"Yak. Urus saja dirimu sendiri,"

"Kau ini jahat sekali. Aku kan jadi sakit hati,"

"Dasar drama,"

Dan Baekhyun hanya bisa terbahak puas mendengar Hanna yang semakin jengkel karena ulahnya.

Tiba-tiba Baekhyun mendekat dan memeluk Hanna erat, dia langsung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hanna. Tempat yang kini menjadi favoritnya.

"Aku serius dengan ucapanku semalam," Baekhyun bergumam cukup jelas di telinga Hanna, membuat Hanna menegang di tempatnya.

"Oppa.."

"Aku tau ini membingungkan. Tapi yang jelas, aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Taeyeon noona. Kau tidak perlu menjawab pertanyaan ku sekarang. Karena aku tau kau butuh penjelasan dariku,"

Baekhyun melepas pelukan mereka dan tersenyum lembut.

"Aku benar-benar mencintaimu Lee Yoon Hanna"

Continue Reading

You'll Also Like

128K 10K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
210K 33.9K 56
Jefrey si tampan yang masih saja jomblo dengan semua yang ada di badannya. Jika dilihat tidak ada kekurangan yang fatal yang bisa dijadikan alasan ia...
140K 16.1K 86
Jeon Siyeon tidak pernah menduga bahwa insiden penjambretan yang menimpanya justru mempertemukan dirinya dengan Kim Mingyu-idol papan atas yang tenga...
26K 2.2K 25
Setelah menyatakan perasaannya malam itu, tidak ada hubungan pasti yang terjalin antara Vincenzo dan Hong Cha Young. Vincenzo harus pulang ke Malta m...