Budidayakan VOTE sebelum membaca:)
***********
Keke masih di tangani oleh dokter di dalam UGD sedangkan keluarganya menunggu di luar ruangan.Beberapa saat kemudian dokter yang menangani Keke pun keluar,
"Bagaimana keadaan anak saya dok?"tanya ayahnya langsung,
"Keadaan pasien baik baik saja.Pasien cuman mengalami syok sehingga tidak sadarkan diri."kata dokter itu,
"Syok?"tanya ibunya,
"Ya.Mungkin penyebabnya adalah kejadian yang di alami belakangan ini.Apakah sebelum pasien tidak sadarkan diri,telah terjadi sesuatu?"tanya dokter itu,
"Ya.Dia melihat sesuatu yang tidak kami lihat setelah itu dia berteriak."jawab ayahnya,
Dokter itu tampak mengangguk anggukan kepalanya mengerti,
"Kira kira sudah berapa lamanya pasien seperti ini?"tanya dokter itu,
"Bar-"
"Dari kemarin dok."
Kenzo memotong ucapan ayahnya.Dan tentu saja ketika mendengar ucapan Kenzo barusan membuat orang tuanya terkejut,
"Berarti dugaan saya benar."kata sang dokter,
Kenzo dan orang tuanya kembali menatap sang dokter meminta penjelasan lebih lanjut,
"Pasien mengalami tekanan jiwa saat ini.Dan untungnya ini tidak terlalu parah karena baru permulaan.Saran saya,sebaiknya bapak dan ibu membawa pasien ke ahli psikiater dan usahakan agar pasien di jauhkan dari segala hal yang mengingatkannya pada kejadian yang di maksud."lanjut sang dokter menerangkan,
"Baik dok.Terimakasih atas sarannya."jawab ayahnya,
"Sama sama pak.Mungkin sebentar lagi pasien akan sadarkan diri jadi bapak dan ibu bisa masuk ke ruangannya."kata dokter itu,
"Kalau begitu saya permisi dulu."lanjut dokter itu,
"Baik."jawab ayahnya,
Setelah dokter itu pergi ayahnya langsung menatap Kenzo tajam,
"Masuk ke dalam.Kita perlu bicara."kata ayahnya dan langsung masuk ke ruangannya Keke di ikuti ibunya yang menatap Kenzo sendu,
"Kenapa kamu nggak jelasin keadaan Keke ke ayah dan bunda?!Kalau terjadi sesuatu sama Keke gimana?!"bentak ayahnya ketika mereka sudah berada di dalam ruangan,
"Maaf yah.Kenzo pikir ini hanya sehari saja."
"Walaupun hanya 1 hari atau 1 jam atau mungkin beberapa menit,seharunya kamu tetap memberitahu hal ini pada kami karena kami orang tua kalian!"kata ayahnya dengan suara yang meninggi,
"Atau kamu menganggap bahwa kami nggak ada gunanya?"lanjut ayahnya lagi,
"Ayah."tegur sang ibu pada suaminya,
"Enggak yah.Kenzo nggak pernah menganggap seperti itu.Bahkan memiliki pikiran seperti itu pun tidak pernah."jawab Kenzo,
"Lalu ken-"
"Ayah."potong ibunya dan memberi isyarat untuk tenang,
"Tadi yang bunda dengar Keke menyebut nama Kiki.Apakah masalah ini menyangkut Kiki?"tanya ibunya dengan suara yang mulai bergetar,
"Iya bun.Waktu malam api unggun ada yang dengan sengaja menayangkan kejadian waktu itu di layar LCD dan pada akhir penayangan tertera bahwa Keke seorang pembunuh.Sehingga karena hal itu Keke langsug lost control dan berteriak seperti tadi."jawab Kenzo dengan suara lemah,
Mendengar itu ibunya langsung menangis dan memeluk suaminya.Bagaimana tidak?Ibu manakah yang mau anaknya di sebut pembunuh atas kejadian yang bukan merupakan tanggung jawabnya?
"Kenzo udah coba cari pelakunya tapi nggak dapat bahkan Kenzo udah menelusuri setiap sudut hutan tapi nggak juga ketemu.Yang ada cuman flasdisk yang di gunakan pelaku untuk menayangkan kejadian itu."lanjut Kenzo,
"Kamu masih ada flashdisk nya?"tanya ayahnya,
"Masih yah."jawab Kenzo,
"Ikut ayah untuk mengambil flashdisk itu sehingga kita bisa melacak pelakunya.Setidaknya dengan melakukan ini kamu benar benar berfungsi sebagai seorang kakak."kata ayahnya dan langsung pergi dari sana,
"Yah!"tegur ibunya tetapi di hiraukan oleh suaminya itu,
"Maaf ya Ken.Ayah emang gitu kalau lagi marah."kata ibunya yang mengelus rambut Kenzo,
Kenzo menatap ibunya sendu,
"Nggak kok bun.Emang Kenzo yang nggak becus jadi kakak untuk Keke.Jadi ayah nggak salah kok."kata Kenzo sambil tersenyum paksa,
Ibunya menggeleng keras sebagai jawaban,
"Ya sudah.Kenzo pamit mau nyusulin ayah."pamit Kenzo dan langsung pergi dari sana meninggalkan ibunya yang menatapnya sendu.
************
Keke sudah kembali ke rumahnya begitu ia sudah sadar tadi.Dan tentu saja Keke sudah mendengar semuanya dari ibunya mengenai Kenzo yang di marahi habis habisan oleh ayahnya karena dirinya.
Yaa karena Keke.Keke lah yang melarang Kenzo untuk tidak menceritakan kejadian ini kepada orang tuanya karena ia takut jika ia akan di bawa ke psikiater 'lagi'.Namun karena hal itu malah membuat Kenzo menerima imbasnya.
Terlebih lagi yang membuat Keke kaget adalah kata kata pedis yang keluar dari mulut ayahnya yang mengecap Kenzo sebagai kakak yang tidak berguna.Keke yang mendengar hal itu saja merasakan sakit di hatinya apa lagi Kenzo yang di bilang seperti itu.Jelas saja rasa penyesalan menghantui benak Keke.
Namun sejak ia pulang ke rumah,Keke belum juga melihat kehadiran ayahnya serta Kenzo sehingga membuat Keke menunggu mereka sejak tadi.
Cklek
Pintu kamar Keke dibuka oleh seseorang,
"Kamu nggak tidur?Nanti sakit."kata orang yang membuka pintu tadi-Kenzo-sambil mengelus kepala Keke,
"Aku belum ngantuk"jawab Keke menggunakan 'aku-kamu' yang membuat Kenzo terkejut,
"Apa?Coba ulang?"
"Aku belum ngantuk Kenzoo.Apa sih responya kamu kayak gitu amat. "kata Keke kesal,
"En-enggak.Aku cuman nggak nyangka aja kamu pake kata 'aku-kamu' jadi kirain tadi salah dengar."kekeh Kenzo sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal,
"Maaf."kata Keke pelan,
Kenzo menaikan alisnya bingung,
"Karena aku nyuruh untuk tutup mulut mengenai kejadian kemarin."lanjut Keke,
Kenzo tersenyum dan duduk di samping Keke,
"Nggak papa.Asalkan itu untuk kamu."kata Kenzo sambil tersenyum manis,
Mendengar itu Keke merasa malu pada dirinya sendiri karena pernah bersifat kasar bahkan menolak Kenzo mentah mentah padahal Kenzo selalu baik padanya.Keke langsung memeluk Kenzo erat sambil menangis,
"Aku juga minta maaf-hiks-karena dulu pernah kasar sama kamu-hiks-"
"Nggak perlu minta maaf.Aku paham kok sama posisi kamu.Mana ada orang yang mau nerima orang asing sebagai kakaknya."
"Ma-maaf."
"Ssssttt udah udah.Aku nggak suka kalau adik aku nangis kayak gini.Entah kenapa nanti aku juga ngerasa sakit."kata Kenzo lembut,
"Mungkin kita 1 hati ya?Besok ke rumah sakit untuk cek mungkin aja hati aku nggak ada karena kita pakai 1 hati."lanjut Kenzo bercanda,
"Dasar goblok.Namanya juga kembar pasti ngerasain apa yang di rasakan satu sama lain."kata Keke sambil tertawa pelan,
"Nah gini kan cantik."ujar Kenzo sambil menghapus air mata Keke,
"Ya sudah.Kamu tidur gih."
Kenzo berdiri dan berniat keluar dari kamar Keke tapi tangan Kenzo langsung di tahan oleh Keke,
"Kenapa?"tanya Kenzo,
"Tidur sama aku ya.Aku takut kalau tidur sendiri."kata Keke yang mampu membuat Kenzo tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban,
Akhirnya Kenzo tidur di sebelah Keke dengan keadaan Keke memeluk Kenzo,
"Good night my beautiful sister."kata Kenzo sambil mengelus kepala Keke berulang ulang kali sehingga membuat Keke terlelap.
Pendek ceritanya?Maaf soalnya aouthor kehabisan ide:)
Maaf juga karena fell nya nggak dapat:(
Nanti aouthor usahakan di part selanjutnya ya:D