X (SOWJIN)

By llightlicht

50.3K 7.5K 848

[Selesai] Ini tentang usaha Sojung untuk mengembalikan hubungannya dengan sang mantan. More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
57-Fin.
Epilog
++
Pindah Lapak

56

950 121 29
By llightlicht

"Hanya ini, kan?" Yerin berkacak pinggang sembari mengecek kembali alat-alat pesta BBQ yang diambil dari rumahnya untuk dibawa ke basecamp. Hari ini Taehyung dan teman-temannya akan mengadakan pesta BBQ sebelum mereka akan disibukkan dengan ujian sekolah atau ujian semester kuliahnya.

"Ya, sepertinya sudah semua," sahut Taehyung, kemudian laki-laki itu menutup pintu bagasi mobil Seokjin yang berhasil ia pinjam hari ini. Coba saja kalau kemarin anak itu enggan menjemput Cheonsa, pasti kakaknya yang pelit tak akan mau membiarkan Taehyung memakai mobilnya.

"Hati-hati, ya kalian," ucap Sojung sembari menyandar pada kosen pintu rumah Yerin. Kedua tangan gadis itu memeluk kucing kecil yang bernama sama dengannya. Sejak Sojung membawanya pulang, kucing itu terus dititipkan di rumah Yerin lantaran Namjoon yang alergi terhadapa bulu kucing.

Sepasang kekasih itu langsung menoleh dan menatap Sojung tak enak. Sojung tidak ikut dalam rencana mereka malam ini, gadis itu bahkan seharusnya tidak tahu soal ini. Awalnya Sojung hanya ingin menginap di rumah Yerin lantaran ia akan sendirian di rumahnya, Namjoon hanya mengirimi Sojung pesan singkat bahwa ia tak akan pulang sampai besok. Tapi ternyata, saat sampai di rumah Yerin, gadis itu malah sedang mengangkut panggangan BBQ ke mobil Seokjin.

"Kalian benar-benar tak akan mengajak Sojung?" ibu Yerin muncul dari balik punggung Sojung.

"Tidak apa-apa, kok Bi. Lagipula aku tidak terlalu kenal dengan teman-teman Taehyung," ujar Sojung.

"Bukannya teman Taehyung, temannya pacarmu juga, Sojung?"

Sojung hanya tersenyum kikuk, memang benar yang dikatakan ibu Yerin, tapi Sojung tidak dekat, dan lagi dia tidak diundang. Walau Sojung sudah mengenal mereka dan sempat beberapa kali mengobrol dengan Jimin dan Hoseok, Taehyung bilang, mungkin saja kehadiran Sojung akan membuat mereka merasa tidak nyaman. Bagaimanapun, Sojung masih orang asing, dia hanya beberapa kali saja pernah ke basecamp.

"Tapi kami tidak dekat," jawab Sojung lagi. "Aku di sini saja, menemani bibi dan paman. Menjadi anak kalian selama anak ini tidak ada," Sojung menunjuk Yerin, kemudian menatap ibu Yerin sembari tersenyum. Mau tak mau, wanita paruh baya itu juga memaksakan senyumnya untuk membalas Sojung yang lebih dekat dan lebih sering berinteraksi dengan dirinya dan suaminya dibanding kedua orangtuanya sendiri.

"Yerin, kau benar-benar tak mau mengajak Sojung ikut? Kau tega?" tanya sang ibu sekali lagi. Wanita itu sangat tahu kalau Sojung senang dengan pesta BBQ, senang suasana ramai yang mampu mengusir sepi di hati gadis itu walau hanya sesaat.

Yerin terlihat ragu, kemudian gadis itu menatap Taehyung dengan ekspresi memelas, mereka seolah mampu bercakap hanya melalui pandangan mata, hingga akhirnya Taehyung menyerah. Lelaki itu menghela nafas kasar, kemudian mengalihkan pandangannya pada Sojung.

"Kau boleh ikut, tapi jangan mencari masalah denganYoongi hyung, oke?"

Mata Sojung berbinar seketika, "benarkah? Aku... boleh ikut?"

"Ya, tapi kau tidak boleh membuat masalah."

Sojung mengangguk bebeberapa kali. Sojung sedari awal memang sangat ingin untuk ikut, hanya saja dia berlagak baik-baik saja tadi.

"Lagipula aku dan Yoongi tidak akan bertengkar seperti dulu. Kami sudah berbaikan, tahu."

Taehyung dan Yerin menatap Sojung tak percaya, tapi mereka tak mengatakan apapun. Sojung juga tak peduli apakah kedua temannya percaya atau tidak kalau ia dan Yoongi sudah berbaikan, setidaknya tidak suka bertengkar sesering dulu. Hanya sesekali saling berteriak di tempat les karena Yoongi yang mengerjainya atau sengaja mencari kesalahannya agar bisa memarahinya di kelas.

"O, iya, apa aku harus membeli camilan? Pizza? Kita harus membawa sesuatu, kan? Pasti nanti Jimin dan Hoseok Oppa akan senang."

"Terserah kau saja Sojung," jawab Taehyung sekenanya.

Akhirnya Sojung benar-benar membeli banyak camilan saat mereka mampir ke mini market.

"Ini... benar tidak apa-apa, kan aku masuk?" tanya Sojung ragu. Dia masih tertahan di dalam mobil, takut jika ia muncul, maka yang lain akan merasa tidak nyaman seperti yang Taehyung katakan tadi.

"Tidak apa-apa, aku sudah bilang pada Hoseok hyung. Ayo turun dan bantu aku mengangkut barang-barang ini ke belakang," ajak Taehyung yang kemudian diiyakan oleh Sojung.

⚪⚫

"Oh, halo Sojung," Jimin tersenyum manis saat mendapati Sojung yang muncul dari balik pintu. "Lama sekali terakhir kali kita bertemu."

"Ah, iya..." jawab Sojung canggung.

"Aku tinggal dulu, ya," lanjut Jimin. "Ada yang harus aku beli."

Sojung mengangguk, kemudian gadis itu mengambil tempat duduk di dekat pintu belakang, menonton Hoseok dan Yerin yang sedang menghidupkan bara api. Gadis itu juga melihat ada dua gadis lain yang bergabung bersama mereka. Sojung tebak, mereka adalah pacar Jimin dan Hoseok. Sojung tidak mengenal mereka, itu membuatnya ragu untuk bergabung ke sana.

"Oh, Yoongi oppa sudah datang," salah satu gadis itu tersenyum ke arah pintu, Sojung jadi ikut menoleh dan mendapati Yoongi yang memasuki area taman belakang.

"Halo Yoongi," sapa Sojung ramah, sementara Yoongi malah menghentikan langkahnya dan mengerutkan kening.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya lelaki itu, lalu Yoongi bergantian menoleh ke belakang dan kepada Sojung dengan cemas. "Aku tidak ingat kalau kau juga turut di undang di sini."

"Astaga, kau segitunya tak mau melihat aku? Memangnya kenapa kalau aku di sini?" tanya Sojung sewot. Yoongi mendengus, lelaki itu sedang tak berminat menanggapi ocehan Sojung.

"Hei, lihat, Hoseok oppa dan Jimin membawa pacar mereka, kau tidak membawa pacar –-" ucapan Sojung terhenti saat gadis itu melihat orang yang tak ia harapkan justru berada di sini dan menghampiri Yoongi.

Cheonsa.

Orang itu adalah Cheonsa, gadis itu juga tampak kaget saat mendapati Sojung berada di sini. Yoongi segera menarik tangan Cheonsa dan membawa gadis itu mendekati teman-temannya yang lain, dan langsung disambut hangat oleh orang-orang itu.

"Sojung, kenapa tidak bergabung kesana?" tanya Taehyung yang menyusul kemudian. Lelaki itu menenteng kantong plastik berisi sosis dan marshmellow.

Sojung gelapagapan, belum sempat ia menjawab, Taehyung sudah langsung paham alasan Sojung malah mengasingkan diri di sini. "Kau pasti tidak suka ya karena ada Cheonsa nuna? Aku sengaja tidak mengatakannya padamu, aku pikir ini bisa jadi kesempatan agar kalian berdua berbaikan."

"Entahlah Taehyung. Apa aku pulang saja? Seharusnya aku mendengarkan perkataanmu."

"Kau sudah telanjur ada di sini, Sojung."

Sojung menggembungkan pipinya. Gadis itu menyesal ikut ke sini. Tak terpikir olehnya kalau mungkin saja Cheonsa juga akan datang. Dan selama pesta berlangsung, Sojung akhirnya lebih banyak diam. Dia memang sudah berkenalan dengan Sinbi dan Yuna, pacar Hoseok dan Jimin, tapi mereka tentu saja tak bisa langsung akrab. Lagipula, kedua gadis itu lebih akrab kepada Cheonsa –sepertinya mereka memang sudah sering bertemu. Yerin, gadis itu malah asik pacaran dengan Taehyung.

Sojung lebih banyak mengisi waktunya dengan bermain game di ponselnya. Dia ingin mengobrol via aplikasi chat dengan Seokjin, tapi lelaki itu sedang bekerja sehingga hal itu tak memungkinkan.

"Ambil."

Sojung mendongak, melihat Yoongi yang menyodorkan sosis bakar kepadanya. "Cepat ambil, tanganku pegal." Sojung akhirnya mengambil sosis itu dan mengucapkan terima kasih.

"Jangan mengasingkan diri. Kau terkesan sombong jadinya," kata Yoongi.

"Sebenarnya aku mau pulang saja," Sojung mencebikkan bibirnya. "Aku tidak mengasingkan diri, aku memang hanya orang asing di sini. Yoongi, antarkan aku pulang," pinta Sojung.

"Aku tidak mau. Berhenti merepotkanku."

"Ayolah, rasanya aku lelah sekali," kata Sojung lesu. Dia tidak mengada-ada. Sojung memang jadi dua kali lebih mudah merasa lelah saat sedang menstruasi. Dia kekurangan banyak darah, jadi seharusnya Sojung memang banyak beristirahat, tapi gadis itu malah nekad datang ke sini dan ikut bergadang bersama yang lainnya.

"Tidak mau. Minta saja pacarmu menjemput."

"Dia kan sedang bekerja."

"Seharusnya dia sudah pulang jam segini."

"Tapi nanti dia malah kelelahan. Lagipula... Seokjin tidak boleh ke sini," jawab Sojung, yang membuat Yoongi reflek menatapnya dengan glabela nyaris menyatu.

Sojung menoleh sekilas pada Yoongi di sampingnya, "kau pasti penasaran. Tapi jangan tanya kenapa, aku tak akan menjawabnya."

Yoongi mendengus dan memutar kedua matanya. Detik berikutnya Sojung bangkit dari kursinya, "aku mau ke toilet."

⚫⚪

Sojung menatap cemas memar di lengannya, gadis itu benar-benar harus beristirahat. Dia tidak mau jika nanti harus berakhir di rumah sakit, apalagi sampai harus mendadak jadi vampir lagi karena harus melakukan transfusi darah. Dia harus memaksa Taehyung mengantarnya pulang setelah ini.

Setelah merapikan pakaiannya, Sojung keluar dan berniat kembali ke taman belakang. Begitu keluar, pandangannya langsung tertuju pada orang di depannya yang berjalan terburu-buru menuju pintu belakang. Sojung tak mungkin salah mengira, orang itu adalah Seokjin.

Kening gadis itu mengerut, jantungnya berpacu cepat lantaran memikirkan kemungkinan yang menjadi alasan Seokjin ke sini. Sojung tidak memberitahu lelaki itu bahwa ia ada di sini, jika Seokjin tahu, lelaki itu pasti sudah melarangnya sejak tadi lantaran tahu kondisi kesehatan Sojung yang memburuk, jadi pasti Seokjin ke sini bukan untuk menemui dirinya. Lalu... apa Cheonsa?

"Tenang Sojung, tenang," gadis itu mengepalkan kedua tangannya erat. Perlahan dia berjalan menuju pintu belakang, gadis itu berhenti di ambang pintu saat Seokjin menarik tangan Cheonsa untuk segera meninggalkan tempat ini. Wajah panik lelaki itu semakin pias saat melihat keberadaan Sojung di hadapannya.

"S..sojung, kenapa kau..." ekspresi lelaki itu panik dan bingung. Sojung tak kunjung bersuara, gadis itu hanya menatap nanar dua orang yang ada di hadapannya.

"Kau melanggar janjimu," suara Sojung bergetar. "Lagipula, siapa juga yang mau menuruti perkataan tidak penting gadis sepertiku. Kau bisa bertemu Cheonsa kapanpun kau mau, bodohnya aku percaya bahwa kau benar-benar menuruti kemauan konyolku," Sojung tertawa sinis.

"Sojung tidak, ini tidak seperti yang kau pikirkan," Seokjin melepas genggamannya dari tangan Cheonsa dan hendak menghampiri kekasihnya, namun Sojung mundur beberapa langkah demi menghindari Seokjin. "Kau kesini bukan untuk menemuiku. Selesaikan saja urusanmu dengan gadis itu."

Seokjin mendesah kasar, bergantian menatap Cheonsa yang kebingungan lantaran tiba-tiba saja Seokjin menariknya pergi dan juga Sojung dengan hidungnya yang mulai merah. Seokjin menghampiri Sojung terlebih dahulu, tapi gadis itu menghindar seperti tadi.

"Sojung, dengar dulu penjelasanku. Aku tidak punya banyak waktu, jadi tolong jangan menghindar," Seokjin mengulurkan tangannya, berharap Sojung mau meraihnya dan mendengar penjelasannya.

"Sudah kubilang, kan selesaikan saja urusanmu dengan gadis itu!" bentak Sojung, "jangan pedulikan aku," lanjut Sojung sambil menahan sesak di dadanya.

Seokjin menunduk, lelaki itu tampak frustrasi dengan pilihannya. Tiba-tiba saja Cheonsa sudah berada di samping Seokjin dan menggenggam tangannya. Mata mereka berserobok, lalu Seokjin memaksakan senyumnya pada Cheonsa.

"Aku tidak bisa menjelaskan tindakanku sekarang, yang pasti kau harus ikut aku dulu." Kemudian lelaki itu berbalik ke belakang, meminta maaf telah membuat kekacauan, lalu izin pergi bersama Cheonsa pada orang-orang yang mematung melihat drama cinta segitiga di hadapan mereka.

Sojung menatap Seokjin dan Cheonsa dengan tatapan kecewa ketika keduanya melewati Sojung begitu saja.

"Eonni," Yerin mendekat pada Sojung, gadis itu tahu betapa kecewanya Sojung saat tahu Seokjin yang seharusnya tidak menemui Cheonsa, malah terang-terangan lebih memilih gadis itu malam ini.

"Lanjutkan saja pestanya, aku tidak mau menjadi pengacau," lirih Sojung. "Aku mau duduk di ruang tengah saja." Jika Sojung sudah berkata begitu, artinya dia hanya ingin sendiri. Yerin mengangguk, gadis itu berbalik menuju teman-temannya yang masih saling berbisik membicarakan kejadian tadi.

Pertanyaan Hoseok adalah yang pertama Yerin dengar saat kembali bergabung dengan orang-orang itu, "kau yakin Seokjin hyung menyukai Sojung? Bukan karena gadis itu terus memaksa dan akhirnya terpaksa kembali menerima Sojung?"

"Oppa, kau tidak boleh bicara seperti itu," protes Yerin. Dia tidak suka ada yang menjelekkan Sojung, sahabatnya. "Yang ada, Seokjin oppa yang mengejar-ngejar eonniku. Jangan membalikkan fakta."

"Kukira Seokjin oppa menyukai Cheonsa eonni," Yuna tiba-tiba bersuara, membuat Jimin membekap mulut pacarnya karena berpotensi membuat Yerin semakin mengamuk.

"Mereka cuma sahabat, oke?" Taehyung menegaskan. "Daripada kita membicarakan ini, lebih baik melanjutkan yang tadi. Oh, lihat, dagingnya hampir gosong!"

Saat semua panik karena daging yang mulai menghitam karena gosong, Yoongi tak mau ambil pusing. Laki-laki itu justru masuk ke dalam rumah, ingin mengecek keadaan Sojung di ruang tengah, namun gadis itu ternyata tidak ada di sana.

Di luar, terdengar isakan Sojung. Gadis itu sudah sesegukan sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Kim Sojung," panggil Yoongi dari ambang pintu. Sojung hanya menoleh sekilas, remang lampu di luar masih dapat membuat Yoongi melihat ekspresi kacau gadis itu. "Di sini dingin," ucap Yoongi sembari menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya.

"Seokjin pasti punya alasan, lagipula, bukannya kau sedang berusaha untuk tidak membenci Choensa lagi?"

Hanya suara sesegukan Sojung yang terdengar oleh Yoongi. Sojung sepertinya tak berniat mengatakan apapun pada Yoongi.

"Jangan bersikap kekanakan seperti ini, Seokjin memilih Cheonsa bukan berarti dia mengabaikanmu."

"Tapi dia mengingkari janjinya," respon Sojung kemudian. Gadis itu kembali tersedu seperti anak kecil yang ditinggal ibunya ke pasar. "Seokjin janji tak akan menemui Cheonsa, tapi apa sekarang!"

"Lagipula," Sojung berusaha menghilangkan sesegukannya, "–-Hiks—aku... aku sudah putus dengannya. Tepatnya, saat Seokjin membaca pesan yang tadi kukirim, maka kami benar-benar berpisah."

"Apa?" Yoongi reflek menoleh pada Sojung, "Sojung, apa yang kau pikirkan?!"

"Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, Yoongi. Aku berkata pada diriku sendiri agar berubah dan tidak lagi terobsesi pada Seokjin. Jika dia pada akhirnya lebih mementingkan Cheonsa, maka aku yang harus sadar, seperti katamu, aku hanya orang ketiga diantara mereka. Lagipula kau harusnya senang, gadis yang kau sukai akan mendapatkan kebahagiaannya kembali setelah orang jahat sepertiku sempat megambilnya."

Yoongi mengepalkan tangannya, dia tak pernah menyesal dengan apa-apa saja yang pernah ia ucapkan dari mulutnya sebelum hari ini. Dia menyesal pernah berkata hal seperti itu pada Sojung dan sialnya gadis itu mampu mengingatnya dengan baik.

"Semudah itu kau mengambil keputusan? Padahal aku sudah berbesar hati dan merestui hubungan kalian, yah, walaupun itu tidak penting. Aku sadar bahwa Seokjin hanya mencintaimu, tapi apa sekarang?"

"Kau pernah bilang," Sojung menatap langit, pikirannya menerawang pada waktu-waktu yang telah ia lewati. "Jika Seokjin mengecewakanku lagi, maka itu adalah tanda aku harusnya menyerah atas dia."

"Sojung –-"

"Aku juga sudah lelah, Yoongi. Aku terus merasa was-was dan cemburu terhadap Cheonsa, aku menjadi orang jahat dan egois, aku tidak mau sifat-sifat itu terus bersarang dalam diriku. Ini sulit, tapi, jika aku tak mencoba, maka selamanya aku tak akan bisa."

Sojung menunduk, gadis itu mulai terisak lagi. Dia benar-benar lemah, hal seperti ini saja membuatnya menangis tersedu-sedu. Sementara Yoongi, lelaki itu benar-benar merasa bersalah. Dia selalu mengutarakan apa yang ada di pikirannya, tanpa berpikir jika hal itu akan memiliki dampak yang besar bagi orang lain. Sekarang dia baru menyadarinya, dan semuanya sudah terlambat. 

⚪⚫

Aku pengen apdet cepet dan kalo bisa jangan dijeda lama-lama dari apdet sebelumnya, tapi gak bisaaa T.T  ini ngetiknya nyuri-nyuri waktu pas lagi ngedit video heuheu.

Tinggal satu part lagi.

Aku harap aku bisa apdet cepet, dan aku harap juga kalian gak kecewa sama endingnya nanti :"

See u next chapter.

Indralaya, 14 April 2019

Iva

Continue Reading

You'll Also Like

84.4K 7.9K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
104K 10.1K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
195K 16.3K 27
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
58K 8.8K 55
Rahasia dibalik semuanya