The Bastard Alpha [Story#1 Ze...

By Zegnas

138K 8.6K 1.2K

Highest #21 in werewolf. [End] "Mate? Aku tak membutuhkannya. Aku sudah nyaman hidup menyendiri." -Zack Chris... More

[Prologue]
[Chapter One]
[Chapter Two]
[Chapter Three]
[Chapter Four]
[Chapter Five]
[Chapter Six]
[Chapter Bonus]
[Chapter Seven]
[Chapter Eight]
[Chapter Nine][Teresa POV]
[Chapter Ten][Archard POV]
[Chapter Eleven]
[Chapter Twelve]
[Chapter Thirteen]
[Chapter Fourteen]
[Chapter Sixteen]
[Chapter Seventeen]
[Chapter Eighteen]
[Chapter Nineteen]
[Chapter Twenty]
[Chapter Twenty One]
22 : kejujuran yang menyakitkan.
23 : sebuah kebetulan.
24 : akhir dari segalanya [end]

[Chapter Fifteen]

3.4K 212 48
By Zegnas

Problem.
•___________________________•

Author POV

Awan gelap mulai menguasai langit, gemuruh angin mendorong pucuk pohon yang sudah tak terdapat daunnya, menandakan suatu fenomena akan terjadi sebentar lagi.

Kepingan demi kepingan benda halus nan putih mulai berjatuhan dari awan yang gelap itu. Satu demi satu kepingan tersebut mulai menutupi seluruh rumput yang telah melayu.

Perlahan, temperatur, dan kelembapan, mulai turun dari titik awal. Ini hanyalah setitik dari ribuan fenomena yang terjadi di bumi.

Seekor serigala muda dengan corak biru gelap dan abu-abu di punggungnya sedang berlari dan mengendus dari orang yang kakaknya cari selama ini.

Ia mulai khawatir akibat hujan salju ini, bau dari orang tersebut bisa saja hilang dengan sekejap, mau tak mau larinya harus dimaksimalkan.

Namun, baru setengah jalan yang ia lalui, bau dari orang itu sudah hilang. Dan lucunya ia pun ikut tersesat di hutan tersebut. Sepertinya ia terlalu fokus kepada bau tanpa melihat sekelilingnya.

Berada di hutan gelap nan dingin, dengan pepohonon pinus yang menjulang tinggi. Hampir semua hewan mamalia di daerah tersebut tengah berhibernasi. Hanya suara gesekan dedaunan akibat angin dingin yang bertiup dari atas tersebut.

Angin dingin terus menusuk badan serigala tersebut, walaupun kulitnya ditutupi oleh bulu yang tebal, namun sepertinya suhu di hutan tersebut sudahlah sangat dingin.

Kakinya tak lagi kuat untuk berjalan lebih jauh, sungguh dia benar-benar kelaparan, memang bodoh dirinya tak membawa perbekalan sebelumnya.

"... kau tak boleh tidur, Arthur." batinnya mencoba tidak sekalipun menutup mata.

Langkahnya semakin melambat setiap saat, ia kelaparan sekaligus kelelahan. Sebenarnya tubuhnya tak lagi kuat menahan rasa lapar dan lelah.

Berharap ada seseorang yang dapat menolongnya. Namun di sekelilingnya hanya ada tumpukan salju putih. Jarak pandangnya semakin lama semakin pendek. Ia bisa saja tercebur ke sebuah danau.

" ... B.. bert..tahanlah sedikit lagi.. tu..buhku.." batinnya mencoba terus meyakinkan dirinya.

Syukur saja, ada sebuah gua yang tak jauh dari dirinya. Dengan sekuat tenaga mencoba mendekati gua tersebut, tak melihat hal yang lain hanya bisa berfokus pada tempat itu.

Ia berlari dan terus berlari. Sayang, medan yang dilaluinya tak semulus harapannya, rupanya sebuah batu lah yang membuatnya tersungkur di tumpukan salju.

Cairan darah segar terus keluar dari sela-sela kaki kiri belakangnya. Sambil menahan sakit ia terus berjalan ke gua tersebut tanpa memikirkan kakinya yang terluka.

Ia berhenti sejenak. Kepalanya menengok ke atas, terlihat mulut gua yang besar tak sebesar yang ia kira. Ia segera masuk dan berbaring menunggu badai segera berakhir. Karena kelelahan, tanpa ia sadari ia telah kembali menjadi manusia.

•○●○•

"Percuma saja."

Zack kenal suara ini, suara yang menemaninya dari kecil. Suara yang membuatnya benci menjadi seorang werewolf sekaligus menjadi Alpha.

Karena suara ini, karena dia hidupnya menjadi berantakan, "Kau mau apa." tanyanya dalam mindlink.

Ya, jika tebakan kalian benar, ini adalah wolf dari Alpha Redmoon Pack, Zack sungguh membencinya. Namun suara ini selalu saja bersabar kepadanya.

"Kau harus meminta maaf secepatnya kepadaku, Zack."

"Untuk apa? Toh aku tak memiliki salah kepadamu." jawabnya dengan ketus.

"Ada yang harus kuberitahu kepadamu."

"Kau membuang waktuku. Cepat katakan apa maumu, setelah itu jangan pernah lagi menyapaku." Sungguh Zack benar-benar jenuh berbicara kepadanya.

"Ingat kata-kataku dengan seksama, Moon Goddess tempo hari berbicara kepadaku, ia-- mengatakan kalau orang yang selama ini kau sakiti, adalah orang yang kau cari 10 tahun yang lalu."

Zack pun terkejut, tak mungkin secara logika orang yang telah meninggal 10 tahun itu kembali lagi, menurutnya.

"Tidak. Dia sudah meninggal 10 tahun lalu." balas Zack berterus terang, untuk meluruskan pikirannya.

"Kau pikir aku bercanda? Tanyakan lah sendiri janji yang telah kau buat 10 tahun yang lalu bersamanya." ucap suara tersebut seraya memutuskan mindlink sepihak darinya.

"He! Hei! Apa maksudmu?! Janji apa?!"

•○●○•

"Apa.. apa aku sudah mati?" tanya seorang gadis yang tak tahu berada di mana.

Wajahnya bersih, kulitnya mulus, dan bajunya berwarna putih yang memancarkan sinar terang. Gadis tersebut terus memanggil seseorang, siapapun untuk menemaninya sendirian di tempat yang tak ketahui ini.

Matanya terus melihat ke segala arah, ketakutan mulai menyelimutinya. Ia kini benar benar sendirian. Mencoba terus memanggil, walau ia sendiri tak tahu harus memanggil siapa.

Terus berjalan dan berjalan, semua hal dimatanya terlihat gelap sekecilpun apapun itu. Ia benar-benar tak tahu berada di mana. Rasanya ia ingin berhenti bergerak, tetapi kaki kecilnya terus saja berjalan entah kemana.

Tiba-tiba saja langkah kakinya terhenti. Sudut matanya melihat seseorang--bukan, melainkan seekor, "Hei! Apa kau bisa mendengarku?" tanyanya kepada sesuatu yang dia lihat itu.

Hewan itu menoleh kearahnya, dan semakin lama hewan itu mendekatinya. Hingga gadis itupun tahu kalau hewan itu ialah seekor serigala.

Serigala abu-abu bercorak putih di punggungnya, tubuhnya bukan seperti serigala pada umumnya. Melainkan seekor--bukan, seorang.

Bukannya takut, kaki gadis tersebut malah mendekati serigala itu, "... apa... kau tersesat juga?" tanyanya lagi sambil memeluk serigala itu.

Bulunya benar benar bagus, memeluknya saja sangat enak seperti kita memeluk sebuah boneka raksasa. Hatinya kecilnya menjadi hangat.

Tak disangka sang serigala ikut tersenyum sambil merangkulnya dalam, seakan ia ingin sekali merasakan pelukan.

"Bulumu sangatlah lembut. Aku ingin terus memelukmu, ah.. iya.. siapa namamu?"
tanyanya lagi dan lagi.

Mendengar ucapan gadis itu, sang serigala melepaskan pelukannya dan mengucapkan beberapa sepatah kata untuknya.

" дерево это то место, где мы встречаемся снова."

Gadis itu kebingungan, karena ia sungguh tak mengerti apa yang dia katakan.

Tanpa disadari olehnya, gadis itupun terbangun. Ia tertegun sejenak. Mencoba mengingat apa yang di mimpikannya.


Rasa pusing di kepalanya menghilangkan bayangan tentang mimpinya itu, tangannya memegang kedua pelipisnya dan memijatnya perlahan.

Tetapi, ia merasa kalau ada sebuah benda yang melilit kepalanya ini, mencoba turun dari kasur yang ia tiduri dan berjalan terpincang-pincang menuju cermin di dekatnya.

Ia kaget, mulai dari kaki hingga kepalanya di perban dan diobati, mungkin sekarang ia hampir mirip menjadi seorang mummy yang terlilit perban.

Wajahnya masih tak bisa menerima kejadian ini, namun karena rasa sakitnya yang hebat, ia lebih memilih untuk tidur lagi di kasur tersebut.

"Apa.. apa yang terjadi pada diriku?!" batinnya terus bingung, pertama oleh mimpi, kedua oleh perban ini, dan ketiga, dia sedang berada di kamar siapa?!

"Di mimpi itu.. ada yang mengatakan sebuah kalimat aneh yang tak ku mengerti.. aku penasaran apa yang dikatakannya ya?" gumamnya.

Sungguh, ia benar benar penasaran sebuah kata yang di sampaikan oleh seseorang di mimpinya.

"Ya, itu adalah sebuah janji."


Matanya kembali terbelakak, ia bangun dari tempat tidur dan melihat ke segala sudut ruangan, untuk mencari suara tersebut.

Ketika matanya sampai mulut pintu, ia langsung mengenal suara dan wajah dari orang itu.

"M..Mau a..apa kau?!" teriaknya ketakutan.

Orang itu memutar kedua bola matanya dan mengucapkannya dengan malas,
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mau sampai kapan kau terus berpura-pura ketakutan seperti itu. Nona Teresa."

"GUA BENER BENER TAKUT GBLK."

Tbc woy.

Oh my gosh, look her butt~
Oh my gosh, look her butt~
Look, for her butt~

Hahahahahahah he's love this fat ass, yeah~ this is for my big fat ass bitches in my motherfucking club~ /plak

^Ananconda - Nicki Minaj.

Kalau mau tahu artinya, copy dan pahami sendiri trivia nya~

28/02/2019

Continue Reading

You'll Also Like

124K 1.4K 4
"I Samuel Alezzio Blake reject you Anne Clarke Patterson as my Mate and Luna forever!" Anne terduduk..dihadapan semua orang matenya merijectnya..satu...
50.9K 3.9K 45
κœ±α΄‡α΄Κ€α΄€Ι΄Ι’ ᴅᴏᴋᴛᴇʀ α΄α΄œα΄…α΄€ ʏᴀɴɒ α΄›Ιͺα΄…α΄€α΄‹ α΄˜α΄‡Κ€Ι΄α΄€Κœ ʙᴇʀᴋᴇΙͺΙ΄Ι’ΙͺΙ΄α΄€Ι΄ ᴍᴇɴΙͺα΄‹α΄€Κœ ᴅᴇɴɒᴀɴ ΚŸα΄€α΄‹Ιͺ-ΚŸα΄€α΄‹Ιͺ ᴘΙͺʟΙͺΚœα΄€Ι΄ α΄€Κα΄€ΚœΙ΄Κα΄€, α΄›α΄‡Κ€ΚŸα΄‡Κ™Ιͺʜ ΚŸα΄€Ι’Ιͺ ᴅᴇɴɒᴀɴ κœ±α΄κœ±α΄α΄‹ ΚŸα΄€α΄‹Ιͺ-ΚŸα΄€α΄‹Ιͺ α΄€α΄˜α΄€α΄›Ιͺꜱ α΄…α΄€Ι΄ α΄›Ιͺα΄…α΄€α΄‹ ᴍᴇ...
837K 70.1K 50
Jordan Dandelion seorang Alpha yang memimpin Lightmoon Pack. Ribuan tahun lamanya sendiri tanpa kehadiran Mate. Sampai suatu saat, dirinya mulai ingi...
1.2M 92.7K 62
Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pria yang berpenampilan bak dewa yunani it...