Putra, Putri, & Perjodohan [E...

By Wulhand

20.8M 731K 18.3K

Bagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
Epilog
Extrapart 1
Extrapart 2
UPDATE CERITA BARU
JUST INFO
VOTE COVER
PRE-ORDER NOVEL P

47

223K 8K 88
By Wulhand

Devano tak sengaja melihat Putri sedang berjongkok dengan bahu yang sedikit bergetar seperti sedang terisak. Dengan penasaran dirinya lalu berjalan mendekat kearah Putri.

"Kau kenapa?" tanya Devano sambil memegang bahu Putri

Putri lalu menoleh dan menghapus airmatanya.

Devano sedikit terkejut saat mendapati ponsel milik Putri yang sudah tidak berbentuk dilantai.

"Kenapa ponselmu rusak? Siapa yang melakukannya?" tanya Devano

Putri lalu bangkit dari posisinya dan hanya menggelengkan kepalanya.

"Sudah jangan menangis, Nanti cantiknya hilang." ucap Devano

"Hiks.. Ini ponselku satu-satunya. Hanya dengan ponsel ini aku bisa mengetahui kabar keluarga dan teman-temanku."

"Aku akan membelikanmu ponsel yang baru, sudahlah jangan menangis lagi." ujar Devano

"Hikss.. kenapa dia begitu tega membanting ponselku begitu saja, memangnya dia pikir aku membelinya tidak memakai uang?!!"

"Jadi adikku yang melakukannya?" tanya Devano

Putri hanya diam.

"Ayo ikut denganku," ajak Devano sambil menggenggam tangan Putri.

"Mau kemana?"

"Aku akan membelikan ponsel yang baru untukmu."

"Tidak perlu,"

"Nanti kau mengabari keluarga dan temanmu bagaimana jika tidak ada ponsel?"

Putri lalu terdiam. Devano menghela nafasnya dan menarik tangan Putri untuk segera turun kelantai bawah menuju pintu utama.

"Aku pinjam mobil, Jack." ujar Devano kepada Jack

"Kau mau kemana? biar aku antarkan."

Devano menggeleng. "Aku ingin menyetirnya sendiri,"

"Kau hendak kemana memangnya?" tanya Jack lagi

"Aku ingin ke sebuah mall,"

"Untuk apa anda kesana tuan?"

"Aku ingin membelikan ponsel baru untuk Putri, kau disini saja."

Jack mengangguk lalu memberikan sebuah kunci mobil kepada Devano. Devano lalu segera membuka pintu mobil penumpang depan untuk Putri segera masuk.

"Masuklah,"

Putri menganguk dan segera masuk kedalam untuk duduk.

Sesudahnya Putri masuk dan duduk, pintu pun ditutup dan kini Devano sudah duduk dikursi pengemudi.

"Apa kita tidak izin terlebih dahulu kepada Putra? Nanti dia marah padaku kalau aku pergi tanpa izin darinya. Setidaknya beritahu Meri dan Anne," kata Putri

"Tidak perlu, aku yang akan bertanggung jawab nanti kalau dia marah." balas Devano

"Kau baik," puji Putri

Devano lalu menoleh sebentar kearah Putri dan menyimpulkan senyumnya.

--------------

Putra sedang betolak pinggang dengan kedua rahangnya mengeras. Kedua matanya menatap tajam kepada Meri dan Anne yang sedaritadi hanya menundukkan kepala.

"Kenapa kalian lalai sekali?!!" bentaknya kesal kepada Meri dan Anne

"Maaf tuan kami berdua tidak tahu," jawab Meri memberanikan diri

"Aku peringatkan! Jangan biarkan gadis itu pergi tanpa sepengetahuanku! Kalian mengerti?!!"

Meri dan Anne mengangguk patuh.

"Sial! Bisa-bisanya dia pergi bersama Devano." batin Putra menggerutu

Saat ini Putra sedang kesal karena Putri pergi begitu saja bersama Devano tanpa sepengetahuan dirinya. Tentu saja dirinya marah dan kesal karena status gadis itu sudah sah menjadi isterinya sejak kemarin, seharusnya dia menjaga sikapnya dan tidak bisa seenaknya saja pergi bersama oranglain.

Putra berbalik dan bergegas segera turun kelantai bawah menuju pintu utama hendak keluar menemui Jack.

"Jack!" panggil Putra sambil berjalan gusar kearah Jack yang sedang bersantai duduk disebuah kursi.

Jack langsung menoleh dan bangkit dari posisinya. "Siap, ada apa tuan?"

"Devano dan Putri pergi kemana?" tanya Putra to the point

"Mereka berdua pergi kesebuah mall tuan,"

"Ck. Sudah kuduga," gumamnya kemudian langsung memerintahkan Jack untuk menyiapkan mobil dan mengantarkannya kesebuah mall.

"Kau tahu dimana mallnya?" tanya Putra kepada Jack saat sudah dalam perjalanan.

Jack menggeleng. "Tidak, tetapi sepertinya Devano membawa isteri anda kesebuah mall ternama."

---------------

Tangan kanan Putri kini sudah menenteng sebuah paperbag berukuran kecil berisikan sebuah ponsel keluaran terbaru yang barusaja dibelikan oleh Devano. Perasaannya kini kembali senang karena Devano.

"Kau lapar?" tanya Devano

Putri mengangguk.

"Mau makan?" tawar Devano

"Kau yang traktir ya,"

Devano lalu terkekeh pelan. "Tentu saja aku yang traktir."

"Okeyyy,"

Devano dan Putri berjalan beriringan menuju sebuah restaurant yang terdapat disebuah mall ternama ini.

Setibanya disebuah restaurant dalam mall, Devano dan Putri menempati meja yang kosong.

Banyak para pengunjung restaurant disini menatap kearah Putri dan Devano yang sedang duduk, seakan mereka berdua menjadi pusat perhatian disini.

Putri menoleh sekeliling dengan risih. Dirinya merasa menjadi pusat perhatian disini.

"Mereka semua menatap kearah kita," bisik Putri kepada Devano

Devano lalu menoleh sekeliling dan mengangguk. "Ya, mereka semua pasti sudah mengenalmu."

"Aku merasa tidak nyaman,"

"Kau harus mulai terbiasa. Anggap saja mereka angin lewat."

"Tidak bisakah kita mencari tempat lain yang lebih sepi?"

Devano menggeleng. "Disini saja,"

Putri menghela nafasnya pasrah. "Yasudahlah,"

Lalu tak lama kemudian waiters datang menghampiri Putri dan Devano untuk menanyakan ingin memesan apa.

---------

Putra berjalan memasuki sebuah mall ternama dikota ini, kakinya melangkah dengan gusar. Kini dirinya mengenakan sebuah topi polos berwarna hitam yang biasanya dikenakan Jack. Lagi-lagi dirinya harus menyamar jika ditempat umum seperti ini.

Kini dirinya sudah berada dilantai khusus yang menjual ponsel, kakinya melangkah kesana-kemari mencari keberadaan Putri dan Devano. Sudah seisi lantai ini ia kelilingi tetapi tidak ketemu.

Putra berhenti sebentar dan merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Dirinya hendak menelfon Devano dan menanyakan dimana keberadaannya sekarang.

Telfon pun tersambung tetapi belum terjawab oleh Devano.
Putra kembali melangkahkan kakinya sambil menelfon Devano. Kepalanya menoleh kesana kemari mencari sesuatu.

Hasilnya nihil, Putra tidak mendapati Devano dan Putri disini. Dirinya pun kembali kebasement untuk menghampiri Jack.

Saat hendak menuju basement dilantai bawah, Tak sengaja Putra mendapati apa yang dirinya sedaritadi cari. Kini Putra menemukan Devano dan Putri yang sedang berjalan beriringan, yang sepertinya mereka berdua hendak menuju basement juga.

Dengan langkah terburu-buru Putra langsung mendekat kearah dua orang itu dan langsung menarik lengan Putri dengan kasar untuk ikut dengannya.

"Awshhhhh," ringsi Putri kesakitan karena Putra menarik lengannya secara paksa

Devano terkejut saat mendapati adiknya berada disini dan membawa Putri pergi bergitu saja.

"Kenapa kau ada disini?!" pekik Putri sedikit terkejut

Putra hanya diam dan terus membawa Putri agar ikut dengannya. Devano berada dibelakang keduanya dan berusaha mengejarnya.

"Lepaskan aku Putra!!" berontak Putri

"Ikut denganku!"

Putri menggeleng, "Aku tidak mau."

Putra hanya diam dan terus menarik lengan Putri memaksanya untuk menuju basement bersama.

Putri masih tetap berusaha untuk berontak agar dilepaskan. Putra tidak kasihan sedikitpun pada Putri, dirinya terus memaksa Putri untuk ikut dengannya.

"Putra lepaskan dia!" teriak Devano dari belakang yang masih berusaha mengejar Putri.

Putra tidak mengubris dan terus berjalan menuju basement sambil menarik paksa lengan Putri.

Setibanya dibasement, Putra membawa masuk dengan paksa isterinya kedalam mobil untuk duduk. Putra mendorong tubuh Putri begitu saja masuk kedalam mobil.

"Awshhh, Kau kasar sekali sih!" ringisnya kesakitan

Putra lalu masuk kedalam mobil dan duduk disamping Putri. Kemudian pintu mobil ia tutup begitu saja.

"Cepat jalan Jack!" perintah Putra kepada Jack

Jack mengangguk dan segera melajukan mobilnya.

Devano mengetok-ngetok kaca mobil sambil berteriak agar Putra mau melepaskan Putri bersamanya. Tentu saja itu tidak Putra hiraukan. Mobil terus melaju dan Devano pun menyerah, akhirnya dia berlari kearah mobil yang dibawanya tadi dan berusaha mengejar mobil yang ditumpangi adiknya bersama Putri.

.
.
.
TBC
Jangan lupa vote dan komentarnya ya😊

Continue Reading

You'll Also Like

15.6M 1.4M 55
#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit...
28.8K 3.2K 18
"Renjun , kamu itu seperti malaikat" -Lee Jeno Bagaimana bisa malaikat baik hati seperti Renjun disia siakan.??? Sayangnya seorang Lee Jeno hanyalah...
4.8M 176K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
4.3K 79 68
"Mungkin ini yang terbaik untuk kita, seiring berjalannya waktu aku akan mencoba untuk mencintainya sambil melupakanmu... Jujur sampai detik ini aku...