We Find The Way ✔

By hoiland_

8.1K 1.1K 1K

[SELESAI] Cerita tentang Gendis. Si gadis ceroboh dan petakilan. Dipenuhi masalah keluarga yang seperti tak a... More

BAGIAN 1 - CUILAN SURGA
BAGIAN 2 - 4 SAUDARA
BAGIAN 3 - TERIMA KASIH UNTUK HUJAN
BAGIAN 4 - TUGAS KELOMPOK
BAGIAN 5 - NGINEP (1)
BAGIAN 6 - LO NGGAK SENDIRI!
BAGIAN 7 - NGINEP (2)
BAGIAN 8 - KOMUNIKASI
BAGIAN 9 - DOA DAN USAHA
BAGIAN 10 - ADA APA DENGAN NUNU?
BAGIAN 12 - CURHAT
BAGIAN 13 - TINGGAL SATU LAGI
BAGIAN 14 - KETAHUAN TIDAK YA?
BAGIAN 15 - PENGAKUAN
BAGIAN 16 - SIAP 86
BAGIAN 17 - PAMIT
BAGIAN 18 - GAME OVER
BAGIAN 19 - INFLUENZA
BAGIAN 20 - ATTA
BAGIAN 21 - REZEKI
BAGIAN 22 - BISMILLAH
BAGIAN 23 - JALAN BERTIGA
BAGIAN 24 - KAPAN MAU NGLAMAR?
BAGIAN 25 - SIAP NIKAH
BAGIAN 26 - DROP OUT
BAGIAN 27 - DITUNDA
BAGIAN 28 - QUALITY TIME
BAGIAN 29 - SAH
BAGIAN 30 - TUKANG SERVIS
BAGIAN 31 - ADEK, HARUS KUAT
BAGIAN 32 - SEBUAH TULISAN TANGAN
BAGIAN 33 - MAAF
BAGIAN 34 - BAGAI DIKURUNG, WALAU TAK DIPENJARA
BAGIAN 35 - HARUS MULAI DARI MANA?
BAGIAN 36 - FILOSOFI KAKTUS
BAGIAN 37 - SESI PEMOTRETAN
BAGIAN 38 - PIKNIK, YUK?
BAGIAN 39 - TENTANG WAKTU
BAGIAN 40 - AKU SAYANG KALIAN (Akhir)
BAGIAN 41 - ANGGER (Special Part)

BAGIAN 11 - JALAN KELUAR

132 28 19
By hoiland_

"Mohon tenang bu-ibu, ini semua bisa dibicarakan!" Teriak Lian. "Kita bisa bermusyawarah mufakat." Setelah ucapan Lian, ibu-ibu itu mulai tenang.

"Mas, kami memang orang miskin, orang nggak punya. Tapi janganlah menipu kami." Tutur seorang ibu, mereka sebagai wali murid anak-anak bengkel.

"Kami tahu. Tapi kami tidak menipu ibu-ibu semua. Kami terkena musibah bu." Jelas Lanang sebisa mungkin. Karena memang begitu adanya.

"Alah, nggak usah berkilah Mas." Saut salah satu ibu. "Kalian pasti bersekongkol kan? Trus bagi hasil masing-masing."

"Astaghfirulloh," Lian dan Lanang saling pandang. Bagaimana si ibu bisa berfikiran negatif seperti itu?

"Kami sudah mencari uang dari hasil mulung dan yang lain, tapi uang dari sini lebih bisa jadi prioritas utama kami. Kami sangat terbantu dengan adanya bengkel seni. Tolong Mas, kalian sendiri yang bilang, sepenuhnya uang itu adalah hak kami." Rasanya ingin ikut nangis melihat mereka juga menitikkan air mata. Memang dari awal, sesuai kesepakatan semua itu milik anak-anak mereka.

"Kami sedang cari jalan keluar bu, mohon sabar. Doakan kami." Lanang kembali angkat suara. Berkali-kali dia menghela nafas panjang.

Setelah melalui rundingan yang cukup lama, akhirnya semua ibu bergerak meninggalkan bengkel. Kini Lanang dan Lian tinggal mencari solusi yang belum ketemu ujungnya.

-WFTW-

Lanang bukanlah tipe orang yang mudah menyerah. Tapi demi kebaikan semua orang disekelilingnya. Dia ambil keputusan yang mengejutkan. Tadi malam dia sudah bicara dengan Mamah, Bapak juga sudah diberi tahu. Sampai-sampai dia sholat istikharah guna meyakinkan diri. Bahwa jalan itu, adalah jalan terbaik. Kini dia sama Lian, sedang berada di kantor Paman Ben, Paman dari Lian.

"Lo yakin?" Lian bertanya sekali lagi.

"Iya, demi anak-anak. Gue nggak mau mimpi mereka putus gitu aja di tengah jalan karena gue nggak nglakuin apa-apa, Li."

"Gue paham, tapi lo korbanin semua disini." Lian tak tahu mau bicara apa lagi sekarang.

"Berkorban bukan berarti kehilangan, kan? Gue masih bisa ngajar mereka. Paman Ben bisa nolong kita. Harapan gue satu-satunya." Lian salut dengan tekad dan semangat Lanang. Ini bukanlah tentang menyerah, tapi bagaimana kita tidak kehilangan arah. Jalan keluar sudah terlihat pintunya, tinggal digapai dan dibuka. Bukan dia putus asa. Sepertinya sudah cukup sampai disini saja.

"Gue nggak mau terpaku sama satu jalan Li, kalo gue nggak bisa lakuin yang satu. Gue harus coba yang lain. Nggak semua bisa kita miliki Li, kadang ngelepasin adalah jalan satu-satunya." Lanang masih ingat buku yang pernah dia baca saat tak bisa tidur waktu itu. Ada benarnya. Solusi tak cuma satu. Mungkin menurut kita tak baik, tapi Allah menunjukkan cara yang berbeda. Yang kita rencanakan belum tentu baik dimata Allah. Pernah terpikir untuk pinjam. Tapi mana ada jaman sekarang pinjam tanpa bunga? Begitu baiknya Allah menuntun kita yang hampir tersesat. Allah sebaik-baiknya perencana.

"Gue cuma nggak mau ngorbanin lebih banyak lagi, Li. Cukup gue aja." Lian benar-benar salut dengan Lanang. Sebut saja dia true fighter, kalau Lian. Mungkin sudah tepar ditengah jalan. Walau Lanang lebih banyak nerima sakit, dia tetap bangkit.

Mengingat saat itu memang seperti tak ada akhirnya. Setelah bertemu Paman Ben, Lanang dan Lian pergi ke kantor polisi buat mencabut tuntutan. Pak Polisi saja heran dengan jawaban Lanang.

"Ikhlaskan saja Pak, mungkin bukan rejeki kami. Semoga dia diberi hidayah buat bertaubat." Cuma begitu, ya, memang Lanang sudah rela, bukan karena sok kaya. Atau sok sholeh. Tapi hanya dengan begitu, dia bisa memaafkan Seto dan dirinya sendiri.

"Trus apa lo mau kerja?" Lian tahu, jumlah gaji relawan sifatnya cuma sukarela. Mereka yang disana juga punya pekerjaan tetap. Menjadi relawan hanya sampingan saja. Lian sendiri juga kerja disebuah perusahaan.

"Belum tahu Li, gue masih bingung. Buat sementara, gue ngajar aja dulu. Nyambi cari kerja." Maunya Lanang sih usaha. Tapi modalnya harus besar. Tak perlu muluk-muluk. Usaha kecil-kecilan dulu. Cuma belum ada ide.

"Allah pasti ganti dengan yang lain."

-WFTW-

"Terima kasih, atas kerja samanya."

"Sama-sama Pak,"

Si pemilik tanah dan Paman Ben sudah menandatangani surat kontrak jual-beli. Artinya, bangunan dan tanah ini sudah sepenuhnya milik Paman Ben. Paman Ben juga mau mengganti uang yang sudah dicuri, ya, syarat yang diberikan untuk Lanang, adalah Paman Ben akan membeli tanah serta bangunannya. Apalagi, si pemilik memang sedang butuh uang. Tak ragu dia menjual tanahnya. Alhamdulillah, semua berjalan lancar.

Rencananya, Paman Ben akan mengembangkan lagi bengkel seni. Menambah fasilitas dan guru relawan. Mulai sekarang, Lanang tak lagi bertanggung jawab atas semua urusan bengkel. Dia hanya akan menjadi guru relawan disana. Tapi, dia tetap bersyukur sebagaimana keadaannya.

-WFTW-

Terima kasih sudah membaca,
Mulmed bukan punya saya,

Salam hangat,
HOI

Wonosobo, 08 September 2018.

Continue Reading

You'll Also Like

12K 2.2K 46
🏫 Start : 24/9/2021 End : 15/04/2022
615 153 32
"Tidak Ra, ini bukan hanya perihal aku bersedia disampingmu bahkan lebih dalam dari itu aku akan selalu siap" Batin Ahza tak pernah hening, selalu b...
4M 311K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
5.3K 454 32
SIPA 2 ( SEBELAS IPA2 ) adalah kelas dimana siswa siswi nya salah masuk jurusan, sebab salah jurusanlah membuat mereka berbuat onar. Membuat guru ya...