BAD BOY [SUDAH TERBIT]

By rahmatrnsrii

13.3M 473K 32.2K

SUDAH TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER Coming Soon MINISERIES Bad Boy di Genflix! Bad boy? Dua kata yang dapat me... More

Bad Boy - 1
Bad Boy - 2
Bad Boy - 3
Bad Boy - 4
Bad Boy - 5
Bad Boy - 6
Bad Boy - 7
Bad Boy - 8
Bad Boy - 9
Bad Boy - 10
Bad Boy - 11
Bad Boy - 12
Bad Boy - 13
Bad Boy - 14
Bad Boy - 15
Bad Boy - 16
Bad Boy - 17
Bad Boy - 18
Bad Boy - 19
Bad Boy - 20
Bad Boy - 21
Bad Boy - 22
Bad Boy - 23
Bad Boy - 24
Bad Boy - 26
Bad Boy - 27
Bad Boy - 28
Bad Boy - 29
Bad Boy - 30
Bad boy - 31
Bad Boy - 32
Bad Boy - 33
Bad Boy - 34
INFORMASI BAD BOY
VOTE COVER
OPEN PRE-ORDER
GIVEAWAY BAD BOY
SHOPEE - NOVEL BAD BOY
PRE-ORDER NOVEL BAD BOY (2)
OPEN PO MERCHANDISE (?)
PO NOVEL BAD BOY (RECOVER)
GIVEAWAY KAOS BAD BOY
PROMO KAOS BAD BOY
CERITA BARU
BAD BOY SERIES?
M&G PEMAIN SERIES & PENULIS BAD BOY
BAD BOY SERIES & PO NOVEL

Bad Boy - 25

246K 13K 704
By rahmatrnsrii

"Yeay! Akhirnya kelar juga acara hari ini! Gue pengen cepet-cepet nyampe rumah dan langsung tidur." teriak Naufal membahana di auditorium yang sudah sepi dari para penonton.

Yah, acara pensi sudah selesai sejak setengah jam yang lalu. Dan para penonton pun sudah kembali pulang untuk beristirahat.

Semua anggota pengurus OSIS mengangguk menyetujui ucapan Naufal. Fisik dan pikiran mereka sudah terlalu lelah untuk hari ini.

Setelah acara evaluasi setengah jam, Keysha berteriak dengan lantang, "Semuanya kumpul dulu sini!"

Para anggota OSIS pun mengangguk dan mulai mengampiri Keysha. Seperti biasanya, mereka akan membentuk sebuah lingkaran besar.

"Makasih buat seluruh kerjasama kalian, tanpa kerjasama kalian gue yakin kalau acara kita enggak bakalan sesukses dan selancar ini."

Mereka mengangguk dan tersenyum bangga melihat kesuksesan acara pensi hari ini. Itu artinya, kerja keras mereka selama ini tidak sia-sia.

"Sebelum kita semua kembali ke rumah masing-masing, berdoa menurut keyakinan dan agama masing-masing dipersilahkan!"

Sejenak mereka semua menundukkan kepalanya dan berdoa dalam hati mereka. Ruangan pun menjadi sangat hening.

"Baiklah! Berdoa selesai!" ucap Keysha menyudahi acara berdoa.

"WE ARE..." teriak Keysha lantang.

"Athala's OSIS." jawab mereka semua kompak.

Mereka semua pun membubarkan diri dari lingkaran besar tadi, dan mulai mengampiri tas mereka karena akan pulang ke rumahnya.

"Kalian semua hati-hati." ujar Keysha, dan para anggota OSIS mengangguk.

Di ruangan OSIS tersisa Keysha, Nayya, dan dua anggota OSIS lainnya, Naufal dan Adam.

"Belum balik lo, Dam? Fal?" tanya Nayya yang baru saja menyampirkan tas ransel pinknya ke pundak.

"Ini juga mau balik." balas Adam dan diangguki Naufal.

Keysha dan Nayya menganggukkan kepalanya, lalu kedua gadis itu mulai pergi meninggalkan ruangan OSIS.

"Lo berdua balik pake apa?" tanya Naufal yang sudah berada disebelah Nayya dan Keysha.

"Gue sih sama Devan, kayaknya dia udah nunggu di parkiran." jawab Nayya. Sementara Keysha hanya diam belum menjawab, ia juga bingung harus menjawab apa.

"Lo, Key?" tanya Naufal, ia takutnya jika gadis itu akan pulang sendiri, mengingat saat tadi pagi di parkiran ia tak melihat mobil Keysha. Kan bahaya jika Keysha pulang sendiri, terlebih sekarang ini sudah malam hari.

"Nggak tau juga deh. Papa gue nggak bisa jemput, kakak gue juga lagi sibuk sama urusan kuliah." jawab Keysha jujur.

"Yaudah, lo balik bareng kita aja, gimana?" Adam menawari Keysha dengan satu alis terangkat.

"Bukannya tadi pagi lo berangkat bareng Nathan? Berarti balik juga bareng Nathan lah, Key." bisik Nayya.

Keysha mengangkat bahunya acuh tak acuh, lagi pula sekarang ia tidak tahu di mana keberadaan cowok itu. Mungkin saja sudah pulang karena lupa dengan janjinya pada Mama Keysha.

"Yaudah, gue balik bareng lo." Keysha menjawab tawaran Adam tadi.

Adam dan Naufal menganggukkan kepalanya.

Keysha ikut saja, karena ia tahu jika Naufal dan Adam tidak akan berniat macam-macam. Mereka berdua memang sangat baik, dan terlebih mereka juga berada dalam satu organisasi yang sama dengan Keysha. Jadi Keysha percaya bahwa Naufal dan Adam tidak akan berbuat macam-macam.

"Yaudah ayo, nanti keburu malem." kata Adam, lalu ketiganya mengangguk dan berjalan bersama menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran, Nayya langsung berjalan menuju ke arah Devan yang sudah duduk di kap mobilnya, di sana bukan hanya ada Devan, tetapi ketiga sahabatnya pun ada di sana, termasuk Nathan.

"Lama banget." ucap Devan, lalu ia menegakkan tubuhnya.

"Hehe, sorry." jawab Nayya, "Yaudah, pulang sekarang yuk."

Devan menganggukkan kepalanya, lalu ia berpamitan kepada ketiga sahabatnya, Keysha dan juga Adam serta Naufal.

"Gue duluan." ucap Devan lalu beranjak masuk ke dalam mobil.

"Duluan, ya." tambah Nayya, "Lo hati-hati, Key, Naufal sama Adam gue titip Keysha ya?" Nayya langsung saja masuk mengikuti Devan.

Semua orang di sana menganggukkan kepalanya seraya melambaikan tangannya ketika mobil Devan sudah hilang dari pandangan mereka.

"Kita juga duluan ya, Nathan, Aldo, sama Gilang." kata Adam lalu hendak memasuki mobilnya namun terhenti karena ucapan Nathan.

"Lo balik bareng gue." ucap Nathan, lalu menarik lengan gadis yang sedari tadi hanya menunduk.

Yah, Keysha.

"Yaudah, lo mau balik bareng sama Nathan, Key?" tanya Naufal yang sudah berada di samping pintu penumpang.

Keysha mengangkat bahunya tidak tahu.

"Tadi pagi gue udah janji sama nyokap lo, jadi lo balik bareng gue."

"Eaaa! Udah sono lo Key balik bareng Nathan. Biasanya juga seneng sampe jungkir balik." ujar Aldo di hadiahi tatapan tajam dari Keysha.

"Yaudah gue sama Nathan. By the way makasih buat tawarannya ya, Dam, Naufal?" Adam dan Naufal menganggukkan kepalanya.

"Kita duluan, ya." pamit Adam dan Naufal, lalu keduanya masuk ke dalam mobil Adam.

"Yuk, pulang." ajak Nathan setelah mobil Adam hilang dari pandangan mereka.

Keysha menganggukkan kepalanya, "Ayo."

"Gue duluan." pamit Nathan kepada dua sahabatnya, Gilang dan Aldo.

Gilang dan Aldo hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum jahil.

"Yoi! Lo berdua hati-hati." kata Gilang, dan Nathan menganggukkan kepalanya.

"Awas, Nat, anak orang jangan lo ajak ke club malem, apa lagi ke hotel, takutnya lo khilaf nanti." ujar Aldo asal, membuat Nathan menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Mulut lo!"

Aldo hanya menyengir tanpa dosa dengan wajah sok polosnya membuat Gilang menepuk belakang leher pria itu.

"Udah ayok balik." kata Gilang, lalu menyelonong pergi menaiki motor sportnya.

Aldo mendesis kesal, lalu ia juga menaiki motornya.

Nathan hanya menggelengkan kepalanya, lalu menatap Keysha sejenak.

Merasa di perhatikan, Keysha menoleh ke arah Nathan, membuat cowok itu menggidikkan dagunya.

"Ayok." Keysha menganggukkan kepalanya, lalu menaiki kursi penumpang di mobil Nathan.

Tin.

Suara klakson motor Gilang dan Aldo terdengar, pertanda mereka berpamitan. Lalu kedua motor tersebut hilang begitu saja keluar dari area sekolah.

Nathan pun mulai melajukan mobilnya, dan pergi dari sekolah menuju rumah gadis yang berada di sampingnya itu.

--- Bad Boy ---

Dua puluh menit telah Nathan lalui untuk sampai ke rumah Keysha. Dan sekarang ia sudah berada di depan rumah gadis itu.

Nathan menoleh ke samping, dimana terdapat gadis yang tengah memejamkan matanya dengan deru napas yang teratur.

Nathan menepuk lengan Keysha pelan, membuat gadis itu terbangun.

Memang, semenjak mereka pulang dari sekolah, Nathan menyuruh Keysha tidur saja karena melihat gadis itu nampak sangat lelah.

Keysha membuka matanya perlahan, lalu menoleh ke kanan-kiri. Matanya berhenti tepat pada manik mata Nathan.

"Udah sampai?" tanya Keysha yang nyawanya sudah mulai berkumpul.

Nathan terkekeh pelan melihat muka bantal Keysha, menurutnya gadis itu sangat lucu jika dilihat ketika bangun tidur.

Nathan menganggukkan kepalanya, "Udah."

"Yaudah gue turun, ya. Makasih banyak, Nat." ucap Keysha lalu tangannya hendak membuka pintu mobil tertahan oleh panggilan Nathan.

"Ada apa, Nat?" Keysha mengurungkan niatnya untuk turun dari mobil.

"Besok lo ada acara?"

Keysha berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepalanya, "Nggak, kenapa?"

"Sore gue jemput, paginya lo istirahat."

Keysha tersenyum hangat, lalu menganggukkan kepalanya.

"Oke, sekarang gue masuk ya?" Nathan menganggukkan kepalanya.

"Oh iya, lo hati-hati." lanjut Keysha, dan Nathan menganggukkan kepalanya lagi.

Setelah keluar dari mobil Nathan, Keysha melambaikan tangannya sampai mobil Nathan hilang dari pandangannya.

Keysha memasuki rumahnya setelah membukanya dengan kunci yang ia bawa.

Saat membuka pintu, Keysha melihat seorang pria yang tengah menatapnya dengan senyuman jahil.

"Astaghfirullah." Keysha memegang dadanya, pertanda ia sedikit terkejut, "Ngagetin aja lo, kak."

Yah, pria itu Chandra, kakak Keysha.

"Sorry," ucapnya seraya menggaruk tengkuknya lehernya yang tidak gatal, "Itu Nathan, Key?"

"Bukan, ini pintu." balas Keysha mengikuti arah yang ditunjuk oleh kakak laki-lakinya itu.

"Ketos kok bego!" ucap Chandra tajam, membuat Keysha melototinya.

"Gue mau ngomong sama lo, tapi di ruang tengah." lanjut Chandra, kali ini nada suaranya terdengar serius membuat Keysha menganggukkan kepalanya saja.

Chandra melangkahkan kakinya ke ruang tengah, diikuti Keysha dari belakangnya. Lalu gadis itu duduk di sofa disebelah Chandra.

"Lo ada hubungan apa sama dia?"  tanya Chandra, masih dengan nada serius.

"Sama siapa sih, kak?"

"Nathan." ekspresi Chandra berubah dalam sedetik menjadi senyuman yang menggoda adik perempuannya ini.

"Gue kira apaan! Muka lo udah sok serius banget tadi, najis banget tau gak, kak!" kata Keysha dengan kesal.

Chandra hanya menyengir kuda, "Cepetan jawab pertanyaan gue."

"Gue cuman deket, kak, bukan pacaran."

"Bukan apa belum?" goda Chandra, dan Keysha mendengus kesal.

"Gatau ah."

"Kok gitu sih, Key?"

"Najis! Jijik muka lo!" ucap Keysha setelah melihat raut wajah Chandra berubah menjadi sok sedih.

"Gini-gini banyak yang suka, Key." balas Chandra.

"Serah lo! Oh iya, Papa sama Mama belum pulang?"

"Udah kok, noh lagi di kamar, lagi bikin adik buat lo." balas Chandra santai, lalu ia mengambil handphonenya yang terletak di meja.

Keysha mengernyitkan dahinya, lalu menatap kakaknya dengan tajam. Tangan gadis itu terulur untuk memukul belakang kepala Chandra. Membuat pria itu menatap Keysha tajam.

"Apa sih lo?!"

"Jawab yang bener!"

"Ya belum balik lah! Kalau udah pulang juga udah nyambut lo pake kembang sepuluh rupa!" balas Chandra ngawur.

"Kak Chandra taik kampret banget si anjir!" kata Keysha, lalu ia mencubiti pinggang kakaknya itu.

Chandra tertawa lepas, lalu tangannya menyentil dahi Keysha.

"Gak boleh ngomong kasar, bocil!"

"Kam--- astaghfirullah. Bodo ah, gue ke atas dulu, bye!" Keysha segera bangkit dari sofa, lalu naik ke atas menuju kamarnya.

Lima belas menit telah Keysha lalui untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.

Kini gadis itu tengah berbaring di atas tempat tidurnya. Seulas senyuman tercetak jelas di bibir gadis itu. Ntah apa yang membuatnya seperti ini, tapi dipikirannya saat ini adalah Nathan, yah, cowok itu tengah dipikirkan Keysha.

Ting!

Handphone Keysha berdering, ntah pesan masuk dari siapa. Gadis itu pun dengan sigap mengambil handphonenya yang tadi ia letakkan di atas nakas.

Nayya : Key, lo udh sampe rumah?

Keysha dengan segera membalas pesan dari Nayya.

Keysha : udh Nay.

Selang satu menit notifikasi kembali muncul di handphone Keysha.

Nayya : dianterin Nathan kan pasti?

Keysha tersenyum tipis.

Keysha : iya

Lima menit belum juga ada balasan dari Nayya, membuat Keysha menyimpan handphonenya di atas nakas. Lalu ia membaringkan tubuhnya untuk tidur.

Ting!

Notifikasi kembali terdengar, membuat Keysha mengurungkan niatnya untuk tidur.

Nathan : udh tdr?

Keysha mengernyitkan dahinya, ia pikir itu balasan line dari Nayya, nyatanya bukan. Lalu jarinya mulai membalas pesan Nathan.

Keysha : kalau udah, gue nggak mungkin balas pesan Lo

Tak menunggu waktu lama, Keysha sudah mendapatkan kembali pesan dari Nathan.

Nathan : Y.

"Keyboard hape dia kurang apa ya? Udah singkat, akhirnya titik lagi!" gerutu Keysha kesal.

Jari Keysha kembali mengetik di atas benda pipih miliknya.

Keysha : Lo kekurangan keyboard?

Tidak menunggu waktu lama, Keysha sudah kembali mendapatkan balasan pesan dari cowok di sebrang sana.

Nathan : G.

Keysha mendengus pelan.

"Sabar Keysha, sabar! Dia itu manusia es! Keyboard hape dia lagi di jual dulu buat beli kuotanya yang mulai sekarat." ucap Keysha asal.

Keysha : najis! Manusia es dasar!

Keysha kembali mendapatkan balasan pesan dari Nathan, dan lagi-lagi ia di buat kesal sendiri.

Nathan : shit!

Jari mungil gadis itu sudah kembali mengetik di layar handphonenya.

Keysha : apa!

Keysha mengernyitkan dahinya melihat pesan yang ia kirimkan untuk Nathan. Gadis itu berpikir kenapa berakhir tanda seru? Bukankah kata 'apa' itu untuk tanya?

Oke, abaikan. Karena sekarang bukan pelajaran Bahasa Indonesia.

Nathan : fuck!

Keysha menggerutu. Gadis itu sepertinya sudah mulai kesal dengan Nathan.

Keysha : jahat! Gue dikatain mulu:(

Keysha menggidikkan bahunya, ngeri, melihat pesan yang ia ketik untuk Nathan.

Tak selang beberapa menit, Nathan sudah membalas pesan gadis itu.

Nathan : njs! Sok imt!

Keysha meremas handphonenya, lalu ia kembali menggerutu sebal.

"Najis! Udah ngatain, balesnya singkat lagi!"

Keysha : bodo!

Sudah empat menit belum ada balasan dari Nathan, membuat Keysha meletakkan handphonenya.

Ting!

Lalu sedetik kemudian handphonenya kembali menyala, notifikasi masuk.

"Kampret! Mau nya apa si?!"

Keysha meraih handphonenya lalu melihat pesan tersebut, bukan dari Nathan melainkan dari Nayya.

Nayya : ciee! Sorry baru blas, tadi abis telponan sama Devan. Wkwk

Keysha langsung saja membalas pesan dari sahabatnya itu.

Keysha : apan sih! Yaudah sana lanjut telpon, gue mau tidur.

Keysha segera mengirimkan balasannya, lalu dengan cepat Nayya membalasnya.

Nayya : oke, good night! Mimpiin Nathan ya! Wkwk

Keysha hanya menggelengkan kepalanya saja, lalu ia hanya membaca pesan dari Nayya tanpa berniat membalasnya.

Keysha pun menaruh handphonenya di atas nakas kamar. Lalu ia membaringkan tubuhnya, matanya perlahan mulai terpejam, tapi....

DRTT..DRTT..

Keysha bangun dari tempat tidurnya, dan duduk di samping kasur. Perasaan gadis itu sedikit kesal karena sedari tadi tujuan tidurnya terus saja diganggu.

Tanpa melihat id namenya, Keysha langsung saja mengangkat telponnya.

"Apa sih, Nay?! Gue mau tidur, lo ganggu terus!" sambar Keysha sebelum mendengar suara di sebrang sana.

"Gue Nathan." balas suara cowok di sebrang sana, membuat Keysha terdiam sejenak.

Tangan Keysha menurunkan handphonenya dan melihat id namenya yang tertera di layar handphonenya, dan benar saja namanya adalah Nathan.

"Oh, gue kira Nayya. Ada apa?" tanya Keysha.

"Nggak." balasnya, membuat Keysha mengernyitkan dahinya.

"Nggak jelas! Gue mau tidur nih." jujur Keysha, ia memang benar-benar sangat mengantuk sekarang.

"Yaudah, sana!"

"Yaudah, gue tutup ya?" tanya Keysha terlebih dahulu sebelum menutup panggilannya.

"Hmm,"

"Oke. Da--" belum Keysha melanjutkan ucapannya, suara di sebrang sana telah memotongnya. Dan ucapannya membuat Keysha menggulumkan senyumnya.

"Good night."

--- Bad Boy ---

Ceritanya makin absurd gak sih:'v?
Sorry ya, author masih pemula:v

Get some voted and comment for next chapter, you can?

Sorry for many typo😂

See you on the next chapter

Don't forget to vote and comment

Thanks for reading ✨

Continue Reading

You'll Also Like

939K 67.4K 74
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Ini hanya sebuah kisah pada umumnya. Menceritakan tentang cowok tampan bernama Aksara Gunadhya. Sang raja tempur atau b...
8.7K 2K 72
Bertemu seorang cowok dingin di koridor kelas 11 merupakan hal yang tak pernah di inginkan oleh seorang Kanaya Sunny Arabella. Apalagi pertemuan mer...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2M 108K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
73.6K 3.7K 91
Semesta itu penuh kejutan, apalagi mengenai perasaan. Perasaan juga bisa berubah dengan mudah. Hari ini bisa tidak suka karena bukan selera, besok...