Siwon dan Yoona kembali ke kantor bersama. Tuan Choi dan Kyuhyun meninggalkan mereka berdua. Tuan Choi sengaja pura-pura mendapat telepon dan ia mengirimi Kyuhyun pesan untuk pergi juga.
"Besok kita makan bersama lagi" ujar Siwon saat di dalam lift
"Oh ne, baiklah" ujar Yoona
Yoona kembali ke ruangannya dan ia melihat Chansung sedang sibuk melihat proyeknya yang sudah selesai dua bulan yang lalu. Lalu ia berbicara dengan seseorang melalui intercom.
"Ne baiklah, aku akan membawanya kesana sekarang" ujarnya mengakhiri panggilan itu.
Ia bangkit dari kursinya sambil membawa proyek yang sedang ia amati dan juga proyek yang sedang berjalan saat ini.
"Yoong, ikut aku ke ruangan kwajangnim" ujar Chansung pada Yoona
Di ruangan Choi Siwon..
Kyuhyun berdiri di samping Siwon, sedangkan Chansung dan Yoona duduk di hadapannya. Chansung membuka gambar proyek itu dan menaruhnya di meja..
"Aku sudah menemukan masalahnya hyung. Aku akan berangkat kesana besok" ujar Chansung
"Apa tidak ada orang lain yang bisa menggantikanmu kesana?" tanya Siwon
"Ini proyek yang aku tangani sendiri hyung, jika aku mengirim orang lain kesana, tidak akan ada yang mengerti" ujarnya
"Lalu siapa yang akan menemaniku ke lokasi proyek rumah sakit ini?" tanya Siwon
"Yoona mengerti proyek ini hyung. Dia bisa menemani hyung kesana"
Yoona menatap Chansung
"Kamu bisakan Yoong?" tanya Chansung
"Ne," ujar Yoona dan kemudian Chansung keluar dengan Kyu untuk mengurus sisa masalah. Sedangkan Yoona masih di dalam untuk menjelaskan sejauh mana proyek itu sudah berjalan.
Yoona dan Siwon membahas proyek itu sampai lupa waktu dan saat keduanya sadar, jam sudah menunjukkan hampir jam 7 malam.
"Ambillah tasmu dulu, aku akan mengantarmu pulang" ujar Siwon
"Gwenchana, aku bisa pulang sendiri kwajangnim" ujar Yoona
"Aku tidak menerima penolakan. Cepat, aku tunggu disini"
"Baiklah"
***
Di mobil Siwon,,
"Kwajangnim, besok aku harus membawa apa saja?" tanya Yoona
"Semua sudah disiapkan Kyuhyun. Kamu hanya perlu bawa pakaian untuk 2 hari"
"Kita akan menginap?"
"Tentu"
"Oh baiklah," ujar Yoona kemudian ia menatap keluar jalan "Oh ya kwajangnim, apakah anak ahjussi hanya kwajangnim dan Sehun?"
"Aku mempunyai seorang noona" ujar Siwon
"Kwajangnim, apakah anda terbiasa tidak berbicara?"
"Ne"
"Oh baiklah, aku tidak akan bertanya lagi" ujar Yoona, ia melihat keluar dan ia melihat Sehun di depan gedung Hyundai "Kwajangnim, bisakah kamu berhenti? Kamu tidak perlu mengantarku pulang, aku baru ingat aku ada janji dengan Sehun" ujar Yoona dan Siwon menghentikan mobilnya.
Yoona berlari menghampiri Sehun. Keduanya tertawa, siwon merasa mereka begitu akrab.
"Aku tidak akan kalah darimu" gumamnya
***
IM YOONA POV
Aneh, setiap dekat dengannya aku menjadi kaku dan tidak tahu harus berbuat apa. Ditambah lagi dengan detak jantungku yang tidak beraturan setiap dekat dengannya. untung saja tadi aku melihat Sehun, jadi aku memiliki alasan untuk menjauh darinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku melewati 2 hari bersamanya.
"Yoong a, kamu keluar dari mobil hyung?" tanya Sehun
"Ne, tadi hyungmu mau mengantarku pulang. Hanya saja aku gugup bersamanya, untung aku melihat kamu" ujarku
"Jangan-jangan kamu menyukai hyung"
"Sembarangan bicara"
"Bagus juga kalau kamu yang menjadi kakak iparku" ujarnya dan aku memukulnya. Ia tertawa, mungkinkah aku menyukai choi siwon, pria dingin itu. bagaimana jika ia tidak menyukaiku. "Ayo pulang"
***
AUTHOR POV
Siwon pulang ke rumah dan ia bergabung di meja makan. Sebenarnya ia tidak berselera, hanya aja ia tidak ingin eommanya sendirian bersama aboeji dan Sehun. Ia pun mengambil posisi duduk di sebelah eommanya.
"Sehun ya, apakah kamu menyukai Yoona?" tanya Tuan Choi mendadak
"Oh ne, tentu. Dia itu sahabatku" ujar Sehun
"Aku yang akan menikahinya" ujar Siwon dan Tuan Choi diam-diam tersenyum
"Siwon a, kamu mau menikahi siapa?" tanya Nyonya Choi
"Aku akan menikahi Yoona," ujar Siwon
"Bukankah belum tentu Yoona memilihmu? Bagaimana kalau dia menyukai Sehun?" tanya Tuan Choi
"Aku akan berusaha" siwon meninggalkan meja makan.
"Ada apa ini?" tanya nyonya choi pada suaminya, semua yang ada di meja makan ini heran dengan keputusan Siwon. Bagaimana tidak, sejak putus dengan kekasihnya Siwon tidak pernah berhubungan dengan wanita lagi, dan saat ini ia membicarakan pernikahan. Bukankah itu cukup mengejutkan semua pihak.
"Putramu akan menikah" ujar tuan choi
***
Paginya Siwon menuju meja makan dengan membawa sebuah travel bag dan juga tas kerjanya.
"Kamu mau kemana siwon a?" tanya nyonya choi
"Aku akan ke Osaka untuk kunjungan proyek eomma" ujar Siwon
"Berapa hari?"
"Mungkin 2 hari" ujar Siwon
"Kamu pergi dengan Yoona?" tanya Tuan Choi dan Siwon hanya mengangguk sambil meminum kopinya
"Jaga putri orang baik-baik disana" ujar Tuan Choi
***
"Berikan aku alamat Yoona" ujar Siwon pada Sehun, dia tidak pernah bisa menerima Sehun sebagai saudaranya bagaimana pun baiknya Sehun padanya.
"Aku antar hyung kesana aja" ujar Sehun
"Gak perlu, cukup berikan alamatnya saja"
"Bukankah hyung akan langsung berangkat ke airport, sebaiknya aku saja yang antar kalian" ujarnya
"Aku bilang tidak perlu,,"
"Kalau begitu aku juga tidak akan memberikan alamatnya"
"Sehun,," bentak Siwon dan Sehun menatapnya tidak peduli "Baiklah, ayo cepat"
"kunci mobilmu hyung" ujar Sehun
"Awas kalau kamu merusak mobilku"
***
"Aku akan pergi dengan hyungnya Sehun eomma" ujar Yoona
"Baguslah kalau begitu eomma jadi tenang" ujar nyonya Im
"eomma selalu aja begitu"
"Asal kamu tidak pergi dengan Sehun saja. Mama sudah tenang"
"Memangnya Sehun kenapa eomma?"
"Sehun itu seperti anak kecil, jadi jangan sampai kamu pacaran dengan dia ya, dia bukan tipe pria yang serius"
"Eomma ada-ada saja, dia hanya sahabat aku eomma" ujar Yoona
"Eomma hanya ingatin. Hyungnya itu tampan dan lebih dewasa" Nyonya Im lebih menyukai putra pertama sahabat suaminya itu.
***
Siwon dan Sehun sampai di rumah Yoona. kebetulan Yoona akan keluar.
"Morning ahjumma" ujar Sehun sambil mengangkat tas Yoona untuk dimasukan ke dalam bagasi.
"Pagi ahjumma" sapa Siwon
"Pagi," balas Nyonya Im dan ia tersenyum manis pada Siwon, tidak seperti senyum sinis dan tatapan mematikan yang ia berikan pada Sehun tadi. Hal itu sudah biasa terjadi karena Sehun suka mengacau di rumahnya.
"Eomma, aku berangkat dulu ya" ujar Yoona. siwon membuka pintu belakang untuk Yoona dan setelah Yoona masuk, ia juga masuk.
"Kwanjangnim, bukankah sebaiknya kamu duduk depan? Supaya Sehun tidak nampak seperti supir" ujar Yoona
"Biarkan saja, lagian dia yang mau jadi supirku" ujar Siwon
"Kalau begitu biar aku saja yang duduk di depan" ujar Yoona dan ia akan membuka pintu
"Aku saja" ujar Siwon, ia keluar dari mobil dan masuk ke kursi penumpang di depan.
Sehun tersenyum melihat hyungnya tidak berdaya terhadap Yoona
TBC