Sweet Psycho ✔

By Fadilawliet

286K 19.1K 1K

[TAMAT] Judul sebelumnya 'Possessive Sam' Sam, begitu orang memanggilnya. Dia adalah anak dari keluarga Mille... More

Prolog
1.1. Abnormal Girl
1.2. Abnormal Girl
02. Deal!
03. Coffee
04. Penguntit
05. Trip to Bali
06. Mr. Manekin
07. Mr. Manekin
09. Lexi?
10. I'm Hungry!
11. Lift
12. Peka
13. Apa yang aku harapkan?
14. Pesta
15. Pesta 2
16. He Kissed You
17. William Hood
18. Mom?
19. Racing
20. Racing 2
21. Kidnapped
22. Drunk
23. Planning
24. Resignation
25. High Price
26. Someday
27. Sammie
28. The Beginning Of A Tragedy
29. Let's break up
30. Natalie
31. Never Forget
32. Uninvited guests
33. Choice
34. Back To You
35. Without You
36. Miller's Family
37. Forget you, can I?
38. You really don't miss him?
39. Retrouvailles
40. Au revoir
Epilog
Extra Part | Sweet Psycho

08. Ex

9.4K 720 31
By Fadilawliet

Karena bagi Nancy, bertahan hidup dalam zona nyaman adalah sebuah kesalahan besar dimana ia tidak akan memiliki kemajuan dalam kehidupan yang singkat ini.

Mengelus dada untuk mengumpulkan sisa kesabarannya, Nancy membentuk sebuah senyum manis kemudian berjalan mengikuti langkah Sam.

Bukan hal yang mudah juga mengikuti langkah seorang pria, karena pada kenyataannya langkah seorang pria lebih lebar dari seorang wanita, apalagi bagi Nancy yang belum terbiasa memakai pantofel, jelas membuat si gadis kewalahan mengikuti langkah Sam yang sudah lima langkah lebih depan darinya.

"Cepatlah, jangan berjalan layaknya seekor siput," tukas Sam dengan begitu gamblangnya.

Nancy menghela napas kasar, kemudian ia mempercepat langkahnya untuk menyamai langkah kaki Sam sembari berseringut kesal.

"Bersikaplah layaknya seorang assistant yang sesungguhnya," ucap Sam tiba-tiba dengan nada datar seperti biasanya.

Merasa Sam berbicara kepadanya, Nancy menoleh dan sedikit mendongakkan kepala karena tingginya hanya sebatas dagu Sam saja. "Eh?"

Sam mendelik dan menatap mata Nancy selama beberapa detik."Kau tidak mengerti? Jangan menyamai langkahku," tekannya.

Nancy refleks terhenti dengan tampang melongok. Sebenarnya ada apa dengan pria yang satu ini? Dasar pria absurd, bukankah ia sendiri yang menyuruhku untuk gerak cepat?

"Hai! Cepatlah, kau bisa simpan dulu pikiran-pikiran tentang diriku," ucap Sam dari kejauhan. Sebenarnya tidak terlalu jauh karena masih bisa di dengar oleh Nancy, terlebih lagi Sam mengucapkannya dengan nada sedang tanpa ada penaikan oktaf dari suaranya.

Bukannya kembali berjalan setelah Sam memanggilnya, Nancy malah semakin menampilkan ekspresi tergeli dengan tampang melongok dua kali lipat dari sebelumnya akibat ucapan Sam yang begitu akurat.

Oh Tuhan, pria ini seorang cenayang, Batin Nancy tidak percaya.

Terlihat, Sam berdecak dari kejauhan kemudian melanjutkan langkahnya menuju lift. Dan Nancy langsung tersadar beberapa detik kemudian sebelum pintu lift benar-benar tertutup. Akhirnya, si gadis sedikit berlari menuju lift yang sama dengan Sam. Begitu berhasil masuk sebelum pintu tertutup rapat, Nancy segera mengucapkan syukur dengan napas yang masih belum stabil.

"Ugh, syukurlah. Hampir saja aku terjepit," ucap Nancy bergidik ngeri membayangkannya.

Sam mendengus mendengarnya tanpa mengubah sedikitpun ekspresi datar yang selalu ia perlihatkan, kemanapun dan kapanpun. Satu lagi, di situasi apapun.

Tanpa ada adegan dialog didalam lift tersebut, alhasil keduanya sibuk dengan pemikiran masing-masing. Sam yang merasa menyesal mengajak Nancy atas saran Nate, dan Nancy yang sangat penasaran akan diri Sam yang sesungguhnya. Bisa dibilang, si gadis sangat ingin melihat sisi lain dari diri Sam. Terutama ekspektasinya yang sesekali ingin melihat Sam tersenyum manis. Ya, pasti sangat manis jika pria itu tersenyum dengan tulus .

Hingga sampai pintu lift terbuka, Sam langsung kembali berjalan dengan langkah lebar diikuti oleh Nancy yang kewalahan mengikutinya. Ditambah, kertas dokumen yang dibawanya untuk bahan meeting.

Ketika mereka sudah sampai dan masuk ke dalam ruangan khusus meeting yang disediakan hotel, terlihatlah suasana ruangan yang menampilkan kesan elegan dengan berwarnakan abu-abu serta hitam yang mendominasi. Tidak lupa, suhu yang sejuk berasal dari AC langsung menyambut siapapun yang masuk. Terkecuali, mungkin tidak bagi Sam dan Nancy.

Kesan pertama bagi Sam adalah rasa malu ketika memasuki ruangan itu, karena pasalnya ia terlambat dan sudah banyak para kolega perusahaan yang menunggu. Sedangkan Nancy, ia hanya bersembunyi dibalik punggung Sam layaknya anak ayam yang berlindung kepada induknya. Memang sedikit menjengkelkan bagi Sam. Sebenarnya ia sangat ingin menegur si gadis, tapi setelah dipikir-pikir hal itu masih wajar karena ini adalah pertama kalinya Nancy menghadiri acara rapat penting.

Tanpa ingin menambah kecanggungan di ruangan yang terasa menegangkan, Sam segera berjabat tangan dengan satu-persatu orang yang berada disana.

Nancy mengikuti Sam dan melakukan hal yang sama. Di jabatnya satu-persatu seisi ruangan, tepat ketika tangannya menjabat salah satu pria yang tampak tidak asing, jantung Nancy terasa mencelus saat itu juga. Tampaknya bukan hanya Nancy yang menyadari akan hal itu, tetapi juga sang pria yang tampak terkejut. Akan tetapi, sebelum si pria menyadari dengan jelas wajah Nancy, si gadis tampak memalingkan wajah ke arah lain hingga wajahnya pun tidak jelas karena terhalang oleh rambut yang sengaja tidak di ikatnya.

Sam yang telah duduk terlebih dahulu di salah satu kursi tunggal diujung meja yang sudah disediakan, ia hanya bisa menahan sesuatu yang mengganjal yang terasa akan meledak tapi ia tahan mati-matian melihat Nancy yang menjadi pusat perhatian karena hal yang seharusnya tidak terjadi diruangan rapat.

"Bisa kita mulai?" tanya Sam, mengalihkan semua fokus para anggota yang hadir.

Tersadar, Nancy cepat-cepat mengambil duduk yang tidak jauh dari Sam. Sam tampak mendelik sekilas ketika Nancy duduk, Nancy sadar akan hal itu, tapi ia membuang pandangan kepada lembaran kertas yang dibawanya, lalu menyerahkannya kepada Sam tanpa rasa bersalah.

🌷🌷🌷


Dengan tangan yang masih gemetar hebat, Nancy membasuhnya harap-harap mengurangi degupan jantungnya yang semakin menggila. Syukurlah, Tuhan rupanya masih berbaik hati padanya untuk segera mengakhiri rapat dan bisa keluar lalu berlari ke toilet.

Takdir apa ini? Bagaimana bisa  mantan pacarnya ada disini?

Sudah sekitar dua tahun Nancy tidak bertemu dengannya setelah sang mantan sendiri telah lulus kuliah karena berbeda semester dengannya.

Setelah menarik napas dalam-dalam, Nancy memerhatikan dirinya di depan cermin menatapnya dengan dalam hingga seluruh kenangan masa lalunya kembali hadir tanpa dipinta.

"Jangan melamun."

Nancy sontak terperanjat.

"Aku harap tidak ada sosok perempuan yang memakai pakaian putih dan berambut panjang lalu mengagetkanmu hingga terkena serangan jantung."

Alhasil, belum sempat Nancy sepenuhnya melamun ia pun terlonjak kaget dan refleks membalikkan tubuhnya hingga pinggangnya membentur pinggiran wastafel.

"S-Sam? Ah, maksudnya apa yang sedang anda lakukan di sini?"

Tanpa rasa bersalah hampir melepaskan inti kehidupan seseorang, pria yang dipanggil Sam itu hanya mengangkat bahu tak acuh kemudian bertanya, "Mestinya akulah yang bertanya. By the way, apa jantungmu baik-baik saja? "

Tidak!

Itulah yang ingin Nancy katakan, tapi tentu ia tidak akan mengatakannya tepat didepan wajah Sam. "Ya, saya baik-baik saja."

"Syukurlah, aku tidak perlu mengeluarkan biaya jika kau mendadak serangan jantung. Ikutlah, ada yang ingin aku bicarakan."

Continue Reading

You'll Also Like

6.8M 339K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
1M 39.2K 38
WARNING!! [CERITA ABSURD. KALIAN BISA BACA CERITAKU YANG LAIN] Mempunyai pacar adalah keinginan setiap manusia. Menurut beberapa orang, mempunyai pac...
2M 90.7K 53
SEQUEL "THE DEVIL WANTS ME" Bisa di baca terpisah [FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] DON'T COPY MY STORY❌️‼️ 17+ Awal dari bencana ini di mulai ketika Edel...
2.3M 167K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...