perjalanan cinta seorang pela...

By fujipidiawati

1K 44 0

Biasanya cowok yang cuek, dingin dan bicara seperlunya. Tapi kalau itu terjadi sama cewek gimana yah? Udah ju... More

Perkenalan
MOS
Dibully
cinta 1
cinta 2
Salah Orang
Cinta 3
Terima atau Nggak
Ultah Tasya
Cinta 4
Istimewa
Omong kosong
Cemburu ?
Pengakuan
Patah hati
Mos
TIK
Tanggal lahir
Nyontek
Di pojokin
kebenaran
Ngejauhin
Kelas baru
Move on dong ?
jam tangan
Kerja Kelompok
Nembak ?
Semester
Kelas baru
Lucu ?
Hukuman
Sakit
Kota tua
Mengejutkan
Gimana Rasanya?
Manas-manasin
Gak salah denger?
WISUDA
TOUR

UTS

18 1 0
By fujipidiawati

Waktu berlalu begitu cepat, sekarang waktunya gue ulangan tengah semester (uts).

Jam tujuh gue masuk ke kelas yang sudah diacak berdasarkan nomor. Kelas gue digabung dengan kelas 11.

Sebelum masuk jam delapan, gue membaca buku sekilas. Siapa tahu nyantol.

Gue duduk di kursi sambil baca buku, tiba tiba seseorang berdiri didepan gue dan dia menyapa gue.

" Hay.. Nina.. lagi baca buku ya.. " ucap seseorang itu.

" Udah tahu lagi baca buku , masih nanya lagi " ucap gue dalam hati.

" Hmmm " ucap gue gak mau memperpanjang. Dan gue masih betah menatap buku yang gue baca.

" Gue boleh duduk disamping lo " ucapnya.

" Iya " jawab gue masih melihat buku yang gue baca.

Seseorang itu duduk, tapi gue tidak melihat kesamping gue.

" Serius amat Nin.. bacanya " ucap seorang itu.

" Iya.. " ucap gue.

Lalu seseorang itu mengeluarkan buku.

" Nin.. kisi kisinya apa sih.. " ucap nya sambil membolak balikan buku.

" Bab 1 sampai Bab 2 " ucap gue.

" Nin.. lo baca yang mana? " Ucap nya.

" Yang mana aja terserah lo " ucap gue.

" Nin.. gimana kalo kita kerja sama " ucap nya mengejutkan gue.

" Hah.. " lalu gue menengok ke seseorang yang berada disamping gue.

" Ram..ma.. ko lo dis..sini..? " Ucap gue kaget.

" Emang dari tadi gue disini ko, katanya boleh gue duduk disini " ucap Rama.

" Jadi dari tadi yang banyak tanya itu lo ? " Ucap gue.

" Hehehe iya. Emang gue banyak tanya ya.? " Jawabnya malah balik nanya.

" Iya " ucap gue.

" Nin.. lo baca yang ini ya.. , gue yang baca ini " ucap nya sambil menunjuk buku yang ia baca.

" Apaan sih gaje banget " ucap gue.

" Ko gaje sih, kita kerjasama biar enak ngapalin nya " ucap Rama.

" Nggak ah " ucap gue.

" Ayuk sih.. kalo gitu gue nyontek ya.. " ucap Rama.

" Ko nyontek sih, enak aja " ucap gue.

" Makanya kita kerjasama ya.. " ucap Rama.

" Yaudah.. " ucap gue iyain aja biar cepet.

" Lo baca atau ngapalin yang ini nanti gue yang ini " ucap Rama.

" Ko gue banyak banget sih.. " ucap gue.

" Gue juga banyak ko " ucap Rama.

" Yasudalah.. " ucap gue.

Rama masih disamping gue sambil membaca buku dalam hati tanpa beranjak pergi.

Jantung gue deg degan dan salting. Baru kali ini gue duduk sama cowok dan itu ditempat umum banyak kakak kelas dikelas gue yang ngeliatin.

Gue berusaha membaca buku tapi pikiran gue entah kemana saat Rama masih disamping gue.

" Ram... " ucap gue.

" Iya.. kenapa? " Ucap Rama.

Gue bingung harus bicara apa. Gue mau mengusir Rama karena gue risih dengan kakak kelas yang menatap gue dengan Rama tapi gue juga ngerasa nyaman dalam situasi seperti ini disamping Rama yang menenangkan hati. Gue juga mau seperti ini terus.

" Lo.. nggak.... " ucap gue mematung karena gue gak tega buat ngusir rama.

" Nggak apa? " Ucap Rama.

" Hmm.. nggak jadi " ucap gue.

" Oh.. yaudah " ucap nya.

Lalu rama membaca buku dengan mengeluarkan suara yang kencang tanpa membaca didalam hati lagi.

Gue keganggu dengan suara Rama yang makin lama makin nyaring dan membuat telinga gue sakit.

" Rama... berisik, bisa nggak baca nya pelan pelan " ucap gue.

" Oh.. berisik ya.. maaf deh " ucap Rama.

" Lo udah apal kan, nanti kita tukeran ok " ucap Rama.

" Gak gue gak ngapal, kepala gue pusing " ucap gue.

" Lo ko gitu, pokok nya udah lo ngapal " ucap Rama.

" Ih.. ko maksa bodo amat, lagian kenapa harus gue, kerjasama aja sama yang lain " ucap gue.

" Gue mau nya sama lo " ucap Rama.

Teettttttt bel masuk.

Artinya guru akan masuk dan mulai uts nya.
Gue menaruh barang-barang ke tas lalu tas gue ditaruh didepan kelas menyisakan papan jalan, pensil dan penghapus.

Setelah guru itu membagikan soal, lanjut gue mengisinya.

" Nin.. Nin.. Nina... " ucap seseorang yang duduk dibelakang gue. Siapa lagi kalau bukan Rama. Gue pura pura budeg aja.

" Nina.. " ucap Rama sambil mencolek punggung gue.

" Aduh... ih.. apaan sih " ucap gue sedikit kesal dan berhasil membuat gue menengok.

" No 1 apa sih.. " ucap Rama.

" Gak tahu.. " ucap gue.

" N0 5 deh.. " ucap Rama.

" Gak tahu.. main no 5 aja, no 1 aja belum " ucap gue.

" Ko lo gak tahu mulu sih, yang nyuruh gue ngapal itu kan ada " ucap Rama.

" Gue gak ke apal, kenapa gak ngapal sendiri aja " ucap gue.

" Lo mah gitu gak asik ah.. " ucap Rama.

" Terserah.. " ucap gue lalu kembali mengisi soal.

Setelah lima menit, Rama tidak bersuara. Gue jadi kasihan sama dia.

" Nin.. " ucap Rama mendorong kursi gue.

" Apaan sih.. Rama, gak usah dorong dorong segala " ucap gue.

" No 5 apa? " Ucap Rama.

Gue lihat wajah nya yang memelas gue jadi gak tega.

" Nanti gue catat dulu " ucap gue lalu mencatat di kertas kecil.

" Nih.. " ucap gue mengasih selembar kertas kecil.

" Makasih Nin.. baik banget sih. " Ucap Rama "Jadi tambah suka deh.. " ucap Rama lagi tapi dengan suara pelan. Yang membuat gue samar mendengar nya.

" Hah.. apa, tadi kamu bilang apa " ucap gue.

" Hah.. apa, ouh.. gue.. tadi... bilang... makasih " ucap Rama.

" Oh yaudah ... " ucap gue kembali menghadap depan.

" Mungkin perasaan gue aja " gumam gue.

Saat gue bergumam mungkin Rama mendengar nya lalu ia cengengesan entah kenapa.

" Ngapain kamu cengengesan emang ada yang lucu " ucap pengawas yang tiba tiba sudah ada disamping Rama.

Gue yang mendengar itu kaget, kalau ketahuan gue yang ngasih jawaban ke rama. bukan Rama saja yang mendapat masalah tapi gue juga.

Rama gelagapan baru menyadari ada pengawas berdiri disampingnya. Langsung Rama menyembunyikan kertas kecil itu.

" Eh.. bapak, nggak ko gak ada yang lucu " ucap Rama.

" Yasudah kerjakan yang benar waktunya tinggal sepuluh menit lagi " ucap pengawas itu sambil berjalan ke depan.

" Alhamdulillah.. " ucap Rama dan gue kompak.

" Apanya yang Alhamdulillah rama, Nina .. " ucap pengawas itu yang mendengarnya.

Gue juga kaget kenapa bisa berbarengan dengan Rama. Gue nengok ke Rama.

Lalu gue kembali ke depan " eh.. anu.. pak.. itu... " ucap gue gagap gak tahu mau jawab apa.

" Alhamdulillah karena sudah keisi semua pak " ucap Rama.

" Oh.. ko bisa barengan " ucap pengawas itu.

" Mungkin selesai ngisinya barengan pak " ucap gue.

" Oh.. ok kalian periksa lagi jawaban kalian sebelum dikumpulkan " ucap pengawas itu tanpa curiga.

Akhirnya sepuluh menit telah lewat, kertas jawaban pun sudah dikumpulkan. Sekarang waktunya istirahat dan itu kesempatan gue untuk membaca buku karena dirumah gue membaca hanya sekilas.

" Nina.. lo jahat banget " ucap Tika tiba tiba datang menghampiri gue.

" Jahat apaan sih.. " ucap gue.

" Iya.. lo mentang2 pacarnya rama " ucap silmi juga datang duduk didekat gue.

" Apaan sih.. mentang2 apa ? " Ucap gue.

" Lo kalo sama Rama aja langsung dikasih jawaban, tapi kalau sama gue dan Tika lo nengok pun nggak. Padahal gue udah manggil lo berkali kali " ucap silmi.

" Emang lo manggil gue, ko gue gak denger ya.. " ucap gue yang emang nggak ngerasa Tika dan silmi manggil gue.

" Iya.. nggak denger karena yang didengar hanya Rama " ucap Tika.

" Ko kalian gitu sih.. seriusan deh, gue gak denger. Rama juga gue kasih taunya cuma satu doang ko, itu juga karena gue kasihan " ucap gue.

" Alah.. sekarang mah beda kalau udah punya pacar mah " ucap silmi.

" Apaan sih mi. Pacar siapa kali, udah deh jangan mulai gak ada sangkut pautnya sama Rama. Nanti deh gue nengok tapi kalau kedengaran ya. Kalian kan tempat duduknya jauh " ucap gue.

" Iya.. iya.. kita cuma bercanda ko, eh.. si rama udah nembak lo belum " ucap Tika.

" Tika pliese jangan mulai bahas rama." Ucap gue.

" Emang kenapa, gue cuma nanya aja ko. Rama udah nembak lo belum " ucap Tika.

" Be..belum. lagian kenapa kalian yakin banget kalau Rama suka sama gue " ucap gue.

" Emang lo gak yakin " ucap silmi.

" Enggak, menurut gue Rama sikap nya wajar wajar aja ko. Malahan kayak nyebelin gitu" ucap gue.

" Waah.. parah masa teman kita mau di php in mi? Kita harus bertindak mi Kalau gitu " ucap Tika ke silmi.

" Iya.. tik. Kita harus mojokin dia lagi nih " ucap silmi lalu pergi dari kelas bersama tika.

" Eh.. kalian mau kemana, awas kalian jangan macam macam ya.. " ucap gue.

Lalu saat berjalan keluar tika berbalik badan dan tangannya membentuk O bulat dengan tiga jari lainnya bebas berdiri.

Continue Reading

You'll Also Like

221K 27K 24
⚠️ BL Gimana sih rasanya pacaran tapi harus sembunyi-sembunyi? Tanya aja sama Ega Effendito yang harus pacaran sama kebanggaan sekolah, yang prestas...
1M 32.5K 45
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
4.3M 98K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.4M 128K 28
Madava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dike...