BAD BOY [SUDAH TERBIT]

By rahmatrnsrii

13.3M 473K 32.2K

SUDAH TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER Coming Soon MINISERIES Bad Boy di Genflix! Bad boy? Dua kata yang dapat me... More

Bad Boy - 1
Bad Boy - 2
Bad Boy - 3
Bad Boy - 4
Bad Boy - 5
Bad Boy - 6
Bad Boy - 7
Bad Boy - 8
Bad Boy - 9
Bad Boy - 10
Bad Boy - 11
Bad Boy - 12
Bad Boy - 13
Bad Boy - 15
Bad Boy - 16
Bad Boy - 17
Bad Boy - 18
Bad Boy - 19
Bad Boy - 20
Bad Boy - 21
Bad Boy - 22
Bad Boy - 23
Bad Boy - 24
Bad Boy - 25
Bad Boy - 26
Bad Boy - 27
Bad Boy - 28
Bad Boy - 29
Bad Boy - 30
Bad boy - 31
Bad Boy - 32
Bad Boy - 33
Bad Boy - 34
INFORMASI BAD BOY
VOTE COVER
OPEN PRE-ORDER
GIVEAWAY BAD BOY
SHOPEE - NOVEL BAD BOY
PRE-ORDER NOVEL BAD BOY (2)
OPEN PO MERCHANDISE (?)
PO NOVEL BAD BOY (RECOVER)
GIVEAWAY KAOS BAD BOY
PROMO KAOS BAD BOY
CERITA BARU
BAD BOY SERIES?
M&G PEMAIN SERIES & PENULIS BAD BOY
BAD BOY SERIES & PO NOVEL

Bad Boy - 14

274K 14.1K 1.7K
By rahmatrnsrii

"Lo siapa gue?" ucap Nathan, yang membuat hati Keysha terdiam.

Keysha bungkam. Ia tak dapat menjawab pertanyaan Nathan. Memang benar apa yang dikatakan Nathan. Keysha siapa Nathan? Teman? Apakah Nathan menganggap Keysha sebagai temannya? Terlebih lagi menganggap Keysha pacar. Tidak, itu nggak akan mungkin.

Iya kayak gebetan yang bakalan cepet peka, nggak akan mungkin.

Keysha meneguk salivanya susah payah sebelum menjawab pertanyaan Nathan.

"Kita bisa jadi temen, kan?"

Nathan terdiam lumayan lama, lalu mengangguk membuat Keysha kembali tersenyum senang.

"Jadi, gimana ceritanya?" Nathan mengehela napasnya sejenak, lalu menatap Keysha sebentar kemudian memalingkan wajahnya ke depan.

"Waktu gue masih SMP, gue punya sahabat cewek, dari kelas tujuh gue sahabatan, terus kelas delapan akhir gue nembak dia, dan ditolak. Tapi waktu kelas sembilan gue baru tau kalo sahabat gue juga deketin tuh cewek, dan berhasil milikin dia."

Mata Nathan terpejam sejenak, seperti menahan rasa sakitnya. Sementara Keysha, cewek itu masih setia menatap Nathan, mendengarkan isi hati Nathan yang membuatnya bersikap dingin, terlebih kepada perempuan.

Keysha juga sedikit terkejut dengan perkataan Nathan yang panjang tidak seperti biasanya. Tapi tidak mungkin kan Keysha membelakkan matanya kaget disaat Nathan sedang dalam sesi curhat begini?

"Nat.. menurut gue itu bukan salah cewek lo, tapi sahabat lo yang udah berani nikung lo,"

Nathan tersenyum kecut, "Dua-duanya sama-sama salah!"

Keysha menikkan alisnya, "Kenapa lo beranggapan kayak gitu?"

"Karena tamu gak akan masuk kalau tuan rumah gak bukain pintunya,"

Keysha sedikit membulatkan matanya, ternyata Nathan sedikit bijak, ya? Iya sedikit. Selebihnya dingin kayak es batu, tapi bikin sayang juga. Eh.

"Jadi menurut lo, cewek lo itu salah karena udah bukain hatinya buat cowok lain sementara ke lo nggak, dan sahabat lo salah karena udah berani nikung lo, gitu?"

Nathan menganggukan kepalanya, membuat Keysha juga menganggukkan kepalanya, faham.

"Sekarang mereka dimana?"

Nathan menggelengkan kepalanya, "Gue nggak tau, setelah beberapa hari mereka jadian, cewek itu pergi. Pas gue tanya sama satpam rumahnya, dia pindah ke luar negeri." Ada jeda sejenak sebelum Nathan melanjutkan ucapannya, "Soal sahabat gue yang cowok, dia pindah sekolah setelah minta maaf ke gue."

Keysha menganggukan kepalanya, faham dengan perasaan Nathan.

"Kalau boleh tau, siapa nama cewek itu?" Keysha menggigit bibir bawahnya, takut jika pertanyaannya salah.

"Tasya." Jawab Nathan singkat.

"Nat, mungkin alasan Tasya nolak lo waktu itu, dia nggak mau hubungan persahabatan lo putus setelah lo pacaran sama dia."

Nathan menautkan kedua alisnya, tak mengerti, "Maksud Lo?"

"Ya misalnya lo pacaran sama dia, terus tiba-tiba kalian putus, itu artinya persahabatan kalian juga putus."

"Terus, yang masalah dia tiba-tiba ngilangin nggak jelas?" Kata Nathan, membuat Keysha terdiam sejenak.

Keysha mengangkat bahunya, lalu menggelengkan kepalanya kecil disertai senyuman manis yang tercetak di bibirnya.

"Alasan untuk itu, cuman dia yang tau." Keysha tersenyum, lalu menepuk bahu Nathan pelan, "Nat..."

Nathan menoleh, "Hmm.."

"Buka hati lo buat orang lain. Jangan biarin hati lo beku untuk Tasya." Keysha menghela napasnya sejenak, "Selain Tasya, masih banyak cewek yang lagi nunggu lo, berharap lebih sama lo." Keysha berdiri dari posisi duduknya lalu membersihkan rok bagian belakangnya yang sedikit kotor.

"Gue duluan, ya? Bel udah bunyi kayaknya,"

Sebelum benar-benar pergi, tangan Keysha dicekal oleh Nathan, membuat Keysha membalikkan badannya.

"Ada apa Nat?" tanya Keysha dengan satu alis terangkat

"Thanks." Nathan mengucapkan itu dengan tulus. Dan Keysha membalasnya dengan anggukan kepala disertai senyuman manisnya.

Asal lo tau, Nat, salah satu dari cewek yang nunggu lo adalah gue. Gue udah jatuh cinta sama lo.  batin Keysha.

Setelah berbatin seperti itu, Keysha langsung kembali berjalan keluar dari rooftop.

--- Bad Boy ---

Keysha dan Nayya baru saja memasuki ruangan OSIS. Ya, sesuai kesepakatan anggota OSIS, setiap pulang sekolah mereka akan mengadakan rapat untuk acara pensi yang sudah semakin dekat.

Diruangan OSIS sudah hampir semuanya berada di dalam ruangan, dan sisanya masih ada yang berada di lapangan basket, dan ada pula yang berada di teras ruangan OSIS.

Nayya mengajak Keysha duduk terlebih dahulu sebelum rapat dimulai. Keysha yang sedang memainkan handphonenya tiba-tiba menoleh ketika Nayya memanggilnya.

"Apa, Nay?" balas Keysha, lalu ia menyimpan handphonenya di saku roknya.

"Lo jadian sama Nathan?" Tanya Nayya tiba-tiba.

Pertanyaan Nayya sedikit membuat Keysha terkejut. Bagaimana bisa Nayya menganggap Keysha dan Nathan memiliki hubungan yang spesial.

Keysha menggelengkan kepalanya, "Ngga, kok."

"Tapi sekarang lo jadi deket banget sama Nathan,"

"Gue emang nyoba deket sama Nathan." Keysha menjeda ucapannya sejenak, "Gue cuman pingin, perlahan gue masuk di kehidupan dia."

Nayya menggeleng, "Itu sama aja lo punya perasaan sama dia?"

"Gue nggak tau, Nay." Keysha mendengus pelan, "Kadang gue berharap lebih sama Nathan, kadang juga gue pingin berhenti buat dia."

Nayya menepuk bahu sahabatnya itu, lalu tersenyum menenangkan.

"Gue ngerti, Key. Tapi lo jangan nyerah buat perjuangin Nathan, sikap dia sekarang gimana ke lo?"

"Nathan udah mulai sedikit terbuka sama gue, tapi itu tentang dia dimasa lalunya soal cewek pertama dia." Nayya mengerutkan dahinya, tidak mengerti.

"Gue nggak bakalan curhat semuanya ke lo doang, besok gue lanjutin bareng Dira. Biar adil, karena lo berdua bagian terpenting di hidup gue." Nayya mengangguk mengerti, lalu tersenyum.

"Yaudah, gue mulai rapatnya, ya? Gue duluan ke depan." Keysha beranjak dari duduknya menuju depan forum.

Rapat OSIS telah dimulai, semua anggota OSIS yang berada di luar ruangan telah masuk saat Keysha mulai membuka rapat OSIS.

Ngomong-ngomong ini hanya anggota OSIS, tidak ada anggota panitia perwakilan kelas yang ikut rapat. Karena rapat kali ini hanya mebahas pembagian tugas-tugas untuk anggota OSIS di acara pensi nanti.

Sekitar setengah jam melakukan rapat OSIS, kini rapat telah ditutup sejak tiga menit yang lalu oleh Keysha. Hampir semua anggota OSIS sudah pulang terlebih dahulu, ada pula yang masih ingin bermain basket, nongkrong, dan lain sebagainya.

Keysha baru saja keluar dari ruangan anggota OSIS bersamaan dengan Nayya yang baru saja menyusulinya. Keysha dan Nayya segera pergi dari sana, ingin cepat pulang dan sampai di rumah.

Hari ini Keysha tidak membawa kendaraannya, karena malas menyetir, katanya. Dan niatnya sekarang ia akan ikut nebeng di mobil Nayya.

Langkah kaki keduanya terhenti, ketika seseorang berdeham, mungkin karena jarak yang tidak terlalu jauh, membuat Keysha dan Nayya dapat mendengarnya. Keysha dan Nayya secara bersamaan memalingkan pandangannya kesumber suara.

"Lo manggil kita, Nat?" tanya Keysha, setelah Nathan tepat berada dihadapannya.

Nathan menggelengkan kepalanya.

Mata Keysha dan Nayya saling pandang, lalu keduanya mengangkat bahunya, acuh tak acuh, lalu berbalik arah, melanjutkan jalannya menuju mobil jazz merah milik Nayya.

Seperti sebuah sengatan dirasakan oleh Keysha ketika tangan dingin Nathan mencekalnya, membuat Keysha berbalik ke arah Nathan.

"Ada apa? Gue mau balik."

"Bareng." Kata Nathan, membuat Keysha menatapnya bingung.

Nayya tersenyum jahil, lalu berpamitan kepada keduanya. Dan mendapatkan anggukan dari Nathan, tapi tidak dengan Keysha. Ia malah merutuki Nayya sebal.

"Gue duluan, Key, Nat. Oh iya, titip Keysha ya, Nat. Kalo dia nakal buang aja." Ucap Nayya asal.

"Nayya lo jahat sama gue!" Ujar Keysha, sedikit teriak. Karena Nayya yang sudah memasuki mobilnya.

"Berisik!" Nathan menarik Keysha ke tengah lapangan. Membuat Keysha menggurutu tidak jelas.

Di lapangan, Keysha hanya di suruh duduk oleh Nathan di bangku yang berada di sisi lapangan. Sementara Nathan, cowok itu kembali bermain basket bersama teman-temannya.

Ini benar-benar menyebalkan bagi Keysha. Keysha sedari tadi hanya ngedumel tidak jelas, dan memainkan handphonenya yang sebentar lagi akan mati.

Dari lapangan, Nathan sedikit mencuri pandang ke arah Keysha, yang tengah menggerutu sebal karena ulahnya, membuat Nathan menggulung senyumnya tipis, sangat tipis.

Sudah lelah karena menunggu Nathan ditambah dengan handponenya yang mati, dan Keysha lupa membawa power bank, itu sudah membuat Keysha yang sedang kesal menjadi tambah kesal.

Keysha bangkit dari bangku lapangan lalu berteriak memanggil Nathan, membuat cowok itu menatapnya lalu menghampirinya.

"Ada apa?"

"Gue balik, ya? Udah mau sore, gue capek banget soalnya." Keysha menyambar tasnya yang masih berada di bangku, "Kalau lo ngasih tugas ke gue, besok aja gue kerjainnya. Janji deh." Keysha membentuk jari telunjuk dan jari tengahnya seperti huruf V.

Nathan menggelengkan kepalanya, lalu ia menyambar tasnya, dan berteriak memanggil teman-temannya.

"Gue balik."

Nathan melenggang pergi sambil tangannya menggandeng Keysha. Seperti mengetahui apa yang terjadi, teman-teman Nathan menganggukan kepalanya sembari tersenyum senang.

"Nathan! Lepasin!"

Nathan melepaskan tangannya dari tangan Keysha, lalu menatap Keysha dengan tatapan bertanya.

"Lo mau nyuruh gue ngerjain tugas lo? Kan gue udah bilang, besok aja, gue janji kok."

Nathan menggelengkan kepalanya, membuat Keysha menatapnya dengan tatapan bingung.

"Cepet!" ucap Nathan, lalu segera menaiki motor sport hitam miliknya, dan menyodorkan sebuah helm miliknya.

Keysha menganggukan kepalanya, dan sedikit berlari menyusul Nathan. Lalu ia mengambil helm milik Nathan, dan segera menaiki motor Nathan, tetapi Nathan tetap tidak menjalankan motornya.

"Tadi katanya suruh cepet, tapi kok nggak jalan-jalan?" Kata Keysha

Nathan tidak menjawab pertanyaan Keysha, melainkan ia malah menarik kedua tangan Keysha satu per satu dan membuat kedua tangan mungil itu melingkari pinggangnya. Dan tentu membuat Keysha membulatkan matanya. kaget.

Itu memang hal yang mainstream bagi kebanyakan orang, tapi tidak untuk Keysha. Menurutnya, berada diboncengan Nathan saja itu membuat Keysha senang, apalagi sampai diizinkan memeluknya dari belakang.

"Jangan lepas! Nanti lo jatoh!" Nathan melepaskan tangannya, lalu mulai menyalakan motornya, dan melaju perlahan meninggalkan sekolah.

Hanya lima kata, tapi membuat jantung si ketua OSIS yang satu ini berdegup kencang.

Lo bikin jantung gue lomba lari, Nat! Batin Keysha, ia merasa sangat canggung dan salah tingkah jika diperlakukan seperti ini.

Selama perjalanan, hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Tidak ada pembicaraan apapun, yang terdengar hanyalah suara deru mesin motor yang dikendarai Nathan dan suara dari kendaraan lain.

Baik Nathan maupun Keysha sibuk dengan pikirannya masing-masing. Dan entah siapa yang memulai, antar Nathan dan Keysha terasa begitu kikuk. Dalam benak Keysha ada keinginan untuk berceloteh membuat bosan dan pemecah keheningan. Namun entahlah kenapa Keysha enggan untuk memulai membuka kata.

Tidak terasa lima belas menit telah terlewati sejak Nathan melajukan motornya ke rumah Keysha. Sekarang, motor sport hitam itu sudah sampai di depan pagar besar rumah besar itu.

Begitu Nathan menepikan motornya, Keysha bergegas turun. Setelahnya, diserahkan helm yang tadi ia pakai ke Nathan.

"Gue kira lo bakalan nyuruh gue buat ngerjain tugas lo. Hehe.." Keysha menyengir kuda sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"By the way, thank you, Nathan!" Keysha tersenyum lebar sambil mempelihatkan deretan gigi putihnya.

"Hm," balas Nathan, seadanya, sambil menerima uluran helmnya kembali.

Mendengar suara Nathan yang sudah sedikit tidak berbicara dengan nada dingin, berhasil membuat kedua sudut bibir Keysha terangkat.

"Lo hati-hati di jalan, ya." ucap Keysha lagi setelah berhasil menemukan suaranya yang sempat gugup karena kejadian tadi.

Cowok itu mengangguk singkat, lalu mulai menjalankan motornya dan meninggalkan rumah Keysha. Sementara Keysha masih mematung hingga Nathan dan motornya hilang dari pandangan Keysha.

--- Bad Boy ---

To Be Continued

Hello!

Hope you like and enjoy. Leave your sign

Thank you for reading🖤

Continue Reading

You'll Also Like

8.6M 859K 50
[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY ANNOYING HUSBAND' Note: sebelum baca COLD KETOS, baca terlebih dahulu cerita MY ANNOYING H...
428K 16.2K 23
Sejak kecil, Kenan sangat suka sekali pada bayi bernama Celine. Ternyata hingga besapun dirinya jatuh hati pada gadis ini. Meski gadis itu manja, san...
4.9M 206K 62
Aksa Arion Adhitama, cowok sarkas dengan tampang datar dan mata setajam cutter. Ketua pentolan anak berandalan, juara nasional lomba memanah membuat...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2M 107K 58
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...