DAEHYUN! My Little Hamster (S...

By nayjuseyoo

71.3K 8.9K 4.7K

[FIRST BOOK] Roller coaster kehidupan Kihyun dan Hyunwoo dengan kehadiran putra mereka, Daehyun, yang menjadi... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14 - A day with Hyunwoo
15
17
18
19 - Honestly
20
21
22
23
24
OKE KITA JAWAB
Nay Thank You ❤
Support Me

16

2.2K 327 222
By nayjuseyoo

(Studio foto)

"Okay, Good job, guys.", ucap Kihyun dengan senyum menghiasi wajahnya menyudahi pemotretan hari ini.

Beberapa model wanita menghampirinya untuk sekedar berterimakasih maupun mengajaknya makan siang bersama. Masih dengan senyum di wajahnya ia menolak setiap permintaan beberapa model yg mengelilinginya itu.

"Sorry, Stela.. maybe next time...", ucap Kihyun ramah sambil memasukkan perlengkapan fotografinya ke dalam tas. Beberapa model wanita itu masih bersikukuh dengan sejuta rayuannya untuk meluluhkan hati Kihyun, 'sang pangeran berkamera' bagi mereka. Namun, rayuan itu terhenti tatkala sosok atletis memeluk tubuh mungil Kihyun dan mendaratkan sebuah kecupan di pipinya. Kihyun tersentak, namun seketika tersenyum setelah menyadari siapa pelakunya. Beberapa orang disana tak kalah terkejut dari Kihyun, bahkan ada yg sampai histeris, melompat bahkan saling berpelukan.

"Hi, Babe...", lelaki atletis itu mengeratkan pelukannya dan mengecup pucuk kepala Kihyun. Kihyun berbalik dan tersenyum menatap namja yg kini juga tersenyum menatapnya.

"Kau membuat penggemarku patah hati, Hyung...", ucap Kihyun memicingkan matanya, sedang yang di maksud justru semakin mengeratkan pelukannya dan memberikan senyum penuh kemenangan kepada wanita-wanita yg masih histeris itu.

"Stop it, kau bisa membunuh mereka, Hyung", canda Kihyun berusaha melepaskan pelukan namja itu.

"K-Kiki-ssi.", panggil Stela, salah satu model yg sedari tadi memandangi mereka.

Namja tadi melepaskan pelukannya dan membantu Kihyun membereskan kameranya. "Ya?", jawab Kihyun.

"Wh-who is he by the way?", tanya wanita berambut panjang itu memberanikan diri.

Kihyun tersenyum dan mengangkat tangan kirinya yg sukses membuat beberapa model disana terdiam.

"IS HE YOUR FIANCÉ??!!", pekik Stela membuat beberapa model yg melihat mereka tak kalah histeris.

Kihyun tersenyum. Namja tadi juga melihat Kihyun denhan senyum bahagianya. "Calm down, girls... I'm Hoseok. Dan aku harus membawa Kiki sekarang. Thanks and have a good day!", ujar Hoseok menggiring Kihyun meninggalkan studio fotografi tersebut, menyisakan rengekan beberapa orang disana.

(Lunch Cafe)

"Pekerjaanmu membuatku pusing.", protes Hoseok.

"Why?"

"Mereka menggoda kekasihku yg sempurna ini, aku sedikit cemburu."

Kihyun tertawa mendengar ucapan Hoseok. "Stop it! Disgusting!", respon Kihyun melanjutkan memotong-motong steak di piringnya.

"Kiii, sorry Babe... Aku hanya bisa menemanimu makan siang~", rengek Hoseok saat mereka sudah duduk di salah satu restauran.

"It's okay, Hyung... stop it, and finish your food.", ucap Kihyun mengacungkan garpu kepada Hoseok.

"Ki...?"

"Hm?", jawab Kihyun mengusap sisa makanan di mulutnya dan memandang Hoseok yg memanggilnya.

"I miss you.", ucap Hoseok. Kihyun masih menatap Hoseok dalam diam. "Aku merindukan momen-momen kita seperti ini... I'm so happy, oh my God...", ucap Hoseok menggenggam tangan Kihyun. Kihyun tersenyum mendengarkan setiap cerita Hoseok meski kini pikirannya justru mengingat percakapannya dengan Hyunwoo kemarin.

"Tell me... tell me, Kihyun... What can I do for you?", Hyunwoo menatap lekat mata Kihyun yg kini memandangnya.
"Apakah kau menyayangi Daehyun, Hyung?".
"Ne? Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja. He's our Son!".

Hoseok melihat sorot mata Kihyun meredup, ia sadar sedari tadi Kihyun hanya memainkan garpunya. Hoseok tahu betul apa yg dipikirkan Kihyun, hanya saja, ia tidak mau tahu. Setidaknya hanya ini satu-satunya cara agar Kihyun tetap berada di dekatnya. Dan dengan tidak bertanya apapun akan menjaga hatinya agar tidak terluka. Hoseok memandang Kihyun dengan perasaan yg susah di jelaskan.

"Babe...", panggil Hoseok memecah lamunan Kihyun. "Nanti malam bisakah kita dinner bersama?"

Kihyun tersenyum. "Sure. Kirimkan saja alamatnya nanti aku akan kesana."

Hoseok menggelengkan kepalanya. "Aku ingin makan malam di apartemenmu, bersama Daehyun juga."

"Why?"

"Apa maksudmu 'why?', tentu saja aku rindu masakanmu juga, Babe... Apakah sekarang aku tidak boleh berkunjung?", jawab Hoseok masih dengan senyum di wajahnya.

Kihyun terdiam sejenak. "Okay."

Hoseok tersenyum. "Kajja, kita jemput Daehyun dan aku antarkan pulang.

****

(Apartemen Kihyun)

"Daddy, what are you doing?", tanya Daehyun yg duduk menempelkan pipinya di meja makan.

Kihyun melihat putranya sejenak sebelum tersenyum gemas melihat pipi gembil Daehyun. "Cooking for dinner, darling...", jawab Kihyun.

"But its too much for Daehyun and Daddy.", ucap Daehyun memiringkan kepalanya.

"Kita akan dinner bersama Uncle Ho...", jelas Kihyun.

Daehyun tersenyum. "Apakah Appa juga datang??", tanyanya.

Kihyun diam sejenak sambil terus mengaduk masakannya. "Daehyunnie, can you help Daddy to wash this carrots??"

Kihyun melihat Daehyun mengangguk turun dari kursinya dan mulai mencuci beberapa wortel dengan tangan kecilnya, meski sebenarnya ia sama sekali tidak membutuhkan wortel untuk masakannya. Ia menghela nafasnya kemudian melanjutkan kegiatannya.

"Daddy...?", panggil Daehyun masih berkutar dengan wortel yg kini ia mainkan.

"Ya?"

"Kapan kita bertemu lagi dengan Appa?"

Kihyun menghela nafasnya lagi. "Daehyunie, darling, Appa harus bekerja. Be a good boy okay?"

"But, I mith Appa tho much...", keluh Daehyun.

Kihyun menghela nafasnya lagi, entah kenapa sekarang dadanya semakin sesak, belum sempat ia berbicara, bel apartemen mereka berbunyi.

"Can you help Daddy to open the door?", ucap Kihyun lembut kepada putra kecilnya itu.

Daehyun mengangguk dan berlari dengan kaki kecilnya.

"Hi, little man!!", sapa Hoseok kepada Daehyun yg disambut pelukan hangat oleh namja mungil itu. Hoseok membawa Daehyun dalam gendongannya, dan memberikan senyum kepada Kihyun yg sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Hi...", sapa Kihyun dengan senyum khasnya yg membuat hati Hoseok menghangat.

Hoseok tersenyum dan beralih menatap Daehyun yg memeluknya dengan wajah cemberut. "Why is my little hamster look so sad, hm?"

Daehyun memandang wajah Hoseok. "I mith my Appa, uncle Ho.", jawabnya membuat Hoseok terdiam mencari ekspresi yg tepat untuk meresponi perkataan bocah kecil kesayangannya itu.

"Let's eat, guys!!", ucap Kihyun memecah keheningan.

"Kajja", ucap Hoseok kepada Daehyun. Ia berjalan menuju meja makan, mengecup sejenak dahi Kihyun sebelum duduk untuk makan bersama.

Mereka makan dan sesekali bercanda. Daehyun tdan Kihyun tak jarang tertawa karena hal-hal bodoh yg sengaja Hoseok lakukan untuk mencairkan suasana.

"Uncle Ho?"

"Yes?"

"Uncle Ho, teman dengan Appa Hiu kan??"

"Daehyunnie, finish your meal.", sela Kihyun.

"Apakah Uncle berteman dengan Appa?"

"Daehyunnie, finish your meal." Tegas Kihyun.

Hoseok tertegun mendengar ucapan Kihyun yg baru kali ini ia mendengar nada suara itu. Hoseok beralih memandang Daehyun yg juga terkejut mendengar suara Daddynya.

"Yes, we're a good friend!", jawab Hoseok membuat wajah sedih Daehyun dengan senyum antusias. "Why?"

"Bithakah kita dinner berthama juga dengan Appa Hiu?", tanya Daehyun polos.

"Sure!", Hoseok tersenyum. "Lain kali kita akan dinner bersama Appamu.".

Daehyun tersenyum. "Uncle Ho, Apakah uncle tahu dimana rumah Appa?"

"Daehyunie. Finish. Your. Meal. First."

"Mengapa Appa tidak datang juga berthama uncle Ho?", tanya Daehyun mengabaikan perkataan Daddynya.

"He's working?", jawab Hoseok.

"But... I mith him tho much..."

Hoseok tersenyum melanjutkan makanannya. Sedang Kihyun...

"Daehyunnie. Eat.", ucap Kihyun

"NO...! I want Appa here-"

"YOO DAEHYUN!!! STOP TALKING ABOUT YOUR APPA!! AND FINISH YOUR FOOD NOW!!", bentak Kihyun membuat Daehyun terjingkat dari duduknya.

"Kiki!", pekik Hoseok tak percaya. Ia kemudian beranjak menghampiri Daehyun yang tak kalah terkejut dengan perlakukan Daddynya. Airmata Daehyun mulai mengalir di pipinya, ia mengatupkan rapat bibirnya menahan suara tangisannya sendiri hingga tubuhnya gemetar.

"Its okay, its okay sshh shh", ucap Hoseok menenangkan Daehyun yg masih bergetar hebat.

"Aku tidak tahu apa yg terjadi denganmu, Ki. Tapi kau tidak seharusnya melakukan ini.", ucap Hoseok membawa Daehyun menuju kamar dan meninggalkan Kihyun yg juga terkejut dengan apa yg ia lakukan tadi.

Ada perasaan menyesal dalam diri Kihyun atas apa yg ia lakukan pada putra kecilnya yg kini meringkuk mendekap tubuh Hoseok yg. Kihyun menyesal.

Kihyun terdiam di tempat duduknya memandang nanar kepada makanan di depannya. Hatinya ngilu mengigat kembali apa yg telah ia lakukan kepada putra kecilnya. Ia menangis. Keegoisannya tidak hanya melukainya tapi juga melukai putra kecilnya.

"Hyung, aku bisa melakukannya 'kan?", gumam Kihyun dalam tangisnya.

"Apakah kau yakin bisa melakukan ini?", tanya Hyunwoo mengakhiri tautan bibir mereka. Kihyun mengangguk memandang logam yg melingkar di jari manisnya.
"Aku harus kembali ke tempatku yg seharusnya."
Dengan kalimat itu Hyunwoo mendekap lebih erat tubuh Kihyun dan putra kecilnya yg ada dalam pelukannya.

.
.
.
.
.
March 17, 2018
.
"Seems like it was yesterday when I saw your face, You told me how proud you were, but I walked away. If only I knew what I know today.
I've hurt my self by hurting you - Kihyun"
.
OrangeKken

.
.
.
.
.
"Anyyeong, Seungcheol-ssi?", sapa pemuda berlesung pipi itu sambil melepas kacamata hitam yg menghiasi wajahnya.

"J-jooheon?!?"

Jooheon menyeringai memandang Seungcheol yg mulai salah tingkah di depannya. "I know who you are..."

"A-Apa m-maksudmu? Aku tidak mengerti.", jawab Seungcheol berusaha meninggalkan Jooheon namun ia alah cepat karena Jooheon kini menangkap bahunya.

"Kau. Kau adalah Choi Seungcheol. Anak kandung Ny. Choi- ani- Son Yuri.". Jooheon terdiam sejenak memandang wajah Seungcheol yg mulai pucat. "Kau. Salah satu sahabat Son Hyunwoo, yg bodohnya Hyunwoo terlalu percaya, dan memberikan posisi strategis di perusahaan. Hebatnya lagi, seorang Seungcheol, menyembunyikan dengan rapat identitas aslinya dan berhasil meraih posisi tertinggi ke dua di perusahaan karena ambisinya agar diakui anak oleh Ibu kandungnya sendiri."

"Ani. Aku mendapatkan ini karena usahaku send-"

"Ssstttt....!", sela Jooheon. "Hyunwoo, meskipun tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh ibu tirinya, ia masih tetap menghargainya. Aku pikir Hyunwoo tidak akan mempermasalahkan ini. Bahkan silakan kalau kau mau menghancurkan perusahaannya sekalipun,Hyunwoo tidak akan peduli. Tapi...", Jooheon mendekatka wajahnya ke telinga Seungcheol.

"Apakah ia masih akan memaafkanmu jika ia tahu bahwa 7 tahun yg lalu, kau memisahkannya dengan orang terpenting dalam hidupnya dan darah dagingnya. Dan kesalahan terbesarmu adalah, kau pura-pura tidak tahu dimana keberadaan kekasih Hyunwoo saat ia hampir gila mencarinya. Hyunwoo mungkin akan diam, tapi tidak denganku.

Seungcheol jatuh tertunduk di lantai lorong itu. Jooheon berjalan meninggalkan Seungcheol.

"Oh!", ucap Jooheon berbalik memandang Seungcheol. "Selamat kau hampir membunuh Kihyun Hyung dengan anaknya dengan membuangnya di NewYork. Kau tahu? Aku tidak segan meremukkanmu dan rencana-rencana jahatmu bersama ibumu itu."

Continue Reading

You'll Also Like

677K 32.5K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
339K 36.1K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
935 102 5
""Let's break up, I don't think our relationship will run smoothly" Ucapku, setelah 1tahun berpisah, akhirnya kita bertemu lagi di salah satu acara...
5.1K 475 5
You gave her your sweater, it's just polyester But you like her better Wish I were • an alternating current between two persons, different story but...