DAEHYUN! My Little Hamster (S...

By nayjuseyoo

71.3K 8.9K 4.7K

[FIRST BOOK] Roller coaster kehidupan Kihyun dan Hyunwoo dengan kehadiran putra mereka, Daehyun, yang menjadi... More

01
02
03
04
05
06
07
08
10
11
12
13
14 - A day with Hyunwoo
15
16
17
18
19 - Honestly
20
21
22
23
24
OKE KITA JAWAB
Nay Thank You ❤
Support Me

09

2.3K 342 70
By nayjuseyoo

Pagi itu Kihyun mempersiapkan sarapan di dapurnya. Hangover soup untuk Hoseok dan omurice untuk putra kecilnya. Wajah putih pucat dengan mata bengkak dan hidung memerah masih mengiasi wajah cantiknya, meski airmata tidak mengalir lagi. Tampak kelelahan tersirat di wajahnya, Kihyun tahu ia harus melanjutkan hidupnya.

Hoseok terbangun dari tidurnya dan merasakan pusing yang luar biasa di kepalanya. Butuh beberapa lama untuk menstabilkan dirinya sendiri.

"Berapa banyak yang ku minum...", gumam Hoseok sambil memijat-mijat kepalanya. Ia membuka selimutnya dan bangkit berjalan menuju cermin yang ada di dekatnya. Ia menatap lekat tampilan dirinya.

"Kiki...", gumamnya saat menyadari bahwa Kihyun telah mengganti bajunya saat ia datang berantakan kemarin malam. Ia tersenyum. Namun tak berapa lama, senyum itu memudar dan berganti menjadi sebuah kepanikan saat teringat ia datang diantar oleh Hyunwoo—

Seketika rasa khawatir melanda pikirannya. Hoseok bergegas keluar kamar mencari Kihyun. Ada kelegaan saat melihat tunangannya sedang memunggunginya di dapur menyiapkan sarapan. Ia menghela nafasnya lega melihat kenyataan bahwa tunangannya tidak bersama-sama dengan Hyunwoo. Hoseok menghampiri Kihyun dan memeluknya erat dari belakang.

"Hi, Good morning, you okay?", tanya Kihyun datar. Hoseok menghela nafasnya sambil tetap mendekap tubuh Kihyun. 'Thanks God.', batinnya karena Kihyun tidak pergi bersama dengan Hyunwoo. Ia benar-benar merasa takut kehilangan Kihyun.

Kihyun melepaskan pelukan Hoseok dan berbalik menatapnya. "Are you okay? Hm?", tanya Kihyun melihat sorot ketakutan di mata namja di depannya itu. Hoseok melihat wajah sayu dan sembab Kihyun, dan itu melukai perasaannya. Ia mengusap lembut pipi Kihyun, namja favoritnya itu. 'Apakah kau menangisinya, Ki...', batin Hoseok. Hoseok memberikan senyuman dan merengkuh tubuh Kihyun dalam pelukannya.

"I miss you, Ki.", ucap Hoseok lirih. Kihyun tersenyum dan mengusap lembut punggung Hoseok.

"Daddy...", panggil Daehyun yang baru saja bangun dari tidurnya. Kihyun melepaskan pelukan Hoseok dan menghampiri putranya.

"Hi, sweetheart...", sapanya tersenyum sambil mengangkat Daehyun dalam gendongannya. Daehyun memeluk erat tubuh Kihyun.

"Ayo kita sarapan dulu.", ajak Kihyun. Mereka kini duduk di meja makan dan menikmati makanan yg dibuat Kihyun. Suasana sarapan itu hening tanpa ada perbincangan apapun.

"Ki, bisakah kau menemaniku ke suatu tempat setelah kita mengantar Daehyun ke Daycare?", tanya Hoseok memecah keheningan.

"Sure! Aku akan membantu Daehyun siap-siap dulu. Let's go my little hamster!!", jawab Kihyun.

* * *

(Day Care)

"Bye Honey... jadi anak pintar ya? Nanti Daddy jemput okay?", kata Kihyun kepada Daehyun. Bocah kecil itu mengangguk.

Hoseok mengusap lembut rambut Daehyun. "Bye little man!!", ucapnya disambut pelukan oleh Daehyun.

"Byee Daddy, bye uncle Ho! Byee...!", pamitnya. Daehyun berlari kecil menuju Daycare, namun kemudian berbalik dan memeluk Daddynya.
"Thankyou Daddy, I love you!", ucap Daehyun lalu memberikan kecupan di bibir Kihyun. Kihyun tersenyum melihat anaknya berlari memasuki kelasnya.

"Dia happy sekali, senyumnya sepertimu.", celetuk Hoseok.

"Kan dia anakku, Hyung?"

"Hahaha Kajja?", kata Hoseok disambut senyuman oleh Kihyun. Hoseok dan Kihyun memasuki mobil dan beranjak meninggalkan tempat itu.

"Bagaimana pekerjaanmu?", tanya Hoseok memecah keheningan.

"So far so good, i love it.", jawab Kihyun.

"Are you sure, ki?", tanya Hoseok mengambil tangan Kihyun dan menggenggamnya.

"I'm fine, hyung...", jawab Kihyun memandangi dua cincin yang sama-sama melingkar di jari mereka.

"Kapan kau siap menikah denganku?", tanya Hoseok sambil terus melajukan mobilnya.

"Hyung...", Kihyun beralih memandang Hoseok.

"Hahaha, mian mian, aku hanya menggodamu sayang...", ucap Hoseok tertawa. Kihyun menghela nafas kasar dan menatap keluar jendela.

"Aku sudah memesankan tiket, kembalilah bersama Daehyun ke NewYork besok lusa.", Hoseok melepaskan gengaman tangannya.

"Hyung?"

"Aku tidak bisa mengantarmu karena aku masih harus menyelesaikan beberapa hal di sini." ,ucap Hoseok sambil terus memandang jalanan di depannya..

"Hyung!!"

Hoseok tiba-tiba menepikan mobilnya.

"Wae, bukanya kau bilang ingin kembali ke NewYork??", tanya Hoseok. Kihyun terdiam dan berpaling dari tatapan Hoseok.

"Tapi pekerjaanku di sini kan masih sampai minggu depan... aku tidak apa-apa, aku harus profesional juga kan?", jawab Kihyun yg lebih terdengar seperti alasan.

"Benar tidak apa-apa?", tanya Hoseok. Dijawab gumaman oleh Kihyun.

"Bukan karena Hyunwoo 'kan kau tidak ingin kembali ke NYC?"

Kihyun terkejut karena ucapan Hoseok. Ia memandang sendu wajah tunangannya itu. Ia mengatupkan bibirnya seolah kehabisan kata untuk menjawab pertanyaan Hoseok.

"Karena kau bertemu dengan Hyunwoo? Cinta masa lalumu? Kau jadi tidak ingin kembali ke NYC??", ucap Hoseok melemah. Hati Kihyun mencelos mendengar pertanyaan Hoseok.

"Apakah karena ini kau mabuk semalam? Lalu kau yang memukul —?",

"KIHYUN-AH!!!!!", teriak Hoseok memutus perkataan Kihyun. Hoseok memukul kasar stir mobilnya. Ia sungguh merasa hancur dan takut kehilangan Kihyunnya.

Kihyun terkejut melihat amarah Hoseok. Perlahan airmata yang sudah mengering itu kembali lagi membasahi pipinya. Mengapa semua menjadi serumit ini? Oh God...

——————————————————
Hyunwoo memandangi tubuh kecil yang saat ini tertidur di pangkuannya. Ia mengusap perlahan pipi gembil yang menggemaskan itu. Ia bersyukur dan bangga dengan laki-laki kecil yang terlelap dengan damai itu. Hyunwoo menghela nafasnya dan membetulkan selimut agar darah dagingnya itu tidak kedinginan. Rasanya enggan Hyunwoo untuk beranjak dari pemandangan ini.

"Kihyun-ah... mianhe... jongmal mianhe aku tidak ada di saat-saat susahmu. Dan, terimakasih sudah melahirkan Daehyun dan membuatku menjadi seorang Appa. Maaf aku sangat terlambat.", ucap Hyunwoo lemah dengan suara menahan tangis.

Kihyun menatap namja di depannya dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Ia memandang Hyunwoo menepuk-nepuk punggung putranya dengan lembut. 

Kihyun beralih memandang putranya yg kini terlelap di pelukan Hyunwoo. "Ketika dia lahir, dia sangat mirip denganmu Hyung", kata Kihyun membuat Hyunwoo tersenyum melihat Daehyun. "Matanya, hidungnya, bibirnya. Dia menangis sangat keras sekali.", jelas Kihyun terkekeh sambil mengusap airmata yg mengalir di pipinya.

Hyunwoo juga terkekeh dengan airmata yg juga meleleh membasahi pipinya. "Benarkah? Hwaahh.. uri Daehyun benar-benar hebat.", kata Hyunwoo.

"Hm, itulah mengapa aku memberinya nama Daehyun.", jelas Kihyun.

Hyunwoo tersenyum mengusap lembut surai anaknya itu. "Apakah kau tidak menyulitkan Daddymu selama kau diperutnya hm? Kau pasti membuat Daddymu kewalahan... mianhe.. Appa tidak bersamamu saat itu". Ucap Hyunwoo lirih sambil sesekali mengecup pucuk kepala Daehyun. Hyunwoo bisa mendengar dengkuran kecil Daehyun di tengah-tengah kesunyian ini.

"Bisakah kau ceritakan lagi tentang Daehyun?", pinta Hyunwoo memecah keheningan yang cukup lama. Kihyun tersenyum haru. Ia mengatur nafasnya dan menahan agar air matanya tidak menetes sebelum menceritakan kepada Hyunwoo tentang pertumbuhan anaknya. Hyunwoo mendengarkan dengan seksama sepenuhnya yang Kihyun ceritakan. Tak jarang mereka berdua tertawa dan mengusap airmata masing-masing sambil melihat Daehyun yg terlelap di pelukan Hyunwoo.

"Mianhe...huahh...", ucap Hyunwoo berusaha menahan airmatanya yg terus mengalir. "Aku memaksamu bercerita panjang lebar. Dan ini sudah hampir pagi. Aku membuatmu tidak istirahat.", ucap Hyunwoo.

"Gwenchana... lagipula kau Appanya, kau berhak tahu...", jawab Kihyun.
——————————————————


Sadar akan emosi yang baru saja mengambil alih dirinya, Hoseok merasa khawatir. "Kiki, aku—"

"Aku akan mencari taxi dan pulang ke apartemen. Sebaiknya kita memulihkan perasaan kita masing-masing dan kita akan bicarakan ini lagi nanti.", ucap Kihyun memotong ucapan Hoseok dan keluar dari mobil Hoseok.

Hoseok merasa menjadi orang terbodoh di dunia karena termakan amarahnya. Ia berkali-kali memukul kemudinya. Ada penyesalan saat melihat Kihyun memasuki taxi dan meninggalkannya.
"Aku bahkan tidak mampu menahanmu di sini, Ki.....", ucap Hoseok lemah.

Kihyun memasuki taxi menuju apartemennya. Air mata kembali mengalir dengan deras. Ia tidak ingin menjadi orang jahat, ia tidak ingin melukai siapapun. Ia terus menyalahkan dirinya sendiri.

——————————————————
Kihyun mendaratkan tangan hangatnya di pundak Hyunwoo yang tengah memandangi putranya yang baru saja ia tidurkan di atas kasur. Hyunwoo menggenggam tangan hangat itu.

"Sudah saatnya...", ucap Hyunwoo lirih menahan sekeras mungkin agar tidak menangis. Kihyun menggenggam erat pundak Hyunwoo. Hyunwoo mengecup perlahan kening Daehyun.

"Hyung...",ucap Kihyun lirih, entah itu sebuah panggilan atau protes, Kihyun tidak tahu. Hyunwoo bangkit dari duduknya dan berbalik merengkuh tubuh Kihyun di pelukannya. Hyunwoo tahu saat ini mereka benar-benar tidak baik-baik saja. Kihyun yang terisak dipelukan Hyunwoo membuat hati namja yg lebih tua itu terasa sakit. Ia menepuk lembut punggung Kihyun yg bergetar itu, kemudian kembali memeluknya erat. Ia menyalurkan segenap kekuatan yang ia miliki dalam pelukan itu untuk satu-satunya cinta di hidupnya.

"Mianhe... aku juga tidak bisa membuatmu tinggal kali ini.", ucap Hyunwoo parau, ia menghela nafasnya sekali lagi. "Tapi kau harus tahu, sampai kapanpun aku tetap mencintaimu, Ki...", ucap Hyunwoo lirih membuat Kihyun semakin terisak.

Hyunwoo melepaskan pelukannya dan menangkupkan kedua tangannya di pipi Kihyun. Ia memandang lekat namja yg dikasihinya itu. Ia mengusap airmata Kihyun yg mengalir dengan ibu jarinya.

"Dan karena aku terlalu mencintaimu, aku harus melakukan ini. Aku harus melakukan yg terbaik untukmu. Aku sangat mencintaimu, Ki...", tegas Hyunwoo. Kihyun memejamkan matanya dan semakin terisak.

Hyunwoo memberikan kecupan di kening Kihyunnya, kedua mata Kihyunnya, kedua pipi Kihyunnya. Kihyun merasakan kehangatan dari setiap kecupan yg Hyunwoo berikan, kehangatan yg Kihyun sukai, namun entah mengapa ia justru merasakan kesedihan yg mendalam. Ia membuka matanya dan menatap dalam mata Hyunwoo.

"Setidaknya dengan ini bukan kita berdua sekaligus yang melukai Hoseokie Hyung... dia tulus mencintaimu juga.", ucap Hyunwoo dengan berat hati.

"Hyung..."

"Kau belum pernah sungguh-sungguh mencobanya,Ki... bahkan apa yg terjadi tadi malam, membuatku sadar aku tidak lebih hebat dari dia. Aku pengecut Ki, aku bahkan membiarkanmu pergi..."

"Andwe....andwee...", Kihyun menggeleng-gelengkan kepalanya. Menggenggam erat lengan Hyunwoo.

"Ki... Percayalah semua akan baik-baik saja...", ucap Hyunwoo yang ia sendiri juga meragukan kata-katanya.

"Hyung... jebal...hiks jebal... hiks", ucapnya di sela isakannya. Namun Hyunwoo justru memberikannya pandangan yang tak kalah menyedihkan dari yang Kihyun rasakan. Dalam tangisan itu Kihyun merasakan hangatnya bibir Hyunwoo mengecup bibirnya. Kehangatan yang sama dan tak pernah berubah, kecupan dan lumatan yang lembut yang Hyunwoo berikan, meski kali ini berbeda. Airmata cinta dan kesedihan menjadi rasa yang asing pagutan itu.

"Saranghae, Kihyun-ah..."

Satu kalimat penutup yang saat ini Kihyun benci dan tidak ingin Kihyun dengar. Satu kalimat yang membuatnya tersungkur dan menangis meratapi kehidupan cintanya. Luka terasa lebih sakit dari perjalanan masa lalunya, adalah saat ini. Terasa begitu sesak dan menyakitkan, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kihyun meraung-raung dalam diamnya, airmata yang tak henti menetes dan menyiksa matanya. Kihyun hancur, Kihyun terluka.
——————————————————

"APPA..!!

.
.
.
.
.
.
January 29, 2018

"Tears are words the heart can't say. It hurts to say goodbye to a person you love, knowing that life won't be the same without him. - Hyunwoo"

OrangeKken ❤

Continue Reading

You'll Also Like

5.4K 618 25
bagaimana jika dunia perkuliahanmu dengan kelulusan di depan mata nyatanya harus musnah hanya karena salah satu junior di kelompokmu merusaknya? 🚫�...
20.2K 3.4K 27
Hyunjin udah punya pacar, tapi dia juga punya selingkuhan. Jeongin tau kalau Hyunjin punya pacar, tapi dia juga mau mau aja dijadiin selingkuhan. Dua...
778K 48.1K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
73.4K 9.1K 28
Felix pikir, Ketua BEM FH yang sedang menjabat sekarang sangatlah menarik. [ Lokal! AU ]