DAEHYUN! My Little Hamster (S...

By nayjuseyoo

71.3K 8.9K 4.7K

[FIRST BOOK] Roller coaster kehidupan Kihyun dan Hyunwoo dengan kehadiran putra mereka, Daehyun, yang menjadi... More

01
02
03
04
05
06
07
09
10
11
12
13
14 - A day with Hyunwoo
15
16
17
18
19 - Honestly
20
21
22
23
24
OKE KITA JAWAB
Nay Thank You ❤
Support Me

08

2.5K 363 103
By nayjuseyoo

(NYC, 5tahun yang lalu)

"Hi, maaf membuat anda menunggu, Tn..??"

"H-Hoseok, Shin Hoseok.", jawabnya terbata melihat namja mungil dengan senyum yang merekah di wajahnya yang membuatnya terpana.

Hoseok segera bangkit dari lamunannya dan menyambut tangan Kihyun yang diulurkannya sejak tadi. Kihyun tersenyum.

"Yoo Kihyun. Tapi panggil saja Kiki. Orang-orang disini memanggilku seperti itu.", jawab Kihyun mempersilakan namja didepannya untuk duduk. "Maaf aku tadi harus menjemput anakku dulu, dan maaf ya aku harus membawanya di meeting kita. Aku tidak bisa meninggalkan dia dirumah sendiri.", jelas Kihyun kepada namja yang saat ini menatapnya tanpa berkedip. "Sir?? Are you, okay?", tanya Kihyun membuyarkan lamunan Hoseok.

"Ah! Mian mian...", Hoseok terkekeh. "So, Kiki, nice too meet you.", kata Hoseok tersenyum. "And who is this little koala?", tanya Hoseok ramah pada anak kecil duduk di pangkuan Kihyun.

"Daehyun. Yoo Daehyun, My little hamster.", jawab Kihyun mendaratnya kecupannya di kening putra kecilnya.

Pertemuan Kihyun dan Hoseok 5tahun lalu di NYC membawa mereka dalam hubungan persahabatan yang dekat. Tinggal di NYC selama satu tahun cukup membuat benih-benih cinta tumbuh di hati Hoseok kepada namja mungil yang sedang bergelut dengan kamera di depannya.

"Hi, tired?", tanya Hoseok sambil menyodorkan minuman hangat kepada Kihyun.

"Oh, thanks", Kihyun menerima minuman yg diberikan Hoseok. Ia menyeruputnya perlahan. "Not, really. Kurang sedikit lagi. Wait...", ucap Kihyun memberikan kembali minuman itu kepada Hoseok dan melanjutkan pekerjaannya. Hoseok mengangguk dan mengamati bagaimana sahabatnya yang ia cintai itu sedang menjadi pembicara dalam pameran foto perdananya. Ia sangat kagum dengan kegigihan yang dimiliki Kihyun.

"Let's go!", kata Kihyun menghampiri Hoseok yang sedari tadi menunggunya hingga selesai. Mereka berjalan keluar menuju sebuah taman di dekat gedung tempat mereka berada tadi.

"Congratulation!", kata Hoseok sambil memberikan setangkai mawar merah dari dalam saku jasnya. "Wooww... Hoseok the Romantic man,huh? Thanks, Hyung.", kata Kihyun tersenyum. Hoseok terkekeh melihat namja mungil di hadapannya.

"Ki?", panggil Hoseok.
"Hm?"
"Can I ask you something?"
"Ya. Sure.", jawab Kihyun mengarahkan duduknya menghadap Hoseok.
"Are you happy?"
"Ya! Aku sangat happy malam ini karena cita-citaku terkabul. Thanks to you, Sir!", jawab Kihyun memberikan senyuman dan hormat kepada Hoseok. Mereka berdua tertawa.

"Ki"
"Hm?"
"Aku ingin menjagamu dan Daehyun. Aku ingin membahagiakan kalian berdua. Bisakah kau membiarkan aku masuk ke hidupmu?", tanya Hoseok hati-hati. Kihyun terdiam dalam pikirannya menatap dalam kesungguhan di mata Heosok.

"Kau tidak perlu mencintaiku sekarang, Ki. Jangan buru-buru... take your time. Aku akan menunggumu, hm?", ucap Hoseok mengusap lembut jemari Kihyun yg ada di genggamannya.

Kihyun terdiam seribu bahasa di sofa apartemennya. Ia memandangi cincin yg melingkar di jarinya. Hoseok. Ia sangat mengerti bagaimana namja yang menjadi tunangannya itu sangat mencintainya dengan tulus. Bahkan tidak memaksakan kapan Kihyun harus membuka hati untukknya. Kihyun menghela nafas dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Namun, pertemuannya kembali dengan masa lalunya itu, membuktikan bahwa Kihyun masih benar-benar menyimpan cintanya untuk Hyunwoo. Betapa ia menjadi orang yang jahat dan kejam. Kihyun menghentakkan tubuhnya bangkit meraih kaleng bir dan menenggaknya, kosong. Ia membuka kaleng kedua dan segera menenggaknya. Ia ingin sekali bisa terlelap dan membuang jauh-jauh pikirannya yang menggerogoti kewarasannya.

"DADDY!! DADDY WHERE ARE YOU!!! DADDDYYY!!", teriak Daehyun dari kamarnya membuat Kihyun segera melompat dari duduknya menuju kamar anaknya. Dilihatnya anaknya sudah menangis di atas tempat tidurnya. Kihyun langsung menarik putranya dalam dekapannya.

"Daddy!! Ada monsther yg ingin memakannku Daddy! Help me.. hik hik", ucap Daehyun terisak dalam pelukan Kihyun.

"Sh! Sh! Sh! Its okay... jja.. gwenchana.. Daddy is here.. sh sh sh", ucap Kihyun menenangkan putranya yg terbangun karena mimpi buruknya. Kihyun menenangkan bayi koala dalam gendongannya yg sedang terisak itu. Ia menghela nafasnya panjang. Ia tersadar bukankah ia harusnya memikirkan Daehyun saja dan tidak memikirkan yang lain. Ya, hanya dirinya dan Daehyun.

Tingtong. Tingtong.

Kihyun melihat jam dinding ketika ia mendengar suara bel berbunyi. 'Siapa malam-malam begini.', batin Kihyun. Ia berjalan menuju pintu dengan Daehyun yg masih dalam gendongannya.

"Hi, b-babe...", sapa Hoseok ketika pintu dibukakan.

"Heosokie Hyung??!! Kau mengapa seperti ini?", tanya Kihyun bingung melihat pria yang sudah tidak sanggup berdiri dengan kakinya sendiri dan bau alkohol yg menyeruak menyengat hidungnya.

"Dimana kamarmu? Aku akan membantu membawanya.", ucap pria yang sedari tadi memapah tubuh Hoseok.

Kihyun yg sedang menggendong Daehyun, berjalan menunjukkan di mana kamarnya berada. Namja itu segera membaringkan Hoseok di ranjang milik Kihyun. Ia kemudian berjalan mendekati Kihyun dan mengambil Daehyun dan menggendongnya. Kihyun menatapnya bingung.

"Biar aku yg membawakan Daehyun, kau tolong Hoseok Hyung dulu. Aku tidak terlalu berbakat mengurusi namja dewasa yg sedang mabuk.", jawab namja itu lalu berlalu menuju ruang tamu. Kihyun masih terdiam berusaha mencerna apa yang terjadi malam ini di apartemennya.

Kihyun memandang Hoseok, tunangannya yang sangat mencintainya itu terbaring di ranjangnya yang sedang mabuk. Hoseok diantar ke apartemennya oleh —Kihyun beralih menatap namja yang kini duduk di sofanya— Hyunwoo, namja yg menangisi kepergiannnya saat ia tinggalkan di atas RS tadi pagi yang saat ini menggendong, anaknya dan anak Hyunwoo juga. Sungguh, Kihyun benar-benar ingin pergi dari tempat itu sekarang juga.

Masih dengan 1000 pertanyaan di kepalanya. Kihyun menghampiri Hoseok yang terkapar di ranjangnya. Kihyun melepas sepatunya, melonggarkan dasinya dan melepas kemejanya. Ia kemudian mengambil handuk basah untuk membersihkan separuh badan Hoseok.

"Apa yang terjadi padamu Hyung?", ucap Kihyun lirih kepada Hoseok, ia menarik selimut untuk menghangatkan tubuh Hoseok.

"Ki...", ucap Hoseok lirih. Kihyun mengambil tangan Hoseok dan menggenggamnya. "You know that I love you so much, Ki...", katanya dengan air mata yang mengalir di sudut pipinya.

"I know... istirahatlah.", bisik Kihyun lembut kepada tunangannya itu. Kihyun menepuk lembut pergelangan tangan Hoseok hingga namja itu tertidur. Kihyun benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Sepeninggal Kihyun dari pembicaraan mereka berdua di atap rumah sakit. Hyunwoo masih terduduk dalam tangisannya meratapi kepergian orang yang paling dicintainya. Hyunwoo tidak tahu sudah berapa lama ia seperti itu tapi entah kenapa airmatanya tak juga mengering.
"Hyunwoo."
"Ho—Hoseok Hyung!", mata Hyunwoo terbelalak melihat sosok dihadapannya.
"Meet me tonight, i wanna ask you something. I'll call you later.", katanya kemudian meninggalkan Hyunwoo sendiri.

Kihyun menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu. Ia melihat Hyunwoo mendekap Daehyun yang tertidur damai dipelukannnya. Kihyun terharu melihat kemiripan mereka berdua, meski ngilu di hatinya tak masih terasa. Ia berjalan mendekati Hyunwoo dan melihat beberapa memar di wajahnya, ada sedikit kekhawatiran yang dia rasakan juga. Kihyun berusaha mengangkat Daehyun dari gendongan Hyunwoo namun Daehyun justru masih mengeratkan pelukannya kepada Hyunwoo.

"Biarkan, setidaknya aku bisa merasakan menjadi appa-nya.... meski hanya sebentar.", ucap Hyunwoo memandangi tubuh kecil yg meringkuk di pelukannya, membuat Kihyun merasa menjadi orang jahat sedunia.

Tangan Kihyun terarah otomatis ke pelipis dan bibir Hyunwoo yg memar. Hyunwoo memekik kecil saat jemari Kihyun menyentuh lukanya. Kihyun mengehela nafasnya dan beranjak mengambil kotak P3Knya. Ia menarik wajah Hyunwoo agar melihat ke arahnya. Hyunwoo terjingkat saat Kihyun mulai mengoleskan obat luka itu.

"Diamlah, gerakanmu nanti meremukkan anakku.", ucap Kihyun datar.

"Ceh...", ungkap Hyunwoo. Kemudian menatap Daehyun yg terlelap di pelukannya. Hyunwoo juga melihat dua kaleng bir kosong di meja depannya. "Kau minum... Wae?", tanya Hyunwoo lirih. Ia ingat betul Kihyunnya tidak pernah minum kecuali mendapati masalah yang berat.

"Kau sudah tahu jawabannya, kan?", jawab Kihyun sambil mengobati luka di wajah Hyunwoo.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan kalian berdua?", tanya Kihyun saat menempelkan plaster ke pelipis Hyunwoo dengan kedua tangannya. Hyunwoo kemudian meraih tangan mungil Kihyun dengan tangan kanannya dan meletakkannya di pipinya.
Hyunwoo memejamkan matanya merasakan kehangatan tangan orang yang paling dicintainya itu. Jika bisa Hyunwoo ingin menghentikan waktu saat ini dimana ia bisa merasakan kehangatan Kihyun, cintanya, dan Daehyun buah cintanya. Ia merasakan haru yang luar biasa dalam hatinya.

Kihyun terkejut dengan perlakukan Hyunwoo. Ia melihat Hyunwoo menggenggam erat tangannya yang kini ada di pipi Hyunwoo. Deru nafas Hyunwoo yang terasa berat, wajah damai Daehyun dalam pelukannya, dan perlahan setitik air mata mengalir membasahi tangannya. Hyunwoo, lelaki yang dicintainya itu, mengangis dalam diam, dan itu menyakiti hatinya. Kihyun ingin, sangat ingin seperti ini, membiarkan waktu berhenti seperti ini. Namun, egonya tidak bisa membiarkan hal ini terjadi.

"Jebal... biarkan seperti ini, sebentar saja, setidaknya aku bisa merasakan kehangatan kalian untuk ku kenang. Sebentar saja. Meskipun hanya tanganmu. Sebentar saja.", ucap Hyunwoo lirih tanpa membuka matanya saat Kihyun hendak melepaskan tangannya dari genggamannya.

"Hyunwoo Hyung....". Entah kenapa pernyataan itu membuat hati Kihyun tak rela. Tapi ia tahu, ia sudah mengakhirinya hari ini.

Hyunwoo terisak melepaskan tangan Kihyun dan beralih mendekap Daehyun. Ia mengangis terisak sambil memeluk Daehyun.

"Mianhe, Daehyun-ah.. Appa Mianhe...". Hanya kalimat itu yang berulang Hyunwoo ucapkan lirih dalam isakannya saat memeluk buah hatinya. Hyunwoo merasa sangat bodoh, dan menyesal. Hyunwoo bahkan rela membayar berapapun dan apapun untuk menebus kesalahannya.

Kihyun mencelos menatap pemandangan Appa-anak dihadapannya. Bagaimana pria kekar itu menangis tersedu merengkuh tubuh mungil Daehyun. Kihyun beranjak mendekati Hyunwoo mengalungkan kedua tangannya memeluk namja yg terisak itu. Airmata Kihyun sukses lolos mengalir membasahi pipinya.

Hyunwoo semakin terisak merasakan pelukan Kihyun. Kerinduan, penyesalan, cinta, amarah, kepahitan  menjadi satu berkecamuk dalam hatinya. Ia mencintai Kihyunnya dan Daehyun.

"Mianhe Kihyunahh... Mianhe Daehyunah...", ucap Hyunwoo lirih dalam tangisan mereka.

Hyunwoo tiba di suatu Cafe tempat yang Hoseok minta untuk mereka bertemu. Ia melihat Hoseok menenggak minuman yg entah gelas keberapa karena saat ini ia benar-benar terlihat sudah mabuk.

"Hyung...", panggil Hyunwoo memegangi bahu Hoseok.

"Oh Hyunwooyaaa~ my dear friend~ drink?", tawarnya disambut gelengan oleh Hyunwoo. Hoseok diam memandangi kristal es dalam gelasnya.

"Hyunwoo... I know about you and my Love, Kihyun."

DEG. Hyunwoo terhenyak mendengar perkataan Hoseok.

"I know, he loves you so much, dan kau juga. Aku tau kalian menyakiti satu sama lain, BUT!! YOU HURTING MY KIHYUN!!", cecar Hoseok kembali menenggak minumannya. Hyunwoo merasakan lidahnya kelu bahkan untuk merespon Hoseok pun ia tak mampu.

"I know what you did, i know what you talk about, EVERYTHING, EVERYWORDS, on the rooftop this morning. Dan aku bisa melihat seberapa menderitanya Kihyun selama ini...dan itu semua KARENAMU!! ", ucap Hoseok dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya.

"Hyung, kau mabuk, aku akan mengantarmu pulang.", ucap Hyunwoo. Hoseok menyingkirkan tangan Hyunwoo dan bangkit berdiri.

BUGH! Hyunwoo tersungkur dilantai cafe itu.
"Itu untuk kebodohanmu".
BUGH!
"That's for my Kihyun!".
BUGH!
"And that's for Daehyun.".

Hyunwoo menyeka darah segar yg mengalir di sudut bibirnya, ia bangkit dan memapah tubuh Hoseok yang sudah tidak mampu berdiri dengan kedua kakinya.

"Hyunwooyaa~ please...", ucap Hoseok mencengkeram kerah baju Hyunwoo.

"Biarkan aku egois kali ini, eoh?". Ucap Hoseok yang kemudian ambruk di bahu Hyunwoo.

Sepasang tangan kecil mengeratkan pelukannya dan airmata mengalir di sudut matanya.


.
.
.
.
.
.
January 27, 2018

"It hurt to let go, but sometimes it hurts more to hold on."

OrangeKken ❤

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 19.5K 48
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
219K 23.5K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
63.1K 10.7K 28
[COMPLETED] Sebuah cerita singkat antara Dana dan Raden. bxb AU!LOCAL STRAY KIDS. ALTERNATIVE UNIVERSE yang akan menggunakan kota Jakarta sebagai...
5.4K 618 25
bagaimana jika dunia perkuliahanmu dengan kelulusan di depan mata nyatanya harus musnah hanya karena salah satu junior di kelompokmu merusaknya? 🚫�...