DAEHYUN! My Little Hamster (S...

By nayjuseyoo

71.3K 8.9K 4.7K

[FIRST BOOK] Roller coaster kehidupan Kihyun dan Hyunwoo dengan kehadiran putra mereka, Daehyun, yang menjadi... More

01
02
03
04
05
07
08
09
10
11
12
13
14 - A day with Hyunwoo
15
16
17
18
19 - Honestly
20
21
22
23
24
OKE KITA JAWAB
Nay Thank You ❤
Support Me

06

2.5K 392 86
By nayjuseyoo

"Done? Let's go!", ajak Hyungwon kepada Kihyun yg sudah selesai membereskan perlengkapan fotografinya. Mereka berpamitan kepada semua orang di studio sebelum beranjak ke salah-satu cafe terdekat.

Mereka sudah duduk di salah satu sudut cafe dan menikmati makanan yang mereka pesan.

"You like it?", tanya Hyungwon.

"Hm! Not bad...", jawab Kihyun menyelesaikan makanannya.

"Aku tidak menyangka aku ternyata jadi salah satu modelmu di sini.", ucap Hyungwon.

"Aku tidak punya pilihan lain selain menerimanya.", ucap Kihyun asal membuat Hyungwon tertawa

"Bagaimana Daehyun?"

"Dia sudah lebih baik, besok pagi sudah boleh pulang.", jawab Kihyun tersenyum.

"Ahh... Daehyun sudah besar ya, Ki... aku masih ingat saat dulu kau datang ke NewYork. Kau masih belum seperti ini... dan sekarang lihat? Kau bisa buktikan pada dirimu sendiri, Ki...", ucap Hyungwon mengingat kembali bagaimana perjuangan sahabatnya itu.

Malam itu salju turun. Hyungwon pulang kerja, ia menemukan seseorang yang tergeletak di depan pintu rumahnya. Saat ia menghampirinya, namja itu sudah hampir membeku.

"Hei are you okay? Who are you? Hei...", ucap Hyungwon berusaha membangunkan orang yg hampir pingsan itu.

"H-help me... b-baby...b-baby", orang itu terbata-bata memegangi perutnya.

"What? What did you say? Sir, are you okay? Oh my God! Let me help you okay?", Hyungwon segera memapah orang itu memasuki rumahnya. Ia memanggil dokter untuk datang. Dokter berkata bahwa orang itu kedinginan dan kelelahan berjalan. Orang itu ternyata juga orang Korea sama sepertinya. Ia tidak mempunyai siapa-siapa di NewYork. Diusir dari kontrakannya karena tidak bisa membayar. Dan sedang mengandung 3 bulan. Entah kenapa Hyungwon tergerak memintanya agar tinggal bersama-sama dengan dia. Itulah pertemuan pertamanya dengan Kihyun, yang sekarang menjadi sahabatnya.

"Hm... and I owe you. A lot.", Kihyun tersenyum mengingat pertemuannya dengan sahabatnya itu.

"You know what? Aku mengingat bagaimana kau melahirkan Daehyun! Aku yang melihat serasa seperti mau mati.", ucap Hyungwon membuat mereka tertawa.

"But your first beautiful smile that i've never seen before when your Daehyun born, was the beautiful thing ever...! Kau mempunyai senyum yang indah, Ki...", kenang Hyungwon.

"Really? Hahaha dan aku juga ingat, waktu kau harus membolos kerja untuk menjagakan Daehyun untukku karena aku harus berangkat pemotretan.", kata Kihyun terkekeh.

"Dan kau pulang pingsan karena overworking! Ya, you stupid!", Hyungwon tertawa mengingat kembali Kihyun bekerja keras untuk membiayai kehidupannya sendiri dan anaknya, tanpa meminta bantuan orang lain. Kihyun bukanlah tipe orang yang mau merepotkan orang lain. Dia mempunyai tekad yg kuat.

"I'm proud of you, my friend..", ucap Hyungwon tulus. Kihyun tersenyum.

"Kapan kalian akan menikah?", tanya Hyungwon.

"Menikah?", tanya Kihyun heran.

"Hoseok? Tunanganmu?"

"Ah... aku masih belum berpikir kesana...", jawab Kihyun memandang keluar jendela.

"He loves you, Ki..."

"I know. I love him too."

"But not as a man. Am I right?", kata Hyungwon. Kihyun menunduk.

"Not yet.", jawab Kihyun lirih. "Aku tahu dia berbuat banyak untukku bahkan untuk Daehyun, aku ingin membalas perasaannya juga. Aku sudah mencoba, tapi entah kenapa semakin aku mencoba semakin aku takut melukainya."

"Kau masih menunggunya?", tanya Hyungwon. Kihyun terdiam. "Namja yg berjanji akan menyusulmu di NewYork 7tahun lalu? Namja yg bahkan tidak tahu kau mengandung anaknya? Namja yg bahkan tidak tahu kau dan anakmu hampir mati kedinginan karena tidak mempunyai tempat tinggal? Kau masih menunggunya?", tanya Hyungwon lembut sambil menggenggam tangan Kihyun.

"I don't know... tapi jawabanku, aku sudah tidak menunggunya... aku hanya takut ada orang lain yang memasuki kehidupanku dengan Daehyun. Tidak bisakah aku hanya hidup seperti ini dengan Daehyun saja...", jawab Kihyun mendongakkan kepalanya menahan agar air matanya tidak mengalir.

"And the hardest part is... Daehyun asks me about his Appa...", tambah Kihyun dengan tersenyum kecut.

"Ki... sorry, aku tidak beraksud membuatmu mengingat hal-hal pahit. Mianhe...", Hyungwon menggenggam erat tangan sahabatnya. "Tapi kau harus ingat satu hal, kau layak mencintai dan dicintai, kau layak mendapatkan orang yang benar-benar mencintaimu. Okay? Mianhe...", Hyungwon mendekat lalu memeluk sahabatnya.

"Gomawo,Hyungwonnie...", ucap Kihyun. "Ah.. kajja! Daehyun pasti sudah menungguku.", ucap Kihyun tersenyum.

"Oh my God!! Aku lupa!! Daehyun!!", pekik Hyungwon tersadar.

"Gwenchana, hari ini kan kita slesai lebih cepat. Aku ingin membelikannya cupcake strawberry dulu sebagai permintaan maafku karena sudah meninggalkan dia hari ini.", jawab Kihyun membuat sahabatnya terkekeh.

Mereka meninggalkan cafe itu dan berpisah menuju mobil masing-masing. Kihyun tersenyum memandang beberapa cupcake yang ia beli untuk putra kesayangannya. Ia melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat anaknya berada. Entah mengapa rasa lelah Kihyun selalu hilang jika memikirkan anaknya.

"Apakah kau kembali ke korea untuk mencarinya lagi, Ki?", tanya Ny. Shin (ibu hoseok)
"Aniyo, Eomma... aku bekerja, dan justru aku ingin meninggalkan kenanganku itu disini sebelum kembali lagi ke NewYork dan melanjutkan hidup disana dengan Daehyun.", jawab Kihyun.

Kihyun tersenyum mengingat pembicaraannya dengan ibu Hoseok kemarin.

"Baiklah! Itu tujuanku datang ke sini. Daehyunnie... tunggu Daddy!!", ucap Kihyun lalu melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

* * *

Kihyun berjalan di koridor rumah sakit sangat bahagia dengan senyum mengembang membayangkan wajah lucu putra kesayangan saat mengetahui ia membawakan cupcake strawberry kesukaannya.

Sssrrtt. Kihyun membuka pintu kamar Daehyun dan tersenyum melihat anaknya yang sedang berada dalam pangkuan—

DEG. Kihyun mematung di pintu melihat anaknya turun dari pangkuan seseorang yang membuat jantungnya serasa berhenti saat ini. Orang yang ia rindukan tapi tidak ingin ia lihat lagi. Son Hyunwoo.

Hyunwoo yang juga mematung dalam duduknya melihat orang yang selama ini dia cari berdiri tepat di hadapannya. Matanya membulat melihat sosok di depannya itu. Benarkan itu Kihyun? Kihyun yang kucintai? Pertanyaan itu terus berputar di pikirannya.

"Daddy..!!!", teriakan Daehyun menyadarkan Kihyun. Kihyun memandang anaknya dan membawanya dalam pelukannya. Ia memeluk anaknya kuat seakan ada rasa takut seolah ada yang akan mengambil Daehyun dari sisinya.

"Daddy!! Mengapa lama thekali?", Daehyun mengalungkan tangannya ke leher Kihyun dan memeluknya erat.

'Daehyun... anak Kihyun?', batin Hyunwoo terus memandang namja yg tengah mengendong Daehyun itu.

Kihyun mengusap lembut punggung putranya. Ia melihat Hyunwoo yang masih mematung dalam duduknya dan Minhyuk yang bersandar di nakas. Ia membungkuk menyapa keduanya.

"Terimakasih banyak dr.Lee, sudah membantuku hari ini", ucap Kihyun kepada Minhyuk.

'Suara itu, suara Kihyun... apakah dia tidak mengingatku? Kihyunah.. kaukah itu?', batin Hyunwoo masih setia mematung disana.

"Sama-sama Kiki-ssi. Sepertinya pekerjaanmu cepat lebih awal. Oh, mianhe, aku tadi membawa temanku datang kesini, dia-", ucap Minhyuk terpotong.

"Uncle Hiu, daddy... dia uncle Hiu yg membantuku thaat hilang di Airport!", sela Daehyun. Kihyun menatap Daehyun heran.

"Hahaha kau memotong pembicaraanku Daehyun-ah", kata Minhyuk. "Dia Hyunwoo. Son Hyunwoo.", tambahnya memperkenalkan Hyunwoo. Kihyun mengarahkan pandangannya dan memandang Hyunwoo yg melihatnya dengan mata sendu itu.

"Terimakasih banyak, Hyunwoo-ssi anda sudah membantu anak saya.", ucap Kihyun dingin.

'Hyunwoo-ssi?'. Hati Hyunwoo mendadak terasa ngilu mendengar suara dingin Kihyun. Suara yang dulu membuatnya merasa hangat. Apakah dia benar-benar terlalu dalam menyakitinya? Kihyun-ah...

Ssrrtt.

"Hi, babe...", seorang namja membuka pintu kamar Daehyun dan menghampiri Kihyun yang menggendong Daehyun yang mulai terlelap di bahunya. Ia mencium pipi Daehyun dan kemudian mengecup dalam kening Kihyun.

"Hi...Kau baru datang?", tanya Kihyun kepada Hoseok. Ia mengangguk tersenyum dan merangkul pundak Kihyun.

Hati Hyunwoo mencelos melihat pemandangan yang terjadi di depannya. Ia memandang lekat manik mata Kihyun yang sedari tadi enggan dan justru menghindarinya.

"Eoh? Hyunwoo! Kita bertemu lagi.", sapa Hoseok. Kihyun menatap Hoseok tak percaya. Bagaimana bisa Hoseok mengenal namja itu. Hyunwoo beranjak berdiri dadi tempat duduknya.

"Mm.. Kiki, Hyunwoo ini adik kelasku di universitas dulu. Dia hebat sekali,lho... Dan , Hyunwoo... ini tunanganku yang kapan hari kuceritakan kepadamu, Kiki. Fotografer hebat di New York.", ucap Hoseok bangga sambil mengecup kembali kembali kening Kihyun.

Kiki?
Tunangan?
NewYork?
Kihyun kekasihnya yang dia rindukan?
Pertanyaan itu terus berputar di kepala Hyunwoo.
Deahyun, apakah dia- pikiran Hyunwoo terputus saat mendengar suara dingin Kihyun.

"Nice too meet you, Hyunwoo-ssi.". Hyunwoo memandang Kihyun dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Minhyuk melihat perilaku aneh di sahabatnya itu. Minhyuk merasakan ada atmosfir dan sesuatu yang tidak benar terjadi disana.

"Baiklah, Kiki, karena anda sudah datang dan Daehyun juga sudah terlelap di bahu anda... kami pamit dulu.", ucap Minhyuk menarik lengan Hyunwoo yang masih mematung memandangi wajah Kihyun. Mereka melewati Kihyun yang berjalan acuh menuju tempat tidur untuk meletakkan Daehyun.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?", tanya Hoseok sambil mengusap surai hitam Kihyun dan mengambil tas kamera yang masih menggantung di bahu Kihyun. Kemudian meletakkannya di meja.

"Lancar dan cukup baik,Hyung...", jawab Kihyun lalu memberikan kecupan untuk putranya. "Good night, my Little Hamster.", ucapnya lirih.

Kihyun berbalik dan memeluk Hoseok yang berdiri di belakangnya, ia memejamkan matanya. Hoseok tersenyum dan membalas pelukan Kihyun.

"Apa kau sangat merindukanku?", goda Hoseok. Ia menyesap lembut rambut Kihyun. Namja yang sangat ia cintai. Kihyun menjawabnya dengan gumaman.

"Jja kau pasti capek. Aku akan menemanimu malam ini, kau mau pulang ke apartemen atau di sini saja?", tanya Hoseok lembut.

Kihyun menenggelamkan kepalanya dan mengeratkan pelukannya berharap airmatanya tidak jatuh. "Disini saja, Hyung, aku ingin seperti ini dulu", jawab Kihyun lirih.

Hoseok tersenyum, ia membimbing tunangannya itu untuk berbaring di sofa tunggu yang cukup lebar yg ada di kamar inap itu. Hoseok menelusupkan lengannya menjadi bantal untuk kepala Kihyun dan merengkuh tubuh Kihyun dalam pelukannya. Sehingga Kihyun menghadap dadanya yang bidang itu.

"Pasti hari ini berat sekali ya?", ucap Hoseok sambil mengusap lembut punggung namja favoritnya itu. Kihyun mengalungkan tangannya ke punggung Hoseok dan memeluknya erat. Airmatanya menetes.

Hoseok mengeratkan pelukannya dan mengusap lembut punggung tunangannya itu. "Mianhe, aku harusnya menemanimu hari ini. Jja... tidurlah..". Ia mengecup ujung kepala Kihyun yg menangis dalam diam di pelukannya.

(Di sisi lain)

"Ya, Hyunwoo! Kau sedang rusak?? Otakmu tidak bekerja? Kau aneh sekali memandang Kiki tadi? Kau ini kenapa?", tanya Minhyuk saat sampai di kamar inap Hyunwoo.

"Minhyuk-ah...", ucap Hyunwoo lirih.

"Wae?!", tanya Minhyuk. "Kau menatap Kiki seperti itu, kau tidak sadar tunangannya memperhatikanmu seperti orang aneh?? Kau ini kenapa?", kata Minhyuk heran.

"Minhyuk-ah..."

"Wae? Wae? Wae? Wae?????", kata Minhyuk emosi.

"Dia... Kihyun, Dia Kihyun, Minhyuk... Dia Kihyun.", ucap Hyunwoo memandang Minhyuk yg berdiri depannya dengan airmata yang mengalir dari sudut matanya. "Dia Kihyun, Minhyuk!", ujar Hyunwoo sambil memukul dadanya setiap mengucap nama Kihyun.

"Hyunwoo...", ucap Minhyuk melemah melihat sahabat di depannya. Ia merengkuh bahu sahabatnya itu dan menepuk lembut punggung sahabatnya yang mulai bergetar itu. Sahabatnya yang ia kenal seperti robot itu, menangis dihadapannya untuk pertama kali.

"Dia Kihyun, Minhyuk... dia Kihyun...", racau Hyunwoo tersendat-sendat dalam tangisannya.

.
.
.
.
Januari 24, 2018
"I'm sorry, that I love you"
.
Sorry for typos
OrangeKken

Continue Reading

You'll Also Like

752K 46.5K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
7.1K 962 20
'Bangsat, anak senja babi. Pen gue gundulin tuh rambut anjing!' - Jingga Rembaka . . . . . . End
68.3K 6.4K 23
MINWON • COMPLETED "Mas Arka yang terlalu polos apa gue yang terlalu mesum sih?" • Dylan Wonwoo Arkana • Mingyu Alvaro Mahendra start : november 2021...
2.7K 305 20
Sebin terkejut saat mendengar Hyuk berkata menyukainya. Namun, ketika Sebin meminta Hyuk untuk meninggalkan kekasihnya, keraguan Hyuk membuat Sebin t...