DAEHYUN! My Little Hamster (S...

By nayjuseyoo

71.3K 8.9K 4.7K

[FIRST BOOK] Roller coaster kehidupan Kihyun dan Hyunwoo dengan kehadiran putra mereka, Daehyun, yang menjadi... More

01
02
03
04
06
07
08
09
10
11
12
13
14 - A day with Hyunwoo
15
16
17
18
19 - Honestly
20
21
22
23
24
OKE KITA JAWAB
Nay Thank You ❤
Support Me

05

2.6K 399 78
By nayjuseyoo

"Hyung, ini laptop dan kameramu.", ucap Changkyun kepada Kihyun.

"Kau benar-benar tidak bisa Kkung?'', tanya Kihyun.

"Mian, Hyung, tapi produserku datang hari ini dan aku bertugas menemuinya.", jawab Changkyun.

"Okey then...", ucap Kihyun sebelum Changkyun berpamitan dan pergi meninggalkan mereka.

Kihyun sedang berusaha menenangkan anaknya yang merajuk agar ia tidak pergi bertemu dengan kliennya. Hati Kihyun sebenarnya tidak rela jika harus meninggalkan putra kesayangannya yang sedang dalam pemulihan. Sebenarnya Daehyun sudah bisa beraktifitas seperti biasa tapi dokter belum memperbolehkan pulang sebelum benar-benar sembuh.

Sudah dua hari Kihyun menemani putranya di RS, membuat pekerjaannya sedikit terlambat dari target, dan hari ini klien sudah menunggu cukup lama mengharuskan Kihyun harus berangkat menyelesaikan pekerjaannya.

"Daddy harus berangkat sayang, Daehyun kan sudah biasa mandiri? okay? Please?", bujuk Kihyun kepada putranya yang sejak tadi merajuk kepadanya.

"No, daddy stay here with me, okay... I wanna go home with Daddy... pweaseee...", rajuk Daehyun yang mulai menangis sambil menghentakkan tubuhnya.

Kihyun hanya bisa menghela nafasnya, ia berdiri dan mengangkat putranya ke pelukannya. Ia mengusap lembut punggung anak itu dan dalam gendongannya ia berusaha menenangkan putra kecilnya yang sedang menujukkan tantrumnya itu. Mungkin ini masalah yang dihadapi setiap single parent tanpa pembantu/asisten seperti dirinya.

"Sshhh... shhh.. my Lovely little hamster....", ucap Kihyun lembut sambil mengayunkan putranya yang sedang memeluknya erat dalam gendongan seperti koala itu.

Perlahan tangisan Daehyun mereda dan Kihyun tidak lagi merasa pelukan tangan anaknya di lehernya sekuat tadi. Daehyun tertidur. Kihyun tersenyum sambil sesekali mengecup lembut bahu Daehyun yang ada persis di depan hidungnya

Ssrrtt

"Oh, Kiki-ssi? Mengapa Anda menggendong Daehyun? Aku tadi berencana memeriksa keadaannya..", tanya Minhyuk yang baru saja memasuki kamar rawat inap Daehyun.

"Ah, dia tadi merajuk... aku harus berangkat kerja, tapi yah Anda bisa lihat...", jawab Kihyun dan memberikan senyum kecil sambil berusaha untuk tidak membangunkan Daehyun.

Perlahan Kihyun meletakkan Dahyun di tempat tidur, ia mengusap sisa air mata dipipi anaknya dan menarik selimut untuk menghangatkan putranya yang sedang tertidur itu.

"Sampai jam berapa Anda harus bekerja?", tanya Minhyuk yang sedari tadi melihat pemandangan hangat di depannya sambil perlahan memeriksa kondisi terkini Daehyun.

"Sampai jam 9 malam paling cepat.", jawab Kihyun tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah putra kecilnya itu. Ia menghela nafasnya lembut.

"Tinggalkan Daehyun bersamaku, aku bisa membantu Anda menjaganya. Setelah ini shiftku berakhir dan aku bisa di sini sambil menjaga Daehyun.", ucap Minhyuk ramah.

"Hm?", Kihyun memandang ragu ke dokter di sampingnya itu. "Anda tidak perlu repot, Dok-"

"Tapi Anda harus bekerja untuknya juga kan? Tidak apa-apa, aku tidak merasa kerepotan. Aku hanya ingin membantu. Daehyun bahkan sudah lebih baik. Tidak apa-apa", sela Minhyuk tersenyum.

"Baiklah jika begitu,dok. Nanti aku akan menghubungi adikku untuk bisa membantumu di sini secepatnya. Thankyou so much..", ucap Kihyun yang disambut senyum oleh Minhyuk.

Ia bergegas mengambil tasnya di kursi dan keluar meninggalkan Daehyun bersama Minhyuk.

* * *

Tok tok.

"Masuk. Oh, Seungcheol...", ucap Hyunwoo pada namja yg tadi mengetuk pintu kamar rawat inapnya.

"Kau sudah lebih baik, Hyung?", tanya Seungcheol kemudian mengambil kursi dan duduk di samping ranjang. Hyunwoo mengangguk.

"Bagaimana kantor, aman?", tanya Hyunwoo mengambil beberapa berkas dari sekretarisnya itu.

"Aman,aku sudah mengurusnya.", jawabnya. Hyunwoo mengangguk lalu menandatangani beberapa berkas.

Mata Seungcheol menatap layar ponsel Hyunwoo yang menyala dan melihat foto lucu yang ada di sana.

"Ini siapa, Hyung? Anakmu?", tanya Seungcheol menunjuk foto di ponsel Bossnya itu.

"Hm? Oh ini? Kau pernah melihat orang di kantor kita seperti wajah ini?", tanya Hyunwoo sambil menyodorkan lagi foto di ponselnya agar Seungcheol melihatnya dengan jelas.

"Aw, giyowooo... siapa dia? aku pikir dia anakmu,Hyung? Hahaha", kelakar Seungcheol.

"Heii.. aku tadi bertanya apakah ada di kantor kita yg seperti anak ini?"

"Kau mengaca saja Hyungg... dia mirip denganmu hahaha".

Hyunwoo memukul lengan Seungcheol membuat Seungcheol hanya bisa meringis sambil mengusap lengannya.

"Kau tidak tidur dengan sembarang orang lalu orang itu melahirkan anakmu dan minta pertanggungjawaban 'kan?", tanya Seungcheol serius.

"Ya! Aigo! Aigo! Aigo!!", Hyunwoo menepuk keras pipi sekretarisnya itu. "Kau pikir aku sudah gila??"

"Yakk! Hyung! Sakit!", pekik Seungcheol sambil memegangi pipinya. "Kenapa memangnya dengan anak itu?",tanyanya.

"Dia mencari appa-nya. Dia ikut datang dari NewYork bersama Daddy-nya, dan secara rahasia mencari appa-nya. Lucu bukan?", jelas Hyunwoo sambil memandangi foto Daehyun.

"Ah... kau sebaiknya mengurusi pekerjaanmu hyung, daripada ikut campur masalah orang lain. Sudah aku pergi dulu, cepat sembuh!! Bye...", ucap Seungcheol berjalan keluar dari kamar Hyunwoo.

Bugh!

"Ah, maaf! ", ucap Seungcheol saat menabrak bahu orang lain selepas menutup pintu kamar Hyunwoo. Orang itu hanya membungkuk, kemudian berlalu begitu saja. Seungcheol mengernyitkan dahinya memandang punggung orang yg tadi bertabrakan dengannya.

'Orang itu, mirip dengannya...', batin Seungcheol. Ia mengendikkan bahunya lalu berlalu pergi dari sana.

* * *

(Di Studio Foto)

"Hosh..hoshh.. maaf, membuat kalian semua menunggu.", ucap Kihyun kepada crew pemotretan yang sudah berkumpul di studio.

"Kiki!!", namja jangkung dan tampan berlari dan memeluknya. "Gwenchana aku tadi bilang kau sedang menunggu anakmu di rumah sakit. Mereka bisa mengerti.", ucapnya sambil memberikan air mineral kepada Kihyun.

"Thankyou, Hyungwon-ah, sudah kuduga kau sangat bisa diandalkan.", puji Kihyun sambil menenggak air minumnya. "Kita mulai sekarang?", tanyanya. Hyungwon mengangguk.

Kihyun segera mengatur beberapa persiapan pemotretan di sana. Sesekali ia mengarahkan beberapa pose kepada beberapa model di sana. Semua kelihatan senang bekerja dengan dia karena Kihyun sangat profesional dan bisa membidik moment serta ekpresi yang detil dari setiap modelnya.

"Woah! Ini sebuah Masterpiece tn.Kiki.", puji seorang model wanita disana.

"Benar! Anda bahkan bisa membuatku tampak cantik. Ini bahkan belum di edit!!", model lain menimpali. Kihyun tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

"Kiki itu memiliki tangan dewa. Ini masih belum seberapa dari keahliannya.", ucap Hyungwon memeluk sahabatnya itu.

"Kyaaa... aku jadi ingin menjadi kekasih anda!", goda salah satu model. Kihyun masih terpaku di layar monitornya.

"No.no.no! Dia sudah bertunangan, dan tunangannya sangat HOT!", jawab Hyungwon membuat beberapa model disana patah hati.

"Baiklah! Baiklah... sudah cukup menggosipnya. Kita tinggal 2 sesi lagi. Silakan ganti baju dan mari kita selesaikan ini dengan cepat.", kata Kihyun membubarkan suasana gosip ria itu.

"KiKi, sebelum pulang, makan dulu denganku, eoh? No penolakan.", kata Hyungwon sambil berlalu meninggalkan dia untuk bergabung dengan model-model lainnya.

Kihyun tersenyum, lalu mengarahkan kembali kameranya untuk mendapat gambar-gambar terbaik dari lensa kameranya.

* * *

(19.00 KST di Rumah Sakit)

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Hyunwoo merasa tidak betah harus tidur terus di kasur. Ia ingin pulang tapi Minhyuk belum mengizinkannya. Ia meraih ponselnya dan menelpon seseorang.

"Minhyuk-aa, kau dimana? Aku kesepian disini...", rengek Hyunwoo.

"Aku sedang di kamar pasienku.", jawab Minyuk dari sebrang telepon.

"Jangan bohong, jam kerjamu sudah habis dari tadi... temani aku....", ucap Hyunwoo berusaha membuat suaraya imut.

"Hentikan suara menjijikkan itu. Aku sedang membantu orang tua Daehyun menjaganya."

"Daehyun... DAEHYUN??"

"Yak!! Jangan berteriak!! Apa kau mengenalnya?"

"Apa dia mengenal Uncle Hiu?", tanya Hyunwoo. Ia mendengar Minhyuk bertanya kepada seorang anak yang ada bersamanya.

"Dia bilang dia mengenali Uncle Hiu, tapi siapa itu?", tanya Minhyuk.

"Kau dimana?!", tanya Hyunwoo merasa ada desir khawatir di dadanya.

"Di ruang 24, hei? Memangnya siapa unc-"

Hyunwoo menutup sepihak teleponnya dengan Minhyuk, ia bergegas bangkit dari tidurnya dan keluar menuju kamar Daehyun. Ia merasa ada yang menggelitik di dadanya tapi ia tidak tahu perasaan apa itu. Ia terus berpikir apakah Daehyun baik-baik saja?

Sssrrttt!!

"Daehyun-ah!", Hyunwoo membuka kasar pintu kamar Daehyun.

"Kamjagiya! / Uncle Hiuu..!!", respon Minhyun dan Daehyun bersamaan kepada Hyunwoo yang mematung di pintu.

Hyunwoo merasa ada kekhawatirannya berubah menjadi kelegaan saat melihat Daehyun duduk dan tersenyum memandangnya. 'Perasaan apa ini?', batin Hyunwoo. Ia menghampiri Daehyun dan mengusap lembut pipi gembil anak itu.

"Daehyun thudah thehat, uncle Hiuu... Uncle Hiu mengapa di thini?", tanya Daehyun lucu. Ia mengangkat kedua tangannya kepada Hyunwoo meminta di angkat. Hyunwoo tersenyum lalu mengangkat anak itu tadi ke pangkuannya. Ia mencubit kecil pipi anak di pangkuannya itu.

"Kau harusnya istirahat, Hyunwoo...", ucap Minhyuk yg terpana melihat kedekatan sahabatnya dengan Daehyun. Ia heran pasalnya Hyunwoo sama sekali tidak menyukai anak-anak.

"Tidak apa-apa, aku menjenguk teman kecilku ini...", jawab Hyunwoo sambil menggelitiki lembut perut Daehyun membuat Daehyun terkikik karena perlakuan Hyunwoo itu.

"Uncle Hiu, thuapi aku, aku lapar... dokter itu thangat cerewet..", ucap Daehyun lucu. Hyunwoo terkekeh lalu mengambil mangkuk bubur di nakas dan mulai menyuapi Daehyun.

"Yaa.. Daehyun-ah.. kau tega sekali... aku sudah menemanimu seharian ini...", protes Minhyuk dibalas juluran lidah oleh Daehyun. Minhyuk terkekeh melihat kelucuan anak itu.

"Dia sakit apa, Min?", tanya Hyunwoo sambil menyuapi Daehyun yang ada di pangkuannya.

"Sama sepertimu. Dia makan sup kepiting, bukannya kalian datang ke acara yang sama?", jelas Minhyuk. Hyunwoo mengangguk lalu melihat namja kecil yg ja memandangnya.

"Wahh! Sepertinya kita teman yang baik, baby boy! Kita bahkan tidak bisa makan makanan yang sama!", ucap Hyunwoo.

"Benarkah? Uncle tidak bitha makan theafood?", tanya Daehyun lembut.

"Hm! Seafood itu jahat untuk kita!", jawab Hyunwoo melucu. Daehyun terkekeh dan memakan bubur yang disuapi Hyunwoo.

Minhyuk tersenyum melihat pemandangan di depannya. "Kalian seperti ayah dan anak, sepertinya kau harus segera menikah dan memiliki anak.", kata Minhyuk.

Hyunwoo dan Daehyun mengarahkan pandangan mereka bersamaan memandang wajah Minhyuk.

"Wooaa... aku baru sadar wajah kalian juga mirip!! Hahahaha apakah ini hanya perasaanku?", kelakar Minhyuk.

Sssrrtt.

Daehyun berpaling menuju pintu yang baru saja dibuka. Minhyuk tersenyum ramah memandang orang yang berdiri di pintu itu. Hyunwoo ikut berpaling dan sekejap tubuhnya mematung memandang seseorang di pintu itu. Perlahan Daehyun turun dari pangkuan dan berlari menghampiri orang yang baru datang itu.

"Daddy..!!!"

.
.
.
.
.
.
January 23, 2018
"Meeting you was fate, and I hate it..."

OrangeKken❤

Continue Reading

You'll Also Like

15.6K 1.4K 38
Fiat terbiasa hidup tanpa bergantung pada orang lain, namun Nammon berhasil membuatnya ingin menjadi lemah, agar Nam bisa melindunginya. Kejadian me...
5.4K 618 25
bagaimana jika dunia perkuliahanmu dengan kelulusan di depan mata nyatanya harus musnah hanya karena salah satu junior di kelompokmu merusaknya? 🚫�...
216K 23.2K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
14K 139 1
Menang ada hal yang tidak perlu diceritakan, tetapi apa sulitnya untuk sedikit terbuka pada pasangan? Agar hubungan tetap langgeng tanpa adanya alasa...