The Bastard Alpha [Story#1 Ze...

By Zegnas

138K 8.6K 1.2K

Highest #21 in werewolf. [End] "Mate? Aku tak membutuhkannya. Aku sudah nyaman hidup menyendiri." -Zack Chris... More

[Prologue]
[Chapter One]
[Chapter Two]
[Chapter Three]
[Chapter Four]
[Chapter Five]
[Chapter Bonus]
[Chapter Seven]
[Chapter Eight]
[Chapter Nine][Teresa POV]
[Chapter Ten][Archard POV]
[Chapter Eleven]
[Chapter Twelve]
[Chapter Thirteen]
[Chapter Fourteen]
[Chapter Fifteen]
[Chapter Sixteen]
[Chapter Seventeen]
[Chapter Eighteen]
[Chapter Nineteen]
[Chapter Twenty]
[Chapter Twenty One]
22 : kejujuran yang menyakitkan.
23 : sebuah kebetulan.
24 : akhir dari segalanya [end]

[Chapter Six]

6.6K 505 50
By Zegnas

That Lord.
●__________________________●

Author POV

"Ini teh anda, Lord." ucap seorang maid tersenyum ramah kepada seorang berperawakan tampan dan tinggi.

"Terima kasih. Kau bisa pergi." jawab Sang Lord yang tak kalah ramahnya juga terhadap maid tersebut.

Maid itu membungkukkan hormat di depan Lord dan berjalan keluar ruangannya yang elegan dengan warna merah menghiasi ruangan sang Lord itu berada.

Terletak 58km jauhnya dari Redmoon Pack. Melewati Pegunungan Ural yang curam akan banyaknya bebatuan yang tajam dan Hutan Swedia yang sangat dingin dan juga gelap.

Berdirilah sebuah kastil besar nan megah yang tepat berada di samping Samudera Atlantik yang biru cerah. yang membuat perekonomian di daerah itu sangatlah maju di eranya. Dimana Sang Lord tinggal dan berkuasa di daerahnya.

Sudah 25 tahun sejak awal pengangkatannya sebagai Lord dan menggantikan Lord yang sebelumnya, ia tak kunjung juga mendapat sang pujaan hatinya. Pasangan sehidup semati.

Ia sendiri juga sudah frustasi. Mengapa selama 25 tahunnya ini ia tak kunjung juga mendapatkan pasangannya? Apakah Tuhan menguji dirinya? Ia hanya bisa menghela napas di setiap akhir tahun yang ia lewati.

Berharap dan terus memandangi langit malam degan meminum teh agar permohonannya dapat terkabulkan.

Sampai saat di akhir tahun ini. Ia belum juga menemukan pasangannya. Apakah ia harus menyerah saja? Tapi jika ia melakukan hal tersebut sama saja pengecut. Lalu siapa juga yang dapat menggantikan posisinya sebagai Lord jika tak ada keturunan dari keluarganya.

Sebuah ketukan pintu sedikit mengganggu waktu minum tehnya, "Lord. Apakah saya boleh masuk?"

"Masuk saja. Tak ku kunci." balas sang Lord singkat.

Pintu pun terbuka sedikit lebar, dan menampakkan seorang lelaki yang cukup tampan dengan kacamata yang tipis untuk melindungi matanya.

Dengan potongan rambut yang cukup memikat hati seorang perempuan, "Ada apa, Luke?" tanya sang Lord seraya membalikkan badannya kearah orang itu yang tak lain adalah tangan kanannya.

Ya. Luke Archibalt De Einzbern. terdengar seperti nama nama orang Jerman pada zaman dahulu bukan? seseorang yang sangat Lord percaya. Karena apa? ketepatan waktunya dan tidak kegabahannya yang membuat Luke terpilih sebagai tangan kanan Lord.

"Sepertinya Pendeta telah menemukan. Pasangan anda. Tuan." ucapnya dengan sangat berwibawa.

Seketika senyuman langsung tampak pada wajah sang Lord tersebut. hatinya yang tadinya hampa sekarang terisi, seperti terisi oleh berbagai bunga-bunga yang indah. Harapannya selama 25 tahun kini terkabulkan.

Ia tak henti hentinya berterima kasih kepada Tuhan, akhirnya setelah sekian lama ia mendapatkan pasangannya. Luke yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum datar, entah mengapa.

"Ekhm. Mari ikut saya." ucap Luke yang sedikit mengganggu kegiatan salah tingkahnya sang Lord.

Sang Lord terkejut. Ia lupa kalau ada Luke yang melihatnya sedari tadi. tampak kedua pipinya memerah karena malu. Apa daya, nasi sudah menjadi bubur. Kejadian tadi tak dapat di undur kembali bukan?

Lord merapikan bajunya dan membidangkan dadanya. Dan berjalan tegak keluar dari kamarnya mengikuti Luke. Hampir seluruh maid melihat hal itu, ada yang bergosip ria, ada yang tersipu malu oleh ketampanan Lord tersebut, dan ada yang terkejut.

Karena apa? karena sejak pengangkatannya menjadi Lord, ia tak pernah sekalipun keluar dari kamarnya. Entah apa sebabnya. ia hanya menyuruh Luke untuk melakukan tugas-tugas yang tak dapat ia kerjakan di dalam kamarnya.

Sang Lord tahu kalau para maid berbisik bisik tentang dirinya. Ia juga tahu, pasti seluruh warga katsilnya membencinya karena tak pernah keluar dari kastil sejak hari pengangkatan. namun ia tak peduli dengan semua hal itu. Jika kalian menganggapnya sang Lord itu pengecut, kalian salah besar. Pasti ada sebab di balik semua hal tersebut.

•○●○•

"Silahkan masuk, tuan." ucap Luke seraya menunjuk kepada sebuah ruangan yang cukup besar. dengan sebuah patung di tengah dan kursi-kursi di kanan dan juga kiri ruangan. Ya, gereja.

Tanpa berbasa basi Sang Lord pun langsung masuk kedalam gereja tersebut. Luke yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mungkin dia akan mengatakan, "Gini amat Lord gua."

Terlihat seorang pria yang umurnya sekitar separuh baya, dan cukup tinggi dengan jubah putih yang panjang mencapai kakinya memegang sebuah buku menatap Sang Lord dengan tatapan yang cukup menyeramkan, "Archard."  ucapnya seraya menutup buku yang ia baca.

Ya, Archard Heinrich De Wilmert. Lord ke-45 dari sebuah kerajaan bernama West Britanian Castle. Seorang Lord muda yang telah lama mencari pujaan hatinya dan tahun ini ia akhirnya mendapatkannya.

"Pendeta. Apakah benar anda telah mendapatkan seorang wanita pujaanku?" tanya Archard yang sangat penasaran.

"Ya. Tentu saja, Lord." balasnya singkat, "Ia bernama Teresa Angela Wilson. ia adalah seorang werewolf ber-ras White Alaskan." balasnya lagi.

Archard cukup terkejut, pujaan hatinya seorang werewolf? Yang benar saja. Werewolf merupakan musuh sejati para Vampire. Namun, tidak baginya. Archard tak peduli, mau ia diturunkan jabatannya, mau ia di bully habis habisan oleh para warganya. Ia tak peduli, sungguh tak peduli. Pikirannya hanya satu, pujaan hatinya, Teresa.

"Baik. Terima kasih, Pendeta. ngomong-ngomong di mana ia berada sekarang?" tanyanya.

"Bratsk, Rusia. Ia sedang di lecehkan oleh seorang Alpha di sana." balas sang Pendeta dengan wajah datar.

Kini wajah Archard menampakkan wajah terkejut dan marah, tangannya mengepal, dan kedua belah bola matanya memerah. Luke yang melihat hal tersebut langsung bergegas menuju Sang Lord dan menenangkan, "Aku mohon Tuan, jangan terbawa emosi." ucapnya.

Bisa bisanya pujaan hatinya di lecehkan oleh seorang yang busuk bagi dirinya. Ya, Archard sangat membenci Alpha. Karena, kedua orang tuanya meninggal akibat peperangan antara kedua kaum tersebut.

Tanpa berpikir panjang, Archard langsung keluar dari ruangan itu dan bergegas menuju tempat sang pujaan hatinya berada. Ia mempunyai firasat buruk, amat sangat buruk kepada pujaan hatinya.

"Luke, jaga kastil ini selama aku meninggalkannya. Beritahu aku saja jika ada masalah yang tak dapar kau lakukan sendiri." ucap Archard dengan wajah yang amat sangat tak tenang.

"Baik, Tuan." balas Luke seraya menundukkan kepalanya dengan hormat dan penuh kewibawaan.

Mulailah perjalanan sang Lord menuju tempat sang pujaan hati berada. Terdengar hal yang gila jika melintasi Pegunungan Ural yang curam akan bebatuan yang tajam dan Hutan Bratsk yang gelap. Mungkin sebagian orang awam akan langsung meninggal jika berjalan sejauh ratusan kilometer tanpa membawa persediaan apapun. Namun, bagi makhluk immortal itu hal yang biasa. dilakukan.

•○●○•

"Rupanya di sini kau tinggal. Aku datang menjemputmu, sweety." ucap Archard yang melihat dari dekat Redmoon Pack yang terang, mengalahi gelapnya malam.

Terlihat dua orang warrior yang menjaga perbatasan pack tersebut, Archard tak mungkin bisa melewati dua orang tersebut. Namun, jika lewat dengan cara berteleportasi mungkin bisa ia lakukan.

Ia berjalan memutari pack tersebut dari luar perbatasan. Semakin jauh dengan pintu utama perbatasan jumlah warrior juga pun berkurang. Ini merupakan kesempatan yang cukup bagus bagi Archard.

Terlihat sebuah mansion besar di tengah pack, "Hm. Mansion itu. Rupanya tempat itu sweetyku di lecehkan oleh kaum menjijikan ini." ucapnya sinis.

Namun, tiba-tiba sebelum ia mulai berteleportasi perutnya merasakan kesakitan. Padahal tak ada luka maupun cedera, "Tunggu aku sweety. Aku tahu kau merasakan kesakitan."

Tanpa berfikir panjang lagi, Archard segera melakukan teleportasi menuju mansion itu.

"Mine." ucapnya yang tepat sekali muncul di depan sang pujaan hatinya.
Walaupun di jendela kamarnya. Ya, cukup bau.

Meskipun hatinya berbunga bunga karena dapat bertemu pujaan hatinya, terdapat rasa dendam dihatinya juga kepada Alpha keparat itu.

"Takkan kubiarkan kau hidup, Alpha bodoh." ucapnya dengan penuh kedendaman yang seraya membawa Teresa pergi.

TBC.

Huray. Thanks for 100 votes! Hope you like for my first story ini. Sepesial 1200+ words huft...

See ya in next chapter~

Continue Reading

You'll Also Like

665K 58.3K 91
Rate 18+!!! Bagaimana perasaan mu dikejar-kejar oleh pria-pria aneh dan bertemu dengan pria tampan yang ternyata bukan lah manusia. Dan tinggal dirum...
136K 8.7K 101
berawal dari si harry styles yg gabut,dan pada akhirnya membuat sebuah group chat beranggota teman-teman nya GROUP CHAT
97.2K 9.2K 43
sulit bukan berarti tidak mungkin kan tapi gimana jika takdir selalu bermain main dengan kehidupan kita. "setelah aku menemukanmu kau tak bisa lepas...
51K 3.9K 45
ꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ᴅᴏᴋᴛᴇʀ ᴍᴜᴅᴀ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ʙᴇʀᴋᴇɪɴɢɪɴᴀɴ ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴀᴋɪ-ʟᴀᴋɪ ᴘɪʟɪʜᴀɴ ᴀʏᴀʜɴʏᴀ, ᴛᴇʀʟᴇʙɪʜ ʟᴀɢɪ ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴏꜱᴏᴋ ʟᴀᴋɪ-ʟᴀᴋɪ ᴀᴘᴀᴛɪꜱ ᴅᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍᴇ...