DAEHYUN! My Little Hamster (S...

By nayjuseyoo

71.3K 8.9K 4.7K

[FIRST BOOK] Roller coaster kehidupan Kihyun dan Hyunwoo dengan kehadiran putra mereka, Daehyun, yang menjadi... More

01
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14 - A day with Hyunwoo
15
16
17
18
19 - Honestly
20
21
22
23
24
OKE KITA JAWAB
Nay Thank You ❤
Support Me

02

4K 460 123
By nayjuseyoo

Yoo Kihyun. Single Parent, 25 tahun, fotografer profesional yang terbilang memiliki nama di NewYork. Tempat di mana dia memutuskan tinggal di sana selama hampir 6 tahun ini. Dan Yoo Daehyun, anak semata wayangnya yang membuatnya bangkit dan tidak pernah menyerah menyelamatkan kehidupannya dan anaknya meski masih sering dihantui bayang-bayang masa lalunya yang masih belum bisa ia lupakan atau mungkin tidak akan pernah ia lupakan.

Malam itu Kihyun nampak sedang bercakap-cakap di tempat tidur bersama putra kecilnya. Sesekali ia mengecup atau bahkan mencubit gemas pipi gembil anak di pelukannya itu. Dengan setia ia mendengarkan setiap cerita maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang seperti tidak ada habisnya yang kadang membuat Kihyun tertawa terbahak karena pertanyaannya.

Bagaimana tidak? Pertanyaan semacam 'mengapa kelinci tidak mempunyai kaki yang panjang saja sehingga ia lebih mudah untuk berjalan dari pada melompat, karena melompat hanya akan membuatnya lelah', sukses membuat Kihyun terpingkal-pingkal.

Ia senang mendengarkan cerita dan siap menjawab apa saja pertanyaan dari anaknya asalkan tidak pertanyaan yg membuatnya harus menghela nafas memeluk tubuh mungil di hadapannya itu. Pertanyaan yang membuat hatinya merasa sesak, seperti saat ini.

"Daddy, bagian mana dari tubuhku yang mirip Appa dan Daddy?",tanyanya khas dengan nada anak-anak yang lucu.

Kihyun menegakkan tubuhnya, ia tersenyum sebelum menjawab pertanyaan putra kecilnya itu.

"Mmm... Coba Daddy lihat! ", ia menarik putranya itu ke pangkuannya.

"Well, kamu memiliki mata, rambut, hidung, telinga, mulut seperti Appa?", jawabnya sambil menggelitiki putranya itu.

"Hahaha... thtoph it, daddy! Lalu yang mirip daddy?", tanyanya lagi sambil memegang pipi Kihyun.

"Your cheeks and you are soooo bawel seperti Daddy!!", jawabnya lagi sambil memberikan kecupan bertubi-tubi pada bocah mungil itu. Daehyun terkekeh dibuatnya.

"Daddy?"

"Hmm?", jawab Kihyun menata selimut untuk menutupi tubuh mungil mereka.

"I love you!", ucapnya sambil mengecup imut hidung Kihyun.

"I love you too, my little hamster... Now, you have to sleep, karena besok kamu akan pergi ke DayCare selama Daddy bekerja. Is it okay?", tanya lembut kepada namja kecil yg mulai menguap karena kantuknya.

"Okay, Daddy... Good night! Hoahm...", jawabnya sambil menutup matanya.

Kihyun mengecup ringan hidung putra kecilnya itu dan menepuk-nepuk punggungnya sampai namja mungil itu tertidur. Ia menatap lekat wajah putranya itu.

"He asking me about you again, Hyung...", gumamnya. Ia menghela nafas panjang sebelum ia mendengar pintu diketuk dan seseorang namja membuka pintu kamarnya.

"Sudah tidur?"

"Mmm... anak ini mungkin terlalu lelah...", Kihyun beranjak dari tempat tidurnya. "Changkyun sudah pulang?", Kihyun berjalan menghampiri namja itu.

"Eoh, baru saja... Coffee or tea time??", tanyanya.

"Sure.", Kihyun menutup pintunya dan menuju ke ruang tengah apartemen itu.

Namja itu memberikan secangkir teh hangat kepada Kihyun yang sudah duduk di sofa.

"Besok kau berangkat jam berapa, Ki?", tanyanya.

"Jam 7 aku akan mengantar Daehyun ke DayCare, dan setelah itu aku akan langsung bertemu klienku.", jawab Kihyun sambil meminum teh dari cangkirnya.

"Mianhe, Ki... Aku tidak bisa mengantarmu dan menemani Daehyun. Changkyun juga harus kembali ke tempatnya untuk rekaman besok..."

"Gwenchana Hoseokie Hyung... Dia sudah biasa seperti itu... Dont worry, okey?", jawab Kihyun.

"Call me if you need something...", ucapnya membelai lembut surai hitam Kihyun.

Kihyun mengangguk.

"Oh satu lagi,", ucap namja kekar itu. "Happy birthday, Yoo Kihyun...", ucapnya sambil mengecup kening Kihyun.

Kihyun tersenyum. Ah... it's my birthday..

★★★★


(Keesokan paginya di DayCare)

"Gomabsseumnida... aku titip Daehyun ne?", ucap Kihyun kepada salah satu petugas Day Care di sana yang disambut anggukan oleh petugas itu.

"Daehyun-ah, be a good boy okay?", titah Kihyun pada putra kesayangannya itu.

Dia mengangguk lucu. Lalu tersenyum.

"Hamster kecil siapa ini??"

"Hamther kecil Ki-Daddy!!!", ucapnya riang.

"Good, Daddy akan menjemputmu nanti, eoh?"

"Say bye to Daddy... Bye Daddy...", ucap petugas Day Care itu sambil mengajak Daehyun masuk ke kelas.

"Bye Daddy!", Daehyun melambaikan tanganya kepada Kihyun yang juga membalasnya.

Kihyun bergegas menuju mobilnya untuk memulai pekerjaannya di Korea. Ia melajukan mobilnya menuju sebuah kafe dimana dia membuat janji dengan kliennya.

"Mr. Kiki?", tanya seorang wanita saat Kihyun memasuki kafe itu.

"Ya?"

"Oh, nice to meet you! I'm Bora, I called you yesterday.", jawab wanita itu.

"Oh Bora, Hi, nice to meet you, too.", jawab Kihyun ramah sambil menyambut salam dari tangan wanita itu.

"Mari kita duduk disana. Coffee?"

"Americano, thanks.", mereka lalu duduk dan berbincang-bincang.

"Well, panggil saja Kiki, jangan terlalu formal, aku merasa canggung, haha", kata Kihyun.

"Oh, sure, if you dont mind...", jawab Bora riang.

"So? Apa yang harus ku kerjakan?", tanya Kihyun.

"Ok, anda hanya harus mengambil foto terbaik beberapa apartement yang akan di jual. Aku tahu anda sangat berbakat dengan kamera dan bisa membuat foto sehingga harga jual bisa baik. Hihi..", jelas wanita bernama Bora itu.

"Hahahaha, kita baru saa bertemu dan kau sudah membuat kesimpulan aku bisa seperti itu?", kata Kihyun.

"Karena aku pernah datang 3 kali ke pameran foto anda di NYC mr. Kiki.. dan siapa di sana yang tidak kenal anda? Fotografer keren yang tampan dan mempesona.", jawab Bora

"Don't exaggerated, miss...", canda Kihyun sambil menyeruput americanonya.

"Let's go!", Kihyun bangkit dari duduknya.

"Mulai bekerja sekarang?", tanya Bora tidak percaya.

"Hm! Tunjukkan tempat-tempatnya aku hanya punya waktu 2 minggu di Korea."

"Aaakkkk, thankyou Kiki!!! Kajja!!".

★★★★★

(17.00 KST di lain tempat)

"JOOHEON-AH!!! BERAPA LAMA AKU HARUS MENUNGGUMU EOH??!! CEPAT KESINI SEKARANG ATAU SATU PERSATU FASILITASMU AKU CABUT!", pekik seorang pria yang sedang menelpon itu, membuat beberapa anak-anak yang sedang bermain di taman bermain itu menangis ketakutan. Ia segera menutup teleponnya dan meminta maaf kepada beberapa penjaga yang mengawasi anak-anak itu.

Hari yang tidak begitu mengenakkan bagi Hyunwoo karena ia harus menunggu  Jooheon yang tidak kunjung menjemputnya karena mobil mogoknya itu.

"Airport Ahjuthi..!!!", teriak seorang anak kecil.

Hyunwoo menoleh mencari sumber suara itu. Ia menyipitkan matanya untuk memastikan apakah yang dimaksud anak kecil itu adalah dirinya.

"Airport Ahjuthi??", ulang anak kecil itu.

Hyunwoo berusaha mencerna apa maksud anak itu kemudian ia mengingat pipi gembil itu.

"Ah! Daehyun-ah!! Apa yang kau lakukan disini?", tanya Hyunwoo menunduk menyamakan tingginya dengan anak dihadapannya itu.

"Day Care! Playing time!! Daddy thedang bekerja!", jawabnya imut.

"Aigoo, kau masih saja imut!", jawab Hyunwoo sambil mencubit ringan pipi gembil itu.

"Airport ahjuthi thedang apa dithini?", tanya Daehyun sambil mengajak Hyunwoo duduk di kursi di taman bermain itu.

"Sedang menunggu teman, karena mobilku mogok. Kenapa kau memanggilku Airport Ahjussi?", jelas Hyunwoo.

"Karena Ahjuthi tidak memperkenalkan diri, kan??", jawabnya singkat.

"Ah..benar!! Oke, namaku Hyu-"

"Daehyun-ah...!! Kajja... Ki-Daddy sudah menjemputmu..!", teriak salah satu petugas Day Care itu.

Daehyun turun dari tempat duduknya dan berlari menuju petugas itu, namun ia berbalik sesaat.

"See you again, Uncle Hyu!!", ucapnya melambaikan tangan mungilnya yang dibalas oleh Hyunwoo.

"Hyung! Kau melambai pada siapa!"

"Kamjagiya! Jooheon!!! Kau hampir membunuhku!!", pekik Hyunwoo memegangi jantungnya yang hampir keluar dari dadanya. Jooheon hanya tersenyum. "Daehyun."

"Mian! Eoh? Anak yg hilang kemarin?", tanya Jooheon.

"Hm. Dia dititipkan di sini saat Daddynya bekerja. Kajja, aku sangat lelah...". Hyunwoo melangkahkan kakinya menuju mobil Jooheon.

Jooheon mengarahkan pandangannya dari kejauhan kepada namja yang memeluk Daehyun. 'Ahh... jadi itu Daddy'nya...eh? Seperti pernah melihat namja itu. Tapi dimana?', batin Jooheon.

Jooheon mengendikkan bahunya dan berjalan menuju Hyunwoo yang sudah mengomelinya dari kejauhan.

(Disisi lain)

"Aigo!! Hamster kecil, daddy! Jadi anak pintar kan??", ucap Kihyun pada anaknya yang disambut dengan eyesmile dan pipi Daehyun yang mengembang.

Ddrrrtt drrttt

"Eoh, Hyung?", jawab Kihyun pada seseorang yg menelponnya.

"Em.. baru saja aku menjemputnya..... eodiya?.... mmm...?", Kihyun berpaling kepada Daehyun. "Daehyunie? Wanna ice Cream?",tanya Kihyun pada anak yang kini mengangguk dengan antusias. "Ok, Hyung... kami akan kesana. Emm.. oke..", Kihyun memasukkan ponsel ke sakunya, dan mengangkat Daehyun ke gendongannya untuk menuju ke suatu kedai Ice cream.

"Uncle Ho...!!!", panggil Daehyun yang langsung menghampiri namja yg tengah memesan ice cream.

"Uwahhh!! Ki's Little hamster! Kau pintar tadi?", ucapnya mengecup pipi Daehyun yg kini ada di gendongannya. Daehyun mengangguk lucu.

"Hi? How was your day?", namja itu mengecup ringan kening Kihyun.

"Good as always. Strawberry flavor, please.", jawab Kihyun kepadanya.

"Me too.. me too..!!", sambung Daehyun.

"Hahaha okay,okay! Two strawberry ice cream for my lovely babies...", ucapnya pada penjual ice cream itu.

Mereka bertiga duduk sudut ruangan itu. Dan memakan ice cream di sudah mereka pesan. Mereka bersendagurau bersama.

"Aigoo...aigoo...!! Aku seperti bersama dua bayi disini.. lihat kalian makan ice cream atau memakai masker ice cream?", katanya sambil mengusap kedua sudut bibir ayah-anak dihadapannya itu dengan tisu.

Ayah-anak itu saling pandang kemudian, terkikik.

"Kalian berdua benar-benar mirip.", ucap namja itu lagi.

"Hm! Aku mirip Daddy dan Appa, uncle Ho...", jawab Daehyun membuat Hoseok terdiam sedang Kihyun tersenyum tipis.

Setelah menghabiskan ice cream miliknya, dengan wajah innocentnya Daehyun berpindah duduk di pangkuan Kihyun dan mulai menggeliat mengusap-usapkan kepalanya ke dada Kihyun, tanda jika dia mengantuk. Kihyun mendekap putranya dan menepuk-nepuk ringan punggung putranya itu hingga ia terlelap.

"You tell him? Finally?", tanya Hoseok.

"Hmm...", jawab Kihyun mengiyakan sambil menyibakkan rambut anaknya yg menutupi wajah mungilnya.

"Why, Ki?"

"He asking me about his Appa...."

"What??"

"Dia menangis sepulang dia dari penitipan anak sebelum kita ke korea. Dia dibully teman-temannya karena hanya mempunyai Daddy. Dia sampai sakit panas 3 hari, karena itu. Dia tetap bertanya apakah dia hanya punya Daddy...", Kihyun mengecup singkat pipi anaknya.

"Then, i tell him, aku sangat panik waktu itu. Kami sendirian di sana dan aku tiba-tiba memberi jawaban bahwa dia mempunyai Appa juga dan dia ada di Korea. Tapi tidak bisa bersama-sama dengan kita lagi... He hugged me, and say thankyou, he cried a river that night.", jelas Kihyun.

"Ki..."

"He has an Appa after all..."

"You can tell him I'm his Appa...", ucap namja itu. Kihyun hanya tersenyum.

"I'm sorry, I just... ah..  you hurting yourself, Ki...", Hoseok menggenggam tangan Kihyun.

"At least, i'm not lying...", ucap Kihyun memandangi putranya yg terlelap dalam tidurnya. 'Mianhe, Daehyun-ah...', batin Kihyun.

Hoseok mengusap bahu Kihyun dan mencium singkat keningnya. Ia tahu betul apa yang dirasakan namja yang dikasihinya itu. Meski sudah empat tahun ia berada di dekat Kihyun, ia tidak pernah tahu sosok seperti apa orang dari masa lalu Kihyun yang membuatnya terluka itu. Seperti apa wajahnya-pun Hoseok tidak pernah tahu. Kihyun bisa tampak seperti orang yang kuat tapi ia tahu bahwa Kihyun menderita karena masa lalunya.

Malam itu Hoseok mengantar Kihyun pulang ke apartemennya. Kihyun meletakkan Daehyun ke ranjangnya dan mengantar Hoseok yang hendak pulang sampai depan pintu apartemennya.

"Lusa malam, temani aku makan malam bersama kolegaku ya? Ajak Daehyun juga. Bagaimana?", tanya Hoseok.

"Haruskah?", tanya Kihyun ragu.

"Ayolah, kau hanya di korea 2 minggu lalu meninggalkanku lagi ke NYC.", Hoseok mengeluarkan jurus manjanya.

"Stop it, Hyung! Not funny at all!", ujar Kihyun terkekeh.

"Pwease....", pinta Hoseok sambil mengayun-ayunkan tangan Kihyun

"Okay, okay! I give up! Okay I'll come.", jawab Kihyun

"Yeay!!! Thankyou Kii...!!", ia lalu memeluk Kihyun yang hanya terdiam.

"You're not going to hugged me back? I love you,Ki.. Do you love me too?", ucap Hoseok melepaskan pelukannya.

Kihyun menatap Hoseok dalam kemudian menunduk dan menggigit bibir bawahnya sendiri.

"Okay,okay! Mianhe, aku tidak akan membawa atau membahas itu lagi. Baiklah aku pulang dulu okay?", kata Hoseok yang langsung pergi meninggalkan Kihyun setelah mengecup keningnya.

Kihyun menutup pintunya dan berdiri bersandar dibalik pintu itu. Ia menunduk memandangi logam yang melingkar di jari manis tangan kirinya. Ia mengusap perlahan cincin yang mengiasi jemarinya itu dan memandangnya nanar.

"Mianhe, hyung...", gumam Kihyun. Ia lalu menghela nafasnya dan merebahkan dirinya di sofa ruang tengahnya. Ia menutupi matanya dengan lengan kanannya.

'Tidak bisakah aku hanya hidup bersama Daehyun? Why my life sucks....', batin Kihyun.

January 18th, 2018.
"How was your day?"

OrangeKken♡

Continue Reading

You'll Also Like

2.7K 305 20
Sebin terkejut saat mendengar Hyuk berkata menyukainya. Namun, ketika Sebin meminta Hyuk untuk meninggalkan kekasihnya, keraguan Hyuk membuat Sebin t...
5.4K 618 25
bagaimana jika dunia perkuliahanmu dengan kelulusan di depan mata nyatanya harus musnah hanya karena salah satu junior di kelompokmu merusaknya? 🚫�...
7.1K 974 20
'Bangsat, anak senja babi. Pen gue gundulin tuh rambut anjing!' - Jingga Rembaka . . . . . . End
213K 22.8K 25
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...