The Bastard Alpha [Story#1 Ze...

By Zegnas

138K 8.6K 1.2K

Highest #21 in werewolf. [End] "Mate? Aku tak membutuhkannya. Aku sudah nyaman hidup menyendiri." -Zack Chris... More

[Prologue]
[Chapter One]
[Chapter Two]
[Chapter Four]
[Chapter Five]
[Chapter Six]
[Chapter Bonus]
[Chapter Seven]
[Chapter Eight]
[Chapter Nine][Teresa POV]
[Chapter Ten][Archard POV]
[Chapter Eleven]
[Chapter Twelve]
[Chapter Thirteen]
[Chapter Fourteen]
[Chapter Fifteen]
[Chapter Sixteen]
[Chapter Seventeen]
[Chapter Eighteen]
[Chapter Nineteen]
[Chapter Twenty]
[Chapter Twenty One]
22 : kejujuran yang menyakitkan.
23 : sebuah kebetulan.
24 : akhir dari segalanya [end]

[Chapter Three]

6.7K 500 97
By Zegnas

Another Hewolf
●________________________________●

Author POV

"Cukup!!" teriak Teresa yang cukup mengagetkan Zack.

Mungkin dengan mencoba membentak Zack akan membuatnya diam. Sayangnya kau salah besar Teresa, kau melakukan kesalahan yang besar. Rupanya hal tersebut tak mempan terhadap Zack.

Hal ini membuat Zack semakin geram dan kesal dengan tindakan yang dilakukan oleh Teresa.

Dengan emosi yang memuncak dan kemarahan yang tak terkendali, Zack dengan paksa mencengkram tangan Teresa dan menariknya kuat keluar.

Terlemparlah Teresa dan terjatuh di depan matenya sendiri. Meninggalkan  luka memar di siku dan pipi Teresa.

Tentu saja Teresa merasakan sakit di fisik. Tapi bagaimana dengan hatinya? Mungkin sudah retak.

"DASAR TAK BERGUNA!" geram Zack seraya membanting pintu kamarnya kuat dan meninggalkan Teresa sendiri di lorong.

Air mata terus turun mengalir dari kedua mata Teresa. Dia tak bisa melakukan apa-apa. Apakah ini mate yang diberikan Moon Goddess kepadanya? Seorang Alpha yang menganggap matenya sendiri bagaikan sampah.

"Rejectlah aku!! Rejectlah aku Zack!!!" teriaknya di depan pintu kamar Zack dengan air mata yang tak dapat berhenti keluar dari matanya.

Dia sudah lelah, baru dua hari. 2 Hari! Dia sudah diperlakukan semena-mena oleh Zack. Jika saja dunia bisa kembali mundur sebelum saat Teresa bertemu dengan Zack.

Tak ada jawaban dari Zack. Sepi. Sunyi. Para omega dan warrior tak berani mendekati sang Luna. Mereka takut akan dianggap ikut campur dalam rumah tangga pasangan tersebut.

Tak ada rasa iba sedikit pun dari sang Alpha. Membiarkan matenya menangis tersedu-sedu.

Di waktu yang tepat sekali. Sang kakak heboh baru saja masuk mansion. Dan langsung melihat Teresa sedang menangis terduduk di depan pintu kamar sang Alpha.

"Astagaa!! Ada apa?!!" terkejutlah Merry melihat Teresa dan berlari-lari di lorong menuju wanita cantik itu.

"Ka-kau kenapa?? He-hei!!" tanya Merry seraya menghapus kedua air mata Teresa.

Tak ada jawaban dari dirinya. Seperti hatinya telah kosong dan tak ada lagi yang dapat ia percayai.

Dengan sigap Merry mengangkat badan Teresa dan menggendongnya menuju kamarnya. Tapi tunggu, Merry tak tahu dimana kamar wanita ini. Apa dia harus bertanya kepada warrior? Mungkin itu ide yang bagus.

Mungkin suatu kebetulan atau apapun, warrior tepat berada di depan Merry.

"Hei kau!"

Lantas sang warrior tersebut langsung mendekati Merry dan membungkukkan hormat kepadanya.

"Ada apa, nona Merry?" ucap sang warrior hormat.

"Apa kau tahu dimana kamar wanita ini?" tanya Merry seraya mengeser badannya agar sang warrior dapat melihat wajah Teresa.

"Ah. Luna. Kamarnya tepat di pojok, dekat pembuangan." jawab sang warrior seraya menunjukkan tangannya ke arah kamar Teresa.

Dengan sekali anggukan Merry se mengerti. Namun langkahnya terhenti ketika ia menyadari sesuatu.

"Tunggu-tunggu. Apa?! Ini Luna kita?!" kembalilah terkejut Merry dan hampir saja ia melepaskan tangannya. Kalau tak, mungkin Teresa sudah jatuh.

Apakah ini hari terkejut untuk Merry? Berbagai hal beberapa hari ini yang baru ia ketahui sejak diberitahu sang warrior. Astaga, apa karena ia terlalu fokus dengan Instagramnya?

Dengan cepat ia membawa Teresa menuju kamarnya. Ya, dekat pembuangan. Jika kalian bertanya kenapa Teresa ditempatkan di kamar itu, karena Zack sendiri yang menyuruhnya dan Teresa tak dapat menolaknya.

•○●○•

Hari sudah menjelang malam dan Teresa belum juga mau makan. Sudah sejak tadi pagi ia belum makan. Perutnya sudah memberontak minta diisi namun dirinya selalu menolak. 

"Teresa, ayolah makan. Sejak pagi kau belum makan bukan? Jangan menyakiti dirimu sendiri. Jangan pikirkan adikku yang bodoh itu!" hibur Merry agar Teresa mau membuka mulutnya sebab bubur yang dipegang olehnya sudah hampir lembek karena sudah dingin.

"Tidak terima kasih kak." ucap Teresa sendu.

Entah apa yang terus dipikirkan oleh Teresa, dia tak bisa berhenti memikirkan kejadian yang telah ia alami sore tadi. Seorang Alpha melempar keluar Lunanya? What?

"Ayo makan. Aku tak mau kau sakit, Teresa." ucap Merry yang sudah setengah pasrah dengan sikap Teresa.

Pandangan Teresa langsung teralihkan, ketika seseorang datang dari depan pintu kamarnya.

"Erick."

"Luna." secara tak sadar Erick memeluk erat Teresa, begitu juga dengan Teresa. Seperti pasangan yang saling mencintai, tapi sayangnya itu takkan terjadi. Erick sudah memiliki seorang mate.

Begitu pula dengan Teresa. Dia sendiri juga sudah memliki seorang mate, walaupun dia tak mengganggap Teresa ada di dalam hidupnya.

"Ekhm." kode muncul dari mulut Merry. Mungkin shewolf ini merasa cemburu, karena dirinya tak pernah merasakan rasanya dipeluk. Kecuali kedua orang tuanya. Kesiannya kau Merry.

Dengan cepat Teresa dan Erick melepaskan pelukannya, entah apa yang merasuki Erick langsung memeluk seorang Luna.

"Ma-maaf. Luna. Aku kelepasan." ucap Erick gugup, karena dia sungguh malu. Jika saja matenya melihat hal ini, hancur sudah hidupnya.

"Tak apa. Mungkin aku memang butuh sebuah pelukan." ucap Teresa yang kembali menampilkan senyumnya.

Melihat hal ini, Merry merasa dirinya terkacangi terhadap kedua werewolf ini.

"Kalau kau butuh pelukan. Kenapa tak memberitahukanku tadi?" sindir Merry dengan wajah kesalnya.

Teresa hanya terkekeh melihat tingkah laku kakak iparnya ini. Senyum kembali muncul dari wanita cantik ini. Membuat Merry dan Erick lega karena Lunanya sudah kembali tersenyum.

"Sekarang, bagaimana jika kita berselfie?" tawar Merry kepada Teresa dan Erick.

"Baiklah" ucap mereka berdua serempak.

Beberapa jepretan telah tersimpan dan siap untuk di upload ke instagram.

•○●○•

"BODOH!!!!!!" teriak Rage yang terus terusan mengganggu Zack.

"AKU SUDAH MUAK DENGANMU, ZACK!!!" kesal Rage meluap-luap mengganggu pikiran Zack.

Hal yang sama terjadi kembali lagi, Zack tak dapat mengerjakan berkas berkasnya dengan tenang. Karena wolfnya tak bisa diam sedikitpun, maka dari itu Zack tak dapat konsentrasi dengan tugasnya.

"Teresa. Kau harus bertanggung jawab." gumam Zack dingin dan tak sadar mematahkan pensil yang sedang ia pegang.

Dengan wajah penuh dendam Zack bangun dan jalan membuka pintu kamarnya.

Suasana mansion sudah sepi, hanya beberapa warrior saja yang berlalu lalang. Zack memanfaatkan waktu ini untuk melakukan hal yang harus ia lakukan kepada Teresa.

Dengan penuh aura kedendaman, Zack berjalan menuju kamar Teresa. Sepertinya dengan melakukan hal ini akan membuat dendamnya terbayarkan.

Apa yang akan di lakukan olehmu Zack?

To back continue...

Hepi new yerr 2k18!

Semoga harapan kalian semua akan terkabul di tahun 2k18 ini. Aamiin...

See ya in next chapter. Semoga makin suka ya dengan MHA.

Ice-Blazed

Continue Reading

You'll Also Like

61.2K 4.1K 10
Malam itu aku tertidur seperti biasa. Tidak ada hal aneh ataupun unik sebelumnya yang cukup untuk membuatku berpikir untuk memulai sebuah kisah tenta...
494K 32.6K 28
[15+] Meghan Joe adalah seorang gadis yang riang, ceria, dan menyenangkan. Sesuatu telah terjadi padanya, dan ia memutuskan untuk lari ke tengah huta...
25K 2.8K 23
»Sequel of 'Switch Over' Sorot matanya yang tajam serta iris merahnya yang pekat mampu membuat siapa saja yang menatapnya akan terhipnotis olehnya. T...
96.9K 9.2K 43
sulit bukan berarti tidak mungkin kan tapi gimana jika takdir selalu bermain main dengan kehidupan kita. "setelah aku menemukanmu kau tak bisa lepas...